The Love of Mine (Jaeyong)

By Key_Rand

1.3M 143K 33K

• Sequel dari Naughty Tiwai "Dad~ aku ingin bawa mobil." "Mom~ Jeno merusak laptop Mark." ~ Jung Fams ... More

Cast + Prolog
Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 5
Chap 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40

Part 12

35.5K 3.8K 830
By Key_Rand


~~

Taeyong bosan, ia dari tadi hanya memperhatikan Orang-orang yang berada di ruangan suaminya. Ia menoleh ke arah jam dinding lalu mendekatkan diri ke arah Jaehyun.

"Sayang lihat sudah satu jam lebih." Taeyong merengek.


Jaehyun melihat jam yang berada di tangannya. "Ah kau benar." ia menatap Orang-orang di hadapannya. "Kita lanjutkan pertemuan selanjutnya ya."


"Tapi ini—"


Taeyong berdecak kesal. "Dari awal sudah ada perjanjian jika hanya satu jam bukan? Dan sekarang sudah lewat lima belas menit dari perjanjian awal salah kalian sendiri yang memaksa bertemu dengan Jaehyun sekarang di saat Jaehyun berkata bahwa dia tidak ke kantor hari ini." sungut Taeyong kesal.


Jaehyun mengelus tangan Taeyong yang bertumpu pada pahanya untuk menenangkan. "Sebaiknya kalian keluar dari ruanganku, kita bicarakan hal ini lain waktu."


Tiga orang di hadapan Jaehyun pun mengangguk lalu membereskan berkas-berkas mereka sebelum berdiri.


"Baiklah sampai jumpa di lain waktu Tuan Jung." mereka menunduk hormat dan di balas dengan anggukan oleh Jaehyun.


Mendengar suara pintu tertutup Taeyong pun menghentakkan kakinya. "Huwaaa Daddyyyyyy~"


Jaehyun mendesah pelan sebelum menarik Taeyong ke dalam dekapannya. "Ada apa sayang hm?" ia menciumi pucuk kepala Taeyong.


Taeyong mengerucukan bibirnya kesal tangannya meremat belakang baju Jaehyun. "Aku kesal dengan wanita tadi, apa-apaan dia selalu saja melirikmu huft."


Jaehyun terkekeh pelan sebelum menggoyangkan tubuh mereka. "menggemaskan sekali hm, kau cemburu Mom?" goda Jaehyun.


Taeyong mengusakkan wajahnya pada dada Jaehyun seperti anak kucing. "Ya memangnya siapa yang tidak cemburu jika suaminya di tatap seduktif oleh orang lain, wanita pula."

Jaehyun mengecup kening Taeyong. "Kau tau bukan aku sangat mencintaimu."


Taeyong mengangguk lucu. "Ya ya ya eum Dad?"


"Ya baby?"


Taeyong mendongak lalu menatap Jaehyun dengan mata kucingnya. "Makan siang di luar ya ya ya?"


"Kau mau makan apa hm?"


"Steak."


Jaehyun melepas pelukannya lalu menangkup wajah Taeyong. "oke kita makan di resto depan ya setelah itu langsung pulang, kau harus banyak istirahat."


Taeyong mencium bibir Jaehyun berkali-kali. "Terimakasih Dad~"



~~

Mommy's Baby (4)

Jung Jeno

|Dad bagaimana Mommy?


Mark Jung

|Beri kami kabar



Mommy baik-baik saja|
Tidak perlu khawatir


Mark Jung

|Kami tidak punya adik?


Jung Jeno

|Nah iya, apakah aku akan
Memiliki adik dad?


My Love 💕

|Kalian itu kenapa?
|tidak, Mommy tidak hamil


Nah itu sudah di jawab oleh|
Mommy kalian


Mark Jung

|Wohooo aku menang Jeno
Kau harus menraktirku malam ini


My Love 💕

|Membayar apa Mark?


Jung Jeno

|Haishhhhhh TIDAKKKK
|Dad beri aku uang untuk
Mentraktir Mark Hyung

Kalian taruhan?|


Mark Jung

|Jeno yang memgajak duluan Dad
Mark hanya ikut saja


My Love 💕

|Jenooooooo


Jung Jeno

|Hehe maafkan aku Mom Dad


Ya sudah nanti malam makan|
Malam di luar saja sekalian


Mark Jung

|Benarkah???


Jung Jeno

|Daddy terbaikkkkk


Jangan pulang terlambat|
Jika kalian pulang terlambat
Maka Daddy dan Mommy saja
Yang akan makan malam di luar


Mark Jung

|SIAP KOMANDAN


Jung Jeno

|Mark Hyung jangan sibuk
Dengan Haechan saja, tunggu aku


Mark Jung

|JENO BERISIK!


~~


Saat di kelas jam pelajaran terakhir Jeno terlihat selalu melamun, Haechan yang duduk di sebelahnya pun bingung tidak biasanya temannya seperti ini.


Jeno sedang bingung, sejak Jaemin mengenalkan teman barunya itu Jeno jadi merasa aneh. Bukan, bukan cemburu Jeno tidak cemburu ketika Jaemin terus saja menempeli Renjun namun tatapan Renjun padanya membuat Jeno Risih?


Entahlah Jeno juga bingung, mungkin nanti ia bisa bercerita dengan kakaknya itu.


Tepukan di bahu membuat Jeno menoleh pada teman sebangkunya. "Hm?"


"kau itu kenapa? Melamunkan apa huh? Oh aku tau kau melamunkan film dewasa kan kan kan?" tuduh Haechan.


Jeno berdecak kesal. "Kalau itu yang selalu ada di otakmu gembul." sungutnya.

Haechan mendengus kesal. "Jadi kau kenapa?"


Jeno menumpu dagunya pada tangan. "teman baru Nana, entahlah aku tidak tau harus berkata apa." ia mengusak rambut hitamnya.


"Oh Renjun?" Jeno mengangguk. "Aku juga tidak suka padanya." Haechan mengedikan bahu.


"Ya karena kau sukanya dengan Mark Hyung." balas Jeno.


"Bukan itu maksudku Jung Bodoh Jeno." dengan kesal Haechan menendang kaki Jeno dari bawah.


Untungnya guru yang sedang mengajar tidak memperhatikan mereka berdua.


"Maksudku aku juga tidak terlalu nyaman dengannya, entahlah ada yang aneh menurutku apalagi tatapannya padamu Jeno."


Jeno mengangguk menyetujui ucapan Haechan. "Bagaimana jika Renjun suka padamu Jen?"


Jeno mengedikan bahu acuh. "Entah, tapi kan kau tau aku menyukai Nana." jawabnya santai.


"Makanya bilang pada Jaemin jika kau suka padanya Bodoh kenapa hanya diam, cupu sekali." ledek Haechan.


Rasanya Jeno ingin membuang Haechan ke Sungai Han, temannya itu bukan memberi saran malah memperburuk suasana.


"Berisik Seo Haechan!" dengus Jeno.


Ya memang benar sudah lama Jeno menyukai Jaemin namun ia tidak mau mengungkapkannya yang selalu jadi incaran cerita dirinya adalah Haechan dan juga kakaknya meski akhirnya ia akan di ejek oleh dua orang tersebut tapi dari pada di pendam sendiri?


"Kau pulang dengan Dery Hyung?" tanya Jeno mengubah topik.


Haechan mengangguk. "Ya awalnya aku dan Mark Hyung berencana ingin ke toko buku namun katanya kalian ada Janji dengan Uncle Jaehyun."


"Kasihan sekali." ejek Jeno.


"Biarkan saja wlek." Haechan menjulurkan lidahnya. "Dari pada kau yang tidak berani bilang pada Jaemin jika kau menyukainya."


~~


Mark berdiri di sebelah mobilnya, ia sedang menunggu Jeno yang belum juga keluar padahal bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tujuh menit yang lalu.


"Mark Hyung."


Mark menoleh dan bisa ia lihat Jaemin yang sedang berjalan dengan Xiaojun dan satu orang yang Mark tidak kenal, ah tidak ia sempat melihat orang itu tadi saat di kantin namun ia belum kenal.


"Ada apa Jaem?" tanya Mark.


Jaemin mengulum bibirnya. "Kau sedang menunggu Jeno?" Mark mengangguk. "Oh apakah kelasnya belum selesai?"


Mark mengedikan bahu. "Tidak tahu, mungkin saja karena aku juga belum melihat Haechan keluar."


Mark mengangkat sebelah alisnya melihat seseorang di sebelah Jaemin. "teman barumu Jaem?" tunjuk Mark.


Jaemin mengangguk antusias. "Ya Hyung dia teman sebangku aku kenalkan—"

"Huang Renjun." Renjun langsung mengulurkan tangannya pada Mark.


Mark menyambut uluran tangan Renjun. "Mark Jung kakak kandung Jeno."


Mark melepaskan tangannya lalu mengangguk. "Jun bukannya kau hari ini ada janji dengan Hendery?" tanya Mark pada Xiaojun.


Xiaojun menunduk ia merasa pipinya panas hingga telinga. "I-iya nanti malam."


Jaemin menoleh ke arah kakak sepupunya lalu menepuk lengannya keras. "Oh kau akan berkencan dengan Dery Hyung ya ya ya?"


Xiaojun menutup mulut Jaemin. "tidak usah banyak bicara Jaem."


"Mark Hyung~" suara memekik itu mengalun indah di telinga Mark.


Menoleh ia menemukan Haechan yang berlari kecil ke arahnya dengan Jeno yang berjalan santai di belakangnya.


Mark tersenyum lembut ketika Haechan memeluk lengannya. Jeno yang berjalan di belakang Haechan mendengus lalu menarik rambut Haechan pelan.


"seperti prangko saja." ejek Jeno.


Haechan mendengus lalu melepas rengkuhan tangannya. "Hai Jaem Hai Dejun Hyung." sapa Haechan tanpa menyapa Renjun.


Mark mengusak rambut Haechan pelan. "Hendery menunggumu di cafe depan."


Haechan mengangguk. "Iya aku akan kesana. Bye bye." ia berjalan menjauh dari mereka.


"Aku dan Jeno pulang dahulu ya, hati-hati kalian." Mark membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam mobilnya.


Jeno pun berjalan ke arah samping dan duduk di kursi sebelah kemudi tanpa menyapa Jaemin, entahlah Jeno sepertinya kesal dengan Jaemin.


Saat mobil saudara Jung itu keluar dari area sekolah Jaemin cemberut. "Kenapa Nono tidak menyapaku."


Xiaojun terkekeh lalu merangkul bahu Jaemin. "Sudahlah mungkin dia sedang Bad Mood ayo pulang."


~~


"YA! MAMA." Teriak Haechan dari kamarnya.


Menghela nafas kasar Ten pun berjalan ke arah kamar anaknya, pasti sedang berantem dengan Hendery.


Membuka pintu kamar anak bungsunya Ten mendatarkan wajahnya. "Apa yang kalian lakukan?"

Di sana di atas kasur Haechan baju-baju berhamburan sampai ke lantai.


Haechan menendang kaki kakaknya. "Itu tuh Hendery Hyung mengganggu ku terus."


"Hendery." tegur Ten.


"Ih tidak Ma aku hanya minta bantuan Haechan untuk melipat bajuku." sangkal Hendery.


Ten mengedikan bahu. "Terserah kalian saja, kita berangkat besok jika ada yang tertinggal Mama tidak tannggung jawab."


Setelah mengatakan itu Ten berjalan keluar dari kamar anaknya, biarkan saja mereka berdua ribut nanti jika Johnny dengar akan dimarahi.


"Bereskan sendiri barangmu Hyung." keluh Haechan.


Hendery menarik-narik baju yang Haechan kenakan. "Ayolah Chan, malam ini aku harus pergi jadi kau yang bereskan ya please."


"Kau berkencan dan aku membereskan barangmu? Enak sekali kau Hyung." tolak Haechan.


"Akan kubelikan makanan nanti Chan."


"Jika kau bohong maka aku akan membuang semua bajumu Hyung."


Hendery mengangguk lalu mengusak rambut Haechan. "Bereskan ya aku mau mandi."


Hendery bergegas keluar dari kamar adiknya.


"Jika bukan karena makanan aku tidak akan mau cuih." Haechan melempar baju Hendery yang berada di depannya.



~~



".... Ya Mom jadi Nana punya teman baru sekarang." ucap Jeno yang sedang mengunyah makanannya.


Jaehyun menegak air di depannya. "Ya lalu kenapa jika Jaemin memiliki teman lagi Jen?"


"Ya Jeno cemburu Dad karena Jaemin selalu mengacuhkannya sekarang." jawab Mark.


"tidak seperti itu Hyung." sergah Jeno.

Jaehyun hanya menggeleng, ia menyandarkan punggung pada senderan kursi. Ya mereka sedang di restoran sekarang, makan malam di luar seperti apa yang Jaehyun katakan tadi.


"Lalu kenapa sayang?" tanya Taeyong lembut.


Jeno menyuap sisa daging terkahir di piringnya. "Tidak tau Mom, intinya Jeno tidak cemburu."


Mark mengelus bahu Jeno. "ututu si bungsu keluarga Jung sudah besar rupanya." ledeknya.


"Hyung!"


"Nah kalian ada yang mau di pesan lagi atau mau di bawa pulang?" tanya Jaehyun.


Kedua anaknya menggeleng sementara si cantik di sebelahnya mengangguk semangat. "Aku mau dad~"


"Kau mau apa sayang? Kau pesan sendiri ya sekalian bayar untuk yang tadi." Jaehyun mengeluarkan kartu dari dompetnya.


"oke." Taeyong berjalan menjauh dari meja mereka.


"Sepertinya tadi Mommy sudah makan banyak." ingat Mark.


"Biarkan saja, kemarin Mommy kalian tidak napsu makan jadi sebagai gantinya dia makan banyak sekarang."


Mereka hanya mengangguk.


"Dad besok jadi bukan?" tanya Jeno.


Jaehyun mengangguk. "Siapkan keperluan kalian jika besok kalian tidak mau mendengar Mommy kalian mengamuk."


Mark dan Jeno meringis pelan, sudah bisa mereka bayangkan bagaimana jadinya jika Taeyong mengamuk.


TBC

Part depan liburan ya,,



15.04.2020

Continue Reading

You'll Also Like

119K 20.2K 39
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
565K 35.8K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
47.6K 5.6K 50
Chris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyun...
188K 20.7K 24
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...