Magia Academy [END]

Por peanutiaraa

1.1M 142K 5.9K

Akhir-akhir ini, Elle merasakan ada yang ingin keluar dari dalam dirinya. Dan tak disangka sangka, sebuah kej... Más

- Strange Turmoil -
- Unexpected Event -
- Change -
- Magia Academy -
- Element & Power -
- The Truth And A New Room -
- New Friends Again -
- Prince And Genesis Two Days Ago -
- First Run Element Control -
- The Truth About The Royal Princess Of Elysium -
- Information Darkness Shadow -
- Partner -
- Partner - pt. 2
- This Is Jelly! -
- Weapon and Fighting -
- Gifts From Mother -
- Shoping -
- Parent's Warm Embrace -
- You're My Princess -
- Kingdom Elysium -
- Caine -
- First Kiss! -
- With Mom -
- Purple Potion -
- Who's Jayden? -
- Partner, Human Version -
- Finish Before It Starts -
- Release Element Seal -
- Red Moon Story -
- Tournament -
- Sleeping With a Friend -
- Racial Type -
- Changing Class -
- Poison -
- Restored Health -
- Preparation -
- Journey! -
- Dead Forest And Rivers -
- Estonia Hills And Tree Houses -
- Honey Diamonds -
- Events In the Moonlight -
- Mate -
- The Kingdom of Snowfly -
- A Surprising Fact -
- Wedding Date -
- Diamond Class -
- Bridal Dress Fitting -
- Festival -
- Married - [Special part✨]
- Ice Skating -
- Earth -
- What's the Matter? -
- Problem -
- Go Back To Studying -
- War -
- The Real War -
- Death And Victory -
- END! -
Extra Part
Extra Part 2
SEQUEL?!
Spoiler!
Announcement

- Until and Meet Women -

27.9K 3.3K 16
Por peanutiaraa

"Tolong jaga ibuku ya?"

"Tanpa kau suruh pun aku akan menjaganya. Aku berjanji padamu" aku memeluknya dan mengucapkan terima kasih pada Vika.

"Bu, kau punya buku yang berlambangkan begini tidak?" tanyaku menunjukkan lambangnya.

"Oh iya ada, itu bukan punya ibu tapi punyamu" ibu berjalan menuju lemari dan mengambil buku yang ku cari.

"Ini dia" ibu memberikan buku itu padaku. Bukunya tidak terlalu tebal tapi cukup berat.

"Kau yakin dengan keputusanmu?" aku mengangguk menjawab pertanyaan Vika.

"Yasudah, aku hanya ingin berpesan jangan pernah lupakan kita semua ya" aku menahan air mataku supaya tidak tumpah. Ibu dan Vika menatapku berkaca-kaca.

"Aku akan membereskan pakaianku" kataku.

"Biar kami bantu" ucap ibu diangguki Vika.

Kita berjalan menuju kamarku. Aku mulai memasuki barang-barang yang ingin kubawa ke koper. Yaitu, beberapa pakaian simple, hoodie, buku novel, buku yang diberikan ibu beserta kertas surat dari bunda, foto ibu dan aku, foto Vika dan aku, dan lainnya.

Aku mengganti pakaianku dengan kaus berwarna hitam dibalut hoodie biru tua celana jeans panjang warna hitam dan sepatu kets putih.

Aku menyisir rambutku yang aneh ini.

"Ngomong-ngomong rambutmu bagus juga. Cocok denganmu" Ucap Vika.

Memang sih bagus, tapi aku risih dengan perpaduan warna itu, dan juga mataku yang berubah-ubah namun aku tetap bisa melihat dengan jelas.

Sekarang, kita berkumpul diruang tamu. Ibu dan Vika bergantian memelukku seakan-akan aku akan pergi dari dunia ini selama-lamanya. Dan itu memang benar. Maksudku, bukan pergi ke akhirat.

Ditangan kiriku aku memegang koperku dan disebelah tangan kananku aku membawa kertas cokelat yang berisi mantra itu.

Aku memejamkan mataku tenang. Ibu dan Vika menatapku was-was.

'Aku benar-benar yakin ingin pergi ke dunia itu. Aku mohon berilah petunjuk padaku'

Aku membuka mataku pelan-pelan dan melihat ke kertas itu dan benar saja mantra itu dapat ku mengerti.

Aku tersenyum ke arah ibu dan Vika. Aku mulai memfokuskan pikiranku dan membaca mantra itu. Setelah membacanya, tubuhku seakan tersedot sesuatu, angin berhembus dengan kencangnya. Aku tak bisa membuka mataku, rasanya sangat sulit untuk ku buka.

Sepatuku menapak ketanah dan aku melihat ke sekeliling. Dimana aku? Aku asing dengan tempat ini.

Banyak pepohonan disini, tapi yang membuatnya tidak biasa adalah daun dan buahnya berwarna-warni. Tidak seperti dibumi yang daunnya berwarna hijau.

"Dimana ini?" tanyaku. Hanya ada aku sendirian disini.

Hari sudah semakin petang aku hanya berjalan menelusuri tempat yang tidak ku ketahui ini.

Dari kejauhan aku melihat cahaya lampu remang-remang. Aku menuju cahaya lampu itu. Dekat dan semakin dekat, ternyata itu adalah gubuk kecil namun bersih.

Aku mengetuk pintu gubuk itu. Keluarlah wanita paruh baya dengan senyum ramahnya.

"Iya nona? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya wanita itu.

"Eummm...apakah aku boleh beristirahat disini hanya untuk satu malam?" aku berharap semoga wanita itu mengizinkan ku untuk tinggal dirumahnya.

"Tentu saja nona. Silahkan masuk" aku masuk mengikuti wanita itu seraya menenteng koperku.

Aku duduk di kursi yang sudah lama. Wanita itu duduk disebrangku.

"Apa kau tinggal disini sendiri?" tanyaku memulai pembicaraan. Aku tidak terbiasa dengan ini, jadi ku rasa aku sedikit gugup.

"Ya, aku tinggal disini sendiri. Lalu nona tinggal dimana?"

"Jangan panggil aku nona, panggil saja Elle. Aku tinggal dibumi"

"Bumi? Kerajaan apa itu?" aku terkejut, apakah dia tidak tau bumi.

"Bumi, apa kau tidak tau bumi. Lalu aku dimana?"

"Kau berada di magic world" jawab wanita itu. "Tempat pertama kali kau menginjakkan kakimu disini, itu adalah perbatasan dan kebetulan rumahku dekat dengan perbatasan" lanjutnya.

Apa katanya? Magic world? Aku tak mengerti ini.

"Disini terdapat 6 dunia. Eh maksudku kerajaan. Disini juga ada banyak academy"

"Aku tau kerajaan. Tapi aku tidak tau apa itu academy" kata ku.

"Academy itu berupa sekolah sihir yang akan dipelajari para penyihir"

"Penyihir? Oh berarti aku sudah sampai di dunia ibuku" ucapku antusias. Aku pikir aku akan tersesat tapi ternyata tidak.

"Apa kau lapar?" tanya wanita itu sampai sekarang tidak ku ketahui namanya. Aku mengangguk malu.

Dia tertawa, "Jangan sungkan begitu. Ayo kita makan" wanita itu pergi kearah yang mungkin dapur karena aku tak tau. Tapi, aku tetap mengikutinya.

Dan benar saja, itu adalah dapur. Wanita itu mempersilahkanku untuk duduk di kursi kayu.

"Makanlah" dia menyodorkan sepiring nasi beserta lauk pauknya.

"Kau tidak makan?" tanyaku. Dia hanya menggelengkan kepalanya. Aku mengangguk dan mulai memakan makanan.

Gadis yang cantik

Eh siapa yang berbicara tadi? Aku menatap sekitar ku. Tidak ada siapa-siapa, hanya ada aku dan wanita yang menatapku tersenyum.

Dengan cepat aku menyuapkan makanan kedalam mulutku. Setelah suapan terakhir aku minum.

"Apa tadi kau mendengar sesuatu?" dia menggeleng. Lalu apa yang kudengar tadi? Ah sudahlah lupakan.

"Terima kasih atas makanannya nyonya..."

"Tanith" wanita bernama Tanith itu tersenyum padaku. "Sebaiknya kau tidur ini sudah malam" lanjutnya. Dia pergi ke ruang tamu, tapi sebelum itu

"Dimana aku harus tidur?" tanyaku sambil menaikkan alisku. Dia berbalik dan menghampiriku.

"Aku lupa" Tanith hanya cengengesan melihatku. "Ayo" dia berjalan dan aku mengikutinya, sebelumnya aku sudah mengambil koper diruang tamu.

"Ini kamarmu. Selamat malam" dia pergi setelah aku mengucapkan terima kasih.

Srettt

Decitan pintu terdengar, aku memasuki kamar. Aku mengganti pakaianku menjadi piyama.

Sebelum tidur, aku biasa memandang langit terlebih dahulu namu sekarang tidak karena disini tidak ada jendela.

Astagaaa aku belum mengantuk saat ini. Oh iya! Aku teringat dengan buku itu. Aku mengambil buku itu didalam koperku.

"Nah ini dia" aku membuka jilid buku itu.

Pada halaman pertama, disini dituliskan...

Jika kau sudah sampai didunia magic, kau akan menemukan sebuah gubuk yang diisi oleh wanita paruh baya dan kau menginap di gubuk itu.

Eh? Bagaimana buku ini bisa tahu?

Aku membuka halaman kedua

Keesokan harinya, tanyakan pada wanita itu dimana tempat Magia Academy berada dan kau akan mendapatkan jawaban yang benar dari dia.

Baiklah akan ku tanyakan esok. Aku membuka halaman ketiga.

Jika kau sudah sampai disana, pada saat di gerbang tunjukkanlah buku ini. Bilang pada penjaga kalau Kau akan bersekolah disana. Percayalah.

Apa? Sekolah? Huftt baiklah itu semua kulakukan agar dapat bertemu dengan bunda, aku membuka halaman selanjutnya.

Hanya takdir yang akan menentukan jalan kehidupanmu.

Aku menaikkan alis ku. Tanpa memperdulikan hal itu aku menyimpan kembali buku itu.

Disini hawanya dingin. Entah karena cuacanya yang sedang dingin atau tempat ini berada dekat dengan hutan.

Aku harus bersiap untuk esok.

Setelahnya, aku tertidur.






























































































Thanks for reading!
Maaf kalo ada typo.

See you,

Cacaaaa_

Seguir leyendo

También te gustarán

12.1K 1.6K 6
Seorang gadis baru saja terbangun dari mimpi yang sangat aneh. Sebab, apa yang ia alami terasa begitu nyata. Yang lebih mengejutkannya lagi adalah i...
5.2M 583K 92
[CERITA INI SUDAH TERBIT] Part lengkap✅ Lanjutan cerita triplets coming soon di novel sloda kedua✨ "HABISI! HABISI! HABISI!" "BUNUH WANITA HINA ITU!"...
4.3M 511K 80
[Bukan Novel Terjemahan - END] Clara yang seorang pengangguran berusia 25 tahun mati karena serangan jantung setelah bertemu dengan mantannya yang ja...
639K 68.5K 70
Kutukan dan Pembalasan Dendam membawa Elena ke sebuah takdir yang harus dia hadapi. Berbagai rintangan dan rasa sakit akan dia lalui, untuk merebut k...