Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote
teman² penting, supaya gue makin semangat
ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.
Makasih😘
Maaf kalau ada typo
Happy Reading😘
Amel saat ini sudah sampai di rumahnya, ia dengan cepat memasuki rumahnya dan berjalan ke arah kamarnya.
"Huftt capek gue" ucap Amel yang langsung merebahkan tubuhnya ke kasur
Disisi lain Jidan saat ini sedang merapikan barang-barangnya di atas meja. Karna tadi ia membantu Pak Bayu untuk memasukkan undangan promnight ke dalam plastik. Alhamdulillah rapat tadi pagi yang bersama Pak Bambang untuk membahas hotel buat promnight Siswa/i, sudah berjalan dengan lancar
Flashback ON
"Gimana Pak?" tanya Jidan saat diruang rapat
"Jadi Pak Zaidan hanya menggunakan ballromnya saja?" tanya Pak Bambang
"Iya Pak" ucap Jidan dingin
"Baiklah, saya akan menyewakan ballromnya, dan saya kasih bonus 1 kamar untuk Pak Zaidan bersama istrinya, sebagai atas pernikahannya" ucap Pak Bambang tersenyum
"Kapan Pak Zaidan menggunakan ballrom hotelnya? Biarkan karyawan saya yang mempersiapkan semuanya" lanjutnya
"Hari sabtu, tepatnya jam 18:00" ucap Jidan
"Baiklah Pak" ucap Pak Bambang
"Kalau ada keperluannya Pak Zaidan, biar saya yang beri tau Pak Bambang" ucap Bima, yang langsung diangguki oleh Pak Bambang
"Saya sangat senang karna hotel saya digunakan sama Pak Zaidan" ucap Pak Bambang
Flashback OFF
"Pak Jidan sudah mau pulang?" tanya Pak Popo saat melihat kepala sekolahnya yang sudah keluar dari ruangannya
"Iya Pak" ucap Jidan
"Pak Jidan cepat banget pulangnya" ucap Bu Maya secara tiba-tiba yang barusan dateng
"Saya sibuk" ucap Jidang bohong, karna ia pengen cepat-cepat pulang untuk ketemu istri tercintanya dirumah
"Saya pamit ya, Pak Popo, Bu Maya" lanjutnya
"Iya pak, hati-hati dijalan" ucap Pak Popo, yang langsung diangguki oleh Jidan
Jidan berjalan menuju mobilnya yang ada diparkiran guru. Setelah Jidan sudah memasuki mobilnya tiba-tiba ada yang nelfon dari ponselnya
"Hallo Assalamualaikum" ucap pria baruh baya disebrang sana
"Walaikumsalam, ada apa ayah?" tanya Jidan, ya orang itu Ayah Rico
"Jadi gk bikin suprise buat istri kamu nanti?"
"Jadi yah, nanti Jidan kabari"
"Ok, kalau perlu bantuan tanya ayah"
"Iya yah"
"Sekarang kamu dimana?"
"Aku lagi disekolah, tapi mau pulang kok ini"
"Titip salam ayah sama Amel"
"Iya yah"
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Tut
Jidan menyalakan mobilnya, lalu meninggalkan area sekolah.
Hanya butuh waktu 25 menit untuk sampai di rumahnya.
"Masih panas kopinya pak?" tanya Jidan terkekeh, saat melihat Pak Dika menikmati kopi dengan santainya
"Iya den, enak buat di minum" ucap Pak Dika terkekeh
"Dibuatin istri emang selalu enak Pak" ucap Jidan, yang langsung duduk disamping kursi Pak Dika
"Iya den, top markotop kalau di buatin istri" ucap Pak Dika
"Sore-sore liat senja sambil minum kopi, itu sangat nikmat den" lanjutnya
"Kalau saya cukup liat Amel udah buat saya tersenyum pak" ucap Jidan
"Den Jidan itu beruntung sekali punya istri kaya non Amel, yang baik, pengertian, ingin belajar masak, apalagi cantik" ucap Pak Dika yang memuji Amel
"Iya Pak, saya menyesal dulu lebih percaya sama Tata, apalagi buat Amel nangis" ucap Jidan
"Den Jidan harus belajar dari itu semua. Jangan pernah percaya lagi sama omongannya orang lain" ucap Pak Dika tersenyum
Cklek
Suara pintu terbuka dari arah dalam rumah
"Kak Jidan udah pulang, kok gk langsung masuk sih?" tanya Amel yang langsung salim ke Sang Suami
"Karna aku barusan dateng, terus liat Pak Dika duduk yang menikmati kopi, makanya aku ngobrol dulu sama Pak Dika" ucap Jidan, Amel hanya menganggukan kepalanya
"Mending Kak Jidan ganti baju dulu, kan baru sampai juga" ucap Amel, yang langsung diangguki oleh Jidan
"Pak saya masuk dulu ya" ucap Jidan pada Pak Dika
"Iya den" ucap Pak Dika yang menganggukan kepalanya
"Yaudah yuk sayang" ucap Jidan yang langsung merangkul pinggang sang istri
Saat didalam kamar Jidan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sedangkan Amel sedang menyiapkan pakaian untuk suaminya. Hanya membutuhkan waktu 7 menit, akhirnya Jidan keluar dari kamar mandi, dengan rambut yang basah, dan harum.
"Kak Jidan, aku turun dulu ya siapin makan malam" ucap Amel, yang langsung ditahan lengannya oleh Jidan
"Kita makan di luar sayang" ucap Jidan tersenyum
"Kakak serius? Emang mau makan dimana?" tanya Amel
"Nanti kamu tau" ucap Jidan
"Kenapa gk bilang dari awal sih, biar ak–" ucap Amel terpotong, karna langsung didahului oleh Jidan
"Pakaiannya santai aja, gk usah terlalu cantik" ucap Jidan, yang membuat Amel bingung
"Kenapa? Kan mau makan malam" ucap Amel
"Aku gk suka kalau kamu terlalu cantik, nanti banyak cowok yang ngelirik kamu" ucap Jidan dingin
"Kalau cowok-cowok itu ngelirik aku, berarti kamu bersyukur karna aku cantik" ucap Amel yang langsung mempeluk Jidan
"Iya, tapi aku gk suka aja kalau kamu di lirik" ucap Jidan sambil memainkan hidung mancungnya Amel
"Yaudah, aku ganti baju dulu" ucap Amel sambil melepaskan pelukannya
Pasangan suami istri itu akhirnya mengganti pakaiannya, lebih casual
"Yaudah yuk berangkat" ucap Jidan yang mengambil kunci motornya
"Aku ambil tas dulu kak" ucap Amel yang mengambil slinbagnya
Mereka keluar dari kamar lalu turun ke bawah
"Bibi gk usah masak ya" ucap Amel saat melihat Bi Ayu mengepel
"Kenapa non?" tanya Bi Ayu
"Kami makan diluar bi, nanti aku beliin juga" ucap Amel
"Gk usah non, ntar bibi masak kok" ucap Bi Ayu
"Udah gpp kok bi" ucap Jidan
"Hati-hati ya non Amel, dan den Jidan" ucap bi Ayu, Amel dan Jidan langsung menganggukan kepalanya
"Assalamualaikum" Pamit Amel
"Walaikumsalam" ucap Bi Ayu
"Kak Jidan naik motor?" tanya Amel, saat melihat suaminya sedang menaiki motor
"Iya sayang" ucap Jidan
"Yuk naik" lanjutnya
Amel naik ke atas motor, setelah itu motor Jidan berjalan dan menuju ke tempat makan. Tak lupa tangan Amel mempeluk sang suami dari belakang, dan wajah Jidan yang di tutupi oleh helm hanya senyum-senyum gk jelas.
Hanya butuh waktu 10 menit akhirnya mereka sampai di tempat makan tersebut.
"Ini kan" ucap Amel yang menggantung ucapannya
"Iya ini tempat makan yang dulu waktu kita pergi ke mall" ucap Jidan tersenyum, Amel hanya menganggukan kepalanya
"Mba" ucap Jidan yang memanggil Mba Siti
"Eh den Jidan sama..." ucap Mba Siti, yang tidak tau namanya Amel
"Amel" ucap Amel agar Mba Siti tau
"Ohiya" ucap Mba Siti
"Ini istri saya Mba" ucap Jidan yang memperkenalkan Amel ke Mba Siti
"Wahh selamat ya" ucap Mba Siti tersenyum
"Mau pesan apa nih?" lanjutnya
"Aku mau lalapannya aja" ucap Amel
"Kalau aku kasih sama aja Mba" ucap Jidan
"Baik, ditunggu ya" ucap Mba Siti yang langsung meninggalkan mereka berdua
"Disini tempatnya enak ya kak" ucap Amel yang melihat sekelilingnya
"Iya, kamu suka kan?" tanya Jidan, Amel langsung menganggukan kepalanya
"Ohiya kok Kak Jidan ke sekolah sih? Bukannya tadi pagi bilang gk ke sekolah?" tanya Amel
"Aku mendadak aja ke sekolah, karna aku lagi kangen sama kamu" ucap Jidan yang menggombal Amel
"Terserah Kakak aja deh" ucap Amel, dan Jidan hanya terkekeh
Sedari tadi banyak pria yang terus memperhatikan Amel karna kecantikannya, Amel tidak menyadari akan hal itu, tapi Jidan menyadari. Dengan cepat Jidan langsung merangkul pinggang sang istri, agar pria-pria itu tau bahwa Amel sudah ada yang punya.
"Kenapa sih Kak, hmm?" tanya Amel
"Aku gk suka kalau mereka liatin kamu" ucap Jidan dengan Posesifnya
"Lucu banget sih suami ku ini" ucap Amel sambil mencubit pipi sang suami
Tak lama munculah Mba Siti yang membawa makanan mereka, Jidan dan Amel sangat lahap makannya. Tidak perlu butuh waktu lama, akhirnya mereka menghabiskan makanannya.
"Aku bayar dulu ya" ucap Jidan
"Sekalian bungkusin Bi Ayu, dan Pak Dika" ucap Amel, Jidan hanya menganggukan kepalanya dan langsung bergegas ke Mba Siti
"Mba, aku pesan 2 lagi ya bungkus" ucap Jidan, yang langsung diangguki oleh Mba Siti
Setelah Jidan selesai pesan lalapan itu, tak lama pesanan itu jadi. Jidan berjalan menuju istrinya yang sedang menunggu
"Udah Kak?" tanya Amel, dan Jidan langsung mengangguki kepalanya
Jidan menggenggam jemari Amel dan berjalan menuju motornya yang sedang di parkir. Jidan mengendarai motornya dengan kecepatan standar. Tidak butuh waktu lama, akhirnya Amel dan Jidan sudah sampai
"Aku masuk duluan ya kak, kasih ini ke Bi Ayu" ucap Amel, dan Jidan hanya menganggukan kepalanya
Cklek
"Assalamualaikum" salam Amel yang barusan masuk ke dalam rumah
"Walaikumsalam" serempak Bi Ayu dan Pak Dika yang sedang berada di ruang keluarga ngobrol
"Ini lalapan untuk Bibi sama Pak Dika" ucap Amel yang meletakkan makanan itu ke meja
"Makasih ya non" serempak Bi Ayu dan Pak Dika
"Sama-sama, aku naik dulu ya" ucap Amel, yang langsung bergegas menuju kamarnya
Cklek
Pintu kamar terbuka, Amel langsung mengganti pakaiannya cepat-cepat agar bisa istirahat
"Capek" ucap Amel yang merebahkan tubuhnya dikasur
"Udah ngantuk aja nih" ucap Jidan secara tiba-tiba
"Iya kak" ucap Amel
Jidan langsung mengambil baju kaos, lalu menggantinya.
Setelah Jidan sudah mengganti pakaiannya, ia langsung melempar tubuhnya ke kasur.
"Hay sayang" ucap Jidan yang langsung peluk istrinya
"Kak aku capek banget, ngantuk juga" ucap Amel sambil memejamkan matanya
"Aku kasih semangat deh buat besok dipagi hari" ucap Jidan dengan senyuman devilnya
"Apasih Kak gk jelas" ucap Amel
"Ayo dong sayang, ya" ucap Jidan dengan kedipan matanga
Dan terjadilah pasangan itu menyatukan raganya
💜💜💜
06 April 2020
Follow akun sosial mediaku :
Facebook: @virawulanda
Instagram: @virawulandasr_
Kasih saran dan kritikan dong dengan kosa kata gue, supaya gue bisa memperbaiki.
Jangan Lupa VOTE, dan KOMENT.
Vote menunjukkan kalau cerita ini layak, dan kalian juga menghargai kerja keras author yang sudah capek-capek menulis.
Koment yang banyak juga, biar gue nya rajin buat update dan semangat buat menulis ngelanjutin cerita ini ke chapter-chapter selanjutnya.
Rekomendasi cerita ini ke teman-teman kalian, supaya kalian bisa bertukar pikiran
Maaf buat teman-teman kalau kelamaan next🙏
Tetap menunggu ya cerita selanjutnya dari My Teacher😘
Tunggu part selanjutnya