Straight-A Student | ChanBaek

zerofoue द्वारा

81.3K 11.2K 1.9K

completed ✅ Selak beluk kehidupan Baekhyun. Tapi, tidak ada yang mulus seperti yang terlihat oleh kebanyakan... अधिक

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
- Epilogue -
Bonus Chapter: one
Bonus Chapter: two
Bonus Chapter: three

Chapter 13

1K 176 11
zerofoue द्वारा

Baekhyun memandang sekitar yang terisi dengan teman-temannya. Mereka tampak sangat fokus dengan film yang sedang diputar.

Perlahan, ia beranjak dari sofa yang ia duduki dan pergi menuju dapur.

Ia memindai dapur yang lumayan besar itu dengan kedua matanya dan mencoba untuk menemukan panci teflon yang bisa ia gunakan untuk membuat jagung brondong.

Setelah menemukannya, ia meletakkannya di atas kompor dan menuang minyak secukupnya. Ia berdoa semoga hasil akhir dari masakannya akan cocok dengan selera Aloskan.

Sesegera mungkin setelah ia selesai, ia menyajikan jagung brondong buatannya ke dalam beberapa mangkok beling dan membawanya ke ruang tengah dimana yang lain tengah berkumpul. Karena ia tidak seberapa dekat dengan anggota Aloskan lain selain Minho dan Doyoung, ia memutuskan untuk menghampiri keduanya.

"Bagi-bagi ya."

"Makasih." Doyoung langsung tersenyum sumringah ketika menerima cemilan itu.

"Sama-sama. Enjoy."

///

Lagi-lagi, Baekhyun menemukan dirinya di dapur dengan Kyungsoo, Jongdae, dan Jongin. Kebetulan sekali, Crescent, beserta beberapa anggota Aloskan yang bisa memasak juga, sepertinya adalah orang-orang yang bisa Minho percayakan untuk menggunakan dapur keluarganya.

Karena Chanyeol dan Sehun tidak tahu apa yang bisa mereka lakukan dengan Aloskan yang sedang menghisap beberapa batang rokok dan vape di luar, mereka memutuskan untuk membantu Crescent.

"Chanyeol, bantu potong-potong ini ya."

"Gimana potongnya?"

"Gini aja." Jongin kembali mengambil alih pisau yang tadi sudah ia serahkan kepada Chanyeol dan mencontohkan cara memotong wortel.

"Oke."

Baekhyun tersenyum senang melihat interaksi Jongin dan Chanyeol.

Sekitar satu jam kemudian, makanan-makanan sudah siap dan disajikan di atas meja makan. Setelah yang lain dipanggil agar bisa memulai makan malam, mereka berkumpul bersama.

Kyungsoo tersenyum lega ketika melihat Sehun dan Chanyeol yang bisa membaur dengan Aloskan. Sekali-kali, beberapa anggota Aloskan akan mencoba untuk melempar candaan untuk Sehun dan Chanyeol. Kyungsoo tahu, Aloskan juga sebenarnya tidak ingin Chanyeol, Sehun, Baekhyun, dan Jongdae merasa terabaikan.

///

Chanyeol melangkahkan kakinya ke lingkaran yang sudah dibentuk oleh yang lain. Sebelum berkumpul lagi di ruang tengah, mereka sepakat untuk membersihkan tubuh terlebih dahulu. Sepertinya Chanyeol adalah salah satu orang terakhir yang bergabung.

"Chanyeol. Sini." Baekhyun menepuk tempat kosong di sebelahnya.

"Ini ngapain?"

"Dare or dare. Katanya truth or dare udah biasa. Udah kita nonton aja." Baekhyun mengalihkan pandangannya lagi pada Jaehyun yang sedang menarikan lagu Love Shot milik EXO. Setelah mendengarkan penjelasan Baekhyun, Chanyeol menyimpulkan Jaehyun sedang melakukan dare yang diberikan untuknya.

Chanyeol, Baekhyun, dan Sehun hanya diam dalam keheningan. Sekali-sekali tertawa karena pertanyaan konyol dan tidak masuk akal dilontarkan oleh yang lain.

Sekali mereka sempat khawatir karena salah satu dare yang harus dilakukan Kyungsoo adalah meminum alkohol dalam jumlah yang lumayan banyak. Satu gelas penuh. Tapi setelah melihat dan memastikan bahwa Kyungsoo baik-baik saja, mereka lega.

Baekhyun hanya diam menikmati permainan yang sedari tadi menyibukkan teman-temannya itu. Sebelum Doyoung memutuskan untuk menyebutkan namanya setelah botol yang mereka gunakan menunjuk Minho. Baekhyun sebenarnya sadar bahwa anak itu sudah melirik-lirik ke arahnya sejak permainan dimulai. Teman-temannya ini kenapa hobi sekali bertingkah seperti mak comblang sih?

"Gue?"

"Iya lo. Mau tebak gak mau disuruh ngapain?"

Baekhyun hanya mencebikkan bibirnya dan mengerutkan kedua alis miliknya.

"Kan ini darenya Minho? Kok gue dibawa-bawa?"

"Ya, soalnya pengennya sama lo." Jungwoo dengan iseng melompat masuk ke dalam percakapan di antara Baekhyun dan Doyoung.

"Minho, pangku Baekhyun sana."

"Hah?" Baekhyun terkesiap dengan apa yang dilontarkan oleh Doyoung.

"Enggak mau!"

Di antara teman-temannya yang sedang tertawa, Baekhyun dan Minho berusaha untuk menegosiasikan keadaan ini dengan Doyoung dan Jungwoo. Namun, tampaknya kedua orang itu tetap teguh pada pendiriannya masing-masing. Minho harus melakukannya.

"Kalo engga mau. Baekhyun kita suruh minum."

"Lo gila ya? Dia engga suka minum!" Minho membantah perkataan Jungwoo dan berusaha untuk mengeluarkan Baekhyun dari urusannya. Kasihan anak orang dibawa-bawa, pikirnya.

"Ya udah. Lakuin atau Baekhyun minum."

"Udah lah. Gapapa kok. Lakuin aja, lagian cuma dare."

Setelah menghela nafas kesal, Minho akhirnya bangkit dari duduknya dan dengan jantan mendekati Baekhyun. Ia menarik tangan Baekhyun dan membuatnya berdiri, sebelum mengambil posisi duduk Baekhyun, dan membiarkan yang lebih kecil untuk duduk di atas pahanya.

Sorakan mulai muncul untuk meledek mereka.

"Sorry ya." Minho bergumam.

"Eh? Gapapa kok." Baekhyun membalas permintaan maaf Minho. Ia mengerti teman-temannya itu hanya iseng.

"Lima belas menit ya!" Seru Jungwoo.

"Lima menit." Semua kepala yang ada di ruangan itu seketika bergerak dan beralih menatap Chanyeol. Lelaki yang belum membuka suara akhirnya menyuarakan pendapatnya.

Dengan itu, Baekhyun terselamatkan dari dare yang konyol. Setidaknya menjadi lebih singkat.

///

"Jongdae." Baekhyun memanggil sahabatnya yang sedang berdiam diri sembari memainkan ponselnya.

"Mau balik ke kamar gak?" Ia bertanya dan melihat ke belakang sebentar. Kyungsoo, Jongin, dan Aloskan sepertinya sedang asyik dengan dunianya sendiri. Baekhyun dan Jongdae memang kurang suka dengan hal-hal yang digemari Aloskan. Tapi mereka mengerti bahwa Aloskan menyukai itu dan itu tidak masalah.

Jongdae tersenyum dan mengangguk, lalu mereka pergi dari sana dan berjalan menuju kamar.

"Chanyeol sama Sehun kemana?" Jongdae bertanya.

"Katanya mau cari cemilan. Nanti bakal nyusul kok."

Mereka membuka pintu kayu yang bertuliskan angka 08 itu dan masuk ke kamar tersebut.

"Ah... akhirnya." Jongdae melompat ke salah satu dari kedua ranjang yang ada dan mulai mengendurkan tubuhnya.

"Capek ya? Mau teh?" Tanya Baekhyun, namun tangannya masih sibuk dengan baju-baju yang ia lipat. Saat masuk tadi, Baekhyun melihat beberapa baju yang tergeletak di atas meja dan memutuskan untuk merapihkannya.

"Engga kok. Gapapa. Lo gak cape?" Jongdae mengubah posisinya menjadi posisi duduk.

"Lumayan." Baekhyun beranjak dari posisinya dan menghampiri ranjang yang kosong. Ini sebenarnya ranjang milik Chanyeol dan Sehun, tapi biarkan saja. Yang punya sedang tidak ada di-

Cklek

Ups.

Ada ternyata. Baru datang.

"Kok lo di situ?" Baru juga masuk, Chanyeol sudah langsung menatap Baekhyun dan bertanya demikian.

"Hehe." Baekhyun hanya cengengesan.

Sehun sepertinya memutuskan untuk mengalah dan langsung belok, membaringkan tubuhnya di kasur yang sama dengan Jongdae. Kantung berisi makanan kecil yang tadi ia ambil diletakkan di nakas yang berada di antara kedua ranjang.

"Yeol," Baekhyun memanggil dengan suara pelan selagi mendekatkan tubuhnya ke arah Chanyeol.

"Papa mama udah izinin."

"Soal rumah?" Chanyeol mengembangkan senyumnya.

Baekhyun mengangguk.

"Iya. Katanya gapapa jadinya gue ada yang jagain. Padahal gue kan bisa sendiri." Baekhyun menggerutu sendiri. Ia mengubah posisinya menjadi tengkurap dan menatap Chanyeol.

"Kan kalo ada yang jagain lebih bagus."

Baekhyun terkekeh dan tersenyum lebar ke arah Chanyeol sebelum mengendurkan otot lehernya. Ia menjatuhkan kepalanya agar bisa lebih santai dan meletakkan kepalanya di atas bantal yang terasa sangat emput itu.

Malam itu mereka habiskan dengan berbagi cerita dengan damai dan tenang.

Lumayan berbeda jauh dengan keadaan ramai di ruang tengah.

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

212K 4.9K 55
❝ i loved you so hard for a time, i've tried to ration it out all my life. ❞ kate martin x fem! oc
1.5K 54 6
'✯'•.‿➹𝐆𝐀𝐓𝐄𝐖𝐀𝐘────────── 𝗜𝗻 𝗪𝗵𝗶𝗰𝗵─────── a girl in the real world, who watches the one piece live action show. actually ends up in the...
93.6K 4.8K 107
Banishment is to merciful. Instead a prince is stripped down to a soldier, an easy disposable to be set in the middle of a war. To be treated like a...