Kita pernah ada ✓

By mawbiens

846 228 20

"Selalu ingat kalau aku pernah ada" "Bukan kamu aja,tapi kita iya kita pernah ada" Hidup billa semakin rumit... More

Hello
Nica to know u
Sunday best
New Student
Jealous
Sick
Thank u gabriel
Back to school
Fall in love
Shock
Lie's
Lie's (2)
Not Bad
Bully
Broke
Renzi
My new dad
Girl's time!
Day with dokter Andi
Inggris assignment
Ujian Kenaikan Kelas
Iba
Berubah
Gabriel Again
Crazy Gurl
Kenyataan Pahit
Party
Ajal?
ego
Siuman
New life
Hai Gabriel ?
Berjuang
Sweet smile
apa ini?
Kita pernah ada
Amanat

Monster

23 9 0
By mawbiens

Hari ini hari ke 4 aku di tinggal oleh orang tuaku.Aku tak masalah jujur hanya saja aku merasa sepi.

Pukul 23.30 aku terbangun dari tidur dan tak bisa tidur lagi.Aku tak tahu mengapa,perasaanku cemas.Tapi aku menghilangkan perasaan itu dengan membuat secangkir susu coklat hangat dan membaca buku di meja belajar.

Selang dua puluh sembilan menit ponselku berdering,aku ambil ponselku yang ada di atas kasur dan memunculkan nama 'Gabriel'.

Dengan cepat aku menjawab panggilannya.

"Hal—"

"Help me please leyna!"

"Kamu kenapa?!rey rey!"

"Tolong ak—ARGHH!!!"

Lalu,telepon itu mati.Aku yang panik langsung lari keluar rumah dan menuju rumah Gabriel.

Baru saja aku membuka pintu rumahnya suara teriakan Gabriel yang terdengar marah memekik telingaku.

"REY!"teriakku.Aku berlari cepat menuju kamar Gabriel.

Kubuka pintu kamarnya.Aku terkejut bukan main,kamarnya sudah seperti kapal pecah.Kaca lemarinya ia pukul dan tangannya berdarah hebat.Di kepalanya pun terdapat luka yang cukup besar dan kupikir itu karena ia membenturkan kepalanya ke dinding.

"Kamu kenapa rey?!"pekikku menghampiri gabriel.

"PERGI LO!PERGI!!!"bentakan itu mengejutkanku namun tak membuat niat ku urung untuk menyelamatkannya.

"Kamu kenapa!"ucapku.

"PERGI LO!!!"ku lihat Gabriel semakin mengamuk lalu ia memukul kepalaku dan aku terbentur dinding cukup kuat.

Tapi aku tak menyerah aku tetap akan menolong Gabriel."KAMU KENAPA GABRIEL?!"kini aku yang membentak.

"LO SIAPA BERANI BENTAK GUE HAH!"lalu Gabriel kembali memukulku,kepalaku pusing tentu saja.

Meski pusing aku tetap bangkit.Aku yakin sekali kalau ini bukan Gabriel.Lalu ini siapa?apa Gabriel kerasukan?

"KAMU SIAPA!"bentakku.

"LO GAK PERLU TAU!GAUSAH BERLAGAK PAHLAWAN!"Gabriel mengambil serpihan kaca dan menodongnya ke leherku.Aku berjalan mundur sampai akhirnya aku menabrak dinding.

Saat Gabriel ingin melukai leherku aku lebih dulu berjongkok dan alhasil serpihan kaca itu mengenai dahiku.

Tak di pungkiri air mataku jatuh ketika darah dari dahiku mengalir.Aku memandang Gabriel lekat lalu memeluknya.

Awalnya ia memberontak sambil sesekali memikul tubuhku tapi aku memeluk lebih erat dan Gabriel mulai melemas.

Aku yang sadar hal itu langsung membawanya ke atas kasur.Wajah Gabriel sangat pucat pasi bagai mayat hidup.

"L-le-y."suara Gabriel bergetar dan itu membuatku menangis.

"Kamu kenapa rey?"tanyaku masih dengan air mata yang deras.

Gabriel tersenyum."Don't cry ley please.Aku baik - baik saja."jawabnya.

Mendadak aku naik pitam.Apa katanya tadi?baik - baik saja?!tangan dan kakinya babak belur tak terkecuali wajahnya dan ia berkata baik - baik saja?stupid boy.

"Kamu gak baik - baik aja rey!"bentakku.

Lagi - lagi Gabriel tersenyum."Aku tidur dulu,selamat malam.Aku mohon kamu jangan pergi temani aku disini."aku mengangguk lalu Gabriel menggenggam tanganku erat.Ini seperti kejadian 1 bulan lalu.

Aku memandang wajah Gabriel yang tampak lemah.Aku tidak tahu ia kenapa karena gabriel tak pernah bercerita.

Ku fikir aku akan bertanya esok pagi saja dan ku pilih menelungkupkan wajahku di pinggir kasur lalu aku terlelap.

•••

Keesokan harinya aku terbangun saat Gabriel sudah bangun.Dan ku putuskan untuk mencuci wajahku di kamar mandi milik Gabriel.

Ku pandang wajahku yang sekarang.Sangat buruk dan luka yang ada di dahiku menurutku itu adalah luka dalam dan mungkin jika sembuh luka itu akan membekas.Dan untungnya luka di bagian belakang kepalaku tak begitu buruk.

Selepas mencuci wajahku aku turun menuju meja makan.Pastinya Gabriel ada di sana.

"Pagi ley."sapanya sambil tersenyum manis.

"Pagi rey."balasku.Aku duduk di depan Gabriel yang sedang mengoleskan selai bluberry di atas roti.

"Nih makanlah."aku mengambil itu dan mulai memakan.

"Maafkan aku soal kemarin."ucap Gabriel sambil menatapku penuh penyesalan.

Aku hanya tersenyum."Tak apa,tapi aku ingin kamu bercerita sekarang.Jika tidak aku tak akan mau menolongmu lagi rey."balasku.

Gabriel membeku.Jujur saja ia belum siap bercerita dengan Billa,tapi bagaimana lagi? Billa akan tahu semuanya cepat atau lambat.

"Baiklah.Tapi tolong berjanji jangan benci aku."aku menggeleng cepat.

"Tidak rey tidak akan."balasku.

"Aku alter ego.Kau tahu bukan?jika seseorang memiliki alter ego maka sifat nya akan berbanding terbalik,seperti tadi malam contohnya.Dan yang tadi malam itu namanya Renzi.Sikapnya psiko tapi dia sangat lemah dengan pelukan."Aku sedikit terkejut lalu mengangguk paham.

"Kenapa kamu bisa punya alter ego?setahuku orang yang biasanya memiliki alter ego dia adalah orang yang selalu tertekan dan depresi berat sampai akhirnya ada jiwa lain dalam dirinya."balasku.

"Dulu,keluargaku harmonis sebelum akhirnya papah ketahuan selingkuh.Dari situ ibukku selalu mengkekang diriku dan ayahku selalu melakukan kekerasan padaku.Setelah bercerai dari mamah,papah menjadi pecandu narkoba dan minum - minuman keras.Saat mabuk papahku selalu memukuliku entah itu dengan kayu,sabuk,rotan,apapun yang ada di sekitarnya.Dari situ aku depresi,

Semakin hari mamah tak memperdulikan aku.Awal perceraian memang kami tak tinggal berpisah,masih satu rumah dan disitu  setiap harinya aku selalu menerima kekerasan dari papahku dan tamparan dari ibukku.Sampai akhirnya kita benar - benar terpisah.Aku tinggal bersama dengan nenek dan kakekku.Sekarang mereka sudah meninggal dunia dan semua warisannya ada di tanganku makanya aku bisa ada di rumah ini,

Dan soal tadi malam,selepas aku mengantar kamu pulang ayahku dan ibukku berkunjung kemari.Awalnya aku terkejut dan marah.Untuk apa mereka kemari setelah menelantarkanku?dan saat itu juga aku mengusir mereka.Aku mencoba menahan agar Renzi tak mengambil alih diriku.Awalnya berhasil dampai pukul sebelas malam aku berubah jadi renzi."Gabriel menunduk.Aku mereasa bersalah karena memaksa Gabriel bercerita.Ternyata hidupnya sangat menyedihkan.

"Maaf rey,aku membuka luka lama ya?"ucapku ragu dan di balas senyuman oleh gabriel.

"Enggak kok ley aku sudah ikhlas dengan semuanya.Tapi aku lelah sendiri,aku mohon kamu jangan pergi ya leyna."aku mengangguk dan tersenyum.

"Sudah cepat bersiap kita harus kesekolah,ini sudah pukul 05.00."Gabriel mengangguk dan menuju kamarnya lalu aku kembali kerumah untuk bersiap.

Selepas bersiap aku memakai perban di kepalaku.Jujur aku merasa sangat pusing.Tapi aku harus pergi kesekolah.

Aku keluar dari rumah dan sudah ada Gabriel yang sama menggunakan perban di tangannya lalu ia tersenyum ke arahku.

"Ayo!"katakku dengan semangat lalu langsung naik ke atas motor milik Gabriel.

Dan kami sudah berjalan menjauhi pekarangan rumah.

•••

Setibanya di sekolah kepalaku terasa sangat pusing.Tapi aku mencoba tak menghiraukan hal itu dah terus berjalan menuju kelas.

"Kamu kenapa?"tanya Gabriel.

"Gak apa apa kok."aku tersenyum."Bye!"kami berpisah di koridor.

Aku tiba di kelas dengan kepala yang semakin pusing.Di tambah pertanyaan dari teman - temanku membuat kepalaku srmakin pusing.

"lo kenapa bill?"tanya Gladis.

"Iya lo kenapa?di lukain siapa?biar gue jotos orang nya!"ujar Randu.

"Ya ampun!lo kenapa?"Timpal Nada.

"Woy!jangan banyak tanya!yang ada billa makin pusing!"kini Ardan yang bersuara.Ia memang lelaki paling peka HAHA.

"Gue gak apa apa kok."lalu aku tersenyum.

Kring Kring

Bel masuk berbunyi.Dan pelajaran pun di mulai.

•••

Bel istirahat berdering nyaring aku segera merapihkan buku - bukuku dan berniat menuju UKS.

Saat aku bangkit dari duduk kepalaku tiba - tiba terasa sangat pusing lalu semuanya gelap dan aku sempat mendengar teman - temanku memekik histeris.

"BILLA!!"

"CEPET BAWA KE DOKTER AJA!"itu Ardan yang berbicara.

"Yaudah ayo!gue izin ke guru piket,Nada bawa tas nya dan lo Ar gendong si Billa!yang lain disini aja!yang mau jenguk pulang sekolah!"ujar gladis lalu ia berlari cepat begitu pun Ardan dan Nada.

•••

Next part!

Continue Reading

You'll Also Like

13.3M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
1.4M 127K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...