DANGEROUS COUPLE (END)

By CielAmora

581K 60.1K 3.1K

---BXB--- ActionRomance-- WAJIB KOMEN BIARPUN UDAH END! CHANBAEK.JAEYONG.NOMIN. HUNKAI.MARKHYUK Mereka mu... More

BAB 2
BAB 3
⚕️Le joueur⚕️
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15 (End)
Chapter 1
Chapter 2
Sponsor
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8 (End)
Penjelasan Prequel

BAB 1

74.4K 4.7K 478
By CielAmora

Bertemu Lagi dan Sebuah Tantangan

♦️♦️♦️

Hari ini adalah hari pertama penerimaan mahasiswa baru setelah libur panjang semester. Suasana terlihat cukup tenang, walaupun terlihat para mahasiswa yang masih berkeliaran dipelataran kampus.

Sementara itu disebuah ruangan tepatnya ruangan khusus Senat terlihat suasana yang cukup berisik dikarenakan para Senat sedang berkumpul setelah melakukan rapat beberapa saat yang lalu.

Universitas ini punya peraturan dan tradisi aneh dimana para pengurus senat sangat berperan penting dalam aktivitas dan kepentingan kampus. Rektor ataupun ketua yayasan sekalipun tidak punya kendali penuh dalam mengambil keputusan atau penetapan aturan karena semuanya harus sesuai dengan persetujuan para pengurus Senat. Kalian akan tau alasannya nanti. Sebelum itu kita akan berkenalan dengan para pengurus inti dari Senat dikampus ini.

Pertama. Jaehyun Jung, mahasiswa Bisnis Manajemen semester 5. Pria berwajah tampan dengan tubuh jangkung dan sorot mata tajam yang ditutupi kacamata ini adalah ketua Senat.

"Ingat semua hal penting hasil rapat tadi harus dibuat laporannya dan berikan padaku, semua juga harus terkonsep rapi dan harus sesuai dengan rencana. Satu lagi harus tepat waktu" titah Jaehyun sebagai ketua pelaksana.

"Soal itu kau tenang saja, persiapan dan peralatan juga sudah siap... Hanya tinggal laporan hasil rapat tadi saja" jawab seorang pria bertubuh tidak kalah jangkung dan senyum lebar yang terlihat jelas diwajah tampannya.

Namanya Johnny Suh, merupakan teman baik Jaehyun sejak kecil sekaligus merangkap sebagai wakil ketua Senat dia juga merupakan teman sekelas Jaehyun sejak mereka mulai mengenal sekolah. Pria dengan pembawaan ceria dan juga sangat ramah ini merupakan kebalikan dari sikap Jaehyun.

"Untuk pembagian kelompok dan juga pembimbing juga sudah dibagi" ucap Johnny lagi.

"Soal kesehatan dan juga dokumentasi juga sudah beres Jay" sahut seorang pria dengan posisi duduk paling santai diantara yang lain ekspresi bosan terlihat jelas diwajah tampannya.

Pria dengan wajah cuek dan pembawaan santai itu namanya Lucas Wong tapi lebih dikenal dengan nama Lucas karena darah Chinese yang merupakan turunan dari sang ibu. Orangnya sangat jail, easy going, berotak genius, suka membaca dan sangat suka tersenyum alasannya karena dia tampan.

"Pos dari masing-masing divisi juga sudah selesai" imbuh pria tampan yang duduk disamping Lucas.

Pria keempat, Nakamoto Yuta. Pria dengan sifat cerewet tapi tidak suka berurusan dengan orang cerewet. Sedikit pemarah dan suka blak-blakan.

Jadi mereka berempat adalah para pengurus inti di Senat tapi jangan salah ketiga teman Jaehyun itu juga tidak kalah kaya dengan si ketua Senat idola itu. Mereka sangat dihormati sekaligus ditakuti oleh semua warga kampus.

Mereka berempat juga merupakan anak-anak dari kalangan famous hingga dijadikan sebagai idola terutama para mahasiswi dikampus itu.

"Bagus. Kalau begitu sebaiknya kita kembali ke kelas..." ajak Jaehyun seraya berjalan keluar yang dengan segera diikuti teman-temannya.

Saat mereka berempat lewat semua orang tidak bisa mengalihkan pandangan mereka hanya sekedar untuk menatap wajah tampan mereka.

Karena terlalu serius bercanda dengan Yuta tanpa sengaja Johnny menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengan mereka. Karena tabrakan yang cukup keras orang itu jatuh terduduk yang sontak membuatnya sedikit mengaduh.

"AWW!! HEY--- Apa kau tidak bisa berjalan menggunakan matamu!" kesal seorang pria mungil yang ditabrak Johnny tadi seraya bangkit berdiri.

"Maaf cantik... Dimana-mana orang kalau jalan itu pakai kaki, bukannya mata" jawab Johnny santai yang membuat pria itu menatap mereka sinis.

"Ck.Minggir!" decak pria itu seraya mendorong kasar Johnny dan melewati Jaehyun tanpa permisi.

Baru beberapa langkah pria itu dari Jaehyun, tangan kirinya sudah ditarik hingga membuatnya terpaksa berbalik dan menatap kesal si pelaku.

"Apalagi sekarang? Kalian membuang waktuku... aku sudah terlambat untuk bertemu pak rektor!" cerca pria itu seraya menghempaskan genggaman Jaehyun ditangannya kemudian kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Lucas, Yuta dan Johnny yang menatapnya takjub sementara Jaehyun hanya menatap dengan ekspresi tak terbaca.

"Sepertinya kampus tidak akan menjadi hal yang membosankan lagi mulai sekarang" gumam Jaehyun pelan.

"Maksudmu?" tanya Lucas.

"Tidak ada... Ayo" ucap Jaehyun seraya berlalu melanjutkan langkahnya yang tertunda.

***

Suara ketukan sepatu seorang dosen yang masuk kekelas membuat suasana yang awalnya ribut berubah tenang apalagi sekarang mata semua mahasiswa sedang berfokus kearah seorang pria cantik yang baru saja ikut masuk bersama sang dosen.

"Morning class" ucap Mrs. Yoon yang dijawab para mahasiswa dengan semangat tapi tetap berfokus kearah si pria baru.

"Hari ini kita kedatangan mahasiswa transfer... Dia baru pindah dari Milan, silahkan katakan apa yang ingin kau sampaikan" ucap Mrs. Yoon yang hanya diangguki pelan oleh pria itu.

"Hi... Guys, i'm Taeyong Lee. You can call me Taeyong, nice to meet you" ucap pria itu yang langsung mengundang kehebohan dari para penghuni kelas terutama para mahasiswa dan membuat Mrs. Yoon harus menenangkan mereka dengan cara memukul meja.

"Kalian bisa lanjutkan perkenalan setelah saya keluar... Untuk hari ini kalian bebas karena dosen ada agenda rapat dengan para donatur dan ketua yayasan" lanjut Mrs. Yoon dan tanpa membuang banyak waktu langsung keluar dari kelas itu sementara para mahasiswa langsung bersorak senang.

Taeyong yang sejak tadi hanya berdiri didepan kelas berjalan santai kearah bangku kosong no.2 dari belakang dan berada tepat didepan Johnny dan Yuta sementara diseberangnya adalah meja Jaehyun dan Lucas.

"John--- Bukankah dia si cantik yang tadi kau tabrak?" tanya Yuta pelan.

"Oiya. Kau benar, pantas saja aku tidak pernah melihatnya ternyata mahasiswa baru" ucap Johnny.

"Hei... Aku Jungwoo" ucap pria yang duduk disamping Taeyong seraya mengulurkan tangannya yang dengan segera dibalas Taeyong.

"Taeyong"

"Karena sekarang kita free dan kau juga masih baru aku akan memberitahumu beberapa hal yang harus kau ketahui tentang kampus tercinta kita ini" ucap Jungwoo semangat.

"Memangnya harus? Apa pentingnya?" tanya Taeyong bingung.

"Tentu saja... Ini bahkan sangat penting, dengar ya--- Aku sangat menyukaimu karena kau cantik dan juga ramah, maksudku itu menyukai karena aku ingin menjadi temanmu. Jadi aku tidak mau kau nanti terlibat masalah" jelas Jungwoo bersemangat.

'Tapi aku suka terlibat masalah' batin Taeyong.

"Baiklah... Apa yang harus kuketahui?"

"Oke... Yang pertama kampus ini adalah universitas terbaik-"

"Aku tau itu, bisa ke sesuatu yang benar-benar menarik?" potong Taeyong.

"Oke... Dengar kampus ini punya peraturan dan tradisi aneh dimana para pengurus senat sangat berperan penting dalam aktivitas dan kepentingan kampus. Rektor dan ketua yayasan sekalipun tidak punya kendali penuh dalam mengambil keputusan atau penetapan aturan karena semuanya harus sesuai dengan persetujuan para petinggi senat..."

"Senat? Kenapa?"

"Yeah... Itu kau akan tau alasannya seiring berjalannya waktu"

"Kau bilang akan memberitahuku"

"Hehe... Itu nanti saja, yang terpenting kau harus menjaga sikap dan menghindari masalah dengan mereka terutama para pengurus inti" jelas Jungwoo lagi

"Pengurus inti?" tanya Taeyong yang diangguki Jongwoo kemudian mendekat dan berbisik didekat telinga Taeyong.

"Mereka adalah para pria tampan yang duduk dibelakang, mulai dari yang duduk dibelakang kita berdua... Namanya Nakamoto Yuta dan Johnny Suh, lalu yang duduk diseberang itu namanya Lucas Wong dan Jaehyun Jung..." ucap Jungwoo membuat Taeyong menoleh dan menatap bergantian kearah keempat pria itu.

"Heii... Apa yang kau lakukan? Jangan menatap mereka begitu" kesal Jungwoo.

"Kenapa? Ada yang salah?"

"Tentu saja salah... Mereka itu sangat dihormati, tidak ada yang berani menatap apalagi melawan mereka... Terutama si ketua senat idola itu"

"Ketua senat?" tanya Taeyong lagi.

"Iya... Ketua senat dengan kepribadian tegas, bijaksana, berkepala dingin dan sangat berwibawa dia merupakan ketua senat kebanggaan kampus" jawab Jungwoo bersemangat.

"Siapa yang kau maksud?"

"Jaehyun Jung. Memangnya siapa lagi?" ucap Jungwoo membuat Taeyong terdiam sebentar sebelum tersenyum miring.

"Benarkah? Ketua senat kebanggaan" ucap Taeyong tersenyum misterius kemudian berbalik dan menatap Jaehyun dengan senyum mengejek yang dibalas Jaehyun dengan tatapan tajam dan menusuk, hal itu tentu saja tidak lepas dari penglihatan teman-teman Jaehyun dan juga Jungwoo yang sekarang tengah menahan napas saat melihat tatapan dingin Jaehyun saat menatap kearah Taeyong.

Tiba-tiba Jaehyun berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Taeyong dengan langkah angkuh.

"Ikut aku" ucap Jaehyun dingin namun ditanggapi Taeyong dengan santai, jika orang lain sudah pasti mereka akan ketakutan setengah mati.

"Aku malas berjalan" ucap Taeyong tenang membuat semua orang membelalakan mata kaget.

"Apa perlu kugendong?" tanya Jaehyun lagi dan berusaha menahan rasa kesalnya sekarang.

"Ck, dasar tuan pemaksa" decak Taeyong seraya berdiri dari duduknya dan berjalan mendahului Jaehyun.

Saat Taeyong melakukan itu semua orang sangat kaget karena untuk pertama kalinya mereka melihat seseorang yang berani membalas perkataan seorang Jaehyun Jung seperti itu. Sementara Jaehyun hanya menatap datar hal itu kemudian berjalan mengikuti langkah kesal Taeyong didepannya.

Saat mereka sudah berada dilorong yang sepi, Taeyong menghentikan langkahnya dan berbalik menatap tajam kearah Jaehyun yang ikut menghentikan langkahnya.

"Sebenarnya apa maumu?" tanya Taeyong tapi bukannya menjawab Jaehyun malah meneruskan langkahnya hingga memojokkan Taeyong ketembok.

"Apa yang kau lakukan?" ucap Taeyong saat Jaehyun mengurung tubuhnya dengan badannya belum lagi tangan kiri Jaehyun yang sekarang tengah mencekik lehernya.

"Apa yang kau lakukan disini? Huh?" tanya Jaehyun dingin yang hanya ditanggapi Taeyong dengan senyuman miring.

"Kenapa Jaehyun Jung? Kau takut kalau identitas mu yang sebenarnya terbongkar? Ck, ketua senat kebanggaan kampus? Jangan membuatku tertawa" balas Taeyong masih dengan senyum mengejek yang terukir manis dibibirnya.

"Jangan macam-macam Yongie... Kau tau apa akibatnya kalau bermain-main denganku" ancam Jaehyun yang membuat Taeyong terkekeh dan mendorong Jaehyun hingga cekikan Jaehyun dilehernya terlepas.

"Sepertinya kau lupa bagaimana sifatku tuan arrogant, aku malah semakin bersemangat untuk melakukan apa yang kau larang" ucap Taeyong yang malah tersenyum manis seolah tak terpengaruh sama sekali dengan ancaman Jaehyun barusan.

"Yongie?? Kupikir kau melupakan nama panggilan itu, setelah sekian lama" lanjutnya dengan senyum kecut.

"Tapi sepertinya kau juga lupa bagaimana sifatku Yongie... Apa akibatnya jika kau melanggar perintahku" balas Jaehyun yang disambut gelak tawa Taeyong.

"Kau pikir aku takut? Begini saja, seperti biasa... Kita akan bermain sebuah game. Jika aku yang menang ikuti permintaanku tapi jika aku yang kalah aku akan mengabulkan semua permintaanmu. Bagaimana?" tantang Taeyong.

"Menarik. Tapi akan sulit mengungkapkan siapa aku sebenarnya manis" ejek Jaehyun dengan senyum meremehkannya.

"Ck, seperti biasa kau selalu percaya diri" cibir Taeyong tapi Jaehyun tidak peduli dan malah kembali memojokkan Taeyong ketembok.

Sedetik kemudian hanya ada suara lengkuhan dan deru napas keduanya saat Jaehyun mencium kasar bibir Taeyong dengan brutal, seolah dia sekarang tengah bernafas dan hidupnya bergantung pada ciuman itu.

Sementara Taeyong, dia juga membalas ciuman Jaehyun tak kalah brutal. Ciuman panas itu berlangsung cukup lama dan setelah merasa kalau keduanya sama-sama butuh udara, Jaehyun mulai memelankan ciumannya dan sedikit menjauhkan dirinya.

Jaehyun menatap kearah Taeyong yang terlihat berantakan dengan bibir yang sedikit membengkak dan sedang berusaha mengatur napasnya begitu juga Taeyong yang sekarang juga tengah balas menatap kearah Jaehyun yang terlihat berantakan terutama dibagian rambut dan baju yang terlihat sedikit kusut. Taeyong terlihat puas dengan hasil karyanya itu dan menyunggingkan senyum kecil.

"Well... Sepertinya kita impas" ucap Taeyong seraya merapikan rambut dan sedikit kaget saat melihat kaos putih ketat yang dipakainya hampir naik setengahnya.

"Kau baru saja hampir membuatku telanjang Jaehyun Jung!" kesal Taeyong yang ditanggapi Jaehyun dengan senyum miring.

"Itu artinya 1:0" ucap Jaehyun seraya membantu Taeyong merapikan diri.

"Awas saja, akan kubalas kau nanti" ancam Taeyong yang membuat Jaehyun terkekeh.

"Baiklah... Akan kutunggu, sekarang bantu aku membereskan ini" ucap Jaehyun seraya menunjuk kebagian bawahnya yang menegang menggunakan kepala.

Taeyong yang awalnya tengah membantu Jaehyun merapikan bajunya mendengus pelan saat mengikuti arah yang dimaksud Jaehyun.

"Urus saja sendiri" ucap Taeyong kemudian melangkah pergi meninggalkan Jaehyun yang hanya bisa merutuk kesal dengan berbagai sumpah serapah yang hanya bisa diucapkannya dalam hati.

"Kau akan mendapatkan balasanmu nanti Yongie" janji Jaehyun kemudian berjalan menyusul Taeyong.

Tepat saat mereka sampai didepan kelas Taeyong berhenti sebentar dan berbalik menatap Jaehyun.

"Siapa bilang 1:0 ? Hasilnya 1:1" ucap Taeyong dengan nada mengejek kearah Jaehyun yang sekarang hanya bisa mengeram kesal sekaligus meredam hasratnya.

"Sial" umpat Jaehyun kemudian berjalan kearah tempat duduknya tidak lupa dengan mata yang menatap lekat Taeyong dengan tatapan tajam, tapi bukannya takut Taeyong malah menjulurkan lidahnya mengejek Jaehyun belum lagi bibir yang sengaja dia jilat dengan cara sensual yang membuat Jaehyun tambah menegang.

"Aku akan menghukummu nanti iblis penggoda" ucap Jaehyun seraya berjongkok dan berbisik tepat di telinga Taeyong tidak lupa ia juga meniup pelan telinga Taeyong yang membuat si mungil itu merinding.

Setelah melakukan itu Jaehyun kembali melanjutkan langkahnya dan duduk dengan tenang ditempatnya dan menghiraukan tatapan penasaran ketiga temannya.

.
.
.
Next?
or
Unpublish?

.
.
.
Kali ini gw up work baru lagi. Bdw, ini dare dari temen sama kek Real or Not Real-(ChanBaek).
.
.
.
.
.

Mrs.Oh

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 64.7K 96
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
749K 55.5K 51
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
720K 67.2K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
FERAZKA By Mr. J

Teen Fiction

519K 20K 47
Bukankah itu kejam, hidup seperti marionette Namun, hidup sebagai orang lain itu jauh lebih sakit Apa yang harus dilakukan? Menyerah? Tidak semudah i...