My Teacher [END]

By ViraWulandaSr

16.4M 518K 44.4K

APA JADINYA SEORANG MURID NIKAH DENGAN KEPALA SEKOLAHNYA? SEKALIGUS YANG MEMPUNYAI YAYASAN Amel Putri Pratama... More

PERKENALAN
MT 01
MT 02
MT 03
MT 04
MT 05
MT 06
MT 07
MT 08
MT 09
MT 10
MT 11
MT 12
MT 13
MT 14
MT 15
MT 16
MT 17
MT 18
MT 19
MT 20
MT 21
MT 22
MT 23
MT 24
MT 25
MT 26
MT 27
MT 28
MT 29
MT 30
MT 31
MT 32
MT 33
MT 34
MT 35
MT 36
MT 38
MT 39
MT 40
MT 41
MT 42
MT 43
MT 44
MT 45
MT 46
MT 47
MT 48
MT 49
MT 50
MT 51
MT 52
MT 53
MT 54
MT 55
MT 56
MT 57
MT 58
MT 59
MT 60
MT 61
MT 62
Ucapan Terima Kasih
KABAR BAHAGIA!
VOTE COVER MT
OPEN PRE-ORDER🎉
BUKA AJA, TENTANG SESUATU🍂
INFO BAHAGIA❣️

MT 37

187K 6.2K 1.6K
By ViraWulandaSr

Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote
teman² penting, supaya gue makin semangat
ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.


Makasih😘

Maaf kalau ada typo







Happy Reading😘







"Non" panggil Pak Dika pada Amel

"Iya. Kenapa pak?" tanya Amel

"Tadi den Jidan nelpon" ucap Pak Dika yang tetap fokus menyetir untuk menuju pulang kerumah

"Terus Kak Jidan ngomong apa pak?" tanya Amel semakin kepo

"Den Jidan cuma pengen tau kalau non Amel kemana saja" ucap Pak Dika

"Oh" ucap Amel berohria

Tiba dirumah, Pak Dika membunyikan kalakson mobil, dan tidak lama munculah Bi Ayu yang membuka pagar rumah

"Hallo non" sapa Bi Ayu, saat Amel turun dari mobil

"Hallo bi" ucap Amel sambil berjalan masuk kedalam rumahnya

Amel menaiki tangga untuk menuju kamarnya, tapi dia ragu untuk masuk

"Masuk gk ya" gumam Amel ragu memasuki kamarnya

"Kalau gue masuk, ada Kak Jidan. Malas banget gue liat mukanya" gumamnya lagi

Amel membalikkan badannya untuk turun kembali, tapi ia mendengar suara pintu terbuka

Cklek

"Amel" ucap Jidan melihat istrinya sudah berada didepan pintu kamarnya

Amel tidak menjawab ucapan suaminya itu, ia langsung masuk kedalam kamarnya melewati Jidan. Karena kalau ia turun pasti ribut lagi dan di dengar oleh Bi Ayu dan Pak Dika.

Pasti masih marah. Batin Jidan dan langsung ikut amenyusul masuk kedalam kamarnya

"Kamu kenapa sih?" tanya Jidan ke Amel yang sedang membersihkan makeup nya

"..." diam Amel hanya diam karena ia sedang malas menjawab ucapan suaminya itu

"Aku gk ada perasaan apa-apa sama Tata, aku hanya kasihan pada anaknya" ucap Jidan memegang pundak Amel

Amel dengan cepat menipisnya dan langsung berdiri menghadap ke Jidan

"Dari kasihan seorang anak kecil, itu juga bisa kasihan kepada ibunya" ucap Amel

"Fika sudah tidak punya ayah Mel, dia membutuhkan kasih sayang seorang ayah. Makanya aku selalu ada buat dia, supaya bisa merasakan kasih sayang untuk seorang ayah" ucap Jidan dingin dan datar pada Amel

"Kasih sayang dari seorang anak, itu bisa kasih sayang kepada ibunya juga" ucap Amel

"Ta—" ucap Jidan terpotong karena ada yang mengetok pintu

Cklek
Amel membuka pintu kamarnya, dan melihat Bi Ayu

"Ada tamu non" ucap Bi Ayu pada Amel

"Siapa bi?" tanya Jidan

"Perempuan, tapi dia bawa anak kecil den" ucap Bi Ayu

Jidan langsung melewati dua wanita itu, Amel dan Bi Ayu ikut turun juga, apalagi Amel yang sangat kepo

Saat Amel diruang tamu, dia melihat wanita itu lagi sama anaknya

Ya allah cobaan apalagi ini dalam rumah tanggaku. Batin Amel yang menunduk lesu

"Amel, kenalkan ini Tata, dan ini Fika" ucap Jidan yang memperkenalkan mereka

"Fika kenalkan ini istri om" ucap Jidan lembut pada Fika

"Hay onty" ucap Fika dengan mengulurkan tangannya, tapi tidak dibalas oleh Amel

"Ada apa ke datangan kalian?" tanya Amel to the point

"Maaf kalau ngerepotin kalian berdua, saya dan anak saya pengen tinggal disini, karena kami tidak punya siapa-siapa dimakassar" ucap Tata

"Boleh kan papa kalau Fika tinggal disini? Fika gk mau pisah sama papa" ucap Fika memohon pada Jidan

Papa. Batin Amel semakin sakit bahwa anak kecil itu memanggil suaminya dengan sebutan papa

"Tapi kalian bisa ngontrak, atau tinggal di apartemen" ucap Amel

Nih anak pintar juga cari alasan, tapi tenang aja Jidan bakal luluh kalau sama Fika. Batin Tata tersenyum sinis

"Kami tidak punya uang onty, aku juga mau dekat sama papa onty" ucap Fika dengan mata berkaca-kaca

"Sudah-sudah" ucap Jidan

"Fika boleh kok tinggal disini, tapi gk tidur sama papa" ucap Jidan

"Gpp, yang penting Fika sama papa" ucap Fika tersenyum manis

"Kak Jidan apaan sih ambil keputusan sendiri" ucap Amel kesal melihat suaminya itu

"Ayo papa antar ke kamar kamu" ucap Jidan yang langsung menggendong Fika dan mengantarnya menuju kamar tamu

Tata hanya tersenyum gembira karena idenya berhasil, ia melirik ke Amel yang tetap menatap suaminya itu bersama anaknya. Tata mendekat ke Amel

"Gimana? Lebih penting anak aku kan dibanding kamu istrinya sendiri" ucap Tata tersenyum sinis pada Amel

Amel geram dan memegang lengannya Tata

"Dasar gk punya malu, cantik-cantik tapi pelakor" ucap Amel tak kalah

"Kau!" ucap Tata geram, saat Amel bicara seperti itu

"Tunggu saja siapa yang gk betah dirumah ini" ucap Tata

"Rumah ini besar, lebih cocok gue yang tempati dibanding lo anak curut" lanjutnya, dan meninggalkan Amel sendirian

Saat Amel memikirkan sesuatu, Jidan tiba-tiba datang kepadanya

"Aku mau bicara sama kamu" ucap Jidan sambil menarik tangan Amel menuju kamarnya

"Awhh sa–kit kak" rintih Amel kareana kesakitan yang di tarik oleh Jidan

Saat didalam kamar, Jidan sudah geram dengan Amel

"Kamu kenapa sih? Kalau kamu gk suka sama mereka yang tinggal disini, jangan gitu sama Fika. Fika itu anak kecil Amel" ucap Jidan dengan rahang mengerasnya

"Aku gk suka mereka tinggal disini! ini rumah aku! aku berhak mau ngapain saja disini! Jangan mengambil keputusan dengan sepihak!" ucap Amel emosi

"Mereka baik Mel" ucap Jidan tetap dinginnya

"MEREKA JAHAT!" teriak Amel dan air matanya turun

Plakk

Jidan menampar pipi kanan Amel secara tiba-tiba

"Awh.." rintih Amel saat memegang pipi kanannya dan menangis

Saat dua pasangan itu sedang bertengkar ada satu wanita yang mengupingnya di pintu luar mereka siapa lagi kalau bukan Tata. Ia tersenyum puas dengan idenya yang membuat rumah tangga mereka hancur. Tata buru-buru pergi dari tempatnya itu agar dia tidak ketahuan menguping oleh siapapun. Tapi sayangnya dibalik ia menguping, ada Bi Ayu dan Pak Dika yang dari tadi memperhatikan gerak-gerik perempuan itu.

Jidan keluar dari kamarnya, dan langsung pergi menuju ruangan kantornya yang berada di rumah

"AKHHH" teriak Jidan sambil memukul tembok dengan tangannya

"Apa yang tadi gue lakukan" ucap Jidan melihat tangan kirinya yang barusan menampar Amel

"Kenapa gue jadi kasar" lanjutnya yang langsung mengacak rambutnya

Disisi lain Amel menangis dan memegang pipinya yang dari tadi di tampar

"Mama" gumam Amel yang menyebutkan sang mama

Cklek
Pintu kamar terbuka yang menampakkan wanita itu tersenyum bahagia

"Gue kan udah bilang, jangan ngelawan gue. Lo seharusnya nyadar diri, Jidan itu pantas buat gue bukan lo" ucap Tata yang langsung menarik wajah Amel agar bisa menghadap dengan wajahnya

"Lo emang wanita jahat" lirik Amel dengan air matanya turun

"Emang gue jahat! kalau lo gk sanggup sama rumah tangga lo. Mending suami lo buat gue, karena gue masih cinta" ucap Tata tersenyum miring

"Jijik gue pegang wajah lo" lanjutnya yang langsung melempar wajah Amel dari tangannya

"Kalau lo masih disini, lo harus terima kesakitannya, tapi kalau lo mau kabur, alhamdulillah jidan bisa jadi milik gue" lanjutnya yang meninggalkan Amel sendirian dikamar

"Kasihan ya pak non Amel" ucap Bi Ayu pada suaminya, yang dari tadi melihat dan mengupingnya

"Iya! Den Jidan kenapa sih bela wanita itu" ucap Pak Dika

"Kalau aku jadi non Amel, aku bakal jambak sih rambutnya nenek lampir itu" ucap Bi Ayu kesal

"Udahlah bu, kita doakan saja yang terbaik, untuk buat rumah tangganya non Amel dan den Jidan"

Amel tidur dalam keadaan menangis, dan tidurnya dilantai bukan dikasur. Jidan yang sedang berada diruangannya hanya diam

Tok...Tok...Tok
Ketokan pintu dari luar, tanpa Jidan menjawab untuk masuk, orang itu langsung masuk dengan membawa susu hangat untuk jidan

"Di minum dulu Jidan" ucapnya dan meletakkan susu hangat itu di meja Jidan

"Makasih Tata" ucap Jidan tersenyum tipis

Orang itu adalah Tata, ia sengaja mencari kesempatan dalam kesempitan

Ganteng. Batin Tata melihat senyuman Jidan meskipun tipis

"Maaf ya kalau aku sama Fika ngerepotin kamu disini" ucap Tata sambil menunduk

"Gk merepotkan kok, malah gue senang rumah ini makin rame" ucap Jidan

"Terus istri kamu?" tanya Tata

"Tenang aja Qmel ngerti kok" ucap Jidan bohong, dan menutupi pertengkaran mereka

Amel ngerti setelah kalian bertengkar. Batin Tata

"Makasih ya aku sama Fika bisa tinggal disini" ucap Tata, dan Jidan hanya mengangguk kepalanya

Jidan malam ini hanya tidur di ruangan kerjanya

~~~

Pagi hari mungkin kebahagiaan bersamamu hanya seperti mimpi, tapi biarlah mimpi itu terus menemani di setiap tidurku. Mata Amel sembab karena ia tidur sambil nangis, ia langsung beranjak dari ranjangnya untuk menuju ke dalam kamar mandi

Setelah 7 menit akhirnya Amel selesai mandi, ia teringat bahwa dirinya ingin liburan bersama sahabat-sahabatnya. Ia langsung mengganti pakaiannya

Setelah Amel poles make up sedikit diwajahnya, agar tidak terlalu pucat saat bertemu dengan sahabat-sahabatnya itu.
Amel mengambil slinbagnya, dan langsung turun ke meja makan

"Pagi bi" sapa pagi Amel pada Bi Ayu, dan Amel mengambil selembar roti di meja makan

"Morning juga non" ucap Bi Ayu

"Siapin saya juss dong bi" ucap Tata dengan seenaknya menyuruh Bi Ayu

"Ambil sendiri sana" ucap Bi Ayu yang malas melayani Tata

"Oh berani ya ngelawan saya. Pasti bibi disuruh ya sama anak kecil ini" tuduh Tata

Amel hanya diam, dan malas menanggapi perempuan gila itu

"Maaf ya, non Amel tidak pernah nyuruh saya buat jahat. Tapi dirumah ini yang gaji saya den Jidan, dan den Jidan itu suami dari non Amel" ucap Bi Ayu

Bi ayu bisa juga ngelawan pelakor ini. Batin Amel senang

"Ingat ya, sebentar lagi saya bakal jadi istrinya Jidan, dan kamu sama suami kamu bakal saya pecat" ucap Tata yang geram

"Halu" ucap Amel singkat, dan langsung berlalu pergi dari meja makan itu

"KAU" teriak Tata yang semakin geram, apalagi Amel pergi begitu saja

"Ada apasih ini pagi-pagi" ucap Jidan menuruni tangga

"Gk kok" ucap Tata tersenyum manis

"Amel belum bangun bi?" tanya Jidan pada Bi Ayu

"Non Amel pergi den" ucap Bi Ayu

"Pergi kemana bi?" tanya Jidan bingung

"Bibi gk tau den" ucap Bi Ayu menuangkan susu putih pada Jidan

"Udahlah Jidan, ini diminum susunya" ucap Tata memberikan susu yang di tuang oleh Bi Ayu

"Morning mama, papa" sapa Fika di pagi hari, dengan seragam sekolahnya

"Morning juga sayang" ucap Tata dan mencium pipi Fika

"Yasudah bi saya pergi dulu" ucap Jidan

"Tunggu" ucap Tata, yang langsung memperbaiki dasi Jidan yang sedikit berantakan, dan mereka sangat dekat

"Supaya lebih rapi" lanjutnya tersenyum

"Papa, Fika ikut ya" pinta Fika pada Jidan

"Boleh. Yuk" ucap Jidan yang langsung menggandeng tangan Fika

Tata dengan senang hatinya mengantar dua orang yang sangat dia sayangi sampai luar rumah

"Hati-hati dijalan anaknya mama" ucap Tata yang berjongkok menyesuaikan tinggi Fika

Fika hanya menganggukan kepalanya, lalu mencium pipi sang mama

Saat mobilnya Jidan berlalu dari rumah, Tata memasuki kembali rumah itu

"BIBI" teriak Tata

"Ada apa Tata?" tanya Bi Ayu yang memanggil Tata dengan sebutan namanya

"Panggil saya non, jangan hanya Amel saja" ucap Tata sinis

"Majikan saya hanya den Jidan, dan non Amel" ucap Bi Ayu

"Nanti juga majikanmu Amel bakal tergantikan sama saya" ucap Tata

"Itu tidak akan terjadi" ucap Bi Ayu dan langsung meninggalkan Tata

"HEYY SAYA BELUM SELESAI BICARA" teriak Tata

Pembantu sialan, liatin saja kalau gue udah nikah sama jidan, rumah ini akan jadi milik gue, dan mereka bakal gue pecat. Batin Tata tersenyum miring

"Enak juga ya punya rumah sebesar gini, terus punya keluarga juga" ucap Tata sambil menaikkan kakinya keatas meja

"Kenapa dulu gue tinggalin Jidan, dan kenapa gue mau nikah sama samuel brengsek itu" ucap Tata yang menyesali apa perbuatannya dulu

"Eh jam berapa nih, gue kan harus ke rumah sakit" ucap Tata yang langsung buru-buru pergi kerja

💜💜💜

13 Maret 2020

Follow akun sosial mediaku :
Facebook: @virawulanda
Instagram: @virawulandasr_

Kasih saran dan kritikan dong dengan kosa kata gue, supaya gue bisa memperbaiki.

Jangan Lupa VOTE, dan KOMENT.

Vote menunjukkan kalau cerita ini layak, dan kalian juga menghargai kerja keras author yang sudah capek-capek menulis.

Koment yang banyak juga, biar gue nya rajin buat update dan semangat buat menulis ngelanjutin cerita ini ke chapter-chapter selanjutnya.

Rekomendasi cerita ini ke teman-teman kalian, supaya kalian bisa bertukar pikiran

Maaf buat teman-teman kalau kelamaan next🙏
Tetap menunggu ya cerita selanjutnya dari My Teacher😘

























Tunggu part selanjutnya

Continue Reading

You'll Also Like

Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 71.4K 35
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
1.6M 63K 52
"Dasar anak pir'aun lo, balikin first kiss gue sekarang juga" bentak Keyra "Ehh curut gue tadi kan Refleks ngambil itu lo" bela Regan "Kan bibir gue...
6.1M 426K 55
(Novel MST tersedia di shopee Glorious Publisher dan toko online lainnya) Menikah diusia muda tentu bukan daftar keinginan perempuan bernama Gita Aul...
747K 57.6K 104
[END] "Gara - gara TOD Hangyul, gue beneran nikah sama ketos galak." "Sekali kamu pacaran, penghulu papa panggil!" Bagaimana jika TOD membuat hidup...