Haloo....
Btw semangat yg besok ulangan!!
Semoga hasilnya bagus ya!!!
Ga typo ga afdol.
Ready?
Set.
And
Begin.
Beomgyu benar-benar menunggu di depan kelas yang ditempati perempuan yang mengganggunya tadi pagi. Bersandar di samping pintu yang membuatnya terlihat keren di mata cewe-cewe.
Matanya menatap satu persatu siswi yang keluar dari kelas. Setelah perempuan tinggi itu keluar, dengan segara Ia pegang tangannya.
"Ada apa sih?" Tanya Wonyoung tetap bersikukuh terhadap Beomgyu.
Beomgyu smirk, "pulang sama gue, kan?"
Wonyoung memutar bola matanya, "Emang gue mau?" Wonyoung melepaskan tangannya dari cengkraman Beomgyu. "Jangan ganggu gue" ucap Wonyoung judes parah. Ia berusaha menampakkan wajah judesnya, tetapi malah terlihat cute.
"Lo sendiri yang buat gua penasaran, bocah" jawab Beomgyu.
"Gue ga peduli" timpal Wonyoung, kemudian pergi begitu aja ninggalin Beomgyu yang mematung. Baru pertama kali ketemu sama gadis sedingin Wonyoung. Menurutnya gadis seperti ini sangat langka.
Dari jauh, Taehyun, Kamal, sama Jisung udah ketawa ketiwi karena Beomgyu ditolak mentah-mentah.
Beomgyu menatap teman-temannya dengan tatapan ingin membunuh.
"Ah sial, penasaran banget gue" kata Beomgyu setelah bergabung dengan teman-temannya.
Tangan Taehyun dengan mudah merangkul Beomgyu, "kita pulang aja yuk, palingan ka Vio udah balik"
...
"Itu tadi Jengkok-jengkok yang suka lu sebut di rumah, ya?" Tanya Soobin pada Vio yang masih ngambek.
Vio ngambek karena baru ketemu sama jodohnya udah disuruh pulang aja.
"Jungkook ya. Bukan Jengkok" jawab Vio.
Soobin mendekat ke arah Vio, "Ngapain sih mikirin dia, gua lebih baik daripada dia" bisik Soobin membuat Vio merinding.
Dengan sigap tangan Vio mendorong Soobin, "Heh gila lo, merinding gua!" Omel Vio sedikit berteriak.
"Awas ah ganggu aja lu!" Lanjut Vio kemudian mulai memasak. Harus banget masak Vio mah.
Soobin ketawa-ketawa doang, terus pergi ke kamarnya. "Lucu banget sial"
Setelah memasak, tugas Vio adalah bersih-bersih rumah. Kemarin bener-bener ga ada yang nyapu, ga ada yang ngapa-ngapain. Jadi tugas Vio hari ini berat banget. Sampe rasanya tulang vio mau patah. Vio berjalan gontai ke arah sofa dan membanting tubuhnya dengan enteng. Lalu menutup matanya. Ia pergi ke alam mimpinya.
"Halo gaes.. ade pulang!!!" Teriak Beomgyu seperti anak kecil. Auranya berubah saat kaki kanannya masuk ke dalam rumah.
Beomgyu masuk dengan senyumannya, diikuti dengan Taehyun dan Kamal. Beomgyu yang sadar ada Vio yang terlihat lelah di sofa mendekati Vio.
"Ka Vio tidur?" Tanya Beomgyu, tangannya berusaha menyingkirkan helaian rambut dari wajah Vio.
Taehyun dateng dan sedikit nyentil Beomgyu, "Kok lu bego si, orang tidur diajak ngomong"
Beomgyu emang udah sayang banget sama Vio, dia masuk duduk di deket Vio. "Ka Vio capek banget ya?" Lagi-lagi Beomgyu ngomong sama orang tidur, lalu mengambil selimut untuk Vio.
Gak lama, Beomgyu lebih memilih masuk ke kamarnya membiarkan Vio tidur dengan tenang. Saat di perjalanan ke kamarnya, Beomgyu melihat Soobin keluar dari kamarnya.
"Bang, kalo abang kuat nih ya. Angkat ka Vio tuh ke kamarnya, kasian tidur di sofa" suruh Beomgyu ke Soobin.
Soobin ga jawab Beomgyu, dia buru-buru turun untuk ngeliat muka Vio lagi tidur.
Tangkainya menuruni tangga dengan cepat, dan tangannya berusaha untuk mengambil ponsel di saku celananya.
Orang seperti Soobin tidak akan meninggalkan momen-momen seperti ini, ia mengabadikan momen ini di ponselnya.
"Wkwkwk lucu banget sih" kata Soobin, kemudian duduk di dekat Vio.
Niatnya untuk memindahkan Vio diurungkan. Ia lebih memilih untuk mengusap surai hitam gadis di depannya.
"Bang, mas Yeonjun dimana?" Tanya Kamal yang sedang memegang ponselnya.
"Belum pulang" jawab Soobin kemudian melanjutkan kegiatannya untuk menatap Vio dengan lama. Bibirnya berusaha untuk tidak mencium Vio.
Setelah mendapat jawaban dari Soobin, Kamal balik lagi ke kamarnya.
Soobin mendekatkan wajahnya, deru nafasnya menyentuh kulit Vio.
"ASTAGFIRULLAH ABANG NGAPAIN IH DOSAAA"
Suara lengkingan seorang Beomgyu membuat Soobin terkejut, begitu juga dengan Vio.
Soobin dengan cepat menyuruh Beomgyu untuk diam dengan meletakkan telunjuknya di mulut.
"Abang ngapain?" Tanya Beomgyu lagi, tapi kali ini ia berbisik.
Vio membuka matanya dan bingung mendapati sepasang adik kakak di depannya. "Aduh.. ngantuk banget" ucap Vio.
Soobin dan Beomgyu menoleh secara bersamaan, dengan cepat Soobin menggiring Beomgyu ke kamarnya. "Maaf ya Vi ganggu" ucap Soobin sebelum meninggalkan ruang keluarga.
Soobin dan Beomgyu sampai di kamar Soobin. Pokoknya Soobin ngejelasin semuanya, sebenernya ga terjadi apa-apa.
"Itu abang ngapain coba deket-deket ke muka ka Vio. Kalo mau liat kan tinggal liat aja, ga usah segala di deketin gitu" oceh Beomgyu dengan mata sinisnya.
Soobin berusaha untuk membuat Beomgyu tidak berisik, "jangan kenceng-kenceng, pelan-pelan aja ngomongnya"
"Gua tadi liat ka Vio gak kayak abang deh" lanjut Beomgyu lagi, kini tatapan matanya setajam pisau emak-emak.
Soobin kaget, bukan karena apa-apa. Ini pertama kali denger Beomgyu nyebut dirinya 'gua'
"De, lu tumben ngomong gua" kata Soobin langsung mengganti topik.
Beomgyu sedikit tersenyum bangga pada dirinya sendiri, "Gua kan lama-lama dewasa bang. Tapi depan ka Vio...."
"Gua bakal jadi dede bayi kecil yang lucuuuuuuu" lanjut Beomgyu dengan menunjukkan aegyo nya. Itu berhasil ngebuat Soobin jiji dan mau nendang adik di depannya ini.
*Aegyo > perilaku lucu
"Pencitraan bat di depan Vio" cibir Soobin.
"Lho.. ntar gua udah nikah juga tetep jadi bayinya kak Vio. Gak suka aja lu" timpal Beomgyu kemudian pergi dari kamar Soobin.
Soobin mengacak rambutnya, "ade gua ngapa jadi songong sih ya ampun"
...
Vio udah pindah ke kamar, dia rasanya pengen hibernasi aja kalau kayak gini.
Anak-anak kalo laper ya tinggal ambil aja di meja makan. Kan udah pada dewasa tuh, ambil sendiri.
Tapi masalahnya disini. Hari sudah malam, jam 8an. Perutnya pada keroncongan semua, cuma Vio masih capek gitu. Kayak gak mau ngapa-ngapain, maunya tidur.
Yeonjun pulang-pulang larinya ke dapur nyari makanan, eh ternyata ga ada makanan sama sekali. Vio juga kalo masak itu sekali makan, supaya ga disisa-sisa nanti basi.
Yeonjun lebih milih membersihkan dirinya terlebih dahulu, lalu mengumpulkan adik-adiknya.
"Karena Vio kayaknya lagi ga enak badan, jadi kita berlima harus masak sendiri. Harus bantuin ya" ucap Yeonjun kepada empat adiknya. Matanya mencoba membaca pikiran adik-adiknya.
"Yang ga bantuin ga boleh makan" lanjut Yeonjun sambil menatap Kamal.
"Kenapa liat aku?" Tanya Kamal. Tapi ga didengerin sama Yeonjun.
Akhirnya mereka masak menurut resep dari gugel dan chef Yeonjun.
Kamal sama Taehyun bagian ngupas bawang. Taehyun berusaha untuk tidak meneteskan air matanya, sedangkan Kamal udah kejer.
"Huaaaa... Kangen ayaaaah" rengek Kamal lalu menyentuh matanya dengan tangannya.
"Eh kamal, tangan lu tuh pedes, jangan pegang mata" kata Taehyun menarik tangan Kamal. "Udah sana cuci tangan"
Soobin sama Yeonjun bagian masaknya, kalo Beomgyu bagian ganggu-ngangguin.
"Mas, ini segini motongnya?" Tanya Taehyun.
"Iya good boy Taehyun" jawab Soobin puas.
Yeonjun sudah menggoreng sekitar 5 telur mata sapi. Tetapi anehnya, telurnya terus berkurang.
"Lho ini ko cuma empat. Perasaan tadi udah 5 deh" kata Yeonjun. Kemudian menggoreng satu telur lagi.
Tetapi setelah ingin menaruh telur yang baru ia buat, telurnya berkurang satu lagi.
"Ini siapa sih yang makanin?" Tanya Yeonjun sambil menatap adik-adiknya satu persatu.
Semuanya menggeleng.
"De, buka mulut kamu" Tanya Yeonjun, karena curiga dengan pipi Beomgyu yang bengkak.
Beomgyu menggeleng.
"Coba ngomong" tanya Yeonjun lagi.
Beomgyu masih diem.
Semuanya menatap Beomgyu, menunggu Beomgyu mengunyah telur yang ia curi.
Beomgyu masih diam, tetapi ia tidak nyaman dengan mulutnya. Beomgyu juga rasanya ingin tertawa melihat yang lain.
Karena tidak bisa menahan tawanya, Beomgyu tersedak dan menyemburkan telur di dalam mulutnya ke arah makanan yang sudah matang.
"BEOMGYU MONYET!!"
"MASA GUA MAKAN LUDAH LU SI ANJER"
"BAMGYUUUUUU"
-brsmbng y bgsd-
Hai guys..
Kalian tidak sabar kan dengan comeback anak-anak lutu ini?? Hmm??
Ayo kumpulkan uang kalian.
AKU SAYANG KALIAN BANYAK-BANYAK💙💙