My Teacher [END]

By ViraWulandaSr

16.4M 517K 44.3K

APA JADINYA SEORANG MURID NIKAH DENGAN KEPALA SEKOLAHNYA? SEKALIGUS YANG MEMPUNYAI YAYASAN Amel Putri Pratama... More

PERKENALAN
MT 01
MT 02
MT 03
MT 04
MT 05
MT 06
MT 07
MT 08
MT 09
MT 10
MT 11
MT 12
MT 13
MT 14
MT 15
MT 16
MT 17
MT 18
MT 19
MT 20
MT 21
MT 22
MT 23
MT 24
MT 25
MT 27
MT 28
MT 29
MT 30
MT 31
MT 32
MT 33
MT 34
MT 35
MT 36
MT 37
MT 38
MT 39
MT 40
MT 41
MT 42
MT 43
MT 44
MT 45
MT 46
MT 47
MT 48
MT 49
MT 50
MT 51
MT 52
MT 53
MT 54
MT 55
MT 56
MT 57
MT 58
MT 59
MT 60
MT 61
MT 62
Ucapan Terima Kasih
KABAR BAHAGIA!
VOTE COVER MT
OPEN PRE-ORDER🎉
BUKA AJA, TENTANG SESUATU🍂
INFO BAHAGIA❣️

MT 26

218K 7.8K 179
By ViraWulandaSr

Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote
teman² penting, supaya gue makin semangat ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.

Makasih😘

Maaf kalau ada typo






Happy Reading😘




"Assalamualaikum" ucap Amel yang sudah tiba diruangannya Jidan

"Walaikumsalam, sini masuk" ucap Jidan tersenyum

Ya allah senyumannya. Batin Amel

Jidan menutup pintunya, agar tidak ada yang melihat mereka. Amel tanpa izin ke suaminya, ia langsung duduk di sofa dan beristirahat sejenak

"Dingin" ucap Amel yang merasakan ruangan itu dingin karna ber–AC

"Kenapa kamu terlambat? Bukannya tadi aku didepan, terus dibelakang itu mobil kamu" ucap Jidan yang menatap mata lekat Amel

"Iya kak, tapi ditengah jalan tadi mobilnya mogok, dan Pak Dika sempat perbaiki tapi gk bisa" ucap Amel dengan kepalanya yang disandarkan di sofa

"Terus Pak Dika perbaiki sendiri dong?" tanya Jidan

"Gk lah! Aku nelfon tukang bengkel" ucap Amel

"Oh jadi itu kamu terlambat?" tanya Jidan

"Iya" ucap Amel

"Kok kamu gk nelfon aku? Kalau kamu nelfon aku kan gk dihukum kaya gitu tadi" ucap jidan yang tangannya mengelus kepala amel

"Kalau aku nelfon Kak Jidan, nanti banyak siswa dan guru curiga kak" ucap Amel

"Kamu capek?" tanya Jidan

Capeklah gk liat apa keringat gue. Ck!. Batin Amel yang memutar bola matanya

"Hmm" Amel hanya membalasnya dengan deheman

"Kak aku kesal tau sama Mita" ucap Amel yang mengadu dan cemberut

"Mita itu siapa?" tanya Jidan yang bingung

"Mita yang tadi anak osis kak, yang songong itu" ucap Amel yang memasang muka kesalnya

"Sabar ya, aku mau banget tadi bela kamu. Tapi nanti ketahuan, insyaallah kalau kamu lulus kita beri tau semuanya ke mereka" ucap Jidan yang langsung peluk Amel. Satu kata dipikiran amel saat dipeluk yaitu Nyaman

"Kenapa rok kamu basah kaya gini?" tanya Jidan yang melihat rok Amel basah

"Tadi Mita nendang ember aku pas mau ngepel sama Fiyah" ucap Amel yang tetap berada dipelukan Jidan

"Nah Fiyah itu siapa?" tanya Jidan

"Ihh Kak Jidan, masa jadi kepsek gk tau sih nama muridnya" ucap Amel yang melepas pelukannya

"Emang aku gk tau, lagian gk penting buat tau namanya mereka, yang penting kamu" ucap Jidan menoel hidung Amel

"Depan aku aja, nanti dibelakang sama Ibu Evi" ucap Amel dengan cemburunya

Dengan cepat Jidan mencium bibir mungil Amel, hanya sebuah kecupan saja

"Kak sebenarnya aku malas banget masuk kelas, aku disini dulu ya sampai istirahat selesai" ucap Amel

"Iya, tapi sebentar malam kamu harus belajar" ucap Jidan

"Iya deh" ucap Amel

Belajar!Belajar terus!. Batin Amel kesal

Disisi lain Vira dan Cila bingung, kemana sahabatnya satu itu

"Cil emang Amel gk sekolah ya?" tanya Vira

"Gk tau, buktinya dikabarin gk di balas" ucap Cila

"Padahal tadi ada Pak Jidan, kok Amel gk masuk ya" ucap Vira yang berpikir kemana sahabatnya itu

"Yaudah yuk ke kantin, gue lapar nih" ucap Cila

"Yaudah yuk, mikirin Amel harus butuh asupan" ucap Vira terkekeh

Tring...Tring...Tring
Bell istirahat sudah selesai, saatnya Siswa/i kembali ke kelasnya masing-masing

Amel dengan cepat mengambil tas ranselnya dari sofa

"Kak Jidan aku kembali ke kelas ya" ucap Amel

"Iya" ucap Jidan yang sibuk dengan laptopnya

Amel keluar dari ruangan Jidan, dan berlari di koridor sekolah, agar ia tidak terlambat masuk dikelasnya.

"Assalamualaikum" ucap Amel dengan nafas tak beraturan

"Walaikumsalam" ucap murid XII MIPA 2

Cila, dan Vira yang melihat Amel, mereka langsung terkejut

"Mel kok lo masuk sih? Bukannya lo gk pergi sekolah ya?" tanya Cila

"Pergi kok siapa bilang, tadi gue dihukum" ucap Amel

"Serius? Lo dihukum?" tanya Vira

"Iya" ucap Amel

"Kalau lo dihukum, kok sampai jam segini?" tanya Vira

"Karna gue tadi di ruang kepsek" ucap Amel

"Pantas" serempak Vira dan Cila

"PANDU GUE HADIR" teriak Amel ke Pandu

"Sip" ucap Pandu

Akhirnya guru yang mengajar telah masuk, di kelas XII MIPA 2, pelajaran selesai sampai pulang

~~~

Malam ini Jidan baru sampai dirumahnya, karna setelah pulang sekolah, ia harus ke kantornya dulu, karna ada beberapa penyampaian dari sekertarisnya itu

"Assalamualaikum" salam Jidan yang baru memasuki rumahnya

"Walaikumsalam" balasan salam dari Bi Ayu

"Amel mana bi?" tanya Jidan

"Non Amel ada didapur den lagi masak" ucap Bi Ayu

"Aku ke kamar dulu ya bi, mau bersih-bersih" ucap Jidan

"Baiklah den" ucap Bi Ayu

Jidan langsung menaiki tangga dan menuju ke kamarnya

"Siapa bi?" tanya Amel yang sedang mengongseng-osengkan sayur kangkungnya

"Den Jidan non" ucap Bi Ayu, yang melanjutkan tugasnya yaitu potong bawang

"Kok gk kesini bi?"

"Katanya mau ke kamar langsung, mau bersih-bersih"

Bi ayu dan Amel sedang sibuk dengan apa yang mereka masak. Disaat mereka sedang masak, ada seseorang yang memeluk pinggang kecil Amel dari belakang

"Kak Jidan aku gk bisa masak kalau gini" ucap Amel yang mendorong terus tubuhnya Jidan

"Bau asem" ledek Jidan

"Ihh aku udah mandi tau" ucap Amel yang tak terima bahwa dirinya dikatai 'bau asem'

"Kak Jidan lepas, aku gk bisa masak tau" ucap Amel

"Gpp, aku nyaman" ucap Jidan yang semakin erat pelukannya

Bi Ayu yang melihat majikannya itu hanya tersenyum

"Kak lepas malu tau sama Bi Ayu diliatin" ucap Amel

"Bi Ayu udah punya Pak Dika, jadi bisa pelukan juga sama Pak Dika. Iya kan bi?" ucap Jidan yang meminta persetujuan dari Bi Ayu

"Iya den" ucap Bi Ayu dengan senyuman

"Kak Jidan ihh" akhirnya rengekan Amel sudah keluar

"Apasih sayang" ucap Jidan yang semakin menggoda istrinya itu

"Lebih baik Kak Jidan nunggu di meja makan, dikit lagi udah selesai" ucap Amel

"Yaudah tapi kiss dulu" ucap Jidan

"Apasih"

"Yasudah aku tetap gini kalau kamu gk kasih kiss" ucap Jidan yang kembali memeluk Amel

Amel dengan cepat mencium pipi Jidan

"Kok di pipi sih?" tanya Jidan

"Terus dimana, emang di pipi kan" ucap Amel dengan polosnya

"Disini" ucap Jidan yang menunjukkan bibirnya

"Kak malu nanti diliat Bi Ayu tau" bisik Amel ditelinga Jidan

"Kalau gk mau yaudah" ucap Jidan, dan Amel mau tidak mau cepat-cepat mengecup bibir Jidan

"Yaudah aku ke depan" ucap Jidan mengecup pipi Amel

Amel yang merasa diliati oleh Bi Ayu, ia hanya nunduk karna ia malu

Akhirnya masakan mereka sudah jadi, dan siap membawa ke meja makan.

"Bi Ayu sama Pak Dika makan disini aja" ucap Amel

"Gk usah non, saya dan suami saya makan dikamar aja" ucap Bi Ayu tak enak hati

"Gpp bi, kalau aku sama Kak Jidan kurang ramai" ucap Amel

"Bi Ayu panggil Pak Dika dulu, terus kita makan sama-sama" ucap Jidan

"Baiklah makasih non, den" ucap Bi Ayu, yang pergi memanggil suaminya itu

Akhirnya mereka makan bersama, yang dimana mereka duduk sampingan bersama pasangannya.


💜💜💜

25 Februari 2020

Selamat malam teman²😘

Jangan lupa vote and komen

Kalau kalian senang dengan cerita gue, alhamdulillah gue senang juga. Semoga gue makin semangat buat up untuk kalian semua😘


























Tunggu part selanjutnya

Continue Reading

You'll Also Like

47.9K 3.7K 50
Penulis: Yi Qingmang | 50 Bab Jenis: perjalanan waktu dan kelahiran kembali Qu Zhirou tidak menyangka bahwa dia akan memakai buku, menjadi wanita ked...
218K 13.1K 34
[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEMEBELUM MEMBACA] Slow update ya cintah "Setelah kejadian kuping menguping percakapan Pak Algi sama mantan pacarny...
740K 57.6K 104
[END] "Gara - gara TOD Hangyul, gue beneran nikah sama ketos galak." "Sekali kamu pacaran, penghulu papa panggil!" Bagaimana jika TOD membuat hidup...
4M 114K 24
tahap revisi CERITA FIKSI Kebiasaan bolos mata pelajaran matematika sudah mendarah daging dan menjadi hobi Fera. Tak disangka guru baru di kelas Fera...