Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote teman² penting, supaya gue makin semangat ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.
Makasih😘
Maaf kalau ada typo
Happy Reading😘
Pagi hari Amel terbangun dari tidurnya, dan melihat ke samping bahwa sang suami sedang tidur dengan nyenyaknya. Amel melihat sorot matannya dengan berbinar, karena ia bisa melihat suaminya tidur dengan nyenyaknya
Ternyata Kak Jidan ganteng banget, betul kata Vira dan Cila. Batin Amel yang terus memuji Jidan
Amel cepat-cepat bangun dari tidurnya, karna ia tidak mau ke pergok oleh Jidan bahwa dirinya melihat dengan mata yang berbinar karna ke tampanannya
Amel pergi menuju kamar mandi, karna ia mau siap-siap pergi sekolah. selesai mandi Amel bakal bangunin sang suami
"Huftt kenapa sama jantung gue selalu berdetak kencang" gumam Amel saat di dalam kamar mandi
Amel tanpa berpikir panjang, ia langsung mandi cepat-cepat.
Hanya membutuhkan waktu 6 menit akhirnya Amel selesai juga mandinya
Cklek
pintu kamar mandi terbuka, yang menampakkan seorang wanita cantik yang memakai seragam sekolahnya dan sangat harum. Siapa lagi kalau bukan Amel Pratama
Amel mendudukan tubuhnya ke pinggir ranjang, untuk membangunkan suaminya
"Kak bangun, ini udah pagi. Bukannya Kak Jidan mau ke kantor ya" ucap Amel yang menggoyangkan lengannya Jidan yang sedang tidur
"Kak Jidan bangun"
Jidan tetap tidak bangun, malah Jidan menutupkan mukanya dengan selimutnya
"KAK JIDANNN BANGUNNNN" teriak Amel yang capek, karna suaminya itu tidak bangun-bangun
"Eugghh ya Mel" ucap Jidan yang membuka matanya perlahan
"Bangun kak. Bukannya Kak Jidan mau ke kantor" ucap Amel yang langsung pergi ke meja riasnya, untuk memoleskan makeup tipisnya
"Morning kiss" ucap Jidan dengan manjanya, Amel yang mendengar ucapan suaminya itu, ia langsung terkejut
Whatt!! Gk salah dengar kan gue. Batin Amel berteriak, tapi jantungnya semakin berdetak semakin cepat, cepat dari biasanya
"Aku mandi dulu" ucap Jidan yang cepat-cepat ke kamar mandi
Amel lega akhirnya Jidan pergi ke kamar mandi juga, tanpa nunggu lama Amel langsung pergi ke dapur buat menyiapkan sarapan
Disisi lain Jidan sangat malu mengucapkan morning kiss, padahalkan nyawanya baru setengah sadar
Jidan bodoh, bisa-bisanya lo ucapakan morning kiss ke Amel. Eh Amelkan istri gue jadi gpp, lucu juga kalau Amel malu. Batin Jidan
Amel sudah menyiapkan pakaian untuk Jidan, sekarang ia berada dimeja makan, nasi goreng yang masih hangat untuk sang suami
"Morning" sapa Jidan tersenyum dipagi hari, sambil menuju ke arah meja makan
"Morning juga kak" sapa Amel tersenyum tipis, langsung saja ia mengambilkan nasi goreng untuk suaminya
"Mending kamu gk usah sekolah, pipi kamu masih merah tuh" ucap Jidan yang menunjukkan pipi Amel
"Gpp kak, kalau aku gk pergi sekolah ntar ke tinggalan pelajaran lagi. Apalagi kan tinggal bulan depan aku udah ujian buat kelulusan" ucap Amel
"Tapi aku gk ke sekolah, harus pergi kekantor" ucap Jidan yang melahap nasi gorengnya
Amel tidak membalas ucapan suaminya itu, ia langsung melanjutkan makannya
~~~
"Belajar baik-baik, kalau di apa-apain sama Clara, cepat hubungi aku" ucap Kidan yang berada di depan gerbang sekolah
"Iya kak. Bagi duit dong" ucap Amel yang meminta duit di tangannya
Jidan mengeluarkan uang selembaran, dari dompetnya
"Yaudah aku masuk" ucap Amel yang langsung salim tangan ke Jidan
Jidan mengacak rambut Amel karna ia gemash
"Ih berantakan kak" ucap Amel yang mengerucutkan bibirnya
"Udah ah aku mau masuk" lanjutnya, yang membuka pintu mobilnya
"Byee" lanjutnya, yang melambaikan tangannya bertanda 'dada'
Jidan membalasnya dengan senyuman
Mobil Jidan melaju cepat dan meninggalkan area sekolah
Saat ini mood Amel sedang bagus, ia berjalan dikoridor sekolah untuk menuju kelasnya, tiba-tiba ada yang panggil namanya
"Amel" panggil orang tersebut
Amel berbalik, lalu tersenyum, ternyata yang panggil namanya adalah Rio
"Hayy" lanjutnya
"Hayy" balas Amel
"Barusan datang?" tanya Rio dengan dinginnya
"Iya" ucap Amel
"Kenapa lo sekolah? Pipi lo kan masih merah" ucap Rio yang melihat pipi temannya itu masih merah
"Gpp kali, kalau gue gk pergi sekolah, ntar ketinggalan pelajaran lagi, Apalagi mau ujian buat kelulusan" ucap Amel
"Woy kalau ngobrol itu dipinggir, bukan ditengah koridor kaya gini" ucap siswi perempuan yang menegur 2 sejoli itu yang sedang bicara
"Eh sorry-sorry" ucap Amel yang malu
Amel dan Rio langsung pindah kepinggir koridor, lalu duduk dibangku yang terdekat mereka
"Iya sih. Btw kelas lo di mana sih?" tanya Rio
"Kelas gue di XII MIPA 2" ucap Amel
Ting
1 pesan masuk di ponsel Amel
Vira❤
Lo dimana Mel?
Amelputri
Gue disekolah
Vira❤
Lo bagian mana? Gue dan Cila udah ada dikelas nih, tinggal lo ditunggu
Amelputri
Okay tunggu gue
Send
"Rio gue ke kelas dulu yah, teman gue udah nungguin dikelas" ucap Amel
"Iya gpp" ucap Rio, dan akhirnya Amel pergi menuju kelasnya
Disisi lain Jidan saat ini sedang sibuk sama berkas-berkas yang ia tanda tangani dari karyawannya
"Permisi pak, diluar ada Pak Rafly" ucap Bima sang sekertaris
Ck! Untuk apa dia ke kantorku. Batin Jidan menggerutu
"Suruh dia pulang" ucap Jidan dengan dinginnya
"Baik pak" ucap Bima, yang langsung berlalu pergi
Tiba-tiba
"Hallo mass bor" ucap Rafly yang masuk diruangannya Jidan
Disuruh pergi malah masuk. Ck! . Batin Jidan
"Lo jahat gue kesini, malah diusir" ucap Rafly yang dramatis
"Gue sibuk Raf" ucap Jidan, yang tetap pandangannya fokus pada berkas
"Lo jangan sibuk mulu. Eh btw lo pernah ngelakukan itu gk?" tanya Rafly yang penasaran, dan membuatnya Jidan bingung
"Itu yang mana?" tanya Jidan
Cklek
Pintu ruangan Jidan terbuka yang menampakkan OB, yang sedang bawa minuman
"Permisi pak" ucap ob tersebut yang meletakkan minuman di meja
"Makasih Pak Ayub" ucap Rafly ramah
"Sama-Sama pak. Saya duluan" ucap Pak Ayub, ob dikantor PT. Zaidan W. Group
"Padahal gue gk pesan minum" gumam Jidan
"Tenang mas bor, gue yang pesan. Sengaja gue pesan 2" ucap Rafly sambil meminum es tehnya
"Terserah" ucap Jidan
"Eh gue serius nih, lo pernah gk itu-itu" tanya Rafly sekali lagi
"Itu-itu apa Raf?" tanya Jidan yang semakin bingung
"Itu ngelakuin hubungan setelah nikah" ucap Rafly yang capek sama Jidan, karna gk peka
Jidan yang mendengar ucapan temannya itu, ia langsung diam, dan mencerna baik-baik ucapannya
"Belum" ucap Jidan yang menghilangkan rasa gugupnya
"Serius lo belum ngelakuin?" tanya Rafly yang makin penasaran
"Iya, karna gue gk mau rusak Amel. Apa lagi dia masih sekolah" ucap Jidan yang berhenti sama kegiatannya
"Iya juga sih. Tapi lo kaya pedofil punya istri anak SMA hahaha" ucap Rafly yang langsung tertawa, dan membayangkan betapa pedofil temannya itu
"Serah Eaf" ucap Jidan
"Tapi Amel lucu ya" ucap Rafly yang membayangkan betapa lucunya Amel saat di pernikahan
Jidan yang mendengar itu langsung menyorot tajam kepada Rafly
"Wihh santai bor, gue gk niat ambil istri lo" ucap Rafly yang langsung di pelototi oleh Jidan
Jidan tidak membalas ucapannya Rafly, ia langsung membuang acuh mukanya
Amel mel ternyata lo bisa bikin sahabat gue takut kehilangan lo hehe. Batin Rafly yang terkekeh kecil
"Gue balik deh, bosan gue liat muka lo" ucap Rafly
"Gue lebih bosan" ucap Jidan yang langsung menohok ke hatinya Rafly
"Jaga istri lo" ucap Rafly yang menggoda sahabatnya itu
Jidan langsung menatap tajam matanya rafly, tapi rafly sudah kabur
Kenapa gue punya sahabat kaya dia. Batin Jidan menggerutu
Disisi lain, Amel berada dijalan menuju kantornya Jidan. Kenapa? Karna Amel mau main-main aja ke kantor suaminya itu, Amel akhirnya sudah tiba di kantor Jidan
"Gue gk nyangka kantornya Kak Jidan, bakal besar kek gini, apa lagi Kak jJidan merintisnya sendiri. Tanpa dibantu orang tuanya. Hebat" gumam Amel yang menatap kagum kantor itu
Amel masuk dan ia langsung bertanya sama resepsionis kantor tersebut
"Permisi mbak, ruangannya Pak Zaidan dimana ya?" tanya Amel dengan ramahnya, ke resepsionis yang tinggi, rok selutut, dandanan menor.
Nih orang mau kerja, apa mau pergi ke club. Ck!. Batin Amel yang melihat penampilan resepsionis tersebut
"Emang adik ini siapanya Pak Zaidan?" tanya resepsionis dengan mata menyelidiki
"Saya istrinya" ucap Amel
Resepsionis yang mendengar ucapannya Amel, ia langsung tertawa
"Adik ini istrinya Pak Zaidan? Jangan ngaku, kamu masih anak kemarin sore" ucap resepsionis tersebut
"Banyak banget kaya kalian semua mengaku gk jelas, hanya ingin ketemu Pak Zaidan. Jangan Mimpi!" ucap resepsionis dengan sinisnya
Amel menghiraukan ucapan resepsionis tersebut, ia langsung masuk.
"Please ya adik, hanya orang berkepentingan yang bisa bertemu Pak Zaidan" ucap resepsionis
"Sedangkan adik, hanya orang biasa, yang ngaku-ngaku jadi istrinya Pak Zaidan" lanjutnya
Nih orang makin lama, makin ngejengkelin. Pengen gua sumpel mulutnya pake pariya, agar diam. Batin Amel yang kesal
Tiba-tiba ada suara dari lift yang terbuka
"Ada apa ini" ucap pria tersebut yang barusan keluar dari lift
💜💜💜
15 Februari 2020
Sebelum meninggalkan ini cerita, lebih baik kalian vote and komen
Makasih😘
Salam Author