The Love of Mine (Jaeyong)

By Key_Rand

1.3M 143K 33K

• Sequel dari Naughty Tiwai "Dad~ aku ingin bawa mobil." "Mom~ Jeno merusak laptop Mark." ~ Jung Fams ... More

Cast + Prolog
Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40

Chap 5

44.8K 4.8K 731
By Key_Rand

Jeno berjalan menghampiri Mark yang sudah menunggu di tempat parkir. Saat Jeno sampai disana ternyata Mark sedang mengobrol dengan Haechan tau gitu Jeno tidak usah terburu-buru untuk sampai kesana.


"Sudah apa belum? Kalau belum Jeno pulang naik bus saja." Sindirnya.


Mark dan Haechan menoleh ke arah Jeno dan Tersenyum canggung. "Tidak bilang sih jika sudah datang." Ucap Mark.


Jeno hanya mendengus, "Ayo Hyung."


Mark terkekeh lalu fokus kembali pada Haechan, "Kau pulang dengan Hendery kan? Tunggu saja sebentar lagi dia keluar aku harus pulang dulu."


Haechan hanya mengangguk, "Iya hati-hati Hyung."


Mark mengusak rambut Haechan sebelum masuk ke dalam mobilnya lalu menjalankan mobilnya menuju rumah.



~~



Taeyong melepaskan pelukan Jaehyun dengan perlahan sebentar lagi anak-anaknya pulang ia ingin membuat makanan ringan untuk mereka.


Sebelum keluar Taeyong sempat mengecek suhu tubuh suaminya, masih panas. Taeyong menaikkan selimut hingga sebatas dada Jaehyun lalu ia mencium pipi Jaehyun, "Aku kebawah sebentar ya."


Taeyong turun ke bawah lalu pergi ke dapur, ia ingin membuat minuman dan makanan ringan.


"Jeno pulang~" teriak si bungsu.


Taeyong menoleh dan tersenyum melihat anaknya berjalan kearah nya. "Hai sayang, dimana Kakakmu?"


Jeno mencium pipi Taeyong, "Sedang memasukkan mobil ke garasi, Dad belum sembuh Mom?" Tanya Jeno.


Taeyong mengelus pipi Jeno, "Dad masih istirahat di kamar." Ucapnya.


"Jeno boleh ke atas?" Tanyanya.


Taeyong mengangguk, "Tentu saja, nanti Mom menyusul, Mom akan membuatkan minuman untukmu."


"Terimakasih Mom, aku ke atas dulu ya." Jeno berjalan menjauh dari Taeyong dan langsung pergi ke kamar orang tuanya.


Taeyong melanjutkan aktivitasnya, ia juga membuatkan minuman hangat untuk Jaehyun. Tak lama Mark datang menghampiri nya.


"Aku pulang~"


Taeyong mendapatkan pelukan dari samping, Mark memeluknya. "Kau lelah sayang?" Tanya Taeyong.


Mark menyenderkan kepalanya pada bahu Taeyong, "Sedikit Mom, Dad bagaimana?"


"Sedang istirahat di atas, adik mu sedang disana juga."


Mark hanya diam memperhatikan Taeyong yang sedang menuangkan jus ke dalam gelas. "Bagaimana dengan Haechan?" Tanya Taeyong.


Mark hanya terkekeh, "Baik-baik saja, dia sekelas dengan Jeno."


"Oh ya? Jaemin?"


"Mereka berbeda kelas, kata Haechan tadi Jaemin hampir menangis karena mereka tidak sekelas."


Taeyong terkekeh pelan, "Sana kau menyusul adikmu, nanti dia menangis jika ditinggal sendiri dengan Daddy mu. Mom akan menyusul."


Mark mencium pipi Taeyong sebelum berjalan menjauh dari Taeyong menuju kamar orang tuanya.


Mark membuka pintu kamar Taeyong dan Jaehyun lalu ia melihat Jeno yang sedang tiduran di sebelah Daddy nya dan memeluknya erat, Mark Tersenyum sebelum masuk ke dalam kamar itu.


Mark duduk di sebelah Jaehyun yang masih tertidur, ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahi Jaehyun ternyata sangat panas.


"Daddy sangat panas Hyung~" ucap Jeno yang sepertinya habis menangis.


Mark mengelus tangan Jeno yang sedang memeluk Jaehyun, "Daddy hanya kelelahan Jen, tidak usah khawatir."


Mark melihat Jaehyun yang membuka matanya dan tersenyum kecil. "Hei kalian sudah pulang?" Tanya Jaehyun pelan. Mark dan Jeno hanya mengangguk.


Jaehyun menoleh ke arah Jeno yang sedang memeluknya. "Bagaimana sekolah kalian?"


Jeno mendongak menatap Jaehyun, "Dad jangan sakit seperti ini~" Jeno bukannya menjawab malah berkata seperti itu.


Mark menghapus keringat yang membasahi dahi Jaehyun. "Jangan terlalu lelah Dad."


Taeyong memasuki kamarnya dan ia tersenyum ketika melihat dua anaknya dan suaminya. Ia mendekat lalu menaruh nampan yang ia bawa di nakas lalu dudu di sebelah Jaehyun berhadapan dengan Mark.


Taeyong mengelus kepala Jaehyun, "Tuh lihat anak-anak khawatir padamu, jangan kelelahan lagi." Ucapnya dan Jaehyun hanya tersenyum.


"Daddy tidak mau ke rumah sakit saja?" Tanya Jeno dan Jaehyun menggeleng.


"Tidak usah Jen."


Taeyong memberikan minuman pada dua anaknya. "Di minum dulu, kalian pasti lelah."


Jeno dan Mark berterima kasih pada Taeyong lalu meminum minuman yang diberikan Taeyong.


"Sayang aku sudah buatkan minuman hangat, minum dulu ya." Taeyong membantu Jaehyun untuk duduk dan bersandar pada kepala ranjang.


Jeno dan Mark hanya memperhatikan Taeyong yang memberi minuman pada Jaehyun, Jeno mengambil tisu untuk menghapus air minum Daddy nya yang menetes.


Taeyong melirik jam dinding, "Mom buatkan makan malam untuk kalian dulu ya." Ia mengusap pipi Mark dan Jeno lalu mengecup kening Jaehyun sebelum pergi ke luar kamar.


Jaehyun mengelus tangan kedua anaknya, "Kalian masih pakai seragam, sana kalian mandi dulu." Ucapnya pelan.


Jeno dan Mark saling menatap sebelum Mark berkata, "Biar Jeno dulu yang mandi Mark menemani Daddy disini, nanti kita gantian."


Jeno mengangguk, ia mengecup pipi Jaehyun sebelum keluar dari kamar orang tuanya lalu berjalan ke arah kamarnya.


Sekarang tinggal Mark yang ada di kamar Jaehyun, ia mengompres Daddy nya dengan kain yang sudah disiapkan Taeyong tadi.


"Cepat sembuh Dad~"




~~




Makan malam bersama kini sama seperti tadi pagi, hanya bertiga tanpa si kepala keluarga karena Jaehyun masih belum sehat.


"Mom, Daddy tidak dibawa ke rumah sakit saja?" Tanya Jeno di tengah makan malam mereka.


Taeyong mengangguk, "Besok jika keadaan Daddy belum membaik akan Mommy bawa ke rumah sakit." Balasnya.


"Beritahu kami ya Mom." Sahut Mark.


Taeyong tersenyum. "Tentu saja sayang."


Setelah selesai makan malam Taeyong membereskan piring kotor di meja.


"Mom, aku bawa ke kamar Dad ya." Jeno menunjuk nampan yang berisi makanan dan minuman hangat untuk Jaehyun tak lupa sama obatnya.


"Iya sayang, Mommy akan menyusul." Jeno dan Mark berjalan bersama ke arah kamar orang tuanya.


Mark membuka pintu kamar utama karena Jeno membawa nampan lalu mereka duduk di sisi Jaehyun yang tengah tertidur.


Mark menyentuh dahi Jaehyun ternyata panasnya sudah sedikit berkurang namun masih panas.


"Daddy bangun sebentar, Daddy harus makan malam."


Jaehyun membuka matanya perlahan ia melihat Mark dan Jeno yang sedang menatapnya. "Hai sayang." Sapa Jaehyun pelan suaranya masih serak.


"Daddy makan dulu ya, Daddy harus minum obat."


Mark membantu Jaehyun untuk bersandar di kepala ranjang, Jeno menyodorkan air hangat pada Jaehyun agar tidak kering tenggorokan nya.


"Dimana Mommy kalian?" Tanya Jaehyun.


"Masih membereskan dapur, Dad makan dulu ya. Jeno suapi." Jaehyun hanya mengangguk, kepalanya sudah tidak terlalu sakit seperti tadi siang.


Jeno menyuapi Jaehyun dengan perlahan, "makanya Dad jika sudah lelah istirahat dulu jangan dipaksakan."


Mark yang sedang memijat pelan kepala Jaehyun mengangguk, "Nah benar, Daddy selalu memaksakan seperti itu jika sakit kita kan juga sedih." Ia cemberut.


Jaehyun terkekeh pelan, "Ya ya maafkan Daddy ya, Daddy tidak akan seperti itu lagi."


Taeyong memasuki kamarnya, ia melihat Jeno yang dengan telaten menyuapi Jaehyun sedangkan Mark memijat Jaehyun. Ya mereka sangat menyayangi Daddy nya.


Ia duduk di sebelah Jaehyun, ia juga mengecek suhu tubuh Jaehyun yang sudah berkurang perlahan.


Jeno meletakkan mangkuk buburnya ketika Jaehyun telah selesai makan, memang tidak habis sih ya setidaknya sudah ada asupan makanan yang masuk.


"Minum obat Jae." Taeyong membukakan obat untu suaminya yang langsung diterima oleh Jaehyun.


"Kalian tidak ada tugas?" Jeno menggeleng sementara Mark mengangguk.


"Selesaikan tugas mu Minhyungie, setelahnya istirahat kalian besok harus pergi ke sekolah."


Mereka mengangguk Jeno memeluk Jaehyun, "Cepat sembuh Dad, Jeno sedih melihat Daddy sakit."


Jaehyun mengelus punggung Jeno. "Iya iya terimakasih sayang."


Mark ikut memeluk Jaehyun. "Jika besok belum turun demamnya Mark yang akan membawa Daddy ke rumah sakit."


Setelahnya mereka berdua pergi ke kamar mereka masing-masing tersisa Taeyong yang membereskan bekas mangkuk dan gelas kosong di nakas.


"Sayang." Panggil Jaehyun.


"Ada apa? Ada yang sakit hm?"


Jaehyun menggeleng ia menggenggam tangan Taeyong, "Terimakasih telah merawatku."


Taeyong mengelus kepala Jaehyun, "aku kan sudah bilang jika itu sudah kewajiban ku Jaehyun tidak usah berterima kasih."


"Aku ingin dicium."


Taeyong tertawa pelan. "Tidak mau, kau masih sakit nanti aku tertular."


Jaehyun mengerucukan bibirnya, "Ya sudah"


Taeyong tertawa semakin keras, "tidak pantas kau cemberut seperti itu Jaehyun. Anakmu sudah besar-besar." Taeyong mencium bibir Jaehyun.


Jaehyun Tersenyum lalu memeluk Taeyong, ia mengusak wajahnya pada lekukan leher Taeyong. "Kau tidak ingin menambah Baby sayang?" Bisiknya.


Taeyong mencubit perut Jaehyun pelan, "Sepertinya otakmu ikut sakit." Gerutu Taeyong.




TBC


Keknya banyak yang gak tertarik sama Sequel nya.. hmmm ya udah deh keknya bakal aku unpub..




Jung Fams








Continue Reading

You'll Also Like

63.7K 6.9K 24
" kamu ga sendirian angelina Christy " -chk
99.9K 17.5K 35
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
246K 33.5K 24
Sederhana saja. Hanya tentang kehidupan tiga bersaudara putra Pak Bratadikara yang akan membuatmu harus memutuskan antara dua pilihan, yakni mengingi...
PENGASUH By venta

Fanfiction

66.5K 7.8K 55
Pusat organisasi pembunuh bayaran telah terbongkar dan menjadi buron oleh negara. Salah satu cabang dari organisasi ini, memilih untuk membanting set...