Me And My Guardian

By Kurbiis

1.5M 81.9K 1.4K

[REVISI BESAR-BESARAN] WARNING⚠️ HARAP BERSABAR MENUNGGU UPDATE! •••• Terresia Kyline. Penyihir cantik dan c... More

Prolog
🌸Cast🌸
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.

31.

19.3K 1.8K 29
By Kurbiis

Dua hari menjelang tes uji Kyline mengisi jadwal kosongnya dengan mencoba mempelajari berbagai jenis sihir dikamarnya dan mencoba mengorek berbagai informasi tentang wilayah-wilayah yang tidak tergabung di dua kerajaan itu, ia sempat kesal karena Meira tidak jadi datang ke academy dua hari ini. Alhasil ia ditemani Leon di kamarnya.

Kyline mengerjapkan matanya pelan, melihat tirai kamarnya dibuka oleh seseorang yang langsung memantulkan sinar matahari ke wajahnya.

"Meira, kau sudah kembali?" Kyline bertanya dengan suara seraknya.

Meira mengangguk singkat. "Selamat pagi Kyline, Aku baru saja membasmi tikus kecil yang mencoba mencari masalah dengan wilayahku." Meira berjalan dengan tenang ke arah kursinya lagi.

Kyline mengangguk mengerti dan duduk dengan tenang, Kyline menatap Meira sebentar lalu mencoba memikirkan sesuatu. "Meira wilayahmu masih di dalam Benua teria kan?"

Meira mengangguk lalu mengalihkan pandangannya ke arah Kyline, tumben sekali Lady-nya menanyakan tentang wilayahnya.

Kyline ingat sekarang, Aistan pernah mengatakan, di Benua teria ada sebagian ras yang tidak tergabung oleh dua kerajaan itu. Apakah yang dimaksud adalah wilayah kelima guardiannya? Tapi yang guardian Kyline tempati bukan hanya berisi satu ras yang tinggal disatu wilayah, tetapi memang itu wilayah guardiannya yang ditinggali banyak ras di bawah naungan guardiannya.

Kyline mencoba mencari kepingan puzzle yang diberikan oleh Aistan.

"Meira, apakah wilayahmu termasuk ke dalam dua kerajaan di Benua teria?"

"Tidak Lady, wilayahku ya milikku sendiri, memang benar masih termasuk ke teritori wilayah Benua teria. Tapi tidak ada sangkut pautnya diantara dua kerajaan itu, karena wilayahku adalah wilayah yang mandiri."

Kyline mencoba mencerna semua kalimat demi kalimat yang pernah diucapkan oleh Aistan, supaya bisa membantunya untuk menaklukan kerajaan napela.

"Apakah dua kerajaan itu pernah mencoba mencari masalah dengan wilayahmu?"

Meira semakin mengerutkan keningnya  mendengar pertanyaan kyline. "Sering, bahkan mereka sempat meminta kerja sama dengan wilayahku."

"Karena mereka misterius dan penuh pesona. Mereka juga bukan kaum lemah yang butuh perlindungan." Kyline ingat sekarang kata-kata Aistan. Maksud dari perkataan Aistan apakah termasuk wilayah dari kelima guardiannya?

Kyline menatap Meira yang masih asik membaca bukunya. ia akan menanyakan pertanyaan yang satu ini. Jika benar maka tebakan Kyline sangat tepat. "Meira apakah dua kerajaan itu tau bahwa kau lah pemimpin dari wilayah itu?"

Meira menatap Kyline sebentar, ia tau ada yang tidak beres dari semua pertanyaan Kyline. Tapi ia menunggu saja Lady-nya agar bercerita sendiri. "Mereka tidak tau sama sekali Kyline."

Gotcha!

Mata Kyline berbinar persis seperti saat dahulu ia diberi gaun oleh bundanya. Benar tebakannya, Maksud dari perkataan Aistan saat itu adalah wilayah dari kelima guardiannya. Jadi secara tidak langsung, sudah ada lima wilayah yang berpihak kepada Kyline dari bagian Benua teria. Guardian Kyline pernah menceritakan wilayah mereka sering diperangi oleh beberapa kerajaan.

Maksud dari perkataan Aistan 'mereka misterius' benar adanya, karena dua kerajaan itu tidak tau siapa pemimpin dari wilayah itu. Sedangkan maksud dari kata 'penuh pesona' karena aura mereka memang mematikan dan penuh pesona persis seperti kelima guardian Kyline.

"Meira tatap mataku." Mata Kyline masih berbinar menatap guardiannya yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah Kyline.

Meira mencoba membaca apa yang sedang Kyline pikirkan.

Selang lima menit Meira menatap mata Kyline, ia terkekeh pelan. "Astaga Kyline, kau kemana saja? Kita sudah bersama hampir ratusan tahun. Kau bahkan baru mengetahui itu sekarang?" Meira geleng-geleng kepala takjub, karena memang Kyline orang yang kadar kepeduliannya masih rendah.

Padahal saat itu Meira ingin mengajak Kyline berjalan-jalan ke salah satu wilayah dari kelima guardiannya, tapi Kyline menolak mentah-mentah dengan alasan 'tidak mau menjadi pusat perhatian.'

Gimana jika Kyline menjadi Queen nya Aistan?

Dia bukan cuma menjadi pusat perhatian. Bahkan seluruh ras akan mengetahui siapa dirinya.

Kyline meringis pelan. "Maafkan aku Meira karena aku kurang peduli terhadap kalian berlima." Kyline menunduk sedih, ia baru ingat dari dulu ia selalu meminta ini dan itu kepada guardiannya, tapi ia sama sekali tidak peduli terhadap permasalahan yang dihadapi dari salah satu guardiannya.

Meira menutup bukunya lalu berjalan mendekat ke arah Kyline. "Hei, kau saat itu sedang terpukul karena kepergian Ibundamu. Tidak usah memikirkan kita berlima Kyline. Dua kerajaan itu tidak akan mampu menghancurkan wilayah kita."

Kyline menatap Meira dengan sendu. "Apakah aku egois Meira?"

Meira menggeleng pelan dan tersenyum tipis mendengar ucapan Kyline. "Tidak Lady, kau bahkan wanita tersabar yang pernah ku temui. Cobaan yang datang kepadamu tidak pernah berhenti. Aku senang Aistan datang lalu mencoba memberi warna kembali padamu."

Kyline langsung mendelik menatap Meira karena membawa-bawa nama Aistan. "Aku tidak begitu mengenal Aistan Meira. Aku tau dia makhluk berbahaya."

Meira berjalan ke arah kasur Kyline lalu membuka selimut yang menutup sebagian tubuh Lady-nya. "Kau akan sangat beruntung jika bersanding dengannya Kyline, percaya padaku dia bukan orang jahat. Bahkan dia akan menjadi orang pertama yang dengan senang hati membantumu merebut kerajaan napela."

Sontak Kyline bangun dari kasurnya. "Kau kenal dia Meira?"

"Hmm, sedikit. Kau mandilah kita akan mengikuti tes uji coba itu."

Kyline mengangguk lalu masuk ke dalam kamar mandinya.

Meira menghela napas, Bahkan Kyline tidak tau kelima guardiannya sudah menyiapkan pasukan tersendiri jika sewaktu-waktu Kyline ingin merebut kerajaan itu.

Meira yang melihat Kyline keluar kamar mandi lantas berjalan ke arah lemari untuk mengambil jubahnya. "Semoga saja kita tidak saling bertarung di pertandingan itu Kyline."

Sontak Kyline menoleh ke arah Meira lalu mengedikan bahu tidak peduli. "Jika itu terjadi ya apa boleh buatkan? Seranglah aku dengan kekuatanmu itu Myguardian."

Meira terkekeh pelan mendengar ucapan Kyline. "Akan ku pastikan itu tidak akan pernah terjadi, Mylady."

Kyline tersenyum geli memandang Meira, ia sangat tau watak guardiannya yang satu ini. Karena guardiannya itu sudah bersumpah tidak akan pernah mencelakai dirinya meski seujung rambut pun.

Setelah sampai depan pintu kelasnya, Kyline menangkap Karin yang sedang melambaikan tangan kearahnya. Sedangkan Kyline langsung tersenyum tipis menanggapi lambaian tangan Karin.

Tepat setelah Kyline duduk di kursinya Madam Jeje datang dengan guardiannya. "Halo anak-anakku, Hari ini persiapkan diri kalian untuk memenangkan tes uji coba itu! TUNJUKAN SELURUH KEMAMPUAN KALIAN!" Madam Jeje berseru dengan suara lantangnya.

Sedangkan kyline hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"PERSIAPKAN DIRI KALIAN! TUNJUKAN KEMAMPUAN TERBAIK KALIAN!!" Setelah mengatakan itu Madam Jeje menghentakan kakinya ke lantai, lantas portal terbuka di depan kelas.

"Setelah kalian masuk, duduklah dikursi kalian masing-masing yang sudah diberi nama."

Kyline mulai berjalan paling akhir, lalu setelah masuk portal itu Kyline mengerjapkan matanya.

Kyline mulai melihat sekitarnya dengan baik, ia mendarat persis disalah satu tribun dipinggir lapangan yang sangat luas. Tribun kiri dan kanannya penuh dengan murid academy yang ingin menyaksikan pertandingan murid newbie. Ada ratusan Penyihir disetiap sisi tribun. Mereka mengenakan pakaian masing-masing dari berbagai kelas. Mereka semua membawa ikat kepala dan syal yang dilambai-lambaikan ke arah tribun murid newbie.

Sementara itu ratusan benda kecil beterbangan hilir-mudik ke setiap tribun, benda itu membawa berbagai jenis makanan dan minuman seperti sedang melayani pengunjung.

Baru kali ini Kyline melihat keseluruhan penduduk feeorin academy.

Dari tribun seberang Kyline, persis didepannya. Tribun itu seperti berbeda, dengan tiang-tiang keemasan disisinya. Jangan lupakan singgasana yang diduduki oleh seseorang. ia memandang angkuh keseluruhan penjuru lapangan, Sebelahnya duduk wanita dengan sama angkuhnya memandang sekitarnya. Seolah-olah yang berada ditempat itu memang harus dihormati.

Kyline mengepalkan tangannya erat melihat mereka berdua.

Sedangkan Karin yang mencoba ingin mengajak Kyline berbincang mengurungkan niatnya melihat tatapan Kyline yang tertuju ke arah anggota kerajaan napela. Karin mengerutkan keningnya bingung. Kenapa tatapan Kyline sangat menyeramkan ketika menatap anggota kerajaan itu?

Karin mengalihkan pandanganya kedepannya ketika dari sisi utara lapangan terbang seekor pegasus yang dikendarai seseorang diatasnya sedang memegang benda seperti pengeras suara. "Selamat datang murid-muridku. Hari ini kita semua akan menyaksikan pertarungan keluarga baru kita yang akan segera bergabung di feeorin academy."

Seluruh murid academy bertepuk tangan dan melambaikan syalnya menyambut ucapan pembawa acara itu.

••••

Menurut kalian sudah sampai bab tiga puluh ini, pendapat kalian tentang cerita ini apa?

Komen ya, author butuh pendapat kalian untuk lanjutin cerita kedepannya🤞🏻❤️

Ayo kawan yang budiman Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa🤞🏻

Continue Reading

You'll Also Like

356K 20.6K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
1M 101K 45
Bertahan dengan kehidupan yang yang ditakdirkan tersisa dua tahun saja, Chantarue selaku tokoh figuran dalam cerita mencoba melakukan segalanya untu...
1.1M 82.8K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
17.1K 1.7K 15
[BUKU SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI SHOOPE] Tara adalah cewek gendut, culun, dan selalu jadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Bahkan cowok yang...