Me And My Guardian

By Kurbiis

1.5M 81.9K 1.4K

[REVISI BESAR-BESARAN] WARNING⚠️ HARAP BERSABAR MENUNGGU UPDATE! •••• Terresia Kyline. Penyihir cantik dan c... More

Prolog
🌸Cast🌸
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.

26.

19.7K 2K 112
By Kurbiis


Kyline menganggukan kepalanya ke arah Aistan, ia tersenyum lebar hingga matanya membentuk bulan sabit. "Makasih ya."

Aistan terkekeh pelan, lantas ia menundukan kepalanya, diciumnya bibir ranum wanita digendongannya.

Kyline terdiam kaku, ia mencoba memejamkan matanya erat menikmati apapun yang dilakukan Aistan dengan sangat lembut.

Kyline seperti melayang di atas awan, fokusnya seperti terpecah, sedangkan Aistan mulai mengepakan sayapnya ke depan membuat pelindung untuk mereka berdua. Karena semburan api naga yang hampir mengenai mereka.

Bisa dibayangkan seganas apa naga itu hingga semburan apinya bisa mencapai langit.

Angin mulai berhembus dengan cepat, seperti ikut menyaksikan apa yang dilakukan dua insan itu.

Aistan melepaskan ciumannya lalu tersenyum tipis. Sedangkan Kyline sudah mengambil nafas dalam-dalam, ia seperti kehabisan oksigen.

Kyline tidak sadar sejak tadi mereka sudah sampai di academy kamar Kyline.

Aistan berjalan mendekat ke arah kasur Kyline, lalu membaringkannya di atas ranjang. "Anggap aja yang tadi permintaanku."

Kyline mengedarkan pandangannya, seketika ia mengerutkan keningnya.

Sejak kapan sudah sampai dikamarnya?

Kyline masih enggan membuka suaranya untuk Aistan, ia masih malu karena tadi menikmati permainan Aistan.

Sedangkan Aistan hanya terkekeh pelan melihat wajah Kyline. "Kalo ada perlu apa-apa sebut namaku aja."

Kyline menatap Aistan sebentar lalu menganggukan kepalanya dengan polos.

Aistan berjalan ke arah pintu untuk keluar dari kamar Kyline.

Setelah kepergian Aistan, Kyline mengerucutkan bibirnya.

Bibirku sudah tidak suci lagi.

Setelah sampai di luar kamar Kyline, Aistan mulai pergi lagi menyaksikan Kerajaan itu dilahap api walaupun tidak sepenuhnya.

Aistan menyaksikan dari menara Kerajaan yang tidak tersentuh api, karena ia sengaja menyuruh naga itu agar jangan membakar istananya.

Aistan tersenyum geli melihat semua makhluk bodoh di bawah sana kalang kabut mencoba menenangkan sang naga.

Ratusan penyihir mencoba menaklukan naga itu. Tapi naas, semua sihir yang diluncurkan oleh mereka menyerap ke tubuh naga itu.

Lalu fokus Aistan tertuju kepada lelaki yang sedang berdiri dengan geram di hadapan sang naga. Aistan tersenyum miring menunggu apa yang akan selanjutnya dilakukan oleh 'Raja' itu.

Kerajaan Napela akan mendapatkan hinaan dari berbagai kaum karena tidak bisa menaklukan naga yang hanya dikendalikan oleh sihir dan hal itu yang Aistan inginkan.

Karena nanti akan ada banyak kaum yang meminta penjelasan dari Kerajaan Napela mengenai asal-usul naga itu.

Aistan jamin penghuni Kerajaan itu tidak ada yang mengetahuinya.

Karena hanya makhluk tertentu yang mengenal sihir Aistan, dan mereka tidak sudi membuka mulutnya hanya untuk Kerajaan itu.

"Sedang bersenang-senang, Mylord?"

Aistan tidak perlu membalikan tubuhnya untuk melihat siapa yang berjalan mendekat ke arahnya saat ini.

"Hmm, kau ingin menolong mereka?" Aistan menoleh ke samping kanannya untuk melihat  seorang pria yang mengenakan jubah hitam.

"Sudah bukan tugas hamba lagi membantu Kerajaan itu." Pandangan pria itu lurus melihat ke arah sang naga yang sedang membakar habis taman-taman istana. Tidak urung pria itu tersenyum getir karena melihat salah satu temannya di Kerajaan itu lenyap dilahap api.

Xentar menoleh ke samping kirinya, menatap Aistan yang selalu tampak terlihat elegan dan angkuh setiap saat. Aura Aistan selalu bisa membuat Xentar menundukan kepalanya.

Bahkan saat ia mengabdi ke Kerajaan Napela, Raja yang ia layani hanya memiliki aura khas kaum katsaba, tidak seperti Aistan.

Aura yang dikeluarkan Aistan selalu berhasil membuat Xentar kagum, karena dialah penguasa sebenarnya. Dia yang memiliki Ke rajaan sendiri berkat kemampuannya.

"Hamba pamit undur diri, Mylord." Xentar membungkuk hormat ke arah Aistan lalu menghilang.

Aistan masih menatap satu titik yang sama sedari tadi, lalu ia meyeringai melihat seseorang yang sedari tadi ia perhatikan akhirnya terhempas ketika mengenai ekor sang naga.

Itukah Rajanya?

Dari cara bertarungnya saja masih sangat di bawahnya, Aistan tersenyum mengejek ke arah lautan penyihir yang sedang bertarung dengan satu ekor naga dari sihirnya dan Kyline.

Gimana jika Aistan mengeluarkan kekuatannya?

Aistan hanya geleng-geleng kepala. Tidak menyangka mereka selemah ini.

Aistan menjentikan jarinya, seketika naga itu menghilang. Ia sudah puas melihat semua taman telah hangus terbakar, halaman istana sudah porak-poranda dan atap-atap istana juga banyak yang hangus terbakar.

Sontak semua penyihir yang berada di taman istana mengalihkan pandangannya ke segala arah mencari naga itu, karena baru saja mereka semua ingin menggabungkan kekuatannya untuk melawan naga itu, tapi tiba-tiba sang naga telah lenyap.

Seseorang yang memakai mahkota di kepalanya mengepalkan tangannya erat, lalu bergumam pelan. "Ada yang mencoba bermain-main denganku."

Raja Helios harus mencari tau semuanya, dari semenjak kedatangan anak sial itu berbagai macam penderitaan menghampirinya. Dari mulai tangan kanannya menghilang lalu sekarang Kerajaannya diserang oleh seekor naga yang dikendikan dengan sihir.

Raja Helios masuk ke istananya dengan geram, tatapannya sangat dingin, lalu ia naik ke atas singgasananya.

"Alastor."

Tidak  berselang lama setelah raja Helios memanggil nama itu, muncul sesosok pria dengan tanduk di kepalanya, Iris matanya semerah darah. "Hamba menghadap, Yang Mulia."

"Bunuh keturunan Lavender karena dia sudah berani memunculkan wajahnya dihadapanku." Pria itu tersenyum iblis menatap sesosok di hadapannya.

"Dengan senang hati, Yang Mulia." Pria yang bernama Alastor itu menyeringai lebar membuat taringnya terlihat, lalu ia menghilang.

 ••••

Aistan yang baru saja sampai di Kerajaannya langsung memutar bola matanya malas melihat Ibundanya sedang menatap ke arahnya dengan pandangan yang tajam.

"Mana pesanan Bunda?" Seorang wanita yang sudah dikatakan berumur, tapi masih sangat terlihat cantik berjalan mendekat dengan anggunnya ke arah Aistan lalu duduk disofa.

"Ini." Aistan menyerahkan minuman yang baru dibelinya di dunia manusia ke arah wanita yang sedang duduk itu.

"Ada perkembangan apa tentang calon menantu bunda?" Wanita itu menyesap minumannya sembari menatap lelaki yang sedang duduk diseberangnya.

Aistan memutar bola matanya, malas menjawab pertanyaan wanita itu.

"Hamba menghadap, Mylord." Seorang pria berlutut di hadapan Aistan.

Aistan mengangguk singkat. "Bangun Deimos, langsung ke intinya aja."

"Raja Helios ingin mencelakai Tuan Putri di acara uji coba murid baru yang akan di adakan tiga hari lagi di Feeorin academy, Mylord."

Ratu Elise tersedak minumannya mendengar perkataan bawahan anaknya.

Aistan hanya melirik ke arah Bundanya, lalu ia menatap bawahannya lagi. "Tua bangka itu mengutus siapa?"

"Iblis dari kaum Altaro, Mylord."

Aistan tersenyum miring. "Hmm, kenapa tidak biarkan mereka bersenang-senang dulu?"

Ratu Elise menatap anaknya tajam. "Maksudmu membiarkan menantu Bunda dalam bahaya gitu?!"

Aistan tersenyum dingin. "Bahkan nyawa mereka tidak bisa di bandingkan dengan sehelai rambut Ratuku."

Ratu Elise nenyesap minumannya dengan hikmat lalu menatap putranya. "Jika mereka berani menyentuh menantuku, akan ku nyatakan perang ke Kerajaan hina itu! jika perlu ku potong-potong tubuh mereka!"

Aistan menatap Bundanya lalu tersenyum geli.

Pria yang sedang menunduk di hadapan Aistan langsung menelan ludahnya.

Orang tua dan anaknya sama-sama menyeramkan.

"Kau boleh pergi, masukan lebih banyak mata-mata di dalam Kerajaan itu."

••••

Gimana-gimana?

Ayo kawan yang budiman Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa, biar author slalu inget buat lanjutin ceritanya🤞🏻

Continue Reading

You'll Also Like

177K 15.8K 34
//Rencananya up tiap hari// Follow dulu sebelum baca Hargai penulisnya dengan vote & comment yuk :)) ===== AKU HARUS MENIKAH DENGAN PANGERAN DUNIA BA...
24.7K 1.6K 16
Kisah seorang pemuda dari dunia lain, yang melarikan diri ke dunia manusia dan bertemu dengan gadis hutan pemarah yang hanya hidup bersama seekor har...
66.1K 3.8K 25
"Aku mencintaimu apa adanya, dan aku janji akan selalu ada di sisimu. Aku tidak peduli dari mana asalmu, yang aku inginkan hanya selalu bersamamu"...
256K 40.2K 27
Berawal dari sebuah kunci yang aku kira adalah kunci surga yang akan mengantarku ke akhirat dengan selamat, justru membawaku ke Planet Orel yang bera...