My Teacher [END]

By ViraWulandaSr

16.4M 518K 44.4K

APA JADINYA SEORANG MURID NIKAH DENGAN KEPALA SEKOLAHNYA? SEKALIGUS YANG MEMPUNYAI YAYASAN Amel Putri Pratama... More

PERKENALAN
MT 01
MT 03
MT 04
MT 05
MT 06
MT 07
MT 08
MT 09
MT 10
MT 11
MT 12
MT 13
MT 14
MT 15
MT 16
MT 17
MT 18
MT 19
MT 20
MT 21
MT 22
MT 23
MT 24
MT 25
MT 26
MT 27
MT 28
MT 29
MT 30
MT 31
MT 32
MT 33
MT 34
MT 35
MT 36
MT 37
MT 38
MT 39
MT 40
MT 41
MT 42
MT 43
MT 44
MT 45
MT 46
MT 47
MT 48
MT 49
MT 50
MT 51
MT 52
MT 53
MT 54
MT 55
MT 56
MT 57
MT 58
MT 59
MT 60
MT 61
MT 62
Ucapan Terima Kasih
KABAR BAHAGIA!
VOTE COVER MT
OPEN PRE-ORDER🎉
BUKA AJA, TENTANG SESUATU🍂
INFO BAHAGIA❣️

MT 02

375K 14.2K 1K
By ViraWulandaSr

Yeayy aku sudah kembali

Sebelum membaca jangan lupa Vote and Coment teman-teman😘

Happy Reading😘


Sekarang Amel Girls berada di salah satu caffe yang berada di dekat sekolah

"Eh,kok Pak Jidan bisa ganteng gitu ya" ucap Vira dengan pikiran yang terbayang-bayang gurunya itu

"Iya! Jarang loh ada kepsek sekaligus guru juga yang ganteng" timpal Cila sambil meminum coffe latte nya

"Bisa gk kalian gk usah bahas Pak Jidan, gue pusing dari tadi kalian bahas itu terus" ucap Amel kesal yang melihat tingkah laku sahabatnya itu

"Woy" ucap Vira tiba-tiba yang bikin terkejut mereka

"Apasih lo, gk usah bikin kaget anjirrr" ucap Cila dengan ngejitak kepala Vira

"Hehe sorry-sorry, tapi noh liat itukan Pak Jidan sama Ibu Evi" ucap Vira sambil menunjuk gurunya itu yang sedang duduk di tengah-tengah caffe

"Ishh biarin aja kali, namanya juga guru" ucap Amel cuek, dan mereka melanjutkan ceritanya, lalu mengabaikan gurunya itu.

~~~

Huftt hari yang melelahkan bagi Jidan jadi kepsek, dan jadi guru juga. Sempat tadi ada masalah pada Ibu Evi yang mengajak Jidan nonton bioskop, tapi jidan gk mau.

Flashback ON

"Pak Jidan mau gk nonton sama saya?" pinta Ibu Evi dengan gaya centilnya ke Jidan

Tetapi jidan tidak meresponnya, dan tetap fokus sama berkas yang ada di tangannya.

"Pak Jidan" ucap Bu evi sambil megang pundak Jidan.

Jidan pun kaget, dan langsung menoleh melihat ke Bu Evi

"Pak Jidan sibuk banget ya?" tanya Bu Evi yang tak enak hati

"Hmmm" gumam Jidan

"Dari pada Pak Jidan sibuk sama berkasnya, mending kita pergi nonton yuk Pak, istirahatkan otak gpp" ucap Bu Evi memperlihatkan senyuman manisnya

"Saya sibuk, mending Ibu duluan pulang" ucap Jidan dingin

Jidan membereskan berkas-berkas itu, lalu mengambil tas ranselnya, dan berjalan keluar mengabaikan Bu evi.

gua harus ajak Pak Jidan jalan. Gumam dalam hati Ibu Evi

"Pak...Pak...Pak..." teriak Ibu evi, dan sambil berlari menuju Jidan

"Kita ke caffe aja, kalo Pak Jidan gk mau nonton, ya pak" pinta Bu Evi sambil memohon dan memperlihatkan pup eyes nya

"Hanya sebentar Bu" ucap Jidan singkat namun jelas dan berjalan duluan.

Jidan risih karna Ibu Evi selalu saja menggandeng tangannya, banyak Siswa/i yang menunggu penjemputnya melihat ke mereka berdua.

Sampainya di caffe hanya hening antara Jidan dan Ibu Evi

"Jidan gimana mengajarmu" ucap Ibu Evi tanpa ada embel 'Pak'

"Hehe maaf ya Jidan saya tidak memakai embel 'Pak' karna kita berada di luar sekolah, bukan dilingkungan sekolah" lanjut Bu Evi yang tah pikiran Jidan

Tapi Jidan tak meresponnya, malah menganggukan kepalanya, sebagai tanda 'ya'.

Jidan memperhatikan seluruh pengunjung caffe, dan tiba-tiba matanya melihat Amel Girls. saat jidan perhatikan Amel, Bu Evi diam-diam memperhatikan Jidan siapa yang dia lihat, Sampai bicaranya tidak di tanggapi.

"Jidan kamu perhatikan murid itu, ada apa dengan mereka?" tanya Bu Evi

"Gpp" ucap Jidan singkat dan mengalihkan pandangan ke minumnya

"Mereka itu murid yang baik, dan pintar. Tapi mereka itu gk mau ikut olimpiade" ucap Ibu evi dengan senyumannya yang menceritakan Amel Girls

"Dia dekat gk sama cowok di sekolah?" tanya Jidan penasaran, dan gk tau kenapa mulutnya tidak bisa dijaga

"Ehhh, yang aku tau Farell lagi dekat sama Amel, tapi gk tau respon Amelnya gimana" ucap Bu evi yang tadi awalnya sempat kaget karna Jidan bertanya seperti itu, dan akhirnya melanjutkan

Ting...

1 pesan dari Bunda Fera

From bundaku❤
Jidan cepat pulang, kita bakal bertemu dengan sahabatnya ayah kamu, dan calon istrimu

Read

Jidan tidak membalas pesan bundanya, hanya melihatnya

"Maaf Bu Evi saya pulang duluan" ucap Jidan dengan muka datarnya, meskipun Bu Evi memanggil nama Jidan tanpa embel-embel 'Pak' di luar sekolah. Tapi Jidan tetap memakai embel 'bMBu' kepada Bu Evi meskipun diluar sekolah, sebagai tanda hormat sesama guru.

"Jidan bisa gk, antar saya pulang, ini udah hampir malam" pinta Bu Evi agar Jidan bisa mengantarnya pulang

"Baiklah, cepat! saya sedang buru-buru" ucap Jidan matanya melihat ke arah langit, karna memang hampir malam.

Perjalanan menuju rumah Bu Evi, Bu Evi selalu saja mengajak Jidan bicara, tapi Jidan tidak meresponnya hanya gumamnya 'Hmmm'
Setelah Jidan mengantar pulang Bu Evi, tepat nyampai di rumah mewahnya Jidan pukul tujuh malam.

Flashback OFF

Jidan sekarang berada di balkon kamarnya sambil meminum minuman kalengnya, dan istirahat sejenak. Tiba-tiba ada yang ketok pintu kamarnya.

Tok...Tok...Tok

Ceklek
Jidan membuka pintu kamarnya yang memperlihatkan wanita separuh baya yang cantik, dan rapi dengan gaya yang mau pergi, ntah kemana, jidan gk tau.

"Astaga Jidan kamu belum siap-siap" ucap Bunda Fera kaget melihat sang anak hanya memakai pakaian santainya, dengan gaya celana selutut, baju kaos hitam polosnya yang memperlihatkan roti sobeknya dari luar.

"Emang mau kemana sih bun?" tanya Jidan

"Kita mau pergi ke calon istri mu, bunda dan ayahmu sudah siap, sedangkan kamu belum siap. Ck!" ucap Bunda Fera kesal dengan anaknya

"Cepat! Ganti bajumu bunda gk suka nunggu lama, bunda tunggu kamu dibawa" lanjut Bunda Fera dengan penekanan 'CEPAT' agar anaknya tidak terlambat

~~~

Disisi lain Mama Ani sedang masak banyak dan di bantu oleh pembantu rumahnya yaitu Bi Ias. Tiba-tiba datanglah Amel menuju dapur

"Mama kok sibuk banget, sampai masak sebanyak ini?" tanya Amel yang melihat semua masakan mamanya, dan tak lupa ia membantu membawa makanan itu ke meja makan

"Mending kamu siap-siap sayang, ada tamu spesial mau datang" ucap Mama Ani menyuruh anaknya siap-siap

"Emang sepesial itu ya mah, sampai banyak gini makanannya?" tanya Amel yang melihat makanan sebanyak ini di meja

"Iya dong kan mau datang ca-" ucap Mama Ani terpotong

"Ca apa mah, kok berhenti?" tanya Amel penasaran sama omongan mamanya yang terpotong

"Mending kamu siap-siap, udah ada baju yang mama siapkan dilemari kamu" ucap Mama Ani yang mengalihkan pembicaraan

Amel naik ke kamarnya, dan penasaran sama baju yang di beri mamanya. Saat amel melihat bajunya wow sangat cantik

"Mama gk salah suruh gue pake dres ini? inikan terlalu mewah. Apa spesial gitu tamunya papa, sampai baju gue kaya gini?" gumam Amel yang bertanya-tanya pada diri sendiri.


"Amel, udah siap belom?" tanya Mama Ani yang berteriak dari bawah

"Tunggu mah" ucap Amel berteriak dari dalam kamar

Setelah Amel memakai dres nya, ia siap keluar dan dengan gaya PD nya. Karena menurut Amel dres yang di beri mamanya sangat pas ditubuhnya, badan yang mungil, dan memperlihatkan kulitnya yang sangat putih.

"Wahh anak papa cantik sekali" puji Papa Pratama melihat anak semata wayangnya yang sangat cantik

Tok...tok...tok

"Eh mungkin itu tamu kita pah" ucap Mama Ani

"Biar saya saja yang buka bu" ucap Bi Ias sopan pada bu ani.

Meskipun Bi Ias pembantu, tapi Bi Ias bersyukur karena majikannya menghormati Bi Ias, meskipun Bi Ias hanya seorang pembantu, yang udah 10 tahun kerja bersama Ibu Anita, dan Pak Pratama. Keluarga Pratama, sangat tidak suka ketika pembantunya memanggil nyonya, non, dan tuan. Cukup panggil ibu, bapak, kalau Amel cukup memanggil saja namanya. Jangan salah Bi Ias ini tidur di lantai 2, bukan di dekat dapur, bukan juga di kamar tamu. Keluarga Pratama sangat spesialkan Bi Ias yg sudah menjadi bagian keluarga Pratama.

"Gk usah bi, saya saja yang buka pintunya, lebih baik bi ias istirahat karna pasti capek sudah bantu saya" ucap Mama Ani lembut kepada Bi Ias

"Baiklah nyo- eh maksud saya bu, saya keatas dulu" ucap Bi Ias yang hampir saja salah ngomong manggil 'nyonya'

"Mari Pak, dan non Amel" ucap Bi Ias

"Amel aja bi, jangan ada 'non' " ucap Amel yang memperbaiki ucapan Bi Ias

"Hehe maaf Amel" ucap bi ias lalu naik keatas, dan menuju kamarnya.

Mama Ani berjalan keluar menuju keluar

Tok...tok...tok

"SABAR" teriak Mama Ani dari dalam rumahnya

Cklek
Pintu terbuka dan memperlihatkan seorang wanita dan pria paruh baya.

"Heyy Nita apa kabar?" tanya wanita paruh baya tersebut

"baik kok, apa kabar kamu Fer?" tanya Mama Ani, ya orang itu adalah Bunda Fera

"Baik kok hehe" ucap Bunda Fera sambil tersenyum

"Ekhem, gk di suruh masuk nih?" tanya seorang lelaki paruh baya yang menyendir sedikit

"Eh sorry-sorry masuk yuk, yaelah santai kali Ric" ucap Mama Ani cengengesan, dan menyuruhnya masuk

"Kalian tunggu disini, gua panggil Pratama dulu" ucap Mama Ani sambil berjalan kearah meja makan.

"Rico dan Fera udah ada pah" ucap Mama Ani pada sang suami

"Yaudah yuk ke ruang tamu" ucap Papa Pratama

Saat Mama Ani, dan Papa Pratama berjalan kearah ruang tamu. Mama Ani berhenti, karena merasa anaknya tidak mengikutinya.

"Heyy Amel, sini ikut mama" ucap mama Ani yang menyuruh anaknya keruang tamu

"Amel juga ikut mah?" tanya Amel

"Iyalah, masa gk ikut, udah dandan cantik gini masa gk ikut sih" ucap Mama Ani kesal sama anak semata wayangnya

"Eh iyaiya Mah" ucap Amel pasrah dan mengikuti mamanya

Saat ini Amel melihat wanita dan lelaki separuh baya yang berbicara dengan papanya

"Hy ini loh yang dibilang Amel" ucap Mama Ani memperkenalkan anaknya

"Wahh cantik bangett, gk salah kita ayah cari mantu" puji Bunda Fera sambil tersenyum ke Amel

What!!! Mantu, maksudnya apasih ishh. Batin Amel bertanya-tanya pada dirinya dan bingung

"Sini sayang disamping bunda" ucap Bunda Fera sambil menepuk sofa disampingnya yang kosong, dan menandakan 'Amel sini'

"Eh -ehh iya-iya tante" ucap Amel gugup, dan pindah tempat duduk ke Bunda Fera

"Ekhemm" deheman Ayah Rico

"Mana Zaidannya Fer?" tanya Mama Ani

"Sebentar lagi nyampai, maaf ya Pratama, Anita, kalau anak gue terlambat sedikit" ucap Bunda Fera tak enak hati pada mereka

Ah Zaidan? Gk, gk mungkin guru gue, kan banyk namanya Zaidan juga. Tenang Mel, tenang, mungkin orang lain, dengan nama yang sama. Batin Amel yang tidak enak perasaannya

"Hehe santai aj-" ucap Mama Ani yang terpotong karna mendengar suara ketukan pintu

Tok...Tok...Tok

"Maaf saya terlambat" ucap seorang pria sambil menundukkan kepalanya agar sopan

"Iya gpp nak sini duduk" ucap Ayah Rico

Saat lama Amel nunduk, ia melihat siapa yang barusan datang.

Whattt! Ini gk mungkin, ini mimpi pasti. Batin Amel yang gk nyangka siapa yang datang

💜💜💜

Yeayy gimana seru gk?

Jangan Lupa Vote and coment teman²

















Di tunggu part selanjutnya😘

Continue Reading

You'll Also Like

877K 6.2K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
10.7K 1K 30
Lavender punya arti kesetiaan, ia menjujung tinggi rasa percaya tanpa sedikitpun ingin berkhianat. 《Percintaan bagaikan sebuah bunga lavender, harus...
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 70.6K 35
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
2.8M 252K 53
(16+) Follow dulu biar gak unprenn! ⚠️Belum revisi ⚠️ Bagaimana jadinya jika seorang 'Bad boy' dan juga seorang 'Bad girl' yang memliki sifat urakan...