Me And My Guardian

By Kurbiis

1.5M 121K 4.2K

[REVISI BESAR-BESARAN] WARNING⚠️ HARAP BERSABAR MENUNGGU UPDATE! •••• Terresia Kyline. Penyihir cantik dan c... More

Prolog
🌸Cast🌸
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.

24.

19.7K 1.8K 100
By Kurbiis

Kyline ingin menyingkirkan tangan Aistan yang berada di pipinya, tapi lagi-lagi batin dan fisiknya tidak sejalan.

Kyline membiarkan Aistan mengelus pipinya seperti itu, tapi nanti ia tidak akan membiarkannya lagi.

"Kamu bebas tanya apapun, tapi tidak disini."

Kyline mengerutkan keningnya memandang Aistan dengan curiga.

Pasti lelaki ini ada maunya lagi.

Aistan terkekeh pelan. "Mau lewat portal yang waktu itu kamu lewati, apa peluk aku terus kita langsung sampe?"

Kyline mendengus keras, benar dugaannya, Aistan pasti ada maunya.

"Kamu gamau ke dunia manusia lagi? Aku tau kamu ketagihan kan pengen ke dunia itu lagi?" Aistan menaik-turunkan alisnya memandang Kyline.

Kyline jengkel dengan lelaki dihadapannya. Dia selalu bisa membuatnya susah untuk mengeluarkan kata 'tidak'.

Kyline berjalan mendekat kearah Aistan dengan wajah jengkel yang tidak dibuat-buat. "Kenapa emang kalo disini?"

"Aku gamau ada yang ganggu waktu kita."

Kyline tersenyum samar, lelaki di hadapannya selalu pandai merangkai kata-kata.

Aistan tersenyum dan langsung menarik tangan Kyline karena berhenti berjalan hingga Kyline menubruk dada bidang Aistan.

Aroma ini lagi, aroma yang membuat Kyline sangat nyaman dan tenang. Kyline belum pernah mencium aroma seperti ini. Seperti aroma alam yang bercampur menjadi satu. Wangi bunga, pepohonan, air. Semuanya seperti ada pada Aistan, membuat Kyline enggan melepaskan pelukannya.

Kyline menarik napas dalam-dalam mencium aroma Aistan, sungguh sangat memabukan. Pantas saja lelaki dipelukannya didambakan oleh kaum wanita.

Aistan tersenyum tipis, tidak ada yang bisa menolak pesona seorang Aistan.

Aistan membaca mantra dengan pelan, lantas mereka sudah ke tempat yang Aistan inginkan.

"Betah ya?" Aistan mengelus rambut Kyline dengan lembut.

Sontak Kyline melepaskan pelukannya. "Bilang kalo udah sampe."

Aistan terkekeh pelan melihat Kyline yang salah tingkah.

Kyline mengedarkan pandangannya mengamati sekitar, gedung-gedung yang sangat tinggi di hadapannya membuat Kyline mendongak untuk melihat dimana ujung gedung itu. Kyline meringis, memuji kaum manusia yang hebat dalam mengembangkan teknologi modern.

Ini seperti di pinggir jalan.

Berbagai jenis kendaraan berlalu-lalang di hadapannya, banyak manusia yang berbincang disekitarnya. Tidak urung sedari tadi banyak yang memandang mereka berdua dengan takjub. Memuji karya tuhan yang sangat indah.

Aistan tersenyum simpul lalu menarik tangan Kyline ke tempat yang sudah ia pesan, ntah sejak kapan Aistan memesan tempat itu.

Bunyi pintu berdecit membuat pelayan di cafe itu bergerak untuk menyambut Kyline dan Aistan.

Kyline mengedarkan pandangannya ke seleruh penjuru cafe, sangat sederhana. Tapi udaranya sangat menenangkan. Kyline pikir makhluk seperti Aistan enggan memasuki tempat seperti ini.

"Kenapa tidak ada pengunjung selain kita?"

Aistan mengedikan bahunya, tetap menggenggam tangan Kyline lalu dibawa ke tempat paling ujung.

Kyline tidak tau saja, Aistan sudah memesan seluruh tempat ini untuk mereka berdua, jadi tidak ada yang berani masuk.

Mereka duduk berhadap-hadapan. Aistan menatap kyline yang sedang mengamati cafe ini. "Apa yang mau kamu tanyain sekarang putri tidur?"

Kyline mengerutkan keningnya menatap aistan. "Putri tidur?"

Aistan menganggukan kepalanya seperti tidak bersalah. "Iya, kamu kan suka tidur dimanapun."

Kyline mendengus kesal mendengar ucapan Aistan, lalu memandang Aistan dengan intens. "Ceritakan tentang dirimu."

Aistan mengerutkan keningnya, ia tersenyum tipis. Tidak menyangka itu pertanyaan pertama yang akan Kyline ajukan. "Hmm, aku gasuka dibantah, aku benci makanan yang terlalu manis, aku benc-"

"Bukan itu." Kyline menatap Aistan dengan jengkel, Aistan justru menceritakan hal yang menurutnya tidak penting.

Aistan terkekeh melihat raut wajah Kyline yang sangat menggemaskan.

Aistan bertopang dagu lalu menatap kyline.

"Terus apa dong?"

Astaga, kenapa wajah Aistan jadi bertambah tampan jika seperti itu? Kyline berkedip dua kali agar wajah Aistan enyah dari kepalanya.

Aistan terkekeh pelan. Apa wanita di hadapannya sengaja memancingnya?

"Maksudku tentang siapa dirimu." Kyline menatap Aistan dengan jengkel.

Aistan bertopang dagu seperti sedang berpikir lagi, padahal dalam hati ia tersenyum geli melihat Kyline sedang menatapnya hampir tidak berkedip.

"Kamu bisa lihat sendiri, jika kamu mau kerumahku."

Kyline tidak puas dengan jawaban Aistan, tapi ada benarnya juga. Ia bisa tau siapa Aistan jika ia berkunjung ke kediamannya.

"Tapi.." Aistan menggantungkan kalimatnya agar fokus Kyline kembali tertuju padanya lagi.

"Kamu harus terima resikonya kalo ke tempat itu." Aistan menatap Kyline dengan senyum miringnya.

Kyline menaikan sebelah alisnya, semakin penasaran dengan lelaki di hadapannya. "Resiko apa?"

Aistan menyandarkan tubuhnya di kursi lalu menatap Kyline. "Ini pertanyaan kedua kamu, kalo kamu mau tau."

Kyline mendengus. Lelaki di depannya benar-benar pandai memancing emosinya. "Hmmm." Kyline bergumam menjawab perkataan Aistan.

Aistan menegakan tubuhnya, menatap Kyline dengan lekat. "Aku tidak se-sederhana yang kamu fikir Terresia."

Kyline tertegun, untuk pertama kalinya Aistan memanggil namanya. Kyline menatap Aistan, menunggu kelanjutan ucapan lelaki itu.

"Banyak yang belum kamu ketahui tentang dunia Immortal. Punya lima Guardian ngga ngejamin mereka akan ngasih tau ke kamu tentang semua jenis penghuninya." Untuk pertama kalinya Aistan menatap Kyline dengan raut wajah seriusnya.

Kyline masih enggan membuka suaranya, menunggu kelanjutan ucapan Aistan.

Aistan tersenyum tipis. "Resikonya kamu udah masuk ke kehidupan seorang Aistan, dan nggak akan bisa keluar lagi." Aistan menatap Kyline dengan lekat.

Kyline cukup terkejut dengan pernyataan Aistan, tapi ia ingin menanyakan maksud perkataan yang pertama dulu. "Maksud semua jenis penghuninya?"

"Itu pertanyaan ketiga kamu, sebelum aku jawab, aku mau kamu kabulin satu permintaanku dulu. Sesuai perjanjian."

Apa lelaki dihadapannya sengaja? Membuat dirinya yang memang memiliki sifat penasaran sangat tinggi. Dipancing menanyakan lebih lanjut tentang maksud ucapannya?

Kyline mendengus memandang Aistan, lalu bertanya dengan nada jengkel "Apa?!"

Aistan tersenyum geli memandang Kyline, lalu ia menunjuk bibirnya.

Kyline mengerutkan keningnya mencoba mencerna maksud Aistan.

Kenapa dia menunjuk bibirnya?

"Kenapa dengan bibirmu?"

Astaga wanita dihadapannya benar-benar polos. Aistan gemas sendiri dengan tingkah polosnya.

"Sini, kamu harus obatin bibir ini."

Kyline mengerutkan keningnya, lalu berdiri dari kursinya dan berjalan mendekat ke arah Aistan.

Benar-benar polos.

Aistan duduk menyamping, lantas ia langsung menarik pinggang Kyline ketika sudah dekat.

Kyline membulatkan matanya ketika ia duduk dipangkuan Aistan.

Kyline meronta mencoba melepaskan diri, tapi naas karena Aistan memeluk pinggangnya dengan erat.

Kyline menatap tajam ke arah Aistan.

"Ini obatin, coba lihat deh ada yang sakit." Aistan menunjuk bibirnya dengan tangan Kyline.

Seketika Kyline lupa caranya bernapas.

Dengan tangan gemetar ia menyentuh bibir Aistan dengan jarinya,  tapi ketika baru menyentuh ujung bibir Aistan Seketika Kyline menarik tangannya kembali.

Kyline memejamkan matanya erat. Ia tidak kuat ditatap sedemikian rupa oleh Aistan.

••••

Jangan lupa tinggalkan jejak ya🤞🏻

Continue Reading

You'll Also Like

Garnayse By Mrs. Black

Science Fiction

832 80 15
Kehidupan di kota New York harus terbagi menjadi empat distrik atau mereka sebut empat daerah. Dengan di tengah empat daerah itu terdapat sebuah kota...
20.9K 2.7K 13
Ini kisah tentang Asterla, putri kesayangan Keluarga Elvander yang terpaksa berpura-pura menjadi pria. Lantaran suatu masalah, Asterla kecil harus be...
78.3K 4.6K 15
Marcvin Recgan Andosean Alpha terkuat sekaligus Alpha yang menyedihkan. Semenjak matenya meninggalkannya, dia menjadi Alpha yang dingin dan Kejam!. T...
901K 166K 79
Seorang wanita yang meninggal dan hidup lagi dalam sosok yang lain serigala itu bernama Raivia. Hidup menjadi hewan bersama seorang raja sangat lah s...