Terjebak - Taeyong ✔

By wildahdnt

237K 21.7K 2.2K

Gimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya... More

Prolog
Taeyong • 1
Taeyong • 2
Taeyong • 4
Taeyong • 5
Taeyong • 6
Taeyong • 7
Taeyong • 8
Taeyong • 9
Taeyong • 10
Taeyong • 11
Taeyong • 12
Taeyong • 13
Taeyong • 14
Taeyong • 15
Taeyong • 16
Taeyong • 17
Taeyong • 18
Taeyong • 19
Taeyong • 20
Taeyong • 21
Taeyong • 22
Taeyong • 23
Taeyong • 24
Taeyong • 25
Taeyong • 26
Taeyong • 27
Taeyong • 28
Taeyong • 29
Taeyong • 30
Taeyong • 31
Taeyong • 32
Taeyong • 33
Taeyong • 34
Taeyong • 35
Taeyong • 36
Taeyong • 37
Taeyong • 38
Taeyong • 39
Taeyong 40
Taeyong • 41
EPILOG
Taeyong • 42
Taeyong • 43
Taeyong • 44
Taeyong • 45
Taeyong • 46
Taeyong • 47
SELESAI • Tentang Alur
Sequel Why Not?

Taeyong • 3

7.2K 690 84
By wildahdnt

Beberapa para laki-laki tampan tengah menyelesaikan latihan mereka seperti biasa untuk mempersiapkan konser yang akan segera dilaksanakan dalam kurung waktu sebulan lamanya.

Ya, mereka adalah NCT 127.

Sekitar dua jam lamanya, mereka terus berlatih vokal dan tarian sesuai dengan lagu yang akan dibawa. Lelah? Tentu saja. Keringat selalu menjadi buah hasil dari kerja keras mereka selama ini dan itu merupakan kebiasaan mereka sehabis latihan.

Ralat, kebiasaan semua orang, deh.

Sepertinya, latihan hari ini tampaknya berjalan dengan sempurna dan beberapa member tampaknya juga sudah sangat menguasai setiap tarian dan juga lagu-lagu mereka. Taeyong selaku leader dari grup tersebut, menyudahi kegiatan itu. Menyuruh masing-masing member beristirahat ataupun menjalani aktivitas lainnya yang bersifat pribadi.

Taeyong berjalan mengambil sebotol air mineral yang ada di sudut ruangan diikuti Jaehyun yang berjalan di belakangnya.

"Setelah ini, lo balik?" tanya Jaehyun.

Taeyong melempar botol minuman yang sudah tak berisi itu ke dalam tong sampah yang letaknya tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Iya, kenapa?"

"Ke cafe biasa temenin gue, dong?"

Taeyong menyipitkan kedua matanya. "Tumben," ujarnya.

Kali ini, Jaehyun balas menyipit kedua matanya. "Tumben? Gue selalu ngajak lo, bego!" umpatnya.

Taeyong hanya mendengus lalu melengos begitu saja tanpa memberi jawaban apapun atas ajakan Jaehyun padanya.

Merasa jengkel, Jaehyun berteriak memanggil nama cowok itu. Namun ternyata, tak hanya nama Taeyong yang disebut, Jaehyun juga memanggil semua member. Hasilnya? Jaehyun berhasil menerima persetujuan dari para laki-laki tampan itu.

"Mampus, lo sendirian di apart." sindir Jaehyun pelan saat cowok itu berjalan melewati Taeyong.

Taeyong memutar kedua bola matanya malas sambil berjalan mengambil tas kecilnya. Cowok itu mengikuti kemana arah Jaehyun dkk melangkah.

Melihat reaksi pemuda itu, member yang lain cuma bisa geleng-geleng kepala. Terutama Jaehyun yang tadi mengajak Taeyong sebagai orang pertama untuk mampir di tempat tongkrongan kebiasaan mereka. Sifat Taeyong memang sangat susah ditebak. Padahal tadinya lelaki itu tampak tak tertarik dengan ajakan Jaehyun.

Dan sebenarnya, bukan karena ia sepenuhnya ingin menolak. Tetapi karena Taeyong malas jika harus pulang ke apartment yang baginya cukup menyeramkan karena ukurannya yang terbilang lumayan luas. Tambahan lagi, Taeyong juga malas pulang lebih awal karena sekarang, jam masih menunjukkan pukul delapan malam.

Tampak sebuah van telah terparkir di lobby gedung tempat mereka latihan setelah kesepuluh laki-laki itu baru saja keluar dari dalam gedung. Mereka pun langsung masuk ke dalam dan mulai menyibukkan diri dengan aktivitas masing-masing sambil menunggu van yang membawa mereka sampai ke tempat yang akan dituju. Beda dari yang lain, Taeyong hanya diam tak berkutik sambil memejamkan matanya. Menikmati alunan musik yang terpasang melalui earphone di kedua telinganya.

"Hyung!"

Tanpa angin tanpa hujan, tiba-tiba saja Mark berteriak sehingga membuat semua orang yang ada di dalam van itu terkejut. Bahkan, sang supir dan Manager yang duduk di kursi paling depan juga sama terkejutnya. Dan juga Taeyong yang masih mengenakan earphone-nya, tampaknya juga terkejut.

"Apasih, Mark?!" bentak Johnny risih.

"Gak perlu teriakan juga, kali, Mark!" sambung Taeil.

"Tau, nih! Kalau gue tiba-tiba kena penyakit jantung, gimana?!" tambah Yuta dramastis.

Mark yang dipandang aneh oleh kesembilan Kakak laki-lakinya di dalam van itu hanya melemparkan cengirannya. Taeyong yang melihat reaksi Adik tidak sedarahnya itu hanya melemparkan tatapan sinis. Mood-nya tiba-tiba saja mendadak berubah karena Mark. Cowok itu melepas earphone lalu mematikan ponselnya tanpa niat.

Mark memberikan ponselnya pada Jaehyun yang memasang tampang bingung.

"Hyung, kan, paling cakeup, nih, diantara kita semua. Pasti pilihan, Hyung, gak pernah salah. So, i wanna ask you, Hyung! Cantik, kaga?"

"Gue juga ganteng, kali!" cerocos Johnny tak terima.

Tak hanya Jaehyun yang kini menatap serius layar ponsel milik Mark, tetapi Taeil, Yuta, Johnny, Doyoung, Jungwoo, Winwin dan Haechan terkecuali Taeyong yang duduk di samping, depan dan belakangnya ikut tertarik dengan apa yang ada di ponsel Mark.

"Siapa, nih? Boleh juga." komentar Doyoung.

"Kalau dilihat-lihat, sih, cocokan jadi Noona lo, Mark." sahut Winwin.

Haechan ikut mengangguk mengiyakan. "Cakep, kok."

"NO! Umur kita samaan." kata Mark mengoreksi perkataan Kakak-kakaknya yang salah.

"Yang mana yang samaan? Yang kanan atau yang kiri?" tanya Taeil.

"Menurut gue dua-duanya cakep, sih. Tapi cakepan yang kiri, gak, sih?" tanya Jaehyun mengarah ke yang lain.

"Sama, gue juga lebih tertarik yang kiri, sih." kata Doyoung.

"Gue nanya yang kanan!" kata Mark dengan tatapan tegas.

Lagi, secara bergantian, laki-laki di dalam mobil itu menatap dengan jelas foto dua orang perempuan yang dua-duanya tampak sangat manis. Akan tetapi karena Mark merasa tak ada yang beres, cowok itu menarik ponselnya kembali dan menatap sinis satu persatu Kakak laki-lakinya itu.

"Punya, gue! Kaga ada yang boleh ambil!" katanya memperingati.

Jaehyun tersenyum dengan sebelah bibir terangkat. "Itu siapa, sih, emang? Lo dapat fotonya darimana? Lo lagi deketin cewek?"

Mendengar pertanyaan Jaehyun, Mark jadi senyum-senyum sendiri yang malah membuat laki-laki tampan yang lain, bergidik ngeri ke arah cowok itu.

"Mereka ini salah satu penggemar, kita! Selalu ikut di tiap konser kita, fansite juga, apapun itu. Masa lo semua gak pernah ngelihat?" tanya Mark.

Terkecuali Taeyong, lagi, mereka saling memandang dengan tatapan bertanya.

"Gue emang kayak ngerasa gak asing sama cewek yang di kiri, tadi." sahut Yuta.

"Namanya siapa?" tanya Taeil to the point.

"Yang kiri Lia, kalau yang kanan Anastasia." jawab Mark jujur.

"Hafal, banget, dong." sindir Johnny lalu setelahnya, cowok itu tertawa pelan.

Mark hanya diam sambil menatap Hyung-nya itu dengan tatapan mematikan. Meskipun begitu, Johnny sepertinya tak merasa takut.

"Tapi yang kiri, gue kayak pernah lihat. Tapi bukan di salah satu acara kita," kata Jaehyun tiba-tiba setelah keadaan mulai menghening.

Jelas saja perkataan Jaehyun tersebut, memancing rasa keingintahuan yang lain. Dan mereka sepertinya juga tertarik dengan pembahasan yang awalnya dimulai oleh Mark. Jaehyun tampak memasang tampang berpikir. Ia yakin pernah melihat dengan jelas salah satu dari kedua perempuan yang fotonya diperlihatkan Mark tadi. Tapi, kenapa ia sulit mengingatnya?

Hingga..

"Mark, gue lihat foto dua cewek di hp lo tadi," kata Jaehyun tiba-tiba.

Mark yang bingung langsung memberikan ponselnya pada Jaehyun. Semua orang di van itu menatap ke arah Jaehyun--berharap rasa penasaran mereka terjawab, terkecuali Taeyong yang memang sejak tadi tak perduli dengan kondisi yang ada di depan ataupun di sampingnya. Cowok itu masih memejamkan matanya tanpa enggan bergabung.

"Tae, coba lo lihat, ini." Jaehyun mengguncang-guncang tubuh Taeyong agar cowok itu membuka kedua matanya.

Merasa diganggu, Taeyong berdecak malas.

"Apa, sih?!" ketusnya.

Dengan malas, Taeyong mengambil ponsel Mark yang berada dalam genggaman Jaehyun. Menatap intens foto dua orang gadis yang menjadi topik hangat teman-temannya.

"Yang kiri, itu cewek yang kita temui di cafe biasa, kan?" tanya Jaehyun memastikan.

Jaehyun sangat yakin kalau gadis yang berada di kiri itu, adalah gadis yang pernah mereka temui beberapa hari lalu di cafe langganan mereka.

Taeyong terus menatap wajah gadis itu sambil mengingat-ingat kejadian yang dilontarkan Jaehyun.

Taeyong ingat.

Bahkan sangat jelas.

Itu gadis yang menabraknya kemarin!

Sekaligus..

Yang menumpahkan kopi di bajunya.

Taeyong memberikan ponsel itu dengan tatapan penuh amarah yang sangat terlihat begitu jelas di parasnya yang tampan. Hal itu justru memancing teman-temannya untuk bertanya.

"Kenapa, sih? Ada apaan? Kok, mukanya Taeyong langsung gak enakan, gitu?" tanya Doyoung penasaran pada Jaehyun.

"Yakin, nih, pasti ada problem." tebak Winwin tepat sasaran.

Sebenarnya mereka ingin bertanya langsung kepada Taeyong. Namun setelah mereka melihat raut wajah Taeyong yang sedang tak bersahabat, alhasil, mereka semua mengurungkan niatnya.

Teman-temannya sibuk bertanya, sedangkan Taeyong hanya diam tak ingin tahu. Mengingat gadis itu, membuat amarahnya terpancing saja. Taeyong masih sangat kesal perihal kopi yang menumpahi baju putihnya saat itu.

Tak mau kembali dalam ingatan itu lagi, Taeyong menghidupkan ponselnya--memeriksa notifikasi email yang baru saja masuk. Rata-rata semuanya berasal dari iklan penjualan ataupun notifikasi yang berhubungan dengan berita soal NCT. Taeyong terus saja memeriksa apakah ia menerima email masuk dari seseorang yang ia harapkan. Namun selalu saja, Taeyong tak pernah berhasil mendapatkan email itu

Hampir setiap hari, tanpa lelah, Taeyong memeriksa email-nya seperti sudah makanan sehari-harinya. Tetapi, setiap hari itu pula, Taeyong tetap tak mendapatkan apapun disana.

Sebenarnya, ini sudah sangat lama sekali. Tapi Taeyong tetap berusaha dan ia tak yakin apakah usahanya ini, akan berhasil atau tidak. Taeyong pernah merasa pesimis namun ia selalu membuang pikiran-pikiran buruk itu dan terus mencobanya tanpa ada kata lelah.

Taeyong berganti membuka aplikasi lainnya. Mencoba menghubungi kerabatnya yang akhir-akhir ini, sering ia hubungi. Setelah ia selesai menghubungi dengan cara mengirimkan sebuah pesan, Taeyong menarik nafas panjang kemudian kembali memejamkan kedua matanya.

From : Taeyong

Gimana? Berhasil?

●●●

Tampaknya, Lia tengah sibuk melayani para pelanggan yang terus saja berdatangan di cafe tempatnya bekerja. Sejak cafe itu dikenal sebagai tempat tongkrongan anak-anak dari naungan agensi terkenal di Negeri Ginseng, tempat itu seperti sudah menjadi simbol salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan. Terbukti karena sebagian dari pelanggan cafe tersebut, rata-ratanya merupakan warga asing.

"Lo capek, gak?"

Kenzo datang dari arah dapur untuk menemui Lia yang terlihat seperti sudah sangat kelelahan.

Lia menggeleng. Memaksakan dirinya untuk tetap terlihat kalau ia memang tidak merasa lelah.

"Kerjaan lo udah selesai?" tanya Lia balik--mengalihkan topik.

Lia memasang senyuman manisnya pada para pelanggan, sambil memasukkan beberapa lembar uang ke dalam mesin kasir. Tak lupa juga, ia mengucapkan kata terima kasih kepada mereka tanpa henti.

Kenzo tau kalau sekarang, Lia sedang kelelahan meskipun gadis itu berusaha menutupi reaksinya itu. Bagaimana pun, meski mereka sudah saling mengenal dalam jangka waktu yang tidak cukup lama, Kenzo jelas sudah sangat hafal dengan setiap pergerakan Lia.

"Awas! Lo istirahat, sana." kata Kenzo.

Tanpa memperdulikan reaksi Lia, Kenzo mendorong sedikit tubuh gadis itu menjauhi mesin kasir. Cowok itu melemparkan senyumnya pada pelanggan yang hendak membayar. Hal itu malah membuat Lia sedikit jengkel namun ia pun juga tak bisa menutupi diri kalau ia memang sangat ingin beristirahat.

"Thanks, Zo." ujar Lia berbisik di belakang Kenzo.

Kenzo mengulum senyum tanpa mengalihkan pandangannya pada pelanggan. Cowok itu tak mengidahkan sebelum pada akhirnya, ia melihat Lia berjalan keluar cafe untuk beristirahat.

Tanpa melepas celemek dan juga seragam karyawan, Lia berjongkok di depan halaman cafe. Menatap langit yang menaburkan banyaknya bintang-bintang di atas sana. Cewek itu tersenyum senang melihatnya.

Bagi Lia, melihat banyakanya bintang di langit, menjadi kenyamanan pada dirinya sendiri. Hal itu ia lakukan sejak kecil karena Lia sangat menyukai benda planet tersebut.

Gadis itu menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Memejamkan mata sekilas lalu membukanya kembali. Melihat banyaknya orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Lia mendengus ketika melihat orang-orang yang berjalan di depannya, tampak menikmati udara pada malam hari dengan perasaan bahagia. Bahagia bersama teman sambil menghabiskan uang, berjalan dengan bebas tanpa takut sesuatu akan menganggu waktu mereka.

Rasanya, Lia ingin sekali menjadi seperti itu. Tetapi nyatanya, Lia harus mencari uang untuk menafkahi dirinya dan juga Ibunya. Pendapatan Lia di cafe itu tak seberapa. Maka dari itu, Lia juga menabung. Tentunya tabungan yang ia hasilkan tak hanya untuk keperluan masa depannya, tetapi juga untuk keperluan konsernya.

Lia sedikit lega karena Rio yang akan membayar tiket konser idol kesukaannya yang akan diadakan bulan depan. Jadi, pengeluaran Lia tak terlalu banyak nantinya.

Lia kembali menghembuskan nafasnya lalu menghembuskannya perlahan. Gadis itu membenamkan wajahnya diantara kedua pahanya.

"Are you Lia?"

Suara seseorang yang tiba-tiba saja menggema dari arah sampingnya, membuat gadis itu mendongak pelan. Menatap ke arah suara tersebut.

Begitu Lia mengetahui sang pemilik suara, kedua matanya membulat dengan sempurna.

Johnny, salah satu member NCT 127, berdiri di depannya. Menatapnya dengan raut wajah bertanya. Tak hanya itu, terdapat beberapa laki-laki yang berdiri di belakang pemuda itu--tampak menunggu jawaban darinya.

Namun, yang membuat Lia mendadak takut adalah ketika matanya tak sengaja berpas-pasan dengan tatapan.. Taeyong.

●●●

Continue Reading

You'll Also Like

759K 75.8K 53
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
309K 40.8K 28
[COMPLETED] "Kak udah punya pacar" "Saya udah punya dua anak" Namanya Kim Doyoung, duren ganteng punya 2 anak -Pacarjisung, 2019
871K 141K 60
Gimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Johnny? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti. Ini cerita t...