Me And My Guardian

By Kurbiis

1.5M 81.9K 1.4K

[REVISI BESAR-BESARAN] WARNING⚠️ HARAP BERSABAR MENUNGGU UPDATE! •••• Terresia Kyline. Penyihir cantik dan c... More

Prolog
🌸Cast🌸
01.
02.
03.
04.
05.
06.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.

07.

22.8K 2.1K 24
By Kurbiis

Niat ingin menghindari pusat perhatian, justru kini Kyline terjebak di dalamnya.

Apakah aku pernah berbuat salah di masa lalu?

Kyline merutuki kesialannya semenjak datang ke academy.

"Ma-maaf Madam saya ti-tida-" Karin jadi gelagapan mencari kata yang tepat karena melihat ular Madam Jeje tepat di depan wajahnya.

"KALIAN BERDUA AKAN MENJADI KELINCI PERCOBAAN SAYA SEKARANG JUGA! KELUARKAN ELEMEN KALIAN SAAT INI JUGA!" Madam Jeje berkata dengan suara lantangnya.

Kyline menghela napas pelan karena dibentak untuk yang kedua kalinya.

Kyline bertaruh jika kelima guardiannya melihat ia dibentak seperti ini mereka akan tertawa terbahak-bahak.

"Ba-baik Madam." Tangan Karin pun gemetar bukan main melihat ia ditatap sedemikian rupa oleh teman satu kelasnya. Jangan lupakan kakinya yang lemas kala dilihatnya ular Madam Jeje menatapnya bengis.

Lalu ia pun memejamkan matanya, memusatkan pikirannya ke elemen yang ingin ia tuju. Angin pun mulai berhembus menerbangkan rambut-rambutnya. Ia mengucapkan kalimat dengan nada setenang mungkin.

"Vento Arrasando."

Lalu tiba-tiba muncul dari arah kiri dan kanan pusaran angin topan yang menebangkan pohon-pohon di hutan. Pusaran angin itu cukup jauh dengan lapangan yang sedang mereka tempati, tapi angin itu nampak ganas. Burung-burung nampak berterbangan menghindarkan angin itu secepat mungkin.

"ELEMEN ANGIN!" Seru sebagian siswa dengan takjub.

Karin tersenyum cerah melihat respon murid yang memandang takjub.

Dengan percaya diri ia membuat pola rumit diudara dengan jarinya. Lalu muncul tongkat kayu dengan ukiran rumit berbentuk akar pohon digenggamannya. Karin mengarahkan tongkat kayu itu ke arah tornado.

Seketika tornado itu menghilang.

Semangat Madam Jeje semakin membara melihat muridnya yang sudah bisa mengendalikan angin topan. "Sihir yang mengagumkan untukmu gadis manis, sekarang giliranmu. Tunjukan elemen kebanggaanmu di academy ini!" Tunjuk Madam Jeje ke arah Kyline.

Kyline pun mundur satu langkah untuk memberi jarak pada siswa.

Kedua tangan Kyline terangkat sedikit ke atas lalu terulur ke depan, ia berucap dengan nada sepelan mungkin. "Zemětřesení."

tiba-tiba muncul api dari arah tangan Kyline.

Api itu semakin lama semakin membesar. Siswa pun yang melihat itu mulai sedikit menjauh.

Api yang tadinya berwarna merah perlahan-lahan berganti warna menjadi biru.

Api yang sangat suci.

Api yang membentuk sesosok burung agung.

Tubuhnya yang sangat berwibawa membawa kesan angkuh nan kejam. Tatapannya yang sangat tajam siap menerkam siapapun musuhnya.

burung legenda phoenix.

Burung itu mengelilingi siswa-siswa disana dengan tatapan elangnya, apinya berkobar-kobar menebar efek tegang bagi para siswa.

Semua siswa yang berada ditempat itu tercengang dibuatnya, hingga tidak bisa berkata-kata.

Lalu burung itu berhenti tepat dihadapan Kyline seraya menunduk hormat. Kyline tersenyum simpul lalu meniup burung itu hingga lenyap tak tersisa.

Mungkin bagi mereka yang melihat wujud phoenix hanya mengira itu jenis sihir langka dengan menggunakan jenis elemen api. Tapi kenyataannya, tidak akan ada penyihir yang bisa mengeluarkan rupa seperti phoenix dengan segala jenis elemen sihir. Hanya pemilik burung phoenix sesungguhnya yang bisa melakukan itu.

Tapi nyatanya mereka semua masih pemula, bahkan Madam Jeje pun hanya menganggap itu pertunjukan menarik.

Tapi tidak dengan lelaki yang bersandar di pohon. Ntah apa yang lelaki itu pikirkan sungguh sangat tidak terbaca.

"MENAKJUBKAN GADIS CANTIK!"
Madam Jeje bertepuk tangan dengan senyum lebarnya.

Kyline tersenyum tipis mendengar pujian dari gurunya.

"Ternyata murid baru academy tidak bisa dianggap remeh! Aku tersanjung melihat setengah kehebatan kalian! Aku tidak sabar melihat pertunjukan yang lain! Aku akan tunjuk kalian semua satu persatu persiapkan diri kalian!" Madam Jeje berseru lantang dengan semangatnya yang menggelora.

••••

Kyline masih menekuk wajahnya sesampainya di kamar academy.

Ia sungguh sangat kesal mengingat betapa sialnya ia dari kemarin.

"Kau cepat sekali kelasnya? Kau tidak membolos kan?" Kyline menyipitkan matanya menatap Meira yang sedang bersantai dengan membaca buku.

"Wajahmu kenapa seperti itu? Apa kau digoda lagi oleh pria kemarin?" Meira menutup bukunya lalu memandang Kyline.

"Apakah aku pernah membuat dosa yang tidak termaafkan di masa lalu Meira?" Tanya Kyline dengan nada memelas.

Meira yang melihat tuannya tidak beres langsung berdiri dari kursinya lalu menatap manik violet di hadapannya.

Kyline yang melihat Meira sedang menatapnya hanya memutar bola mata malas. Ia pun langsung menjatuhkan dirinya ke atas kasur empuknya.

Meira terkekeh pelan setelah tau apa yang membuat tuannya tampak kesal.

"Sungguh, andai Hamera ada disitu. Mungkin dia akan memuji keberanian wanita itu atau lebih bagusnya lagi dia akan memberikan wanita itu penghargaan." Meira terkekeh melihat wajah tuannya yang murung.

"Ular nya saja segan melihatku, dia justru terang-terangan di depan semua murid membentakku! Lalu ujung-ujungnya memujiku?!" kyline menghembuskan napasnya. "Benar-benar mengesankan." Ia berkata dengan nada jengkelnya.

"Aku sempat melihat ular itu ingin berbicara kepadaku melalui tatapannya, tapi aku tidak nangkap maksud desisannya. Mungkin kau akan mengerti jika disana Meira." ucap Kyline seraya mengingat kejadian tadi.

Kyline ingat betul tadi ketika Karin sedang sibuk membuat angin topan lalu murid-murid sedang takjub melihatnya.

Kyline mengalihkan pandangannya ke arah ular yang berada dileher Madam Jeje, ia merasa ular itu sedang memperhatikannya. Tapi yang ia tangkap dari cara berbicara ular itu hanya sebuah desisan karena suara angin topan yang cukup mengganggu pendengarannya.

Meira yang mendengar perkataan Kyline lantas mengerutkan dahinya.

Meira memejamkan matanya erat lalu membaca mantra dengan pelan.

Lantas muncul salah satu peliharaan Meira, ular cobra.

Ular itu menunduk ke arah Meira dengan hormat lalu mereka berdua bertatap-tatapan seperti berbicara lewat batin.

Ular itu mengangguk dan pergi meninggalkan kamar Kyline.

"Ularku akan mencari tau maksud yang kau bicarakan tadi." Kata Meira dengan nada tenang.

"Apakah tidak terlalu beresiko?" Mata Kyline tidak beralih dari gerak-gerik Meira.

"Jika ketauan dia bisa langsung menghilangkan dirinya, dia hanya aku tugaskan mencari ular yang kau bicarakan tadi lalu bawa kesini." ujar Meira santai.

Cupp

Kyline terkejut bukan main saat melihat lelaki tampan datang dari arah samping kirinya lalu mengecup pipinya.

Sungguh tidak henti-hentinya guardian yang satu ini membuat Kyline terkejut.

"Tumben kau mengubah wujudmu menjadi manusia." Meira menaikan sebelah alisnya menatap lelaki tampan di hadapannya.

"Aku hanya ingin mengagetkan Lady-ku yang manis ini." Griffin mengedipkan sebelah matanya ke arah Kyline.

"Dan kau sangat berhasil tuan muda." sahut Kyline dengan nada jengkel.

Griffin yang melihat Kyline kesal hanya terkekeh senang. Menurutnya wajah putih itu sangat lucu saat memerah, ingin sekali ia mencubit pipinya itu.

Mungkin lain kali.

Griffin memang tampan bahkan sangat tampan diwujud manusianya ditambah sifatnya yang yang selalu membuat Kyline merasa sangat diinginkan.

Jika Kyline tidak ingat bahwa Griffin  adalah guardiannya mungkin ia sudah jatuh cinta.

Lalu tiba-tiba muncul dua ular cobra dari arah pintu kamar Kyline.

••••

Jangan lupa tinggalkan jejak ya!

Continue Reading

You'll Also Like

1M 101K 45
Bertahan dengan kehidupan yang yang ditakdirkan tersisa dua tahun saja, Chantarue selaku tokoh figuran dalam cerita mencoba melakukan segalanya untu...
361K 20.8K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
3K 351 43
Elvanna kebingungan ketika ia terbangun di rumah sakit dengan kepala yang berdenyut. Sekelebat bayangan tak jelas melintasi pikirannya. Darah, jerita...
28K 2.6K 48
The Goddard Series #01 . . . . Kemarin, aku adalah Clarysia Winnie. Hari ini, aku adalah Athena Emerald Goddard. Apakah aku gila? Ya, kurasa dunia...