Different Blood (Tamat di PDF)

Galing kay Ladybozhan

82.1K 9.7K 3.8K

Genre Vampire Penuh misteri, teka-teki, plot twist Jika ingin mencari hiburan bukan di sini tempatnya. Di sin... Higit pa

(PROLOG)Kematian yang Cantik
Mimpi yang Sama
Buram
Imajinasi
Berbicara 4 Mata
Lick
Passion
Pertahanan yang Rusak
Under World (flash back)
Sehati atau Mati
Bangsa Moroi
Punishment
Gabriel
Full Moon Ritual
Penyatuan
Toxic
100 Years
Kemunculan Strigoi
DESTROYER
Petunjuk
Sehati atau Mati
Takdir
Pilihan yang Sulit
The Ring
Gagak Berkepala Ular
Erotis
War

Seseorang dalam Mimpi

4.8K 587 147
Galing kay Ladybozhan

Yibo yang hendak tertidur sontak menghentikan aksinya untuk lanjut memasuki alam mimpi,ia terkejut menatap tak percaya pada pria yang berdiri di depan kelasnya.
"Dia...."

Suara Yibo tercekat,seperti melihat hantu saja,temannya yang sudah menyiapkan diri untuk menutupi Yibo yang biasa tidur,malah lebih kaget melihatnya masih sadar dan malah menatap ke depan kelas dengan antusias.
"selamat pagi...kenalkan nama saya Sean Xiao guru matematika kalian yang baru,menggantikan bapak Mingjue yang sebentar lagi akan pensiun"
"selamat pagi Mr. Sean Xiao",jawab seisi kelas dengan serempak,kecuali Yibo yang masih tertegun.

***
Udara begitu dingin di bulan Desember,agin bertiup kencang menerbangkan dedaunan kering di halaman sekolah. Sehun berlari menuju lapangan basket seperti hendak mengejar bis agar tak ketinggalan. Yibo mengikutinya dari belakang dengan muka datar.
"sejak kapan kau suka basket?",tanya Yibo sambil mempercepat langkah mengimbangi kecepatan kaki kakaknya. Yang ditanya tidak menjawab justru tersenyum kecil pada ujung lapangan basket yang mulai terlihat.

Yibo melakukan gerakan mata malas,harusnya hari ini dia ke perpus membaca lanjutan novel misteri yang ia sukai,namun kembarannya ini memaksa melihat kelas IPA latihan basket untuk ikut bertanding dalam laga antar sekolah februari depan. Yibo tak habis pikir bagaimana seorang Sehun yang gila matematika,sains,fisika dan hitungan rumit lainnya tiba-tiba tertarik pada olahraga basket yang dulu sangat ia hindari.

Sehunpun memilih tempat duduk paling depan sendiri mengabaikan ekspresi Yibo yang semakin heran. Wajah Sehun memandang lurus tanpa sedikitpun menoleh ke arah Yibo yang nampak terganggu dengan teriakan gadis-gadis di belakangnya.

Mata Sehun tak berkedip bahkan mulutnya menganga melihat sosok kecil ramping nan imut memakai kostim warna merah sedang melakukan dribbel. Siapa dia?batin Yibo pada diri sendiri.

Sehun terpekik senang mengalahkan suara gadis di sampingnya kala melihat peuda imut itu berhasil melakukan shoot dan mendapat aplaush dari pelatihnya.

Yibo mendengus,melirik ke arah sehun dan bergantian ke arah pemuda yang kini berlari-lari kecil ke tempat mereka duduk.
"sudah selesai latihannya?",tanya Sehun dengan mata berbibinar,oh ayolah sebelumnya Sehun hanya berbinar pada rumus aljabar atau alogaritma yang biasa ia pecahkan. Sementara pemuda yang imutnya ngalahin hello kitty itu nampak tersenyum lucu saat Sehun menyodorkan minuman ke arahnya.

Namun,pemandangan indah itu tidak berlangsung lama dengan kedatangan seorang gadis dari belakang Yibo yang langsung mengahamburkan diri ke pelukan pemuda cantik itu. Air muka Sehun berubah drastis matanya tak nampak cerah lagi,guratan senyum yang sedari tadi ia tampakkan mendadak hilang,berganti tatapan gelap seperti hendak menerjang badai.
"aku tinggal dulu untuk makan siang",ucap pemuda manis yang masih memegang bola basket itu ke arah Sehun dan Yibo. Sehun tak langsung menyahut sampai pemuda itu melambaikan tangan dan berlalu sambil merangkul bahu gadis itu dengan mesra.

"Yibo kau lihat.....",Sehun berujar dengan nada sedih.
"ya,aku melihat",jawaban Yibo begitu datar. Sehun semakin kesal dibuatnya.
"Dia lebih cocok denganku",gumam Sehun lagi.
"siapa,wanita itu?".Yibo membalas dengan santai.
"Yibo,kau ini saudara kembarku harusnya kau tau siapa yang aku maksudkan"
"oh,itu"

Sehun semakin kesal dibuatnya.
"Yibo aku ingin menangis...",Sehun menggerutu pada diri sendiri,bibirnya mulai merengut. Yibo paling lemah melihat kakaknya bersedih tak peduli bagaimana santai dan datar wajahnya,jika menyangkut kakaknya ia yang akan jadi orang pertama yang khawatir.

"sudahlah,banyak perempuan yang menggilaimu".
"aku hanya mengiginkannya",ujar Sehun dengan nada lirih.
Yibo mengambil nafas panjang.
"Ayo kita ke kelas,aku belum mengerjakan tugas matematika".
Sehun langsung berbalik ke arah Yibo dengan tatapan terkejut dengan mata yang mulai kembali cerah.
"tumben sekali kau mau mengerjakan tugas di sekolah,biasanya kau menyuruh Mark menyalinnya".
"apa kau hanya ingin diam saja,dan membiarkanku berubah fikiran",Yibo menaikkan sebelah alisnya. Sehun langsung tersenyum melupakan kekecewaannya barusan.
"ayo..."
Sehun menarik lengan Yibo dengan antusias dan membawa Yibo kembali ke kelasnya.

***
Yibo melakukan terobosan dalam hidupnya mengerjakan tugas matematika walau masih dengan bantuan Sehun. Sebenarnya Yibo tidak benar-benar berniat untuk itu,dia melakukannya sebagai pengalihan dari rasa sedih Sehun melihat gebetannya telah memiliki kekasih. Sehun memang mudah bertekuk lutut pada rumus sehingga dengan mudah Yibo bisa membuatnya kembali bersemangat.

Mark yang baru kembali dari kantin langsung berdecak kagum pada Yibo yang tengah serius menulis.
"hei muka datar,sejak kapan kau mengerjakan tugas matematik?".
Yibo tak merespon,dia memang sedang berfokus pada soal yang menurutnya sangat rumit dan membuat kepalanya hampir pecah. Belum selesai soal terakhir,bel tanda masuk telah berbunyi. Sehun langsung bangkit dari duduknya untuk kembali ke kelasnya di jurusan IPA.

Yibo menutup bukunya kembali,pikirannya buntu jika menyangkut rumus dan angka. Pikirannya malah mengembara teringat pada guru matematikanya tadi pagi,sepanjang sejarah hidup seorang Lan Yibo baru kali ini ia tidak tidur di jam pelajaran matematika. Ia tidak menyimak pemaparan guru,justru ia menatap horor pada guru cantik di depannya,entah apa yang ia pikirkan. Yang jelas dia tidak berhenti menggerutu dan meracau tidak jelas setiap kali lelaki muda di depan kelasnya itu berinteraksi dengan teman-temannya,ia terlihat menyenangkan,dengan senyum yang mengembang tiada henti. Yibo saja yang melihatnya merasa lelah sendiri. Namun hal lain yang ia lihat bukan tentang senyum,namun seluruh yang melekat pada senyum itu membuat hatinya waspada.

Apa Tuhan sedang mempermainkanku?batin Yibo dalam hati.

***

Hujan mengguyur halaman sekolah Yibo,jam pulang sudah berlalu setengah jam yang lalu. Sehun telah menunggu Yibo di mobil 15 menit lamanya dan menghubungi ponselnya namun selalu operator yang menjawab,ia hendak menyusul Yibo ke kelasnya namun terhalang oleh air hujan yang turun semakin deras.

Entah bagaimana caranya tubuh cantik gadis berambut sebahu itu tengah tersudut di kamar mandi khusus wanita. Ia menatap horor pada seseorang berseragam sama dengan seragam sekolahnya,namun mengenakan topeng Batman warna hitam. Awalnya gadis itu mengira bahwa pria di hadapannya adalah teman sekelasnya yang iseng ingin mengerjainya. Namun pancaran matanya yang segelap awan hitam dan suaranya yang berat dengan tangan kanan memegang silet tajam membuat tubuh gadis itu menggigil ketakutan.

"wajah cantik ini,sayang sekali harus kugores...". Pria itu mendekatkan benda kecil tajam yang ia pegang ke wajah gadis yang kini hampir menangis.
"kumohon jangan...",pinta gadis itu dengan suara gemetar.
"syaratnya hanya satu,kau harus menjauhi pemain basket itu".
"maksdmu Luhan?tidak mungkin",gadis itu langsung berteriak.
"kau gila,aku dan Luhan saling mencintai...".
Pria itu semakin emosi mendengar jawaban gadis di depannya yang marah bercampur cemas.
"aku akan berteriak jika kau berani macam-macam denganku",gadis itu mulai menampakkan keberaniannya membuat pria di hadapannya langsung mengarahkan silet itu ke arah si gadis yang tak bisa menghindar sebab tangannya terkunci erat oleh simpul yang pria itu ikat menggunakan dasinya.

Sampai sebuah tangan menariknya menjauh dari wajah gadis yang tengah meneteskan keringat karena ketakutan. Pria bertopeng menyangka bahwa yang mencegahnya adalah saudara kembarnya.
"kemari akan kulepaskan ikatanmu,dan cepatlah pergi...".ujar seseorang yang tiba-tiba datang.
"biarkan aku melihat wajah di balik topeng itu,aku akan melaporkannya pada polisi",teriak gadis itu lagi.
"aku bilang kau pergi saja,sebelum pria ini menggila,biar aku yang mengurus semuanya".
Gadis itu akhirnya berlari keluar,bukan karena patuh lebih karena saat ini ia melihat tatapan tajam dari balik topeng itu seolah mengancamnya dengan sesuatu yang sadis.

*

Yibo mendengus kesal sambil membuka topengnya,matanya memerah menahan marah,sebab kehadiran orang asing yang merusak rencananya padahal saat ini jiwa psikopatnya telah bekerja mendominasi akal sehatnya.
Yibo mengarahkan benda tajam kecil itu ke arah pria yang berdiri di hadapannya.
"kau,kenapa kau mencampuri urusanku?kau tau aku sedang ingin menyiksa gadis itu...".
Seseorang yang berdiri di depannya itu tersenyum,sungguh manis sekali. Yibo hampir hilang akal dibuatnya namun jiwanya sedang gelisah dan ia butuh pelampiasan.

"setttt..."

"awwww",pria itu berteriak,meringis menahan sakit di lengannya akibat goresan yang dibuat Yibo.
Darah segar merembes dari kemejanya. Yibo tampak khawatir berbeda dari Yibo biasanya yang selalu tersenyum jika hasrat melukai orang lain terpuaskan.
Ia menggenggam lengan pria itu dan meniup-niup lukanya dengan wajah khawatir.
"ma maafkan aku,ayo kita bawa ke UKS untuk mengobatinya".
"tidak perlu,ini hanya goresan kecil",jawab pria itu dengan wajah tenang.
Bersamaan dengan itu pintu kamar mandi terbuka menampakkan tubuh tinggi tegap dengan raut wajah cemas dan baju yang basah kuyup.
"Yibo..."
Yibo dan pria disampingnya menoleh.
"Lao Xiao,apa yang Yibo lakukan padamu?",suara Sehun terdengar gemetar melihat bercak darah di pakaian pria yang ia panggil Lao.

*****

Bagaimana readers?

Jgn lupa vote and comment ya🤗

Apa kalian gak bosen dgn cerita Yizhan?
Jika tidak,aku masih ada 2 judul baru yang belum aku Pub.

1. Payback
2. Rescue My heart

Butuh dukungannya,please dijawab🙏

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

121K 8.6K 54
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
431K 34.6K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
628K 18.3K 14
LAPAK BROTHERSHIP ✔️ NOT BOYS LOVE...❌ SUDAH END TAPI TETEP VOTE + FOLLOW PROSES REVISI Kamu tahu obsessi? Ya apa saja bisa dilakukan bahkan bisa m...
456K 46K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...