Bangsat Boys👉🏻👌🏻💦
Gais
Jeyhorse
Oit!
Joonaedi
Kenawhy
JeonJuki
?
Serius nanya. Apa yang kalian lakuin kalau cewek lu pada buka galeri?
Jun, gimana?
Joonaedi
Lah, kok gue?
Jeyhorse
Ya elu paling banyak nyimpen video bokep wkwkwkwk
Jimochi
Anjir, lu ketauan cewek lo Bang?
Iya anjir. Ngamuk dia langsung format isi hp gue
Kosong hp gue, semua data gaming ilang
Taeayam
Mampus anying wkwkwk pantes aja lu uring-uringan
Kocheng
Mangga mamam
Lu pada kok gak pernah ketauan nyimpen video bokep sih? Di simpen dimana dah?
JeonJuki
Mon maap, dedek masih polosh
Najis asu
Jeyhorse
Gimana mau ketauan, gue gak punya pacar wkwk
Taeayam
Ngenes anying
Jeyhorse
Emak gue gak pernah nyentuh hp gue. Ketauan juga paling sama bapak gua
Jeyhorse
Dan dengan friendly-nya bapak gue minta videonya🙃
Jimochi
Anak sama bapak sama sama bokepers
Seandainya si Jisoo kayak bapak lu Jey
Dengan senang hati gua kasih. Langsung praktek juga siap!
Joonaedi
Bangsat
Joonaedi
Gua juga pengen
Taeayam
👄👅👉🏻👌🏻💦
Jimochi
Nghh... Shhh..
Plok plok plok
JeonJuki
BATAS SUCI!
Jimochi
Halah, sok polos. Padahal udah polosin anak orang
JeonJuki
Anjir, enggak ya. Gue masih suci sebelum kalian mengotori otak gue
JeonJuki
Btw, jangan ngomongin yang enggak-enggak woi. Emak gue masih suka ngontrol hp gue:')
Taeayam
Ih mampus haha
Jimochi
Bang Jin, pintu rumahku terbuka lebar kalau lo mau minta koleksi video gw
Tau ah, gue mau tobat aja nonton begituan
Joonaedi
Yakin lo?
Joonaedi
Dua hari lagi juga lo minta ke gue
Jeyhorse
Tobat nonton bokep, tapi nyolo tetep jalan
😏
Kocheng
Gubluk
"Jin." panggil Jisoo seraya mendekat pada Seokjin yang fokus mengetik balasan di ponsel seraya bersandar ke sebuah pilar.
"Hm." sahutnya yang tak sedikitpun mengalihkan atensinya.
"Ini bagus gak?" tanya Jisoo yang menunjukan sebuah pakaian pada pacarnya yang masih belum beralih dari ponsel.
Seokjin mengangguk, tanpa mengalihkan atensinya. "Bagus."
Jisoo berdecak. "Ih, liat dulu kenapa sih? Asik banget kayaknya."
Seokjin mengangkat kepalanya, melihat sebuah pakaian yang di tunjukan oleh pacarnya. "Bagus kok, cocok."
"Menurut kamu, bagusan mana sama yang ini?" tanya Jisoo meminta saran.
"Dua-duanya." jawabnya, yang tak melihat pilihan baju yang di tanyakan oleh Jisoo.
Jisoo membuang nafas kasar. Sumpah ya, pacarnya ini memang kelewat mengesalkan. Ingin rasanya ia menjambak keras rambut Seokjin sampai botak tak tersisa karena saking gemasnya. Udah cuek, kalau di ajak jalan mageran, balas chat slow respon pula. Luar biasa sekali memang pacar gantengnya ini.
Rasa-rasanya, Jisoo seperti tidak punya pacar jika mengingat sikap Seokjin yang begini.
"Bisa gak liat aku dulu sebentar? Asik banget sih sama hapenya. Lagi chattingan sama siapa? Sana?" kesal Jisoo.
Membuang nafas, Seokjin akhirnya mengalihkan seluruh atensinya pada Jisoo yang kini terlihat kesal padanya. Tolong ya, pacarnya ini malah gemas bukannya ngeselin.
"Iya maaf, baby." kata Seokjin melunak.
"Halah, baby baby! Babi kali!"
Seokjin tertawa. "Yaudah mau apa tadi?"
"Bagus yang mana?" tanya Jisoo seraya kembali menunjukan dua pilihan pakaian pada Seokjin.
Sejenak, Seokjin mengamati dua pilihan pakaian tersebut seraya membayangkan Jisoo yang memakainya. "Yang pink."
Jisoo melirik pakaian yang di pilih Seokjin dan mengamatinya. "Tapi lebih bagus yang ungu. Iya gak sih?"
Boleh tidak Seokjin berteriak dengan suara sepuluh oktafnya sekarang? Sumpah ya, sebenarnya apa yang di pikirin Jisoo sih?
"Yaudah yang ungu aja kalau menurut kamu bagusnya yang itu."
"Tapi kamu kan sukanya yang pink."
"Udahlah, pilih aja yang kamu suka. Apapun yang di pake sama kamu pasti jatohnya bagus terus." ucap Seokjin untuk meyakinkan Jisoo.
Jisoo memajukan bibirnya sedikit, tampak lucu seperti anak kecil yang dapet omelan dari emaknya. "Yaudah, tunggu disini bentar."
Seokjin menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Untung gak gua cium di tempat juga lu."
Setelah itu, lelaki itu kembali beralih pada ponselnya. Kembali membuka ruang obrolan grup bersama kawan-kawan bangsatnya.
Bangsat Boys👉🏻👌🏻💦
Eh sumpah ya cewek gue bener bener luar biasa kalo kalian pengin tau
Joonaedi
Ngapa emang?
Jeyhorse
Luar biasa ngapa si? Bisa breakdance di empang?
Jimochi
Anying:')
Luar biasa sekali sampe gue gemes pengin nyulik dia ke villa di pegunungan paling tinggi
Joonaedi
Terus udah dibawa kesana mau di apain sama lo?
Gua bikin dia menjerit niqmat
Jimochi
Bangsat🤣
Jeyhorse
Otak gue gak sampe kalo mikir yang liar kek begitu sumpah
Kocheng
Anda jangan sok suci
JeonJuki
Ada yang tau gak beli ayam warna warni dimana?
Jimochi
Buat apaan woi?
Taeayam
Lu mau beranak Jung?
Taeayam
Eh maap, maksud gue beternak
JeonJuki
Tolongin gua(ಥ_ಥ)
JeonJuki
Yang tau penjual ayam warna warni tolong pc gue makasih
Lo sehat?
JeonJuki
Kakak gue ngidam pengen pelihara ayam warna warni:')
JeonJuki
Suaminya lagi tugas ke luar kota, jadi gue yang kena
Taeayam
HAHAHAHANYING
Jeyhorse
Wkwkwkwk kesian adek gua. Nanti kalo nemu gue beliin deh, gue lagi di luar nih soalnya
JeonJuki
Duh bang, makasih. Terbaik lah bang Jey
JeonJuki
Bang Jin, lo kan lagi diluar juga, tolong ya kalo nemu beliin nanti gue ganti:(
JeonJuki
Siapapun tolongin gua plis. Gue udah pusing cari-cari ayam warna-warni gak nemu terus
Kesian amat lu wkwk
Kalo nemu ya gua beliin. Kalo enggak ya mon maap, Jung
"Ayo pulang." ajak Jisoo setelah bimbang memilih pakaian.
Seokjin hanya melirik Jisoo sekilas, lalu berjalan bersisian sambil membalas pesan di grup.
"Jadinya ngambil warna apa?" tanya Seokjin yang tak mengalihkan atensinya sedikitpun.
"Dua-duanya." jawab Jisoo enteng.
Seokjin seketika menoleh, kaget sekaligus gak habis pikir. "Lah?"
"Abisnya bingung. Dua-duanya bagus, warnanya juga lucu." jelas Jisoo.
"Yaudah terserah. Kamu yang pake."
Cowok itu kembali sibuk dengan dunianya sendiri, sibuk mengetik balasan di ponsel sampai-sampai mengabaikan Jisoo yang berjalan di sampingnya.
Melihat Seokjin yang sibuk dengan ponselnya membuat Jisoo membuang nafas, tidak suka kalau dirinya di diamkan seperti ini. Sumpah demi apapun rasanya Jisoo kayak jomblo karena sikap pacarnya yang cuek abis. Emang sih, kadang suka ngerdus dan hal itu memang sedikit menghibur Jisoo. Terus, sikapnya memang terkadang manis tak terduga. Tapi itu jarang.
Yah, setidaknya sifat manja Jisoo berkurang sejak berpacaran dengan Seokjin karena pacarnya tidak selalu bisa menuruti keinginan Jisoo. Ia juga lebih mandiri tentunya. Misalnya, jika sebelumnya Jisoo punya pacar yang selalu siap sedia mengantar jemput kesana-kemari bagaikan tukang ojek, namun tidak untuk Seokjin.
Cowok itu tidak ragu untuk menolak dengan alasan 'malas' 'mager' atau 'tanggung lagi main game' dan alasan lainnya yang membuat Jisoo menghela nafas, mencoba untuk sabar. Tapi sisi baiknya ya itu, Jisoo lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada pacarnya.
"Ngapain sih mainin hape mulu dari tadi?" Jisoo gak tahan di cuekin. "Ada manusia loh disini, cantik lagi."
Seokjin terkekeh. "Iya tahu."
"Yaudah makanya simpen hapenya. Jangan main hape kalau lagi sama aku," balas Jisoo cemberut. "Chatting sama siapa sih emangnya?"
"Biasalah sama anak-anak," jawab Seokjin seraya memasukan ponselnya ke dalam saku celana. "Si Jungkook di suruh cari anak ayam warna-warni, kakaknya lagi ngidam," Seokjin tertawa mengingat percakapan di grup bersama teman-temannya.
Jisoo ikut tertawa. "Terus gimana? Ketemu anak ayamnya?"
"Belum. Makanya sekarang tu anak repot nyari," jawab Seokjin. "Kamu tahu gak yang jual anak ayam warna-warni dimana?"
"Enggak. Ih tapi kesian, sekarang udah mulai jarang yang jual ayam warna-warni."
"Iya makanya," Seokjin tertawa. Entahlah, antara ngakak dan kasihan juga sama Jungkook. "Apalagi ini udah malem."
Setelah berjalan kurang dari tiga menit, Seokjin dan Jisoo tiba di basement dan langsung berjalan menuju mobil Seokjin yang terparkir rapi.
"Mau beli makanan dulu gak buat Mama sama Papa?" tanya Seokjin yang mulai melajukan mobilnya.
"Boleh deh."
"Mau apa?"
"Apa ajalah terserah. Mereka mah suka makan, apapun dimakan asal kenyang, kayak kamu." kata Jisoo yang membuat Seokjin tertawa.
"Tapi aneh ya. Kok kamu banyak makan tapi badan tetep stabil gitu. Lah aku, makan banyak sehari aja rasanya badan aku ngegedein." Jisoo curhat.
"Itu cuma perasaan kamu aja, Ji. Ngegedein dari mananya coba?"
"Ih serius! Aku kan punya alat pengukur berat badan di rumah, terus emang bener nambah."
"Yaudahlah, paling cuma nambah dikit. Gak ngaruh."
Jisoo berdecak. "Ah, kamu mana ngerti jadi cewek."
"Ya emang gak ngerti, aku kan cowok."
Yah, setelah itu perdebatan kecil terjadi di antara mereka. Bukan perdebatan yang benar-benar serius kok. Mereka memang sering kayak gini, tak lepas dari pembahasan yang tidak terlalu penting dan berujung dengan perbedaan pendapat.
Dan yang mengalah dan akan selalu begitu, kalian pasti tahu sendiri siapa. Ya tentu saja Seokjin. Jisoo selalu benar karena Seokjin yang selalu mengalah dengan sukarela.
▫️▫️▫️
Setelah memberikan makanan yang di belikan Seokjin kepada kedua orang tuanya yang masih menonton TV di ruang santai, Jisoo masuk ke dalam kamar dan langsung berbaring di kasur setelah mengunci pintunya.
Gadis itu mulai membuka ponselnya, membalas beberapa pesan dari orang yang berbeda-beda. Lalu dirinya membuka ruang obrolan dengan Seokjin.
Boyfie🐺
Udah sampe rumah belum?
Tak sampai satu menit, balasan muncul dan hal itu membuat Jisoo sedikit tak percaya. Tumben sekali pacarnya ini membalas chatnya dengan cepat.
Udah
Jangan nge game
Udah malem, nanti mata kamu makin rusak
Iya enggak
Ngapain sekarang?
Boker
Astaga-_
Kenapa bawa hape sih?
Berjanda
Hah?
Bercanda. Tipo maap haha
Telponan yuk?
Sori beb, aku udah ngantuk
Oh, yaudah deh
Tapi beneran tidur ya, jangan main game awas loh
Iya
Kamu juga tidur, besok bukannya ada kelas pagi?
Iya. Yaudah kalo gitu
Have a nice dream bby♡
Read
Jisoo menyimpan ponselnya ke atas nakas, dekat dengan lampu tidur. Lalu ia beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci wajahnya sebelum tidur.
Setelah menghabiskan sekitar lima menit di kamar mandi, Jisoo kembali merebahkan diri di kasur setelah mengganti pakaiannya dengan piyama tidur. Gadis itu menatap langit-langit sejenak, membayangkan apapun yang terlintas di dalam pikirannya.
Tiba-tiba Jisoo kepikiran Seokjin. Ia khawatir kalau Seokjin bohong padanya. Mengatakan padanya mengantuk dan ingin tidur, tapi nyatanya malah main game semalaman.
Jisoo meraih ponsel di atas nakas, lalu mulai menelepon Seokjin.
Namun setelah ponselnya menempel pada telinganya, Jisoo malah mendapat kebohongan lain.
Nomor yang anda tuju sedang berada dalam panggilan lain.
▫️▫️▫️
Maaf ya mbak jichu, kalo malem Seokjinnya sibuk sama aku hehe
Gak tau kenapa ya, mood nulisnya lagi ke cerita ini. Soalnya bahasanya non baku, jadi aku juga enjoy nulisnya.
Konfliknya juga gak terlalu mikir sih karena jalan ceritanya hampir ke kehidupan sehari-hari dan gaya pacaran Jinsoo disini lokal kayak pada umumnya.
Untuk cerita lainnya, mohon maaf ya aku lagi mengumpulkan mood dan membangun feelnya.
Oked, jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya.
See u💛
Bonus.
Ngakak sama gemes liat foto ini wkwkwk jeykey seneng banget ganggu abangnya😂