DREAM [Markri+Jungri]✔

Door skangawr

8.8K 1.7K 78

🚴[C O M P L E T E D]🏇 Wa®ning⚠ Bahasa non baku, kasar, nakal, agak senonoh, adu tinju area. . Cast NCT, EXO... Meer

PROLOG
1% MOS
2% MOS & Temon
3% MOS pt 2
4% MOS (end) + Club
5% Dream & Naintyseven
6% kembali.
7% Malam Mingguan Dream
8% Ribut
9% Koma
11% Jisung Tahu
13% Mau
15% New York? Why?
17% Camping
19% Camping pt.2
20% Berubah Nembak
22% Next korban + Ungkapan
28% Mision Gagal+Masalah Baru
35% Terpaksa + Start The Plan
47% So Sweet
55% Boomerang + Chenle Skenario
68% Keputusan Marklee
74% Kena Kau
86% Alasan
92% Pergi
99% POV
99½ % Persidangan - Masalah
Epilog

100% Patah hati kedua

393 57 7
Door skangawr

Masih dihari yang sama.

Akhir-akhir ini Jungkook sering melamun di kantor. Dia memikirkan masalahnya dengan Eunseo. Kecerobohannya dan gadis itu yang akan merusak semua kebahagiaannya, jika Jungkook tidak segera menemukan jalan keluarnya.

Flashback ON

"Lo gila?!"

Jungkook menolak mentah-mentah rencana Eunseo yang akan membuat Jaehyun terangsang, dan akan melakukan sesuatu hal yang akan membuat Jaehyun menjadi milik Eunseo seutuhnya.

"Gak ada cara lain, kita udah usaha pake segala cara, tapi nyatanya? Dia masih ngarepin Chaeyeon balik"

"Heh denger, Jaehyun pacaran sama Chaeyeon itu udah 5 tahun, lo pikir lah mana mungkin Jaehyun bakal semudah itu ngelupain Chaeyeon"

"Maka dari itu Kook gue pake cara ini, mumpung gue lagi masa subur"

"Gak, gua gak setuju! Lo bener-bener udah gila Seo!"

"Gue emang udah gila, gila karena terlalu cinta sama Jaehyun"

Jungkook menggeleng tidak percaya jika Eunseo bisa bersikap seperti ini hanya karena cinta. Ini emang sikap Eunseo dari kecil, keras kepala dan akan selalu berusaha mendapatkan apa yang dia mau. Tapi caranya kali ini sangatlah gila, tidak bisa di nalar oleh otak Jungkook, terlalu psiko baginya jika harus melakukan seperti ini.

"Terserah! Gua mau pulang, lo urus rencana lo sendiri, gua gak mau ikut campur"

Jungkook ingin pergi, tapi kerah baju belakangnya ditarik oleh gadis itu.

"Mau kemana? Beliin makanan dulu, di rumah gue gak ada makanan apapun, nanti kalo gue abis gituan sama Jaehyun trus laper trus mati gimana? Gak jadi happy ending dong gue"

Kalo bukan sahabat udah bonyok Eunseo ditangan Jungkook.

"Duitnya mana?"

Eunseo memberikan 5 lembar 100ribu ke Jungkook. Kemudian Jungkook menunjuk Eunseo tepat di depan wajahnya

"Inget, jangan bawa-bawa gue kalo Jaehyun marah sama lo! Karena gue gak ikut campur soal rencana busuk lo ini"

Eunseo menampik tangan Jungkook, "Gak akan!"

Setelah itu Jungkook pergi dari rumah Eunseo untuk membeli makanan siap saji, serta berbelanja bahan makanan di supermarket.

Beberapa menit setelah Jungkook pergi, Jaehyun datang. Lelaki itu duduk menyamankan tubuhnya di sofa milik Eunseo, karena emang dia selalu seperti itu baik di rumah gadis itu ataupun Jungkook atau member naintyseven lain.

"Jungkook mana?" tanya Jaehyun ketika Eunseo datang sambil membawa tiga gelas minuman yang salah satunya sudah bercampur obat perangsang.

"Beli makanan, kulkas di rumah lagi kosong soalnya. Ibu sama bapak juga baru pulang besok"

"Ohh, eh Seo pinjem headset dong" pinta Jaehyun.

Eunseo hanya mengangguk, "Oh iya, itu minumannya di minum, lo pasti haus kan?"

"Woohh siap"

Eunseo pergi ke kamar mengambil headset, sedangkan Jaehyun menurunkan minuman berwarna oranye itu dari nampan lalu memainkannya dengan mengacak tiga gelas tersebut layaknya seorang pesulap handal. Serta memutar nampan di atas jari telunjuknya.

Kan Yeri sudah bilang, jika kalian sudah mengenal Jaehyun, pasti kalian akan bilang 'Untung ganteng'.

Tapi kemudian Jaehyun mengembalikan gelas dan nampan seperti semula ketika dia lupa mencabut kunci motornya. Jadi dia langsung berlari keluar untuk mengambil kunci motornya.

"Loh dari mana?" tanya Eunseo yang melihat Jaehyun kembali datang dari arah pintu masuk.

"Ngambil kunci motor, lupa gue cabut, daripada motor gue ilang. Kan gak lucu, masa baru beli udah ilang"

"Katanya soeltan, kok takut motornya ilang?"

Jaehyun cuma cengengesan, lalu dia meminum minuman rasa sirup jeruk itu. Eunseo tersenyum kala Jaehyun meminum minuman yang ia buat khusus untuk lelaki itu. Tapi dia tidak tau jika Jaehyun tadi memainkan dan mengacak gelas itu.

'Kira-kira kapan obatnya bereaksi ya 🤔, kok gue bisa lupa nanya ke abangnya yang jual' batin Eunseo.

Tepat setelah Jaehyun meneguk habis minumnya, ada telefon masuk ke hpnya. Ketika melihat siapa yang menelfon, Jaehyun sangat bersemangat karena yang menelfon adalah Chaeyeon.

"Ya halo"

"Gue? Gue di rumah temen, kenapa?"

"Oh bisa-bisa, gue kesana sekarang, lo tunggu di sana jangan kemana-mana, oke"

Jaehyun menutup telfonnya.

"Seo, gue pergi bentar ya"

"Kemana?"

"Chaeyeon motornya mogok, mau ke bengkel tapi dia lupa gak bawa dompet"

Raut wajah Eunseo langsung berubah setelah mendengar nama Chaeyeon disebut.

"Lo gak lama kan? Gue ada acara penting loh"

"Enggak, paling gak nyampe sejam, soalnya dia mau kuliah. Paling juga motornya ditinggal di bengkel. Gue kesana cuma mau nganterin duit buat bayar bengkel"

"Oh, yaudah. Tapi cepet balik yaa, gue gak mau acara gue hancur karena ini"

"Siap"

Jaehyun langsung berlari keluar. Tapi sayangnya, motornya juga tiba-tiba mogok. Jadi dia milih untuk naik ojek.

Sekitar 10 menit kemudian Jungkook sudah balik. Dia lihat motor Jaehyun sama helm sudah ada disana. Pas Jungkook masuk, dilihatnya di meja salah satu gelas sudah kosong, dan Eunseo sama Jaehyun gak ada di sana. Jungkook berfikir jika rencana Eunseo berjalan lancar.

Jungkook menaruh belanjaannya di dapur, kemudian ia minum air putih dari kulkas. Tapi kurang afdol kalo gak minum es jeruk, jadi dia ambil minuman di meja ruangtamu, dia campur dengan es.

Sialnya, gelas yang diambil Jungkook adalah minuman yang bercampur dengan obat perangsang. Jungkook meneguk habis minumannya, setelah itu kembali ke ruangtamu untuk berbaring disana. Kurang lebih 10 menitan, Jungkook merasa aneh sama tubuhnya, dia seperti kepanasan.

"Neraka bocor apa gimana? Perasaan makin panas aja cuaca" keluh Jungkook.

Lalu Eunseo muncul dari balik pintu kamarnya.

"Lah udah balik aja" katanya.

"Numpang mandi dong, di luar panas banget, sampe keringetan gue"

"Yaudah, mandi di kamar gue aja"

"Lah Jaehyun?"

"Masih keluar nyusul mantannya, bannya bocor, gak bawa dompet juga katanya"

"Astagaaa tu orang udah di buang masih aja mau di manfaatin, balik kapan dia?"

"Setengah jam lagi mungkin, bisa lebih katanya"

"Gue mandi bentar aja lah"

Jungkook langsung aja lari ke kamar mandi kamar Eunseo, karena suhunya semakin tidak teratur, resah dan gelisah ia rasakan. Reaksi obat sebentar lagi akan mencapai puncaknya.

Jungkook keluar dari kamar mandi, ia melihat Eunseo lagi tiduran sambil mendengarkan musik dari headset. Obat yang ia minum tadi sudah sampai puncak, tanpa basa-basi tanpa bisa berfikir jernih, Jungkook langsung berjalan ke pintu, menguncinya bahkan membuangnya entah kemana.

Jungkook berjalan mendekati Eunseo dan memeluknya dari belakang. Eunseo yang kaget karena badannya terasa tertindih, ia berbalik.

"Kook, lo apa-apaan sih" Eunseo meronta agar Jungkook melepasnya.

"Sumpah gue horny banget, lo puasin gue ya"

"Kook, lo gila!" Eunseo terus meronta, tapi apa daya kekuatan gadis itu daripada Jungkook.

Lelaki itu memaksa gadis itu untuk berhubungan badan, sampai pada saatnya Jungkook kehilangan perjakanya dan Eunseo kehilangan keperawanannya.

"KOOKKK~"

Dan akhirnya mereka berdua melakukannya, Jungkook terpuaskan, sedangkan Eunseo menangis karena bukan Jungkook yang dia inginkan, melainkan Jaehyun.

Eunseo terus menangis dengan apa yang baru saja terjadi, sedangkan Jungkook tertidur pulas disampingnya. Tiba-tiba sebuah pesan muncul di notif hp Eunseo.

Jaehyunie❤
Seo, maaf gue belum bisa balik.
I

ni gue lagi ribet nyari onderdil motor sama abangnya.
Kalo udah beres gue langsung balik kesana, kalo perlu gue traktir deh.

Oke 😗
Read

Setelah membaca pesan itu, Eunseo langsung membuang hpnya. Dia semakin menangis meratapi kejadian yang baru saja terjadi.

Flashback OFF

"Arrgghhhh" erang Jungkook.

Sungjin masuk tanpa permisi ke ruangan Jungkook dengan tangan terlipat di depan dada, "Ngapain sih lu? Gue liat-liat akhir-akhir ini muka lu asem banget"

Jungkook hanya memutar bola matanya jengah, "Urus aja urusan lu sendiri!"

"Lo berantem sama Yerim? Dia tadi nanya ke gue kenapa lo dari kemaren cuekin dia?" Sungjin duduk di depan Jungkook, "Heh, lo minggu depan udah nikah, masa iya lo kayak gini sama Yerim"

"Kalo gak tau gak usah ikut campur dah lu"

"Jek, Yerim itu bentar lagi jadi istri lo. Kalo kalian ada masalah itu diomongin berdua, jangan kayak bocah, Yerim bukan dukun yang bisa tau kenapa lo tiba-tiba nyuekin dia. Lo itu calon kepala rumah tangga, harusnya lo bisa lebih dewasa nyikapin semua masalah..

Walaupun gue sering bikin lo kesel, tapi lo tetep adek gue, gue sayang sama lo. Gue gak mau lo salah langkah sampe bikin lo kehilangan kebahagiaan lo"

"Bang" panggil Jungkook lesu, tanpa menatap Sungjin.

"Hm"

"Gue ada masalah"

"Apa?" Sungjin mencondongkan tubuhnya mendekat ke Jungkook.

"Eunseo hamil anak gue" ucapnya lirih.

Sungjin tersentak mendengar ucapan Jungkook, dia menatap adiknya gak percaya.

"Jek, lo serius?!" tanyanya penuh penekanan.

Jungkook hanya mengangguk, "Makanya sekarang gue bingung bang, gue gak tau harus gimana. Gue udah nyuruh Eunseo gugurin, tapi dia gak mau"

Sungjin menggeleng tidak percaya, "Lo.. Lo bener-bener ya!"

Sungjin berdecak lalu berdiri dari duduknya, dia berdiri didekat jendela menatap kesal jalanan kota, dia ikut bingung dengan masalah adeknya.

"Kok bisa sih lo hamilin Eunseo? Lo gila apa gimana sih Jek? Lo itu mau nikah sama Yerim, cewek yang udah lo menangin hatinya dari Marklee. Tapi sekarang? Pernikahan lo udah deket, malah lo hamilin cewek lain"

"Semua gara-gara Eunseo bang, dia niat bikin Jaehyun yang lakuin hubungan badan itu ke dia dengan ngasih obat perangsang ke minuman Jaehyun. Tapi gak tau kenapa kok jadi gue yang kena. Gue lakuin itu juga gak sadar bang, sumpah. Gue cuma cinta sama Yerim, gue gak ada niat buat hianatin Yerim"

Jungkook beranjak, ia menghampiri abangnya, dia bergelayut di lengan abangnya, "Bang, bantuin gue. Gue gak mau pernikahan gue sama Yerim batal. Gue cuma cinta sama Yerim bang. Pliss tolongin guee, bujuk Eunseo buat gugurin kandungannya, pliss bang plisss☹️"

Sungjin melepas tangan Jungkook dari lengannya, "Jek, lo gak bisa kayak gini. Apa yang lo perbuat, lo harus bisa tanggungjawab atas hasil perbuatan lo. Gue bakal bilang sama pappi"

Jungkook makin kalut, dia menahan abangnya pergi, "Bang, kalo lo bilang ke pappi, gue bakal bunuh diri"

Mendengar ucapan Jungkook, amarah Sungjin naik. Dia mencengkram kerah Jungkook, dan memukul adeknya sangat keras sampai terjatuh ke lantai.

"Gue gak nyangka kalo otak lo sedangkal itu Jek! Itu hasil perbuatan lo, apapun yang terjadi lo harus tetep tanggungjawab. Masalah pappi biar gue yang urus, lo harus tetep tanggungjawab sama anak lo!"

Sungjin pergi meninggalkan Jungkook yang masih tersungkur di lantai. Jungkook segera beranjak, ia mengambil hp dan dompetnya, kemudian hendak pergi dari kantor. Tapi baru saja Jungkook mau membuka pintu, pintu terbuka menampilkan Jaehyun. Jungkook berjalan mundur ketika Jaehyun mendekat.

"Jadi alasan lo jauhin gue karena itu! Lo ngerasa bersalah ke gue karena lo bantuin Eunseo buat bikin gue terangsang dan ngelakuin hal bejat itu sama Eunseo?!
Gue gak nyangka lo sejahat itu sama gue, lo mau korbanin gue ke Eunseo?"

Jungkook makin panik, "Jae, gue gak ikut campur masalah rencana Eunseo yang itu, sumpah gue gak-"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Jungkook kembali tersungkur karena pukulan Jaehyun.

Jungkook menatap Jaehyun kesal, "Dengerin gua dulu anjenk!"

"Apa? Mau ngibul apalagi lo sekarang, ha?!"

"DENGERIN GUA DULU BANGSAT!!"

Jungkook bangun kemudian mencengkram kerah baju Jaehyun. Tapi Jaehyun dengan mudah melepaskannya, giliran dia yang mencengkram kerah kemeja Jungkook.

"LO YANG DENGERIN GUA COK! Harusnya gue ada dipihak Marklee waktu itu, harusnya gue gak biarin lo sama Yerim kalo tau akhirnya kayak gini! Lo bakal bikin Yerim patah hati untuk yang kedua kali ANJENK! LAKI-LAKI MACEM APAAN LO HA!!

Lo tau gak pengorbanan Yerim sama Mark demi lo? Mereka saling cinta, tapi karena keegoisan lo, mereka berdua pisah. Gue liat pake mata kepala gue sendiri Jek! Yerim nangis di bandara, dia nangisin Mark yang mau pergi ke Kanada ninggalin dia sama hatinya. Lo pikir dulu Yerim sampe masuk rumah sakit karena apa? Dia drop sampe 5 hari karena apa? Itu karena Mark pergi dari dia. Dan sekarang?"

Jaehyun melepas nafasnya kesal dari mulut, dia juga melepas cengkramannya dari Jungkook. Jaehyun masih tau batas emosinya, meskipun Jungkook bajingan, dia tetap sahabatnya.

"Gue kecewa sama lo!" kata terakhir Jaehyun sebelum dia pergi dari ruangan itu.

Jungkook berbalik, dia memukul meja kerjanya dengan kesal, kecerobohannya sudah menghancurkan segalanya.

*****
Malam harinya..

"Kabar Mark gimana sih?" tanya Yeri.

Yeri lagi ada dirumah Haechan, ikut ngumpul sama dream. Walaupun gak ada Mark, Yerim masih sering ngumpul sama dream di rumah Haechan, atau gak kadang dia ikut ngumpul aja sama mereka.

"Baik dia mah" sahut Haechan.

"Masih sama Saeron-Saeron itu?"

Yeri tau jika Mark punya pacar di sana. Tapi dia tidak tau jika pacar Mark itu seorang bipolar dan juga tidak tau kalau Mark baru saja melepas Saeron untuk Hendery.

"Masih, kenapa emangnya? Jangan bilang lo belum move on" tuding Renjun.

"Ya kali supriii~, minggu depan aja gue nikah sama Jungkook. Lagian Mark udah bahagia kan sama Saeron, mana mungkin gue belum move on"

"Ya siapa tau kan sitiiiii~!"

Tiba-tiba hp Yeri berdering, Yeri mengambilnya dari tas lalu mengangkatnya.

"Iya ma"

"Aku lagi di rumah Haechan sama temen-temen. Ada apa emang?"

"Sekarang?"

"Yaudah"

"Siap bossque"

Yeri mematikan telfonnya. Dia memasukkan lagi kedalam tas, bersiap untuk pulang.

"Gue pamit ya, disuruh cepet pulang sama mama" kata Yeri.

"Yoi" sahut Haechan.

"Gue juga pulang lah, mau bareng gak Yer?" tawar Renjun.

"Mau lah, gratis ini"

"Iyain"

Renjun sama Yeri pun pergi dari rumah Haechan. Sampai dirumah Yeri, Renjun mampir buat ke toilet, karena tiba-tiba perut dia mules, pasti gara-gara makan pedes di rumah Haechan tadi.

Sementara Renjun sibuk sama perutnya di toilet kamar Yeri, Yeri ada di ruang tamu bersama kedua orangtuanya.

"Yer, papa ada masalah, bukan papa sih, tapi temen papa. Kamu mau gak kasih tanggepan kamu ke papa soal masalah temen papa itu?" tanya Tn. Kim.

Tn. Kim sengaja meminta pendapat Yeri terlebih dahulu sebelum memberitahukan apa yang sudah terjadi sesungguhnya dengan anaknya dan juga calon menantunya yang pernikahannya harus batal.

"Mau aja sih pa, emang masalahnya apa?"

"Gini, anak temen papa kan cewek, dia bentar lagi mau nikah, yaa depan belakang sama kamu, trus tadi dia cerita kalau pernikahan anaknya itu tiba-tiba batal karena calon suaminya itu ngehamilin cewek lain. Sebenernya sih ada cara lain supaya anak temen papa itu bisa tetep nikah sama calon suaminya, yaitu gugurin kandungan cewek yang dihamilin calon suaminya itu. Kira-kira kamu setuju gak sama cara mereka itu?" tanya Tn. Kim to the point.

Yeri diam, sambil mengulum bibirnya.

"Kalo kata Yerim sih mending pernikahan anaknya temen papa itu dibatalin aja. Soalnya gini, kalo calon suaminya itu cinta sama anaknya temen papa, gak mungkin kan dia ngehamilin cewek lain"

"Tapi kata temen papa, calon suaminya itu ngelakuin hal biadab itu karena terpengaruh obat. Jadi dia gak sadar kalo udah ngelakuin itu sama cewek yang dia hamilin. Itu semua murni kecelakaan, baik si cowok itu atau si cewek itu sama sekali gak ada keinginan buat ngelakuin hubungan badan itu, tapi karena suatu hal, si cowok itu terpengaruh obat sampai membuatnya gak sadar dan maksa si cewek itu buat ngelakuin hubungan badan. Itu menurut kamu gimana?"

"Tetep aja pa, pernikahan anaknya temen papa itu harus dibatalin, karena kalo kayak gitu, yang paling butuhin cowok itu bukan anaknya temen papa, tapi cewek yang dia hamilin. Kenapa? Karena didalam perut cewek itu ada anaknya si cowok. Yerim yakin, sebagai sesama perempuan, gak ada perempuan yang mau bahagia di atas penderitaan perempuan lain. Kalo tanggepan Yerim sih itu"

Ny. Kim tiba-tiba menangis, ia tidak bisa menahan air matanya lebih lama lagi mendengar jawaban bijak anaknya. Seketika Yerim bingung ketika melihat mamanya menangis, dia langsung mendekati mamanya dan memeluknya.

"Mama kenapa?"

Sambil menangis, Ny. Kim menangkup pipi Yerim sebentar, lalu memeluk anak gadisnya itu.

"Kamu memang anak mama yang hebat Yer, mama bangga sama kamu"

"Ma~, mama kenapa?"

"Pernikahan kamu sama Jungkook batal, dan yang papa tanyakan itu bukan tentang anaknya temen papa, tapi tentang kamu"

Yeri mengernyit bingung, dia masih belum paham dengan apa yang mamanya maksud.

"Maksud mama apa? Yerim gak ngerti"

"Pernikahan kamu batal karena Jungkook ngehamilin perempuan lain"

Yeri mendengar jelas apa yang mamanya ucapkan, tapi dia tidak percaya. Anehnya, jantung Yeri berdegup cepat setelah mendengarnya.

"Ma~ jangan becandain Yerim dong ma, gak lucu tau"

"Kamu yang sabar ya sayang, mama yakin kamu sanggup ngelewatin semua ujian ini. Tuhan tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan hambanya" Ny. Kim mencium kening Yerim sekilas, lalu kembali memeluk putrinya.

Mata Yeri tiba-tiba memanas, cairan bening matanya itu akhirnya jatuh. Degupan jantung Yeri semakin cepat, tangan dan kakinya mulai melemas, dadanya pun mulai terasa sesak.

"Ma~, mama bohong kan? Jungkook gak mungkin gitu kan? Mama bohongkan? Bilang ke Yerim ma kalo mama bohong" Yerim menangis dipelukan mamanya.

"Kamu sabar ya sayang, kamu kuat kok, mama yakin kamu kuat"

"Maa~ 😣😢"

Yeri melepaskan pelukan dari mamanya, dia langsung lari pergi menuju kamarnya, dia masuk lalu mengunci kamarnya, kemudian menangis sejadi-jadinya di sana. Dia melupakan Renjun yang lagi berusaha menuntaskan sakit perutnya.

Yeri menangis sambil memegang dadanya yang semakin terasa sesak dan sakit, jantungnya berdetak dengan kencang, kaki dan tangannya makin melemas. Perasaannya sekarang seperti baru terhantam beton, hancur lebih dari berkeping-keping.

Renjun yang baru selesai, ia keluar dari toilet. Ia mengernyit melihat Yeri menangis.

"Yer" panggilnya. Tapi gadis itu tidak merespon.

Renjun mendekati Yeri, lalu duduk di samping gadis itu.

"Lo kenapa Yer?"

"Pernikahan gue batal Jun"

Renjun tersentak kaget, "Ha? Kenapa?"

"Jungkook ngehamilin cewek lain"

Seketika Renjun teringat dengan ucapan Haechan, saat Mark baru berangkat ke Kanada, saat itu dia dan Dream ada di RS karena keadaan Yeri drop.

Renjun "Ada atau gak ada bang Mark anggep aja biasa. Lo gak inget omongan dia di grup?"

Haechan "Udah, pokoknya kita biasa aja. Tetep awasin Yerim, siapa tau Jungkook khilaf ngehamilin cewek lain trus gak jadi nikah sama Yerim ya kan"

Jeno "Ya kalii ndut, lo gak liat tu bajingan bucin sangat sama Yerim"

Haechan "Ya siapa tau jadi kenyataan kan Yerim bisa balik sama bang Mark"

Renjun "Iyain"

Mulut Renjun membulat sambil menutupinya dengan tangan.

'Sumpah? Ucapan si bison jadi kenyataan? Apa mereka berjodoh? Bang Mark baru lepasin Saeron ke Hendery, dan sekarang Jungkook ngehamilin cewek lain?' batin Renjun.

Renjun yang tidak tega, merangkul gadis itu sambil mengusap lengannya. Dia tidak ingin banyak bicara apapun sekarang, takutnya nanti malah makin memperkeruh suasana.

"SUMPAH!!" pekik Haechan.

"Suer daahh, ngapain juga gue bohong?"

"Dia asli ngehamilin cewek lain?"

"Iyaa bisoon~ gue tonjok juga lu!"

Renjun kembali ke rumah Haechan setelah pulang dari rumah Yeri. Di sana masih ada Jeno sama Chenle. Jisung sama Jaemin sudah pulang.

"Kok bisa sih bang ucapan lo di RS dulu jadi kenyataan?" kata Chenle.

"Gue juga gak tau"

"Noob"

Semua menoleh ke Jeno.

"Ya bener kan? Dia noob, masa bisa sampe hamil"

"Jen, gue malah bersyukur atas kejadian ini. Berarti emang bener, Mark cuma buat Yerim, dan Yerim cuma buat Mark. Bang Mark sendiri kan yang bilang, cinta bisa tumbuh karena terbiasa, tapi nyatanya? Dia sama sekali gak cinta sama Saeron, padahal hubungan mereka udah setahun dan mereka tiap hari barengan terus" kata Haechan.

"Trus rencana lo apa bang?" tanya Chenle.

"Gak ada"

"Brengsek! Gue kira lo ada rencana" cibir Jeno.

Renjun menghela nafas, "Tapi kasian Yerim, dia patah hati untuk yang kedua kalinya"

"Lah kenapa gak digugurin aja biar bisa nikah?" seketika Chenle dipelototin Renjun.

"Diem lu!" sentak Renjun.

"Kalopun digugurin juga Yerim mana mau sama kadal afrika itu lagi, pasti dia nyuruh kadal afrika itu buat tanggungjawab sama cewek itu" kata Haechan.

"Dari mana lu tau?" tanya Jeno.

"Yerim itu cewek baik, dia gak akan bisa bahagia di atas penderitaan cewek lain"

"Besok kesana gimana?" ajak Chenle.

"Mending jangan besok, biar dia tenangin diri dia dulu. Dia kacau banget tadi soalnya" kata Renjun.

"Trus neneknya gimana? Trus minggu depan gak jadi acara nikahannya?" tanya Chenle.

Jeno, Haechan, Renjun hanya menaikkan bahunya sekilas.

"Kenapa gak nanya Tzuyu, dia kan pacarnya si keling, siapa tau dia tau" usul Jeno.

"Yaudah, lo tanya" kata Haechan.

"Kok gue?"

"Kan itu ide lo" sambung Renjun.

"Ogah"

"Gue aja lah kalo pada kagak mau" kata Chenle.

"Okesip"

*****

Balik lagi ke Yeri.

Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari, tapi Yeri masih terjaga duduk di depan jendela kamarnya, ia menatap kosong ke luar jendela yang kebetulan tengah hujan. Ditemani oleh hujan, pikirannya melayang entah kemana, yang jelas perasaannya sekarang itu sangat kacau.

Di bawah sana ada Jungkook yang sejak satu jam tadi masih berdiri memandang Yeri yang diam menatap kosong ke langit dengan keadaan basah kuyup. Di dalam hujan, dia menatap Yeri dengan menangis. Jungkook membenci hidupnya lagi, untuk yang kedua kalinya dia tidak bisa memiliki orang yang dia cintai.

Jika yang pertama karena Mark, untuk kali ini dia kehilangan orang yang dia cintai karena kebodohannya sendiri.

Hujan semakin lebat, Jungkook masih setia berdiri menatap Yeri yang masih berada di posisi yang sama. Sebenarnya dari siang Jungkook mengikuti kemanapun Yeri pergi, bahkan ia menunggu agak jauh di luar rumah Haechan. Yang dia ingin hanya melihat kekasihnya, dia takut untuk bertemu dengan gadis itu karena kesalahannya.

Daya tahan tubuh Jungkook mulai menurun, tangan dan bibirnya mulai bergetar karena kedinginan, tubuhnya juga mulai melemas. Akhirnya Jungkook berlutut karena tidak kuat lagi menahan beban tubuhnya, sampai pada saatnya dia tergeletak tidak sadarkan diri di tengah hujan.

Seseorang berlari ke arah Jungkook, ia memeriksa denyut nadinya. Kemudian ia menggendong tubuh sahabatnya itu masuk ke dalam mobil untuk membawanya ke rumah sakit.

Jaehyun tidak sejahat itu membiarkan Jungkook dengan masalahnya, jadi dia mengikuti Jungkook sama seperti Jungkook mengikuti Yeri. Jaehyun menyesal karena berbicara kasar dan memukul Jungkook di kantornya tadi. Dia juga berfikir, seharusnya dia ada saat Jungkook membutuhkan seseorang untuk menumpahkan semua keluh-kesahnya, saat dia membutuhkan solusi dari masalahnya.

*****

Jungkook membuka matanya, di sampingnya sudah ada Yeri. Apa? Yeri? Jungkook mengerjab-ngerjabkan matanya. Dia berharap jika semua hal buruk yang baru saja terjadi itu mimpi.

Yeri tersenyum melihat Jungkook, tangan lelaki itu juga sudah ada digenggamannya.

"Yerim" panggilnya.

"Iya Jungkook"

"Kamu gak akan ninggalin aku kan?"

"Enggak, aku gak akan ninggalin kamu"

"Kita akan tetap menikah kan?"

Yeri menggeleng dengan senyuman pahit diraut wajahnya.

"Bukan kita, tapi kamu sama kak Eunseo"

Jungkook kecewa mendengar ucapan Yeri, ternyata semua ini bukan mimpi.

"Yer, aku gak mau sama yang lain, aku cuma cinta sama kamu"

"Aku juga cinta sama kamu. Kalo kamu cinta sama aku, nikahi kak Eunseo, dia lebih butuh kamu daripada aku. Aku gak mau egois Jung, aku gak bisa jika harus bahagia di atas penderitaan kak Eunseo. Kak Eunseo seperti itu juga karena kamu kan?.. Aku cuma pengen, kamu tanggungjawab sama apa yang sudah kamu lakuin. Aku gapapa kok, aku ikhlas"

"Yer 😣"

Yeri menjulurkan tangannya ke pipi Jungkook, dan mengusapnya.

"Aku yakin kamu bisa Jung, selama ini aja kamu bisa jagain aku dengan baik. Aku juga yakin, kamu akan jadi ayah yang hebat buat anak kamu nanti. Aku mohon, tolong jagain kak Eunseo sama seperti kamu jagain aku"

"Aku cuma cinta sama kamu Yer, aku cuma mau kamu, aku mohon Yer, aku mohon jangan paksa aku nerima orang lain selain kamu, aku mohon :'("

Yeri diam, dia menghirup nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya lewat mulut, agar dia sedikit tenang dan tidak menangis.

"Cinta datang karena terbiasa Jung, sekarang mungkin masih berat buat kamu nerima orang lain karena kamu terbiasa sama aku. Tapi suatu saat, aku yakin, kamu akan nerima kak Eunseo lebih dari aku"

Yeri mempelajari itu dari Mark beberapa tahun yang lalu, ternyata seperti ini rasanya melepas orang yang sudah singgah di hatinya cukup lama dan membuatnya nyaman. Sangat menyakitkan dan rasanya seperti di hantam oleh sebuah beton besar.

Ceklek

Yeri sama Jungkook menoleh ke pintu, dilihatnya Jaehyun masuk bersama Eunseo. Gadis itu menunduk, matanya sembab dan terlihat pucat. Eunseo sebenarnya takut dan malu ketemu sama Yeri, karena dia telah menghancurkan kebahagiaan gadis itu atas kecerobohannya juga.

Yeri menghampiri Eunseo, "Kakak gapapa? Kakak pucet banget"

'Harusnya gue yang nanya itu ke lo Yer? Karena kebahagiaan lo udah gue hancurin' batin Eunseo.

Eunseo tersenyum paksa, "Aku gapapa"

Yeri membawa Eunseo mendekati Jungkook, tangan Yeri menuntun tangan Jungkook untuk menggenggam tangan Eunseo, tapi Jungkook menolaknya. Bahkan lelaki itu berbalik, memunggungi Yeri sama Eunseo.

"Maaf" ucap Eunseo.

"Kalian silahkan bicara, dan aku mohon sama kamu, jangan bersikap seperti ini Jung. Aku mohon, jadilah lebih dewasa menyikapi suatu masalah. Kalo gitu aku permisi"

Yeri melangkah pergi, menyisakan Eunseo, Jungkook sama Jaehyun. Jaehyun ikut keluar, dan membiarkan kedua sahabatnya itu menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Keluar dari ruangan itu, Jaehyun mengikuti kemana Yeri pergi. Dia merasa jika Yeri akan pergi kesuatu tempat untuk menangis, karena Jaehyun tadi melihat air mata Yeri mengalir saat melewatinya.

Dan benar saja, Yeri pergi ke tempat sepi dan menangis di sana. Gadis itu menyembunyikan wajahnya diantara lipatan tangan bertumpu dengan lututnya.

Jaehyun mendekat, lalu menarik tangan Yeri agar gadis itu berdiri dan membawanya kedalam pelukannya.

"Keluarkan semua Yer, keluarkan semua tangisan lo kalo itu bisa membuat lo lebih tenang"

Yeri hanya bisa menangis dipelukan Jaehyun. Dia tidak sanggup mengatakan apapun sekarang, hanya tangis yang bisa ia keluarkan karena saking sakitnya perasaannya saat ini.

Pernikahan tetap berjalan, tapi bukan Yeri yang berada di samping Jeon Jungkook, melainkan Son Juyeon/Eunseo. Masalah nenek Yeri, dia sebetulnya kecewa tapi nasi sudah menjadi bubur. Tapi dia tidak datang karena kondisinya kembali menurun mendengar kabar Jungkook yang batal menikah dengan Yeri.

Jaehyun sudah merangkul Yeri ketika Jungkook duduk dihadapan penghulu yang akan segera mengucap akad nikah. Member naintyseven lain menatap iba Yeri yang menangis dirangkulan Jaehyun.

"Aku mau pulang" kata Yeri.

Yeri tidak mampu melihat Jungkook lebih lama. Masih ada perasaan tidak rela di hati Yeri melihat orang yang dia cintai menikah dengan perempuan lain.

"Yaudah ayok gue anter"

Akhirnya Yeri sama Jaehyun beranjak pulang.

"Gue kasihan sama Yerim" kata Bambam.

"Gue juga, gue gak nyangka kalo Jungkook bakalan sama Eunseo" sahut Cha Eunwoo.

"Gue gak bisa bayangin gimana perasaan Yerim sekarang" ujar Yugyeom.

"Mereka berdua emang salah, mungkin ini karma buat Jungkook sama Eunseo" kata Mingyu.

"Kalo ini karma, karma ini gak adil. Yerim gak tau apa-apa kenapa harus hatinya yang patah"

Bambam, Cha Eunwoo, Yugyeom sama Mingyu mengernyit melihat Minghao bicara seperti itu sambil menangis.

Cha Eunwoo mendongakkan kepala Minghao "Lo nangis?"

Minghao melepas tangan Cha Eunwoo dari kepalanya, "Gue gak tega sama Yerim, dia dulu patah hati karena Mark, dan sekarang sama Jungkook. Gue cuma gak bisa bayangin kalo gue ada di posisi Mark atau Yerim yang harus rela ngelepas orang yang dia cintai. Gue gak bisa bayangin seberapa hancur Mark dulu dan seberapa hancur Yerim sekarang"

Mereka berempat menghela nafas berjamaah mendengar ucapan Minghao. Ada benarnya juga temannya itu, mungkin jika mereka ada diposisi Mark/Yeri/Jungkook mungkin mereka tidak tau bakalan sanggup atau tidak.

Jungkook menunduk dihadapan sang penghulu, akad akan segera dimulai setelah Eunseo duduk di sampingnya. Gadis itu masih ada di dalam ruang rias, walaupun Eunseo terlihat merengut dan tidak tersenyum, gadis itu masih nampak cantik.

Eunseo sudah duduk di samping Jungkook. Penghulu hendak memegang tangan Jungkook, tapi dia tidak mau.

"Tolong beri saya waktu 5 menit, saya ingin mengatakan sesuatu untuk orang yang saya cintai" kata Jungkook.

Tn. Jeon ingin menghampiri Jungkook, tapi ditahan oleh Sungjin. Sungjin bilang, Jungkook mau menikah sama Eunseo aja sudah syukur, karena sebelumnya Jungkook benar-benar tidak mau menikahi gadis itu. Memang siapa yang mau menikahi orang yang tidak kita cintai? Gak ada kan? Sampai akhirnya Jungkook mau menikah atas bujukan Sungjin.

Jungkook menghampiri naintyseven, seingat Jungkook, tadi Yerim duduk bersama mereka.

"Yerim mana?" tanya Jungkook.

"Pulang dianter Jaehyun" jawab Mingyu.

"Kenapa pulang?"

"Ya lo pikir lah, mana sanggup dia liat lo nikah sama cewek lain. Hari di mana harusnya lo nikah sama dia, hari di mana dia bahagia sama lo, malah lo nikah sama cewek lain" jawab Minghao yang masih menangis.

Jungkook diam mendengar ucapan Minghao, dia menghela nafasnya penuh kekecewaan.

"Maaf, gue terlalu terbawa suasana" lanjut Minghao setelah melihat ekspresi Jungkook.

Jungkook menepuk pundak Minghao, "Gapapa, ucapan lo bener kok"

Jungkook duduk di hadapan teman-temannya. Dia mengambil hpnya, ia berniat mengirim pesan ke Yerim.

*****

Jungkook
Maaf karena udah bikin kamu sakit hati, maaf juga udah bikin kamu kecewa dihari yang seharusnya menjadi milik kita. Aku nyesel sama apa yang aku lakuin dulu, harusnya aku gak bantu dia buat bikin Jaehyun jadi miliknya. Aku sangat menyesal, harusnya kamu yang ada di sini, di samping aku sekarang. Harusnya hari ini adalah hari bahagia kita, tapi ternyata? Karena kebodohan aku, kebahagiaan kita hancur.
Aku sangat berterimakasih sama kamu, aku belajar banyak dari kamu selama ini caranya menjadi orang yang lebih baik lagi. Aku juga sangat berterimakasih sama kamu, karena sudah mau mencintai aku dengan tulus, walaupun sekarang aku bukan orang yang beruntung bisa milikin kamu. Tapi aku bersyukur karena kamu pernah singgah di hati aku.
Sekali lagi aku minta maaf, maaf karena buat hati kamu luka untuk yang kedua kali. Aku janji, aku akan menjaga dia dengan baik, seperti apa yang kamu minta. Aku akan berusaha membahagiakan dia, seperti apa yang kamu mau.
Sekali lagi, aku minta maaf.
Aku cinta kamu Kim Yerim.
Read

Sekali lagi, Yeri kembali menangis sejadi-jadinya dipelukan Jaehyun setelah membaca pesan dari Jungkook itu. Hatinya benar-benar hancur sekarang, bahkan mungkin tidak ada sisa dari kepingan hati itu.

'Semoga kamu bahagia, Jeon Jungkook' - Yeri.
























































































~Finish~



Tunggu, jangan dihapus dulu. Ada prolog pasti ada epilog.
Tunggu, aku akan mempublishnya secepat mungkin. 💕
See you~ 🙋🏻

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

11.7K 800 25
[ONESHOOT] Berperan sebagai seorang istri memanglah bukan hal yang mudah, apalagi jika sang suami BUCIN nya gak ketulungan~ "Berakit-rakit ke hulu Be...
22K 1.9K 37
Apakah mencintai bisa sesakit ini? Jika memang begitu adanya, apakah membenci adalah obat untuk rasa sakit ini? Bukan salah cinta dan perasaan, tapi...
22.9K 616 6
Book ini adalah kumpulan cerita dewasa 18-21+ •Pastikan sudah berusia 18+ saat membaca buku ini •Jika terdapat adegan radikal/mature, saya harap pem...
932K 45.1K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...