His Dirty Little Cherry (Comp...

By Author_rere

144K 12.6K 341

Warning : Adult and explicit sensual content! Cherrie Perkins hendak kabur dari rumah dan juga pernikahannya... More

His Dirty Little Cherry
1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Epilog
Voucher Diskon April!

2

6.5K 510 15
By Author_rere

Gelap.

Aku tidak dapat melihat apa pun saat aku terbangun dari tidurku, sepertinya sesuatu menutup mataku karena aku dapat merasakan ikatan yang kencang mengelilingi kepalaku. Semilir udara yang dingin menyentuh kulitku seakan tubuhku tidak dilapisi oleh sehelai benang pun, aku mencoba bergerak untuk meraba tapi kemudian aku baru menyadari bahwa kedua tanganku terikat. Brengsek, apa yang terjadi? Di mana aku berada saat ini?

Jantungku berdebar ketika otakku mulai bekerja mengingatkanku kembali pada apa yang terjadi sebelum aku menutup mata. Ya, aku melarikan diri dari rumah kemudian di persimpangan jalan sebuah range rover berwarna hitam menghampiriku, lalu dua orang pria yang entah datang dari mana menangkapku dan mendorongku masuk ke dalam mobil itu.

Brengsek!

Aku menjadi panik, mencoba untuk berteriak tapi suaraku dibungkam oleh kain yang menyumpal mulutku. Hanya kakiku yang dapat bergerak dan menendang bebas. Siapa psikopat gila yang melakukan ini terhadapku? Aku tidak pernah memiliki musuh, bahkan aku hampir jarang bergaul dan berbicara kepada siapa pun termasuk rekan kerjaku. Satu-satunya orang yang pantas memiliki dendam kepadaku hanyalah Andy, tapi mustahil rasanya dia yang melakukan ini.

"Kau sudah bangun?"

Suara itu....suara yang berat dan dalam, aku tidak salah dengar, bukan?

Meneguk ludahku kasar, aku dapat merasakan sosoknya berdiri menjulang tinggi tepat sebelah kiriku. Aromanya tercium sangat tajam, menusuk hidung dan menyesakkan rongga dada karena aku masih sangat mengenali aroma itu meski dua tahun telah berlalu.

"Jangan terlalu banyak bergerak" dia menyentuh kedua pergelangan kakiku yang sibuk menendang bebas. Di bawah tekanannya itu tubuhku membeku dan nafasku memburu.

Panik dan ketakutan, itulah yang kurasakan sekarang, tapi gejolak yang entah muncul dari mana tiba-tiba saja tumbuh saat dia menjalankan telapak tanganya naik mengusap sepanjang tungkaiku. Demi iblis sialan, meski kedua tanganku tak terikat sekalipun aku pasti tetap mematung di bawah sapuan telapak tangan itu!

Semakin naik, tangan itu berhasil sampai di dadaku. Dia tidak meremasnya, melainkan menjepit puncak dadaku yang menegang karena udara dingin yang menerpa. Ngilu kurasakan hingga ke tulang, tubuhku spontan condong ke depan. Beruntung kain yang menyumpal mulutku menahan desahan yang tak mampu kucegah.

Punggungku kembali terhempas di ranjang yang empuk setelah lelaki itu menyingkirkan tangannya dariku. Dapat kurasakan ranjang bergoyang, dia bukan hanya naik ke atas peraduan tapi juga menindih dan mengurung tubuhku dengan sepasang lengannya.

Aromanya tercium semakin dekat dan kental. Aroma oud wood bercampur dengan aroma tubuhnya yang jantan. Aroma itu mampu membuat otakku lumpuh seketika sehingga aku terus mematung di bawah desakan tubuhnya.

Sesuatu yang lunak dan basah menyentuh puncak dadaku dengan gerakan yang memutar. Aku tebak itu adalah lidahnya. Tubuhku meremang dan menggeliat resah, dengan akal sehat yang masih tersisa aku bergerak mencoba untuk menghindari jangkauan lidahnya.

Tolong, jangan!

Itulah yang berusaha kukatakan dengan mulut yang tersumpal. Tapi tentu saja dia tidak mendengarnya dengan baik, dia justru meremas sepasang payudaraku kemudian melahapnya secara bergantian.

"Sial Cherry, aku sialan sangat merindukanmu!" suara yang berat dan parau itu diselimuti oleh kegusaran.

Cherry....

Hanya satu orang yang memanggilku dengan nama itu.

Ciuman-ciumannya yang ringan menjejaki ulu hati, tulang rusuk, hingga ke perutku. Aku bernafas dengan hati-hati saat ciuman itu tak kurasakan lagi, lalu aku bertanya-tanya apa yang membuatnya berhenti?

Tapi kemudian aku menemukan jawabannya, dia tidak benar-benar berhenti, dia hanya mengambil waktu sejenak untuk mengamati sasaran utamanya lalu kembali menyerangku di tempat yang paling privasi. Setetes air mata jatuh dan mengalir di pipi, aku tak kuasa—sangat tidak berdaya ketika lidah dan mulutnya menyiksaku dengan begitu kejam di bawah sana. Perutku bergetar halus sementara otot-otot kewanitaanku mengencang. Pinggulku bergerak mencoba untuk menghindari setiap serangan yang ia berikan tapi sama seperti sebelumnya, dia mencengkeramku dengan mudah lalu melahapku semakin rakus seakan ingin memberikan pelajaran karena aku terus melawan.

Bagaimana ia mencumbuku dengan mulutnya dan bagaimana lidahnya bermain-main di bawah sana membuatku semakin yakin bahwa dia adalah seseorang yang kukira. Aku meremas kuat tali yang mengikat pergelangan tanganku sambil berusaha untuk mengais nafas. Tanpa merasa malu, aku berteriak sangat kencang karena aku tahu suaraku teredam. Namun sialan, desahanku meluncur begitu saja karena dia menarik kain yang menyumpal mulutku tanpa peringatan. Aku tidak bisa mencegahnya, tubuhku meraung haus akan pelepasan dan hanya berteriak yang mampu kulakukan untuk melampiaskan perasaan luar biasa  yang menyelimutiku.

"C'mon Cherry, say my name, you know who i am" ucap lelaki itu, disela-sela lumatannya yang rakus dan membabi buta. 

Sepasang tungkaiku gemetaran. Di tengah ketidakberdayaanku, aku berusaha keras untuk tidak menyebutkan namanya dan membuat ia merasa puas karena telah berhasil memenangkan tubuhku.

"Ber....berhenti..." kataku, dengan nafas yang terengah.

Dia menghisapku semakin kuat sehingga pinggulku kini ikut gemetaran dan milikku pun berdenyut kencang, "Kau benar-benar ingin aku berhenti, sayang?"

Tidak!

"Y-ya"

"Aku tahu kau tidak ingin" sahutnya.

Mengabaikan penolakanku, dia membawaku semakin dekat pada pelepasan. Kali ini bukan hanya mulut dan lidahnya, dia juga menambahkan dua jemarinya untuk mengantarkan  Cherrie Perkins pada puncak kenikmatan.

"Oh, Tuhan!" aku menjerit ketika dia menggerakkan jemarinya dengan sangat liar untuk mengacak-acak kebutuhanku di bawah sana.

"Bukan nama Tuhan yang ingin kudengar sekarang, Cherry" interupsi lelaki itu, "Jangan menjadi keras kepala baby, sebut namaku"

Sialan.

Apakah aku gila karena sempat berpikir kalau aku tidak kunjung menyebut namanya dia mungkin aku bercinta denganku sekarang? Diam-diam aku mengharapkan hal terkutuk itu terjadi, aku merindukan sensasi dari cinta yang tidak sehat itu. Aku merindukannya.

Tubuhku semakin luluh lantak di bawah siksaannya yang mematikan. Dia tidak lagi memintaku untuk menyebut namanya, tapi aku tahu dia akan melakukan apa saja demi mendapatkan yang dia inginkan. Jemarinya menekan berulang kali titik yang paling sensitif di bawah sana, yang tentu saja sudah ia ketahui letaknya dengan baik. Aku terisak di tepi jurang kenikmatan. Wajahnya yang tampan terbayang di ingatanku dan saat itu juga aku mencapai puncak pelepasan sambil meneriakkan namanya dengan lantang.

"CONNOR!"

Tubuhku menggelinjang hebat. Dia menarik jemarinya dari celahku kemudian menghisap rakus cairan yang mengalir deras dari kewanitaanku. dia menghisapnya hingga tetes yang terakhir, lalu setelah ia merasa cukup puas ia menarik diri dan membuka ikatan pada mataku.

Aku mengerjap, cahaya yang begitu terang menyerang penglihatanku hingga perlahan aku dapat melihat wajah bajingan itu dengan jelas. Dia semakin tampan dari yang terakhir kuingat, tapi itu tidak mengubah kenyataan kalau dia adalah pria brengsek yang telah mempermainkanku dua tahun yang lalu.

Connor Fletcher.

Dia menyeka bibirnya yang basah lalu menyunggingkan senyum miring yang membuatnya terlihat semakin arogan. Aku menyambutnya dengan tatapan tajam dan wajah yang ketus, tapi dia malah terkekeh pelan kemudian menundukkan wajahnya hendak mencuri satu ciuman dari bibirku.

Aku segera memalingkan muka, nafasku masih memburu karena sisa-sia orgasme yang baru saja berlalu. Connor pada akhirnya hanya mengecup pipiku lalu berbisik tepat di telingaku dengan suaranya yang berat dan nada bicara yang mesra, "Senang bertemu denganmu lagi, my dirty little cherry"

Oh, bunuh saja aku sekarang.

— TBC —

Selamat malam minggu semuanya, semoga update malam ini dapat menghibur kalian ya (terutama buat yang jomblo✌) wkwkwk.

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

Continue Reading

You'll Also Like

95.7K 3.9K 15
Sacrifice's sequel (Mafia Romance) "Russian Love Story"
11.5K 870 8
Liza Levina pikir Jason hanya sekedar tertarik dengannya, lalu setelah itu menghilang setelah apa yang pria itu inginkan sudah didapatkannya. Tetapi...
2K 260 14
⚠️ π˜Ώπ™„π™Žπ˜Ύπ™‡π˜Όπ™„π™ˆπ™€π™ ⚠️ Semua buku hanya untuk bacaan pribadi (offline) tanpa maksud lain. Edit sesuai mood π™…π™–π™£π™œπ™–π™£ 𝙇π™ͺπ™₯𝙖 𝙁𝙀𝙑𝙑𝙀𝙬 𝙙�...