THE NOBLES

By bird_white15

187K 13.9K 1.1K

Para bangsawan yg menginginkan kebebasan,cinta,dan kebahagiaan,serta kisah putri bangsawan akasuna yg menikah... More

(PROLOG)
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX
XXXI
XXXIII { END }
( EPILOG )

XXXII

3.3K 318 20
By bird_white15

{} THE NOBLES {}
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Drap,drap,drap'

Suara kuda yang berlari dengan cepat terdengar oleh telinga banyak orang dijalan pedesaan, seorang penunggang yang memakai jubah itu terus memacu kudanya tanpa henti,seakan akan ia ingin cepat cepat sampai ke tempat tujuan nya,senyum bahagia terukir jelas diwajah nya yang cantik,didalam pikiran dan hatinya hanya keinginan untuk bertemu dengan ibunya

Apapun yang terjadi ia harus bertemu dengan ibunya dan membawa nya pulang agar bertemu dengan ayahnya yang selalu diam merenung,Sarada yakin Sasuke masih mencintai Sakura dan terus memikirkan nya, begitupun Sarada yang merasa rindu meskipun belum pernah bertemu dengan Sakura,

"Papa! Aku akan membawa mama!"

~<>~

Tadinya ia meneriakan akan membawa Sakura kembali dengan selamat, namun kenyataan nya tidak semudah itu, bahkan itu sangat sulit untuk dilakukan, entah harus cara bagaimana agar dia bisa masuk ke istana dan berbicara pada Sakura dan membawa nya. Tunggu apa pikiran nya sependek ini? Bagaimana dengan akibat yang harus ia tanggung?

"Huuhh aku tidak berpikir panjang" gumam nya lelah sembari memegang dahi nya yang terasa pening karena memikirkan banyak hal

"Tolong, tolong tangkap pencuri itu!"sebuah teriakan terdengar dari belakang Sarada,dan setelah teriakan itu,terlihat seorang pria yang tampak membawa sesuatu di tangan nya membuat Sarada terkejut,

Tak terlalu lama terkejut, ia pun langsung mengejar pria itu sembari terus mencoba meraih baju pria itu, ia tak akan membiarkan pencuri itu kabur begitu saja.

'Grep'

"Haha! Dapatkau-"

'Bruk'

Sarada menatap keatas dimana banyak kayu kayu yang akan mengenainya,ia menutup matanya, merasa pasrah akan situasi yang ia hadapi, ia berpikir mungkin ini balasan dari Kami-sama karena telah melawan Ayahnya sendiri.

'Grep'

'Brak'

Namun ia merasakan seseorang menarik nya dan menjatuhkan Tubuhnya dan tubuh orang itu jauh dari kayu kayu besar itu, beberapa waktu kemudian dia membuka mata nya dan mendapati Wajah seorang laki laki tampan yang tampak cemas,

"Apa kau baik baik saja?"

Sarada terdiam,seakan terpaku dengan tatapan laki laki yang baru saja ia temui itu.

Namun laki laki itu akhirnya berdiri dan mengulurkan tangan nya, Sarada pun akhirnya menerima nya dan berdehem ketika seorang gadis yang kecurian itu datang pada mereka, segera saja Sarada memberikan nya sembari tersenyum, gadis itu pun berucap terimakasih dan pergi.

Dan kini hanya Sakura dan Seorang laki laki asing didepan nya yang juga memakai jubah,

"Arigatou."

Laki laki itu tampak mengangkat sebelah alisnya karena tidak mendengar hal yang diucapkan Sarada,

"Apa?"
"Arigatou!"ujar nya sedikit keras sampai laki laki di depan nya mendengar nya,

"Ya."

Sarada membuka tudung jubah nya dan membungkuk.

"Namaku Sarada."

Laki laki itu tampak terdiam menatap wajah Sarada yang jelas,tampak merasa familiar dengan mata dan rambutnya,

"Aku tidak bertanya."

Sarada tampak menatap kesal laki laki didepan nya, baru saja laki laki ini menjadi malaikat sekarang sudah tampak seperti iblis,namun sesaat kemudian laki laki itu sedikit tertawa dan membuka tudung jubah nya juga.

"Shisui."ujar nya sembari tersenyum, membuat Sarada sedikit diam karena wajahnya yang tampan, sama seperti shisui, ia juga merasa familiar padahal belum pernah bertemu sebelum nya.

"Apa kau....seorang pendatang?"tanya Shisui sembari mengangkat sebelah alisnya, masalahnya melihat penampilan Sarada yang seperti seorang pengelana itu membuat Shisui berpikir bahwa Sarada berasal dari Daerah yang jauh,

"Ya-ya! Aku dari daerah timur!"

Shisui mengangguk kemudian menatap Sarada dari atas sampai bawah.

"Apa kau perlu sesuatu?"
"A-aku ingin bekerja di istana!"

Shisui tampak terdiam mendengar Sarada yang langsung mengutarakan keinginan nya, bagi shisui Sarada terlihat menarik dengan ucapan nya yang langsung pada intinya.

"Hn?"

Sarada mengigit bibir bawah nya merasa sudah terlalu terlambat untuk menarik ucapan nya, ia memang selalu seperti ini! Tak bisa mengatakan hal lain dulu!

"Ya aku ingin bekerja di istana!"
"Baiklah,ikut aku."

Sarada tersenyum senang ketika mendapat harapan dari Shisui, bukankah ini awal yang baik untuk rencana nya? Dewi Fortuna pasti sedang berbaik hati padanya!

~<>~

"Selamat datang kembali, pangeran mahkota!"

Sarada tampak terkejut dan mematung ketika menyadari orang yang berada disebelahnya adalah seorang pangeran mahkota! Calon Raja kerajaan Uchiha yang besar! Bagaimana bisa ia baru menyadari nya padahal sedari tadi ciri ciri nya telah ditunjukan dari diri Shisui?!

'apakah sekarang aku harus bersujud?! Memohon ampun karena tidak mengenali pangeran mahkota kerajaan ini?!' batin nya panik dengan tampang cemas dan wajah pucat,

Sementara Shisui yang menyadari perubahan wajah Sarada hanya tersenyum manis dengan polosnya, merasa tak bersalah dengan membuat Sarada bingung dan panik.

"Sarada-san, apa kau baik baik saja?"

Sarada ingin menangis rasanya, ia ingin terbang saja untuk menghindari Shisui, ia mencoba mengingat ngingat ketidak sopanan nya pada shisui selama perjalanan agar tidak dipenggal.

"Gomenasai Pangeran!aku pantas mati karena telah bersikap tidak sopan dan tidak mengenali mu!"

'tapi aku kan tidak ingin mati, papa...aku tidak ingin mati' batin nya sembari terus mengigit bibir bawahnya.

"Tenanglah,aku bukan orang yang suka memenggal kepala orang hanya untuk masalah kecil seperti ini."

Sarada menghela nafas lega kemudian memaksakan senyum.

"Kau bisa bekerja disini sebagai seorang dayang pribadi ku tanpa perlu diuji apapun."

Sarada tampak terkejut, bukankah ini terlalu mudah untuk memasuki istana besar sebagai seorang dayang? Jiwa sarada merasakan keberuntungan yang berkali kali lipat, bahkan langsung berada di samping pangeran mahkota yang satu satu nya orang yang ia kenali disini!

"A-arigatou"
"Hn."

'seperti papa.'batin nya ketika shisui merespon nya dengan 'hn', Sarada jadi merindukan ayahnya, bagaimana Sasuke makan dengan baik atau tidak dan bagaimana cara Sasuke hidup tanpa sebelah tangan nya dan tanpa didampingi Sarada, tiba tiba sarada jadi memikirkan nya..

"Baiklah, sampai jumpa"

'Grep'

Sarada menahan baju Shisui dengan Tangan nya, hal itu membuat shisui terpaksa berhenti berjalan dan menoleh kebelakang.

"Shisui-sama adalah satu satu nya orang yang aku kenal ditempat asing ini-"

Sarada mengigit bibir bawahnya karena merasa gugup,

"-kumohon jangan tinggalkan aku."

Shisui kembali tersenyum dengan permintaan Sarada.

"Baiklah,Sarada."

~<>~

Sakura memasukan tangan nya ke kolam ikan yang berada ditaman istana, ia merasakan kedinginan ditangan nya namun ia tak lantas menarik nya, ia mengingat ngingat apa yang terjadi padanya dan Sasuke dahulu, perjalanan panjang dengan mengisi hati satu sama lain menjadi ingatan terbaik dan terburuk baginya. rasa kebahagiaan nya direnggut sejak 17 tahun yang lalu, dan itu oleh Itachi uchiha.

Dunia berubah, kerajaan Uchiha semakin berkembang dengan baik, Sakura berhasil menjadi seorang Ratu yang sempurna dengan melahirkan dan mendidik anak nya dengan sempurna, namun ia tak bahagia.

Semua rakyat mengira Sakura bahagia atas ini semua meskipun Sakura tak pernah menampilkan Senyum lebar, namun kenyataan nya Sakura adalah orang yang sangat tidak bahagia disini, dia orang yang paling tersakiti.

Semua orang harus nya tau itu, namun mereka tak pernah peduli,hanya melihat luarnya saja membuat mereka yakin jika Sakura bahagia

"Ratu, kita harus pergi sekarang!"Sakura terdiam dan menatap kolam ikan itu sekali lagi sebelum akhirnya menarik tangan nya, ekspresinya yang awalnya sedikit lembut menjadi dingin dan datar,

"Baik, shizune."

Shizune menatap Ratu nya dengan pandangan bersalah dan juga cemas, tak ada perubahan di diri Sakura sampai sekarang, ia bagaikan boneka hidup yang tak memiliki ekspresi, bagaimana bisa Raja Itachi.. tega terhadap Sakura?

Jeritan dan tangisan Sakura yang berlangsung seminggu setelah kedatangan nya saat itu bahkan lebih baik daripada Sakura yang tanpa Jiwa.

~<>~

'TOK,TOK,TOK'

'Srek'

"Apa?"

Sasuke tampak menatap Naruto,Hinata,ino, Sai ,shikamaru dan Temari dengan pandangan Datar nya, ia bahkan menatap dingin pada anak anak mereka yang juga ikut datang beramai ramai kerumah nya, memang nya rumah nya sedang ada pesta?

"Sialan! Kau! Bagaimana bisa membiarkan Sarada pergi sendirian Kesana!?"teriak Naruto kesal, Memang Naruto sangat menyayangi Sarada,semenjak Kejadian itu ia,hinata,sai,ino,shika dan temari selalu berusaha membantu Sasuke mengurus Sarada, bahkan rasa sayang nya terhadap Sarada sudah sebesar rasa ayah kepada anak nya,

Namun Sasuke yang mendapat amarah dan kekhawatiran Naruto hanya terdiam dan menghela nafas panjang.

"Aku sudah melarang nya, tapi dia keras kepala."

Semua orang yang berada disana tampak cemas, dan Sasuke mengangkat Surat yang diberikan Sarada menggunakan satu tangan nya.

"Surat terakhir darinya."

Sai langsung mengambil surat itu dan membuka nya, mereka membaca bersama sama kemudian terdiam khawatir.

"Sudahlah tak apa, aku sudah mengirim Elang yang mengenal baik Sarada."

Naruto tampak kesal dan menatap tajam Sasuke.

"Sasuke! Apa kau tidak mengkhawatirkan anakmu sendiri? Kau tau bagaimana jika Itachi tau tentang Sarada kan? Ia pasti akan membunuhnya!"
"Ya.itachi adalah orang tergila di dunia ini, pasti ia akan membunuh Sarada."timpal shikamaru dengan logika nya.

Namun sekali lagi, Sasuke tak bergeming, ia tak akan menyusul Sarada, ia akan membiarkan anak nya, meskipun hati nya terasa tak nyaman dan takut, namun ia harus percaya pada anak nya, dengan begitu Sarada pasti akan selamat.

"Aku percaya dengan nya, dia adalah anakku."

Semua orang disana menatap Pandangan mata Sasuke yang kosong, mereka tau bahwa Sasuke juga merasa ketakutan.

~<>~

Sarada Berjalan sendirian ketika pangeran Uchiha harus pergi untuk urusan tertentu,dan disinilah Sarada dengan seragam dayang istana Uchiha, ia melihat lihat istana sendirian, istana yang bagi sarada sangat besar ini membuat nya tak biasa meskipun ia sering mengunjungi istana yahiko yang sama besar nya, Istana Uchiha terlalu rumit dengan banyak nya jalan,

Sarada melewati ruangan ruangan besar dan mengecek nya satu persatu, ia juga masuk ke Perpustakaan terbesar dikerajaan Uchiha dan berada di dalam selama beberapa menit, dan setelah keluar, dua dayang yang tampak kesal menyambutnya dengan garang.

"Hei apa kau tak tau peraturan disini?! Hanya keluarga kerajaan yang bisa masuk kedalam Perpustakaan ini!"

Sarada tampak kebingungan kemudian membungkuk,

"Gomenasai, sa-saya baru tau..saya baru disini..."
"Heh, alasan saja! Dari awal kau datang bahkan aku tidak menyukai mu!"

Seorang dayang menarik rambut nya paksa dengan keras dan membawa nya berjalan ketaman istana, Sarada yang mendapat perlakuan seperti itu berteriak kesakitan, dan menahan Diri agar tak menyerang kedua dayang yang memperlakukan nya dengan buruk.

"Apa yang kau harapkan? Menjadi permaisuri Shisui-sama?!"pukul nya keras pada Sarada ketika Sarada berhasil dijatuhkan nya ketanah.

Sarada tak membalas,sedari tadi ia menunduk dan menahan rasa sakit, bahkan memar yang berada diwajah nya berusaha ia tutupi agar tak terpukul lagi, ia tak boleh menyerang kedua dayang di depan nya, ini semua agar ia bisa bertemu ibunya!

'plak,plak,plak'

Sarada kuat, ia harus bertahan dari ini semua, Sarada selalu berusaha berdoa dalam hati dan memohon pada kami-sama, diam nya itu lah yang membuat dayang dayang melakukan kekerasan bertubi tubi pada Sarada.

"Hentikan!"

Satu kata penyelamat bagi Sarada membuat kedua dayang itu berhenti memukul Sarada,

Sarada masih menunduk ketika penyelamat nya datang, ia bahkan tak tau siapa yang menyelamatkan nya.

"Ra-Ratu Uchiha....???"

Sarada langsung menoleh ketika salah satu dayang memanggil orang itu dengan gemetaran.

Mata Sarada membulat, mata nya berkaca kaca ketika melihat seorang wanita cantik berambut merah muda yang tampak tegas dan berkharisma, Apakah ini benar ibunya? Pikirnya dengan kerinduan yang mendalam.

"Shizune-san, usir mereka berdua dari istana sekarang juga! Bagaimana bisa seorang dayang melakukan kekerasan didalam kerajaan ku?!"

Kedua dayang itu tampak memohon ampun dan berlutut didepan Sakura, namun Sakura tampak melewati nya dan menatap Sarada yang menangis tanpa suara itu, entah mengapa ia merasa tak asing dengan gadis didepan nya namun akhirnya ia mencoba membantu Sarada berdiri dan memapah nya berjalan.

Sarada tampak lemas, merasa terkejut dengan kehadiran Sakura dan merasa nyaman dengan perlakuan Sakura, ia mengikuti Sakura disamping nya dan terus menangis tanpa suara, ibunya, akhirnya, ia menemukan ibunya!

Ibu yang selama ini ia harapkan dan rindukan kini ada disamping nya,menjaga nya dan memperlakukan nya dengan lembut!

"Mama..."gumam nya membuat Sakura menoleh.

'apa dia merindukan ibunya?' batin Sakura sembari mempererat genggaman nya.

~<>~

"Apa kau baik baik saja?"tanya Sakura ketika Sarada selesai diobati.

Sarada tampak menatap Sakura dengan senyum manis yang entah mengapa melelehkan hati Sakura,

"Aku baik baik saja ma- ratu, Arigatou..telah.. menolongku." Sarada menahan mulutnya untuk memanggil Sakura 'mama' ia merasa Sakura tak akan mengenali nya karena Sakura tak ada disamping nya saat ia tumbuh besar.

Namun Sarada bisa mengenali Sakura begitu Saja, dan dengan yakin Sarada tau bahwa orang didepan nya adalah ibunya, ibu yang melahirkan dirinya.

"Baiklah, ngomong ngomong aku merasa asing dengan mu, apa kau dayang yang baru bekerja?"

Sarada mengangguk dan menceritakan kebenaran nya terhadap Sakura, mulai dari ia mengejar seorang pencuri dan ditolong oleh shisui, dan menjelaskan asal usulnya yang palsu.

"Shisui pasti melihat dirimu dengan baik, kuharap kau tidak mengecewakan ku."
"Aku akan melakukan yang terbaik jika Ratu mengajariku langsung!"

Sarada tampak menutup mulutnya ketika ia menyadari atas keberanian nya untuk meminta Ratu Uchiha mengajari nya langsung.

"Apa? Hahahahah." Tawa kecil nya membuat Sarada terdiam takjub, Sakura tampak cantik dengan tawa kecil nya.

"Ehem, berani berani nya kau memintaku langsung, tapi..karena keberanian mu, aku akan mengajari langsung sesuai permintaan mu."

"Be-benarkah? Arigatou Ratu Uchiha! Anda memang yang paling bersinar dan baik hati!"

Sakura tersenyum dan mengangguk.

~<>~

"Apa? Kau bercanda? Okaa-sama tak pernah tersenyum dan tertawa seperti apa yang kau ceritakan itu!"

Sarada tampak terdiam, benarkah apa yang dikatakan shisui? Sarada bahkan yakin tadi ia melihatnya langsung, ia memang tak ada yang melihatnya selain dirinya sendiri diruangan itu.

"Aku bertaruh dengan nyawaku! Aku benar benar melihatnya tertawa dan tersenyum!"

Shisui tampak menggeleng gelengkan kepala, tak pernah membayangkan Ibunya yang bersikap dan berwajah datar itu tersenyum dan tertawa,kalau pun terjadi....kenapa harus Sarada? Kenapa harus orang asing yang baru masuk ke istana? Apa yang dilakukan atau dikatakan sarada hingga berhasil membuat ibunya itu tertawa dan tersenyum?

"Itu mustahil."

Sarada terdiam sekali lagi, menatap Shisui yang tiba tiba murung,Sarada menyadari ternyata Shisui adalah adik tirinya, tapi bagaimana bisa Sakura menikah dengan Itachi, dan melahirkan shisui? Apakah Sakura meninggalkan Sarada dan Sasuke?

Karena pein hanya menceritakan bagaimana Sasuke dan Sakura datang ke kerajaan yahiko tanpa menjelaskan alasan nya membuat Sarada penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi?

~<>~

"Bagaimana dengan ini Ratu? Apakah aku sekarang lebih baik?"ujar Sarada sembari menunjukan hasil Rajutan nya, namun Sakura tertawa dan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Apa kau sungguh sungguh bisa merajut?"
"Tentu saja! Bibi bibi ku selalu mengajariku! Tapi aku lupa..."

Sakura tersenyum,

"Yasudah aku akan mengajarimu dengan baik, jadi kau harus sungguh sungguh."
"Baiklah."

Sarada pun mengikuti apa yang dikatakan Sakura,berulang kali salah pun Sarada tetap tak menyerah membuat sakura merasa senang bisa mengajari orang seperti Sarada.

"Siapa namamu?"
"Sarada."

'Deg'

"Sa-sarada?"
"Iya! Bukankah itu nama yang sangat indah Ratu? Papa bilang mama yang mengusulkan namanya langsung untukku!"

Sakura terdiam sebentar merasakan jantung nya yang berdebar kencang, Sarada adalah anaknya, apakah Sarada anak nya adalah orang yang berada didepan nya?

"Ratu apa yang harus kulakukan lagi?" Sarada bahkan tak sadar dengan perubahan Sakura yang mendadak,saat ia melihat Sakura yang tiba tiba diam,membuat ia sadar dengan apa yang terjadi, apakah Sakura tau tentang dirinya?

"A-ah...Sarada...namamu sangat bagus."ujar Sakura mengalihkan perhatian, ketika Sarada terdiam dan menatap intens pada Sakura,sakura memalingkan wajahnya.

'apa mama tak mengingat namaku?'

"Sudahlah, hahaha rajutan mu kali ini lebih baik dari yang tadi."
"Ini semua berkat kecantikan Ratu Uchiha."

Sakura kembali tersenyum.

"Kau ini bicara apa?"

'Sarada, dia tak mungkin..itachi bilang ia sudah pergi bersama Sasuke. Apa yang kuharapkan?'

Sementara itu diatas sana seseorang menatap mereka sedari tadi, menatap dengan tatapan iri dengan interaksi kedua orang yang berada dibawah nya yang tak pernah ia rasakan sebelum nya.

"Okaa-sama...tersenyun dan tertawa...namun...bukan karenaku?..."gumam nya dengan senyum kecewa kemudian pergi begitu saja dengan menyedihkan.

~<>~

Sasuke menatap Elang yang baru pulang ketika beberapa hari yang lalu ia kirimkan pada Sarada, ia mengambil surat yang berada dielang itu dan membaca nya dengan pelan, banyak hal yang diceritakan Sarada, namun tak sedikitpun Sarada membicarakan Tentang sakura, mengetahui Sarada baik baik saja membuat Sasuke bersyukur, sebuah permintaan agar Sasuke pergi saat musim dingin menjadi pemikiran yang sulit,

Sudah lama ia tak keluar dari Daerah kerajaan Yahiko, bagaimana jika ia bertemu dengan orang yang mengenalinya jika ia saja sudah dinyatakan meninggal dan dihilangkan jejak nya?

Tapi... Hatinya merasa rindu, apabila ia bertemu Sakura meskipun mustahil, ia sangat bersyukur meskipun hanya sekali, ia akan memeluk Sakura erat dan menangis dalam pelukan sakura, tapi....tetap saja keinginan nya yang terpendam harus dikalahkan oleh tujuan yang telah ia bangun dengan dinding yang tinggi, ia tak mau jika dinding itu harus runtuh hanya karena keinginan kecilnya.

"Sarada..lebih penting."

~<>~

Sarada menatap pintu yang sedikit terbuka, hari sudah sangat malam,dan seluruh anggota kerajaan telah tertidur, namun bagaimana mungkin sebuah pintu sebuah ruangan besar terbuka, ruangan itu seharusnya tak di Kunjungi oleh orang sembarang, setau nya hanya Ibu suri yang bisa memasuki ruangan itu

Rasa penasaran nya yang tinggi mengalahkan ketakutan nya yang tersirat diwajah nya, ia mendekati pintu itu dan mengintip sedikit, suara tangis laki laki memasuki indra pendengar nya, malam malam dan suara tangisan seorang laki laki, ada apa?

Sarada mencoba memasuki ruangan itu pelan pelan, seorang laki laki yang tampak ia kenal tengah terbaring di lantai sembari memeluk sesuatu, tangisan nya yang terasa mengiris hati itu membuat Sarada sedikit bersimpati, dan pelan pelan ia memegang pundak laki laki itu

"Shisui-sama..."ucapnya langsung ketika mengenali wajah itu,

Shisui terus menangis tak mendengarkan panggilan sarada, tak tau apa yang terjadi Sarada menatap Lukisan Sakura yang tampak tersenyum cerah berada dipelukan shisui,

Ia menatap sekeliling dan mendapati suatu lukisan besar yang berhasil membuatnya terkejut, ayah nya berada dilukisan itu! Bagaimana bisa?

'Grep'

Shisui tiba tiba memeluk Sarada sembari menangis keras, ia menceritakan apa yang ia baca dibuku catatan milik nenek nya, Ibu suri menceritakan cerita tentang bagaimana Sakura datang dari kerajaan Akasuna hingga Sakura yang dibawa paksa dengan keadaan yang memperihatinkan, bahkan disebutkan Sasuke telah meninggal dunia.

Sembari menangis Shisui menceritakan semuanya,dan Sarada terdiam mematung, semuanya menjadi jelas, namun Sasuke Uchiha masih hidup! Apakah alasan ia dilarang pergi karena jika itachi tau maka ia akan dibunuh?

Sudah semakin jelas, ayahnya adalah anggota kerajaan Uchiha yang tercoret karena Itachi membenci nya, ayahnya selama ini melindungi nya dengan baik, dan menahan rasa ingin bersama Ibunya kembali, setelah sadar akan semua itu Sarada menangis keras, hatinya terasa sakit memikirkan ayahnya dan ibunya,

Sasuke dan Sakura adalah dua orang yang saling mencintai namun dipisahkan oleh Itachi.

"Shisui...sebenarnya aku adalah...kakamu."

Dengan suara terisak dengan tangisan mendalam, Sarada menceritakan semuanya tanpa kebohongan sedikitpun, malam itu sebuah kebenaran diceritakan oleh keduanya untuk mengetahui apa yang terjadi dimasalalu.

-TBC-

See you next Chapter~ last chapter yah next nya~

Continue Reading

You'll Also Like

7.5K 736 16
[Sasusaku Fanfiction] [horor] [drama] [romance] [angst] "Kalau ada kesempatan, aku pengen ketemu kamu lagi di kehidupan selanjutnya. Tapi kamu janga...
82.5K 5.5K 21
All characters belong to Masashi Kishimoto. The stories belong to me. -Enjoy the stories♡♡♡
183K 17.1K 30
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
45.1K 3.7K 23
[✔] ❝𝙈𝙚𝙣𝙜𝙖𝙥𝙖 lelaki itu melukis di tengah salju?❞