Rockabye

By SmolJongin

62.8K 8.4K 1.3K

Jongin yang hidup serba kekurangan bersama anaknya, Haowen, rela bekerja sebagai apapun demi memberikan anakn... More

satu
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
dua belas
tiga belas
empat belas
lima belas
enam belas
tujuh belas
delapan belas
sembilan belas

dua

3.9K 500 79
By SmolJongin

Visualisasi (bisa di skip jika ingin berimajinasi sendiri)

1. Oh Sehun dan Kim Jongin (remaja)

2. Oh Siwon dan Oh Yoona

3. Kamar asrama, ruang kepala sekolah, sekolah

Semuanya berawal dari Jongin. Ialah yang bodoh di sini.

Pada awalnya, Jongin pergi ke ibu kota untuk pergi bersekolah SMA di SMA favorit Seoul karena ia mendapat beasiswa dari sekolah SMPnya.

Ia bersekolah dengan nyaman di sana. Tidak terkena bully, terkadang mendapat pujian dari guru karena mendapat beasiswa dan memiliki beberapa teman. Namun semua itu tidak bertahan lama.

Jongin bertemu dengan Oh Sehun, anak dari pemilik SMA swasta itu membuatnya jatuh cinta dengan segala kesempurnaannya. Wanita bahkan pria sekalipun mengaguminya karena apapun yang ia lakukan akan menjadi sorotan di sekolah itu.

Memiliki banyak prestasi di bidang basket, memiliki wajah tampan, kaya, dan postur tubuh yang bagus menambah alasan betapa populernya seorang Oh Sehun.

Tak hanya itu, keluarganya pun juga terpandang. Tak hanya SMA swasta tempatnya belajar, namun keluarganya juga mendirikan apartment Polo yang sudah berdiri di berbagai kota di Korea.

Oh Sehun, yang sangat susah digapai saat itu tiba-tiba menyatakan rasa suka padanya, si murid beasiswa.

Ia yang sangat bodoh saat itu sangat senang karena rasa suka yang ia rasakan dibalas oleh sang pujaan.

Tapi, tiba-tiba saja Jongin yang sebelumnya tidak dibully, kini menjadi bahan bullyan oleh siswa-siswi di sana setelah kabar bahwa ia dan Oh Sehun memiliki hubungan spesial.

Mereka--atau lebih tepatnya orang-orang yang tergila-gila dengan Oh Sehun tidak terima, siapa Jongin dengan mudahnya bisa berpacaran dengan Oh Sehun?

Jongin termasuk siswa berkasta bawah di sana, murid beasiswa, tidak terkenal, wajahnya pas-pasan, dan ketinggalan zaman.

Apa yang Sehun lihat dari dirinya?

Mungkin itulah pertanyaan-pertanyaan yang selalu dilontarkan oleh mereka.

Saat baru melangkah di lorong sekolah, Jongin akan mendapat lemparan kerikil kecil dari para murid di sana, lalu langkah selanjutnya ia akan dilempari telur, bahkan yang terparah, kepalanya pernah dibenturkan ke tembok hingga berdarah.

Namun ia hanya diam saat itu, ia mencoba untuk menjadi seseorang berkepala batu. Ia menutup telinga saat semua orang mencacinya karena ia jelek dan tidak pantas untuk bersanding dengan Sehun.

Mau melawan pun percuma, mereka punya uang yang dapat dengan mudah membuat dirinya dikeluarkan dari sekolah ini.

Jongin hanya memiliki satu orang teman yang masih mau berteman dengannya dan Jongin sangat bersyukur saat itu.

Do Kyungsoo namanya.

Jongin tidak tahu Kyungsoo bisa disebut teman atau bukan. Kyungsoo sering sekali mengumpatinya dengan kata-kata yang kasar hanya karena ia tak sengaja melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang berhubungan dengannya. Seperti tidak sengaja menyenggol, tidak sengaja menyentuh, bahkan tidak sengaja melihat kearahnya saja, bodoh, idiot, dan umpatan-umpatan lainnya akan dilayangkan kepada Jongin.

Tapi dibalik itu semua, hanya Kyungsoo yang tidak pernah ikut-ikutan dengan para bully disana. Hanya Kyungsoo yang masih peduli dengan mengantarkannya ke UKS saat kepalanya bocor karena dibenturkan. Dan hanya Kyungsoo yang masih menganggapnya sebagai orang biasa disaat yang lain menganggapnya sebagai.. jalang.

Hubungan Jongin dengan Sehun terbilang baik, dan Jongin merasa jadi orang yang paling bahagia saat itu karena ia bisa memiliki hubungan dengan cinta pertamanya--yang mana biasanya cinta pertama selalu gagal di orang-orang tertentu. Namun Jongin tidak.

Mereka berhubungan dengan baik, hingga tibalah saat Sehun meminta mereka melakukan seks untuk pertama kalinya setelah mereka berpacaran selama satu bulan.

Si bodoh Jongin yang saat itu dibutakan oleh cintanya kepada Oh Sehun menyingkirkan segala rasa takut dan ragunya kepada pria itu. Dan menyerahkan seluruh hati, tubuhnya, pengalaman pertamanya dan menyerahkan segala rasa kepercayaannya kepada Sehun.

Ia takut, Sehun akan meninggalkannya pada pagi hari setelah mereka melakukan seks. Namun tidak, ia terbangun dalam dekapan pria itu. Dan Jongin semakin mencintai dan mempercayai Sehun setiap harinya.

Gaya pacaran mereka mulai tidak sehat sejak seks pertama itu. Sehun sering memintanya untuk melakukan seks setiap mereka bertemu.

Jongin pun terkejut, Sehun yang dikagumi orang-orang disekolahnya ternyata seperti pecandu seks saat bersamanya.

Ia tidak bisa menolak saat itu, karena setiap selesai seks, Sehun tidak meninggalkan dirinya bak seorang jalang.

Namun pada suatu hari. Pagi-pagi sekali, Jongin terbangun dengan tiba-tiba di kamar asramanya saat rasa pusing dan mual melanda. Ia tidak nafsu makan, badannya lemas, wajah dan bibirnya sedikit pucat.

Ia merasa jika ada yang tidak beres dengan dirinya dan karena besok ia ada ujian fisika yang tidak bisa dilewatkan, Jongin memilih untuk pergi ke klinik dengan uang bulanannya setelah beralasan untuk pergi ke mini market kepada penjaga asrama.

Tapi, pilihannya untuk pergi ke klinik sepertinya salah untuk saat ini. Bukannya surat dokter dan obat-obatan sakit yang ia dapatkan, Jongin malah mendapatkan ucapan selamat karena ada nyawa lain di dalam perutnya.

Ya, dia hamil.

Dunia serasa mau hancur begitu Jongin mendengar nada bahagia dari dokter tersebut.

Dirinya, yang masih berusia 16 tahun sudah mengandung seorang bayi di dalam perutnya.

Dan itu adalah calon bayinya bersama Sehun.

Jongin menangis sesampainya ia di asrama.

Ia sungguh membenci dirinya sendiri.

Apa yang akan ia katakan pada Sehun nanti? Apa yang akan Sehun lakukan setelah ia bilang jika dirinya hamil karena seks mereka yang terbilang cukup sering itu?

Ia yakin, 100% jika anak yang dikandung adalah anaknya dengan Oh Sehun, karena Jongin hanya melakukan seks dengan pria itu.

Jongin berpikir dengan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Bagaimana masa depannya? Apakah Sehun akan menerima bayi ini? Apakah Sehun akan menjauhinya?

Dan apakah Sehun akan.. membencinya?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu menghantui masa muda Jongin.

Ia sempat berpikir untuk melakukan aborsi, atau bunuh diri saja, karena hanya itulah yang bisa ia pikirkan disaat tertekan seperti itu.

Akhirnya, ujian fisika yang ia khawatirkan besok ia tak pedulikan. Ia memilih untuk membolos 3 hari kedepan untuk menenangkan dirinya sendiri.

Jongin menghabiskan 3 hari tersebut hanya untuk menangis dan memikirkan bagaimana nasibnya ke depan. Jongin tidak mau ditendang keluar dari SMA impiannya, ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya yang sudah susah payah mengumpulkan uang untuk mengirimnya ke sini.

Tapi disaat yang bersamaan, ia tidak bisa untuk memendam kehamilan ini untuk 9 bulan kedepan. Apa yang akan ia lakukan saat perutnya membesar disaat ia masih akan sekolah untuk 3 tahun kedepan?

Tiba-tiba saja pintu asramanya yang terkunci terbuka, menampilkan Wali Kelasnya dengan ekspresi kesal terpasang jelas diwajahnya.

Saat ditanya oleh sang Wali Kelas, apa yang membuatnya tidak masuk ke kelas selama 3 hari berturut-turut, Jongin menjawab kalau ia sedang tidak enak badan.

Penampilannya yang menyedihkan dengan kantung mata hitam, bola mata merah dan hidung yang tersumbat mendukung semua kebohongan Jongin. Dan Jongin bersyukur akan hal itu.

Tapi sayang seribu sayang, Wali Kelas Jongin menemukan map yang berisi keterangan dokter jika ia positif hamil.

Jongin kembali menangis sambil kaki-kaki kurusnya bergerak untuk menyusul Wali Kelasnya yang membawa map tersebut untuk pergi menemui Kepala Sekolah, yang mana Kepala Sekolah itu adalah ayah dari Oh Sehun.

Ia tidak mau semuanya berakhir secepat ini.

Ia tidak peduli dengan dirinya yang sekarang jadi pusat perhatian dari siswa-siswi yang mengintip dari dalam kelas.

Sang Wali Kelas tetap berusaha menepis tangan Jongin yang mencoba untuk meraih map yang berada di genggamannya.

Jongin tetap mengejar hingga akhirnya mereka sampai di depan ruangan Kepala Sekolah.

Flashback

"Pak, saya mo--hiks--mohon jangan.."

"Tidak bisa, aku tidak akan menyembunyikan hal ini dari Kepala Sekolah. Jika aku melakukannya, aku yang akan ditendang dari sini!"

Pintu kayu dihadapan mereka terbuka setelah diketuk dan Jongin serta Wali Kelasnya dihadapkan dengan Kepala Sekolah beserta istrinya yang sedang berbincang ria di dalam ruangan.

"Selamat pagi, Tuan Oh Siwon dan Nyonya Oh Yoona."

"Ya, ada apa pagi-pagi seperti ini?" Lalu bola mata Siwon menatap aneh ke arah Jongin, "Dan apakah dia murid beasiswa itu? Kenapa kau tidak memakai seragammu, anak muda?" Siwon bertanya kepadanya, membuat Jongin gugup setengah mati.

"Maaf untuk mengganggu pagi anda yang cerah ini, Tuan dan Nyonya. Saya hanya ingin menyampaikan suatu hal. Dan maaf jika hal ini sangat tidak enak untuk didengar bagi Tuan dan Nyonya." Wali Kelas Jongin menyerahkan map itu dengan sopan ke atas meja besar Siwon.

Jari-jari Siwon membuka map, lalu Siwon tertawa murka saat melihat isi dari map itu. "Apa-apaan ini, hah?!"

Pak!

Semua yang ada diruangan itu terlonjak kaget karena teriakan Siwon yang berbarengan dengan lemparan map ke atas meja, kecuali Jongin yang sudah tahu jika hal ini akan terjadi.

"Apakah map ini milikmu?" Tanya Siwon dengan tenang namun mengerikan.

Jongin menundukkan kepalanya, ia menangis dalam diam. Secara tidak langsung ia menyetujuinya.

Yoona yang penasaran, mengambil map milik Jongin dan membaca isinya. Raut wajahnya berubah menjadi keras--marah saat melihat isinya.

"Kau diberi beasiswa untuk bersekolah di sekolah terpandang seperti ini untuk mengangkat nama sekolah dan keluargamu yang berada di desa, bukannya menjadi jalang seperti ini! Apakah impianmu hanya sampai sini? Apakah kau sengaja hamil diumurmu yang masih muda untuk menodai nama sekolah?" Yoona menyahut dari samping kanannya, ia sungguh tertohok dengan kata-kata yang keluar dari mulut wanita itu.

"M--maafkan aku.."

"Maaf? Untuk apa kau meminta ma--"

"Cukup, Yoona." Yoona terdiam saat Siwon kembali bersuara.

"Siapa yang menghamilimu?"

Jongin menggigit bibir bawahnya, ia mencoba untuk bungkam.

"Siapa yang menghamilimu?" Siwon menggeram dan Jongin hanya menggeleng.

"Apakah kau bisu?! Siapa yang menghamilimu?!" Siwon berteriak, dan Jongin sungguh merasa kecil disini.

Ia tidak punya pembela sama sekali, walau mungkin ia tidak pantas untuk dibela saat ini.

"Oh Sehun.." Jongin berbisik sambil terisak.

Ruangan tersebut hening setelah Jongin berbicara. Yoona dan Wali Kelasnya menggeleng tidak percaya, sedangkan Siwon tertawa terbahak.

"Anakku? Anakku Oh Sehun menghamilimu?! Lelucon macam apa ini?! HAHAHA!" Siwon menertawai jawabannya dengan kencang hingga membuat gendang telinganya sakit.

Jongin melihat dari ekor matanya jika Yoona bangun dari duduknya, kakinya melangkah ke arah Jongin dan--

PLAK!

Sebuah tamparan keras melayang ke pipi kirinya hingga membuat sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah.

"Orang miskin tidak tahu diuntung! Murahan sekali caramu untuk mendapatkan anakku. Anakku tidak mungkin mau menyentuh orang aneh sepertimu, melirik saja tidak mau dan kau bilang kau hamil anak Sehun?!" Yoona menempeleng kepala Jongin dengan keras hingga membuat Jongin mundur beberapa langkah. "Tidak punya otak! Apakah kau tidak punya sedikit pun pikiran untuk menyebut nama anakku di mulut kotormu itu?!"

"Panggil Oh Sehun ke sini, SEKARANG JUGA!"

Wali Kelas Jongin keluar dari ruangan secepat mungkin untuk memanggil Sehun, meninggalkan Jongin yang masih dikatai berbagai macam hinaan di dalam ruangan.

Hingga beberapa lama kemudian, Sehun dan Wali Kelasnya tiba. Sehun yang awalnya memasang wajah datar, terkejut melihat Jongin yang sedang menangis di kelilingi oleh kedua orang tuanya yang sedang marah besar.

"Ada apa ini?" Tanya Sehun heran.

Siwon melonggarkan dasinya, wajahnya memerah menahan amarah.

"Apakah kau mengenalnya?" Tanya Siwon kepada Sehun yang masih heran.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku dipanggil ke sini?" Suara Sehun agak meninggi di akhir kalimat.

"Baca itu." Siwon melempar map itu kepada Sehun. Lalu Sehun membaca kertas tersebut. Sehun terkejut, namun ia bisa mengendalikan ekspresinya.

Jongin hamil?, Sehun membatin.

"Katanya kau yang menghamilinya, hah, orang gila pun akan tertawa sampai mati jika mendengar kalimat dari mulut orang bodoh itu." Ucap Yoona tajam.

Sehun melirik ke arah Jongin yang menangis sesenggukan dalam diam.

"Kau? Hamil anakku? Mana mungkin!" Sehun tertawa, dan kalimatnya berhasil membuat Jongin berhenti menangis.

Jongin mendongakkan kepalanya, sebisa mungkin menatap Sehun dengan matanya yang menyipit karena bengkak saat menangis.

"S--Sehun.. Ak--aku bersumpah Demi Tuhan jika ini adalah anakmu.. Aku tidak berbohong, Sehun--hiks!"

Sehun tertawa canggung lalu berdecih, ia sungguh tidak mau kebiasaan buruknya (sering melakukan seks) diketahui oleh kedua orang tuanya.

"Apakah aku bahkan mengenalmu?"

Kalimat tersebut kembali melukai hati Jongin. Ia sungguh tidak menyangka kalimat jahat itu keluar dari mulut Sehun.

"Sehun.. Ku mohon percaya padaku.. Aku t--tidak pernah melakukannya dengan orang lain selain kau. Aku--"

"Sudah cukup basa-basinya!" Yoona berteriak dihadapan wajah Jongin. "Sehun sudah mengaku jika anak yang kau kandung bukanlah anaknya! Bahkan ia tidak mengenalmu! Berhentilah berimajinasi untuk mengandung anak Sehun!"

Badan Jongin bergetar kencang, ia sungguh merasa takut sekarang.

"Kim Jongin," Siwon berbicara. "Mulai hari ini kau akan dikeluarkan dari sekolah ini. Beasiswamu akan kucabut. Silahkan keluar dari ruangan ini dan bersihkan semua barang-barangmu dari asrama. Kehamilanmu akan membuat reputasi sekolahku jelek. Dan," Siwon membuka laci meja kebesarannya dan mengambil dompet dari sana. Ia mengeluarkan banyak lembaran uang dan kemudian melemparkannya ke wajah Jongin yang menatap kosong ke arah Sehun. "Itu uang untuk tutup mulut. Jangan pernah bilang jika kau mantan siswa di sekolah ini, apalagi mengaku jika anak yang kau kandung ini adalah anak Oh Sehun. Kau akan kumasukkan ke dalam penjara untuk pencemaran nama baik jika melakukannya.

Dan kalian bertiga, keluarlah dari ruanganku! Kepalaku seperti mau meledak sekarang." Siwon memijat kepalanya yang pening sedangkan Yoona masih mengendalikan emosinya.

Sehun sebagai orang pertama yang keluar ruangan ayahnya. Jongin yang melihat Sehun pergi, sontak langsung mengejar pria tinggi itu. Jongin mencoba melepaskan tangan sang Wali Kelas yang menahannya untuk mengejar Sehun.

"Sehun! Sehun.. Ku mohon percayalah padaku!" Jongin berucap sambil air matanya menetes dengan deras di kedua pipinya. Ia tak peduli dengan orang-orang yang sudah ramai berkeluaran untuk menyaksikan dirinya yang mengejar Oh Sehun dengan menyedihkan, dan juga tak ia pedulikan telapak kaki yang berdarah-darah tertusuk beling hingga mengotori lantai lorong karena lupa memakai alas kaki sedari tadi.

Sehun tetap berjalan tanpa merasa tergubris dengan Jongin yang meraung-raung dibalik tubuhnya.

Hingga akhirnya Sehun tak bisa menggerakkan sebelah kakinya karena kakinya dipeluk oleh Jongin dengan erat.

Sehun melirik ke bawah dan mendapati Jongin dengan penampilannya yang seperti seorang pengemis.

"Lepaskan." Sehun berucap tanpa menoleh ke arah Jongin.

"Sehun, kumohon.. Setidaknya percaya padaku, Sehun--hiks. Aku ti--tidak berbohong sama sekali kepadamu.." Jongin menggeleng dan badannya terguncang karena Sehun yang masih berusaha melepaskan pelukan pada kakinya.

"Lepas, bodoh!"

"Aku mencintaimu, Sehun.."

Ucapan Jongin membuat Sehun menghentikan gerakan dikakinya.

"Aku sungguh mencintaimu.. Aku rela melakukan apapun agar kau bisa percaya padaku.." Jongin menulikan pendengarannya saat siswa dan siswi yang berada di lorong mulai membicarakan dirinya yang sungguh terlihat seperti parasit di sebuah pohon yang indah.

Membuat semua orang seperti ingin memusnahkannya.

"Kau kira, kita berhubungan selama ini karena aku cinta padamu?" Sehun memasang wajah datarnya disaat Jongin berhenti menangis dan mendongak ke atas. Menatap wajahnya dari bawah. "Aku hanya ingin bermain-main saja denganmu, tapi kau terlalu terbawa perasaan.

Dan tolong, jangan melakukan cara murahan untuk mendapatkanku. Kita, atau mungkin aku tidak melakukannya dengan cinta jadi, mana mungkin janin itu bisa tumbuh di dalam perutmu?"

Siswa dan siswi yang menyaksikan mereka mulai berbisik membicarakan kehamilan Jongin dan hal-hal lain yang membuat Jongin semakin membatu.

"Lagipula, disaat aku bisa mencintai orang yang lebih, untuk apa aku mencintaimu?" Sehun berucap berbarengan dengan lepasnya pelukan erat Jongin di kakinya, membuat Jongin terjungkal ke belakang.

Sehun melangkah lebar-lebar untuk segera meninggalkan Jongin di belakangnya yang sekarang sudah seperti samsak untuk siswa siswi di sana.

Jongin diam seperti biasanya. Ia pasrah dengan pukulan, tendangan, jambakan, air ludah dan makian yang keluar dari mulut mereka.

Yang hanya bisa ia lakukan saat itu adalah, meringkuk untuk melindungi bayinya yang masih kecil didalam perut dari berbagai serangan yang ia terima.

"Argh.."

To Be Continued

Oh iya, buat yang nunggu updatean cerita lain sabar ya. Soalnya diriku kalo ngetik cerita itu tergantung mood, dan akhir-akhir ini diriku lagi bersemangat sama cerita rockabye. Ya maklum lah, ini cerita pertama yang genrenya begini. Dan makasih juga untuk respon bagusnyaaaaa

Disini Sehunnya jahat banget emang tapi keselnya jangan sampe ke bawa di real life yaaa. Inget ini ff, cuma imajinasi wkwkwk

Sekarang di setiap chapter bakal gue kasih visualisasi supaya yang rada susah buat berimajinasi tempat (kyk gue) bisa lebih mudah membayangkan😁😁😁

Btw diriku baca komen2 di chapter satu pada sedih ya?? Wkwk diriku kira kurang ngefeel hehe

Jangan lupa votementnya, soalnya votement ngebikin gue semangat buat ngelanjutin😘😘😘

Bubye🐥🖤🐻

Continue Reading

You'll Also Like

58.8K 6K 19
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
431K 34.6K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
45.8K 4.3K 42
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
627K 18.3K 14
LAPAK BROTHERSHIP ✔️ NOT BOYS LOVE...❌ SUDAH END TAPI TETEP VOTE + FOLLOW PROSES REVISI Kamu tahu obsessi? Ya apa saja bisa dilakukan bahkan bisa m...