Letting Go (JJP) [End]

By Ukhchan

2.1K 200 13

Masa masa bahagia dan juga sedih dari Jebom dan Jinyoung di tahun pertama kuliah dengan beda kampus. ff perta... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
CHAPTER 5
Epilogue

Chapter 2

272 30 2
By Ukhchan

CHAPTER 2

Author pov
Jb hanya terduduk diam di kamarnya, tatapan matanya kosong seperti tidak ada yg menarik lagi. Suasana dingin yg merasuk sampai ketulang tak membuat ia bergeming, dia sampai tak menghiraukan gelapnya malam, tak ingin beranjak untuk menyalakan lampu ataupun pemanas ruangan. Hanya terangnya layar ponsel yg menerangi ruangan itu.

Jb's
Aku melangkahkan kaki ku menuju kelas yang sepertinya akan membosankan, yep kelas literatur. Masih tidak habis pikir kenapa kelas ini wajib, jadi mau tak mau harus mengikuti kelas ini. Aku sudah nelihat Jackson di bangku paling belakang dan Mark tidak terlihat batang hidungnya.
"Yo! Mark?" sapaku sambil menjatuhkan pantat ku di bangku sebelahnya
"Oh, mornin'" jawabnya simpel dan menjatuhkan kepalanya di meja "entahlah" sambungnya tetap pada posisi yang sama

*bzzzt bzzzt*
Aku mengalihkan perhatianku karena getaran dari ponsel ku, dan aku tersenyum melihat notifications yg masuk dan jariku menari dengan cepat untuk membalas pesan itu

"Siapa?" tanya Jackson saat sadar aku tertawa kecil

"Hmm... Jinyoungie" kataku singkat tanpa mengalihkan pandanganku dari ponsel "Oh!  Sepertinya aku akan sibuk malam ini"

"Haaa..." Jackson hanya memberiku helaan nafas panjang

"What?" kataku mengalihkan pandangaku dari ponsel dan melihatnya dengan bingung

"Nope, hanya saja-" kata kata Jackson terpotong oleh dosen yang datang tepat waktu

_skip time_

Akhirnya setelah waktu yang menbosankan, tiba saatnya makan siang. Aku dan Jackson menuju cafetaria untuk mengisi perut yg sudah protes untuk diisi.

"Mornin'!" suara yang tak asing lagi di telingaku apa lagi Jackson, kami menoleh dan mendapati Mark berjalan dengan wajah ceria dan membawa nampan kearah ku dan Jackson duduk

"Morning?" kataku heran "Kau tak liat jam kah sebelum kesinin" lanjutku sedikit kesal

"Ahh... Kita kan baru bertemu, jadi gak salah salah amat bilang selamat pagi pada kalian kan?" jawabnya sambil duduk di depan ku dan disebelah Jackson

"Kemana saja kau baru datang jam segini?" kalimat pertama yg diucapkan Jackson pada Mark

"Sorry, kesiangan" jawab Mark ringan

"Haa... Aku tak tanggung jawab kalau kau tak bisa ikut ujian, oke" kata Jackson sambil menghela nafas

Sebenarnya Mark bukan anak yg malas, aku bisa katakan anak yg rajin bahkan. Hanya saja, rajin itu dia pusatkan pada sesuatu yang kurang tepat, yup rajin main game. Aku yakin alasan dia kesiangan karena begadang main game online, dan itu yg membuatnya sering telat atau bahkan tidak kuliah seperti tadi pagi. Tapi kalau masalah tugas, dia akan menyelesaikan dengan cepat. Saat kutanya kenapa dia bisa mengerjakan tugas dengan cepat, jawabanya adalah biar dia gak kepikiran tugas saat main game.

Waktu makan siang kami habiskan dengan obrolan tidak berfaedah kita. Obrolan tentang game dan lebih banyak gombalan Jackson dan Mark. Hanya bisa menahan diri dengan mereka. Lalu perhatianku teralihkan pada ponsel yg ada di saku dan mengeluarkannya. Aku terkaget dengan pesan yg masuk, sepertinya ada yg tidak beres dengan Jinyoungie.

"Kenapa Jae?" tanya Mark padaku yg sadar akan perubahan raut wajahku

"Hmm? Ah, tidak sepertinya ada yg salah dengan Jinyoungie" jawabku mengalihkan pandanganku sebentar ke arah Mark dan kemabli sibuk dengan ponselku "Tidak biasanya dia membatalkan janji seperti ini"

"Jae?" kata Mark pelan

"Sepertinya dia sedang sakit, jika tidak dia jarang membatalkan janji kencan" lanjutku tanpa melihat ke arah Mark

"Jae? Kau yakin itu Jinyoungie?" entah kenapa suara Mark sedikit aneh, seperti tak percaya dan bingung

"Eh? Tentu saja, nih" kataku sambil menunjukkan layar ponselku padanya

"Tapi Jae, bukankah-" kata kata Mark terpotong karena sebuah roti bersemayam di mulutnya

"Hmm?" gumamku menunggu Mark melanjutkan kalimatnya

"Sebaiknya kau jemput dia, biasanya dia tidak mau dirumahnya kan saat sedang sakit" kata Jackson penuh pengertian

"Ahh! Kau benar Jack! Aku pergi dulu!" kataku sambil menyahut tas yang ada di kursi sebelahku dan pergi meninggalkan mereka berdua

_skip time_

Aku membaringkan tubuh lemah Jinyoung di tempat tidur. Suhu badannya sangat tinggi dan wajahnya merah karena demamnya. Dengan segera aku mengambil handuk dan sebaskom air dingin, dan mengompres kepalanya. Aku tahu dia sering terkena demam saat pergantian musim, tp ini sudah pertengahan musim dingin dan tidak biasanya dia seperti ini.

"Uhm... " gumam Jinyoung dan mengarahkan pandangannya padaku

"Hei! Ada yang tidak nyaman?" kataku sambil mengusap pipinya

"Hyung? Aku dirumah mu?" jawabnya sambil mencoba bangun dari tidurnya

"Hei hei, tidak perlu bangun. Kau demam tinggi tau dan yep kau di rumah ku, kenapa?" kataku sambil menghentikan gerakannya untuk bangun

"Terima kasih hyung" jawabnya lemah dan memejamkan matanya lagi, tertidur pulas

Aku mengganti handuk di kepalanya dengan yg baru, setelah memastikan dia tidur dengan nyaman aku keluar untuk menelfon keluarganya. Aku tahu dia tidak mau membuat keluarganya khawatir, tp jika keluarganya tidak tau pasti akan lebih mengkhawatirkan bukan.

Setelah dua kali berdering, aku mendengar suara yg ku kenal. Yep, kakak perempuan kedua Jinyoung.

"Hallo, noona?" sapaku memastikan

"Oh, Jaebom-ah! Kanapa?" sahut suara di seberang

"Ah, bukan apa apa sih. Sepertinya Jinyoung akan menginap dirumahku, dia terkena demam lagi" kataku tanpa basa basi

"Uhn? O-oh baiklah nanti kusampaikan pada Eomma" sahutnya sedikit kaget

"Noona, ini kan sudah sering terjadi, kenaoa kaget?" tanyaku sedikit bingung

"A-a... Tidak bukan apa-apa. Hanya saja ini masih pertengahan musim, tidak bisanya terkena deman di waktu seperti ini" sahutnya, aku masih bisa tahu dari suaranya kalau noona sedikit kaget

"Ahh, aku juga kaget tadi. Tapi demamnya sudah agak mendingan" jawabku sambil mengaduk bubur dipanci yang sedang ku masak

"O-oh, Jaebom-ah, aku harus pergi sekarang. Terima kasih infonya, bye" katanya terburu-buru

"Mm-hmm, bye" jawabku singkat dan memutus telfonnya

Bubur yang ku masak sudah matang, aku menyiapkannya pada mangkuk tak lupa dengan air dan obat demam.  Aku menuju kamarku untuk membangunkan Jinyoung agar dia meminum obatnya. Sebenarnya aku tak tega untuk membangunkannya, tapi apa boleh buat ini agak dia cepat sembuh.

"Jinyoungiee~~" kataku sambil menyentuh pipinya dengan jariku pelan berharap dia bangun dengan colekan ringan tanganku

"Mmm... Waee?" sahutnya pelan dan hampir tak terdengar

"Makan dulu dan minum obatnya" kataku sambil membuka penutup bubur dan membiarkan baunya merangsang hidung kecilnya

"Aku tidak nafsu makan hyung" mendengar jawabannya, aku mendekatkan wajahku ke arahnya dan menngecup bibirnya pelan "apa yang kau lakukan hyung, kau bisa tertular demamku" katanya dengan kaget dan membuka kedua matanya dengan lebar

"Kau harus makan ini" jawabku singkat dan mengambil sendok yg sudah penuh dengan bubur dan menaruhnya di depan mulutnya dan Jinyoung hanya menatap bubur itu dengan malas "atau kau mau aku suapi dengan cara lain?" aku mengangkat sebelah bibirku, tanpa berkata kata dia hanya membuka mulutnya dan memasukkan bubur itu ke mulutnya
Aku tahu dia tak nafsu makan tapi aku berhasil membuatnya menghabiskan bubur itu dan meminum obatnya, meskipun lama.

Aku melihat jam dan ternyata sudah selarut ini. Waktu berjalan cepat saat aku mengerjakan tugasku, walaupun begitu tugas yang menggunung ini masih saja belum selsai. Aku memutuskan untuk menyudahi kegiatanku dan tidur. Aku membaringkan tubuhku di seblah Jinyoung yg tertidur sangat pulas, demamnya juga sudah tidak setibggi tadi. Aku mendekatkan tubuhku padanya dan melingkarkan tanganku ke bahu dan lehernya, menariknya dalam pelukanku
"Good night" kataku pelan sambil mengecup dahinya.

(a/n: mereka tidur di posisi kayak gini, tp bukan dengan baju kayak gitu oke wkwkwk)

=====================
Yaharoooo!!!
Bagaimana ceritanya? Membosankan? Aku tahu chapter ini sedikit membosankan tapi apa boleh buat wkwkwk

Maafkan kalau sangat cringe😂😂😂

Mungkin chapter depan bakalan banyak jjp momentnya, karena chapter depan ma-ups... No spiler 😆😆

Sampai jumpa minggu depan!!! 🙌🙌

Continue Reading

You'll Also Like

15.7M 990K 35
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
72.4K 10.2K 36
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
30.8M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...
755K 56.2K 52
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...