πΏπ‘œπ“‹π‘’ πΌπ“ˆ √

By cherrittae

106K 11.2K 695

jadi cinta itu ........? More

Perkenalan Tokoh
-01-
-02-
-03-
-04-
-05-
-06-
-07-
-08-
-09-
-11-
-12-
-13-
-14-
-15-
-16-
-17-
-18-
-19-
-20-
-21-
-22-
-23-
-24-
-25-
-26-
-27-
-epilog-
ending song

-10-

3.2K 400 18
By cherrittae

Taehyun membuka pintu ruangan Soobin. Dimana disana Soobin tengah duduk bersandar di atas ranjangnya. Soobin tampaknya sudah tidak sepucat beberapa saat yang lalu, ketika pemuda itu meraung kesakitan dan membuat Taehyun panik.

"Gimana keadaan lo?" tanya Taehyun sembari menaruh kantong obat yang baru saja ia tebus di apotik.

"Hm. Baikan." jawab Soobin singkat.

Taehyun hanya mengangukan kepalanya.

"Oh iya, mana hp gue?" tanya Soobin begitu teringat pada benda persegi kesayangannya.

Taehyun menyeruput minuman yang barusaja ia beli di kantin rumah sakit. "Gue lupa bawa."

"Cih." Soobin kembali menyandarkan kepalanya ke tembok. Ia sebenarnya sejak dulu anti dengan bau rumah sakit, sampai membuat kepalanya pening.

"Asam lambung lo naik, jadi mulai sekarang perhatiin makanan lo." ucap Taehyun tanpa menatap lawan bicaranya. Ia hanya sibuk dengan ponsel dan juga minumannya.

Soobin kembali mengangkat kepala, menoleh Taehyun dengan tatapan berbinar. "Astaga manis banget, segitunya lo khawatir sama gue?"

Taehyun melirik dingin, "gue ngga lagi bercanda ya, bodoh."

"Dih, ya ya ya." Soobin menggerutu. Anak yang satu ini memang tidak bisa di ajak bercanda, ucap Soobin dalam hati. "Oh ya, jangan bilang sama yang lain ya kalau gue di rawat--"

Ceklek

"Ya tuhan, kenapa lo bisa sampe kaya gini, Soobin?" Yeonjun yang di buntuti oleh Beomgyu tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya dan langsung membuat kehebohan di ruangan yang semula tenang ini.

Baru saja Soobin ingin mengatakan kepada Taehyun untuk jangan memberi tahu siapapun kalau ia tengah sakit dan di rawat disini, tapi sepertinya Taehyun sudah terlebih dulu mengabari mereka.

Soobin menghembuskan napasnya pasrah.

"Taehyun yang bawa gue kesini." jawab Soobin seadanya.

Yeonjun dan Beomgyu menatap Taehyun penuh tanya.

"Dia ngerang kesakitan di perutnya, terus gue harus gimana selain bawa dia ke rumah sakit?" ucap Taehyun.

Yeonjun mengangguk paham. Taehyun memang paling bisa di andalkan. "Terus apa kata dokter?"

"Asam lambungnya naik, suhu badannya juga tinggi."

"Cih, udah gue bilang, makan yang teratur dan jangan makan sembarangan!" omel Beomgyu pada Soobin seraya menunjuk-nunjuk wajah pemuda itu. Seolah ini menjadi kesempatannya untuk bertindak sesuka hatinya pada Soobin.

"Hm. Ya ya ya." Soobin sebenarnya paling tidak nyaman di katakan sakit oleh orang lain. Menurutnya sakit itu hanya untuk orang yang lemah saja. Tapi apa boleh buat, pagi tadi perutnya tiba-tiba sakit dan ia tidak kuat menahannya. Jika hanya demam sebenarnya ia bisa menahannya.

"Kai ngga bareng kalian?" tanya Taehyun saat menyadari ada sesuatu yang kurang dari mereka.

"Tadi dia bilang Yuna ngajak dia makan siang, tapi gue udah kasih tau dia kalau Soobin masuk rumah sakit." Yeonjun menaikan dirinya untuk duduk di tepi ranjang Soobin.

Soobin memandang Yeonjun selidik, "terus lo nyuruh dia kesini?"

Yeonjun mengangguk.

Soobin langsung memejam matanya gusar.

Jangan sampe anak itu malah ngajak Yuna kesini. Soalnya kalau Yuna kesini pasti dia bakal ngasih tau Lia juga. Ahh, malu banget pasti kalau Lia tau gue sakit sampe di rawat inap kaya gini.

Ceklek

Kai membuka pintu ruangan Soobin. Sontak semua yang ada disana mengalihkan perhatiannya pada pemuda itu. Apalagi ia tidak datang seorang diri, Yuna mengekor di belakangnya.

Soobin mengerjapkan matanya terkejut, padahal baru saja ia berharap agar Kai tidak membawa sahabat kecilnya itu kemari. Namun sepertinya kali ini ia belum beruntung.

"Dih, ada-ada aja lo!" ucap Kai sembari menghampiri mereka semua.

Yuna melambai kecil memberi salam. Kemudian memberikan kue yang ia bawa kepada Beomgyu. Beomgyu langsung menyimpannya di atas nakas dengan hati-hati.

"Semoga cepet sembuh, Soobin." ucap Yuna.

Soobin terkekeh, "besok juga gue pulang kok."

"Cih, bukan lo yang mutusin." sambung Yeonjun pada Soobin.

Yuna terkekeh pelan, "oh ya, Lia lagi di jalan mau kesini juga."

Mendengar itu, sontak Soobin membulatkan matanya. Prediksinya seratus persen benar.

"Lo ngasih tau Lia?"

Yuna mengangguk.

"Kenapa? Nanti dia ngira gue sakit parah lagi sampai harus di rawat--" ucap Soobin.

"Sakit lo bakalan jadi parah kalau gue ngga cepet-cepet bawa lo kesini!" Taehyun memutus ucapan Soobin, yang sukses membuatnya seketika membungkam kembali mulutnya. "Cih, padahal tadi lo sampe guling-guling di lantai nahan sakit di perut lo itu."

Soobin mendelik, "cih, diem deh lo."

Melihat Soobin di skakmat oleh Taehyun, semua orang disana hanya terkekeh menyaksikan mimik kesal Soobin.

Tok

Tok

Ceklek

Semua orang menoleh kearah pintu begitu mendengar suara ketukan dari sana. Kepala Lia mencuat dari balik pintu dengan hati-hati. Takut-takut ia salah kamar dan atau mengganggu.

Lia langsung masuk begitu melihat penghuni kamar ini adalah Soobin. Di belakangnya, ikut serta Ryujin yang menemani.

"Hai," sapa Lia pada semua. "Soobin, lo baik-baik aja?"

Soobin mengangguk malu. Ia menggaruk keningnya salah tingkah. "Gue udah ngga apa-apa. Cuman sakit perut biasa kok. Taehyun bilang asam lambung gue naik."

"Bukan gue yang bilang, tapi dokter." ucap Taehyun. Sekali lagi, ucapan Soobin di potong oleh kalimat pedas Taehyun.

Soobin mendesis, "sshhtt, iya. Tapi lo kan yang bilang ke gue. Bukan dokter."

Sementara itu, Ryujin hanya diam sambil sesekali melirik Beomgyu. Sebenarnya ia tidak mau ikut kemari, tapi karena Lia memaksa dengan alasan hanya dirinya seorang yang bisa mengantarnya, akhirnya Ryujin pun bersedia.

Bukan apa-apa, ia hanya tidak mau melihat Beomgyu. Karena ia pasti akan gugup dan tak bisa mengendalikan debar jantungnya.

Ya, separah itulah dirinya.

"Ryujin, lo kenapa? Sakit?"

Suara bariton itu jelas milik Beomgyu. Yang pasti sukses membuat Ryujin tersedak dengan ludahnya sendiri. Apakah Beomgyu menangkap basah dirinya yang sedang menatap kearahnya?

"Hah, ng-ngga. Kenapa emang?"

"Ngga sih, cuman muka lo agak pucet dikit."

Tiba-tiba saja Beomgyu mendekat pada Ryujin dan menaruh telapak tangannya pada kening Ryujin. Perlakuan itu sukses membuat Ryujin menegang dan terpaku. Hatinya menjerit karena kini jarak mereka begitu dekat. Jantungnya semakin berdebar kencang. Apakah ia akan terkena serangan jantung saat ini juga?

"Lo yakin ngga apa-apa?" tanya Beomgyu sambil menatap Ryujin lekat. Tak tanggung-tanggung, pemuda itu sampai meraba kedua pipi Ryujin.

"Pipi lo juga anget lho..."

Jelas anget lah! Itu karena ulah lo, Beomgyu!

Lia pun mendekat, ikut menangkup kedua pipi Ryujin. "Bener, pipi lo anget, Jin. Kenapa ngga bilang sih kalau lo lagi sakit? Jadi gue ngga bakal maksa lo buat nganterin gue kesini tadi."

Suasana hati Ryujin menjadi kalut. Kacau jika ia ketahuan kalau sebenarnya ia sedang mati-matian menyembunyikan perasaannya pada Beomgyu yang mereka kira adalah dirinya sedang sakit.

"Kayaknya gue h-harus ke kamar mandi!" Ryujin langsung beringsut keluar dari ruangan itu. Membuat semua orang yang ada disana saling menatap bingung.

"Kalau gitu gue anterin Ryujin dulu ya!"

"Biar gue aja yang anter. Lo tenang aja disini." ucap Beomgyu sambil menahan pergerakan Yuna.

Karena ia merasakan ada yang aneh, Beomgyu pun mengikuti Ryujin keluar dari ruangan itu. Entahlah, seperti ada sesuatu yang Ryujin sembunyikan.

"Kayaknya emang lagi musim ya? Gue harap kalian jaga badan kalian supaya tetep sehat." ucap Yeonjun yang langsung di angguki oleh yang lain.

"Oh ya, kemana Yeji sama Chaeryoung?" lanjutnya.

Lia menoleh, "lo kaya yang ngga tau Yeji aja sih. Dia pasti nolak kalau tau ada lo disini!"

Yeonjun langsung terkekeh, "hahahah iya, bener juga. Terus Chaeryoung?"

"Tadi pagi dia bilang sama gue kalau dia mau berkunjung ke rumah saudaranya di Bundang. Ngga tau juga sih, yang jelas sampe sekarang dia belum ngabarin gue lagi." jawab Lia.

Yuna mengangguk, "tapi kadang anak itu juga ngga ada kabar sama sekali."

Ke bundang? Padahal beberapa menit yang lalu gue ketemu dia di rumah sakit ini.

Taehyun sebenarnya ingin mengatakan pada mereka kalau ia bertemu dengan Chaeryeong di rumah sakit ini, tapi ia cepat-cepat mengulurkan niatnya itu kembali karena ia tidak ingin mencampuri urusan mereka. Siapa tau Chaeryeong memang menyembunyikan keberadaannya dari mereka karena sebuah alasan sendiri.

Iya, sedewasa itu lah Taehyun dalam berpikir.

"Gue keluar dulu." pamit Taehyun pada yang lain.

"Kemana?" tanya Yeonjun.

"Nyari angin."

"Gue ikut!"

Yeonjun dan Taehyun pun pergi keluar bersama.

"Kai, anter gue pulang yuk." ucap Yuna tiba-tiba.

"Apaan, gue aja baru dateng masa lo udah mau pulang aja sih?" Pekik Lia.

Yuna lalu melirik jam di tangannya. "Ayah pulang sekarang. Gue harus masakin sesuatu buat dia."

"Cih, ya udah."

"Kalau gitu gue anterin Yuna pulang dulu ya..." ucap Kai pada Soobin.

Soobin mengangguk, "hm." Kemudian ia melirik Yuna, "makasih udah mau jenguk gue, Yun."

"Sama-sama, cepet sembuh!" ucap Yuna sambil menepuk pundak Soobin.

Kai dan Yuna pun meninggalkan ruangan tersebut. Menyisakan Soobin dan Lia yang kini hanya berduaan disana.

"Eh, lo udah makan?" tanya Lia pada Soobin.

Soobin menatap Lia dengan kedua mata berbinar. "Gue udah kenyang."

"Hm? Maksudnya lo udah makan?" tanya Lia bingung. Namun rupanya Soobin malah menggelengkan kepala.

"Terus kenapa lo bilang kenyang kalau lo belum makan?" Lia yang kini duduk di depan ranjang Soobin menopang dagunya.

Soobin tersenyum tipis dan memusatkan tatapannya pada kedua iris indah milik Lia.

Merasa Soobin memandangnya lekat seperti itu, bukannya malu seperti gadis-gadis pada umumnya, Lia justru malah semakin mendekatkan dirinya agar Soobin bisa dengan leluasa memandangi wajahnya dari dekat. Ia tentu paham, kalau Soobin akan mengatakan kalimat gombalan. Lia tidak sebodoh itu untuk tidak paham.

"Apa sih? Kenapa natap gue kaya gitu?" goda Lia.

Jujur, dengan begini, Lia pun jadi bisa memperhatikan lekuk wajah Soobin dengan jelas. Wajah tampan berlesung pipi seorang pemuda yang beberapa waktu terakhir ini telah mengisi hari-harinya dan juga hatinya.

"Gue udah kenyang cuman dengan kehadiran lo disini, Lia."

Mendengar itu, Lia tersenyum lebar. Dengan mata berbinar, ia menatap pemuda itu tulus.

"Kalau gitu gue bakal nemenin lo disini supaya lo  kenyang terus, Soobin."

Continue Reading

You'll Also Like

13K 2.3K 21
[COMPLETED] ❛❛ Aku benci semua orang, termasuk... ... diriku sendiri ❜❜ #setiap chapter pendek, bacanya ga sampe 5 menit Γ—β€’ Endβœ” Γ—β€’ Tolong tinggalkan...
4.7K 1.2K 34
--- Jennie Kim dan Jongin Kim. Pasangan idol yang terpaksa putus karena hubungan keduanya di ketahui oleh fans. Jennie yang lebih banyak bekerja dan...
58.8K 1.4K 64
[ SUDAH DIPERBARUI ] - Supernatural βœ… NEWJEANS adalah grup beranggotakan 5 orang di bawah ADOR, dan Label HYBE. Anggotanya terdiri dari Hanni, Minji...
190K 23.1K 49
"katanya ratu kok dipanggilnya nyai?" started: 24-02-20 finished: 23-04-20