[2] Ugly Kim | taesoo [✔]

By hippoyeaa

275K 53.2K 8.9K

[Proses Penerbitan] Jisoo, si cantik yang harus bertransformasi menjadi seorang Ugly Kim demi memenuhi persya... More

✍ revisi
Ugly Kim
Part 1 | Big mama
Part 2 | Onepunch girl!
Part 3 | Onepunch-girl (2)
Part 4 | She is
Part 5 | Bencana
Part 6 | Ex
Part 7 | Laugh of loud
Part 8 | Laugh of loud (2)
Part 9 | Deal
Part 10 | He is
Part 11 | Ex (2)
Part 12 | Ari is Ari
Part 13 | What's wrong boss?
Part 14 | A snake
Part 15 | Plan
Part 16 | What happen?
Part 17 | Clear
Part 18 | Peek A boo
Part 19 | What's wrong kim?
Part 20 | Gossip
Part 21 | Trisome
Part 22 | What's wrong boss? (2)
Part 23 | Family
Part 24 | Question
Part 25 | Trisome (2)
Part 26 | Sweet talk
Part 27 | Sweet Talk (2)
Part 28 | Hate You
Part 29 | Bad Bitch
Part 30 | Bad Bitch (2)
Part 31 | Avacadabra
Part 32 | Surprise
Maafkan aku
Part 34 | New York (2)
Part 35 | Games
Part 36 | Tonight
Part 37 | Like&Love
Part 38 | Last
Hello, Lee!
Girlfriend for rent
‼ PENGUMUMAN PENTING ‼

Part 33 | New York

5.9K 1.3K 343
By hippoyeaa

ps. bisa dibilang lanjutan surprise✌
____________________________________

New York adalah kota terpadat di Amerika Serikat, dan pusat wilayah metropolitan New York yang merupakan salah satu wilayah metropolitan terpadat di dunia.

Sesuai ajakan Taeyong kemarin, sekarang dia ada di New York setelah menempuh perjalanan udara selama 26 jam. Sampai bandara mereka transit sebentar ke apartement. Untuk dua hari kedepan mereka tinggal di 737 Part Avenue. Apartement mewah dengan nuansa klasik yang elegan terletak di kawasan pusat kota, dimana sekitar jalan penuh bangunan-bangunan elit.

Jisoo tertegun melihat kanan-kiri jalanan penuh bangunan mewah. Belum lagi ketika kakinya menginjak di gedung 737 Part Avenue, dia melongo berdecak kagum tanpa henti. Terserah dikata-katain katrok sama bule, penting dia bahagia bisa tinggal dua hari di tempat mewah. Gratis pula.

Terbiasa melakukan perjalanan jauh tak membuat Jisoo jet lag. Dia setia mengikuti Taeyong, ke mana pun sang boss pergi, dia mengekor di belakang sekalian jaga-jaga biar tak hilang di tengah jalan, dengan mata melihat kanan-kiri—siapa tahu bertemu bule modelan Bill Skarsgard, lumayan bisa diajak kenalan.

Bisa jadi juga ketemu jodoh di sini. Siapa tahu, ‘kan? Selama jomblo dan menghalu itu gratis, berharap di siang bolong itu boleh-boleh saja.

Jisoo belum memberitahu Yuta soal keberadaannya di New York. Dia juga meminta Ari supaya tidak memberitahu Yuta. By the way, Ari sempat marah karena Jisoo ke New York bertemu Yuta tanpa dia. Bahkan sebelum berangkat, Ari merengek di depan kamarnya. Merangkul kedua kaki Jisoo layaknya anak kecil merengek di kaki sang ibu minta dibelikan permen.

Apartement yang mereka tinggali terdiri dari empat kamar dalam satu ruangan. Jisoo memilih menempati kamar bagian barat, Taeyong tentu dia tahu dmana kamarnya.

Setelah merehatkan sejenak tubuh, Taeyong langsung pamit meninggalkan apartement. Dia bersama pria bernama Ten, Jisoo tidak diajak, hanya diminta tetap tinggal di apartemen selama dia pergi.

Lantas kesempatan itu dia manfaatkan untuk menghubungi Yuta, mengajak temannya itu bertemu.

“Sialan, Jis! Nggak bilang-bilang ke New York!” omel Yuta marah. “Tinggal di mana? Nanti sore aku samperin.”

“737 Apart Avenue,” balasnya. “Tahu nggak?”

“Deket dari kantor. Nanti sore aku ke sana,” katanya. “Gunanya ikut ke New York ngapain?”

“Nggak tahu,” Jisoo tak mengerti juga kegunaan dia ikut ke New York untuk apa. Taeyong pergi sama Ten, dia ditinggal. Bossnya tak mengatakan apa pun, hanya minta Jisoo tetap tinggal di apartemen. Sebelumnya Jisoo sempat mengobrol singkat sama Ten, dan ternyata pria itu salah satu pengurus cabang perusahaan di New York. Dia sudah lama bekerja di bawah kepemimpinan Madam Young. Ten juga mengaku kenal Yuta, dan mereka tinggal satu apartement, semua itu berkat Madam Young.

“Ya sudah, kamu istirahat. Nanti aku kabari lagi.”

“Bawain makanan ke sini. Laper nih.”

“Iya!”

Senyum Jisoo menggulum lebar. Dia tak sabar bertemu Yuta melepas rindu. Ingin sekali memeluk temannya itu sepuas-puasnya mengantarkan rindu lima hari tak bertemu.

...

Menjelang sore Jisoo telah siap bertemu Yuta. Dia berdandan sangat cantik sore itu, tanpa makeup jeleknya pastinya—tenang, dia tidak akan ceroboh. Jisoo sudah sedia masker di dalam tas jika sewaktu-waktu Taeyong memintanya kembali. Sebelum pergi dia sempat mengirim pesan ke bossnya, pamit keluar bertemu Yuta. Taeyong juga memberinya kabar, dia akan pulang tengah dini nanti. Pekerjaannya masih banyak dan itu menyita waktu seharian.

Untuk hari ini dia aman dengan identitas aslinya.

“Yutaaaa...!” Dia berteriak keras memanggil pria yang menunggu di depan pintu masuk apartemen.

Yuta baru akan balik badan sebelum Jisoo menabrak tubuhnya. Gadis Kim ini tanpa segan langsung memeluk dari belakang sambil merengek, “Kangennn...!”

Jemari Yuta mengusap sepasang lengan yang memeluk tubuhnya. Dia tersenyum dan berkata, “Aelah, baru lima hari nggal ketemu.” Lalu dibalas cubitan ringat perut oleh Jisoo. Yuta mengaduh sakit, dan Jisoo melepas pelukan.

“Ngeselin!” dengusnya mendorong punggungnya.

Yuta tertawa. Dia balik badan, merenggangkan kedua tangan memberi kode kalau dia juga merindukannya, dan Jisoo segera memeluk tubuhnya lagi.

“Rindu berat ya, Jis?” bisiknya, dan dibales oleh ledekan Jisoo, “Salah! Yang berat itu berat badanmu!”

“Beratan mana, aku atau kamu?”

“Kamulah!” ujarnya mendongak menatap dagu runcing milik Yuta. “Lima hari kamu tinggal aku kurusan.”

“Kurusan dari mana, sih?” Saat berniat melihat, Jisoo tak mengizinkan. Dia masih betah dipeluk olehnya.

Yuta berdecak. “Mau sampai kapan dipeluk?”

“Sampai rindu hilang.”

“Katanya laper?”

Jisoo kembali mendongak, kali ini tatapan mereka saling bertemu. “Lapar bisa ditunda. Rindu nggak bisa.”

“Alasan!” balasnya tersenyum ketika melihat senyum di bibir Jisoo.

Entah dia terpesona atau karena rindu yang luar biasa tak terbendungi, Yuta secara sadar mencium singkat bibir Jisoo. Membuat gadis dipelukannya membulatkan mata kaget.

Eh, tumbenan....

“Kangen kan, sama aku?” Reaksinya tertawa dan dibalas Yuta, “Iya ... mungkin.” Lalu mereka tertawa bareng melepas rindu.

Serindu itu mereka.

Sementara di flatmate, Ari sedang meratapi kesendirian. Kasihan banget sendirian ditemani TV yang sejak tadi tersetel secara acak. Lagian acara TV tak ada yang menarik.

Dia kesepian, serius. Biasanya jam segini ada Jisoo sama Yuta nemanin dia bercanda di sofa, atau mereka main kartu sambil tawa-tawa kompakan. Ari rindu ingin bertemu. Rindunya semakin besar ketika Jisoo dengan sialannya mengirimi foto selfie bersama Yuta.

_______________________

Ari: BODO AMAT AKU GAK LIHAT
Ari: mauuuuuuuuuu (ಥ ͜ʖಥ)
Ari: tau ah sebel sama kalian

Ari keluar
_______________________

Sudah tahu Ari sedang kesepian di suasana hati merindu, malah dipamerin foto. Dasar mereka yang tidak peka sama hati dan perasaan Ari.

“APA SIH, GANGGU AJAA!” rutuknya teriak-teriak marah mendengar bel flatmate berbunyi.

Langkah panjangnya menuju pintu flatmate, Ari siap mencaci maki siapapun yang bertamu dikala dia sedang merindu. Belum pernah diamuk perempuan merindu, hah?

“Ngapain kamu ke sini?” tanyanya galak. Membuat Myungsoo tersenyum kaku, karena kaget dibentak.

Dia berdehem berusaha tenang dan menarik senyum. “Saya ke sini mau meminta maaf atas sikap saya kemarin—”

“Perminta maaf Anda tidak diterima karena basi!” ujarnya menutup kasar pintu. Membuat Myungsoo meloncat ke belakang sambil mengelus dada.

Di dunia oranye ini, ternyata masih ada perempuan segalak Ari, astaga.

...

Pukul lima pagi, Jisoo terganggu oleh ketukan pintu di luar kamarnya. Dia mengerang frustasi di atas kasur, merasa terganggu dengan suara ketukan pintu.

“ARI INI MASIH PAGI!” teriaknya frustasi sembari menyembunyikan kepala di bawah bantal. Namun sayangnya, ketukan di luar masih terdengar dan makin menjadi.

Jisoo mengerang kesal sampai melempar bantal ke arah pintu. Tetap ketukan itu tidak berhenti. Lantas dia turun dari ranjang sambil mengomel-ngomel siap memarahi Ari.

Dia masih belum sadar di mana dia berada.

“Apa sih, Ar, ganggu banget kamu!” bentaknya setelah pintu dibuka lebar.

“Dakota?”

“Hah!” Dia mendengus kesal, masih belum sadar dengan siapa berbicara dan siapa pula yang berdiri di depannya. “Ini masih pagi, aku ngantuk mau tidur! Awas kamu ketuk pintu lagi!” ancamnya berniat menutup pintu, namun langsung ditahan oleh Taeyong.

“Kim?”

“Iya, ini Kim Ji ... soo,” barulah sadar betapa cerobohnya dia pagi ini.

kabar baik untuk kalian semua, tiga atau empat part lagi bakalan the end ( ͡°³ ͡°)

dari awal emg udah niat karakter taeyong-jisoo diperlambat, kalian gak perlu khawatir gak ada yang diskip dicerita ini atau mereka asal disatukan pakai embel2 'jadian' hohoho gak segampang itu ferguso.

harusnya kalian peka misteri kesepuluh daftar perempuan belum terungkap siapa saja, kecuali mbak seulgi si nomer satu, lisa dan tia. Masih ada tujuh lho (ಥ ͜ʖಥ) terus papanya jisoo, madam young, yuta, dan terbaru ari-myungsoo hahaha sesuai janji lebaran ugly kim end 🙊

btw kemarin ada nanya soal fmv hehe iya benar itu fmv lama 2017, pernah kuupload buat fanfic juga tapi gak jadi. dulu unameku blackpxxink masa-masanya lol sama g5r sekarang hippoyeaa, kita satu orang satu akun ya hehe ✌

Continue Reading

You'll Also Like

11.9K 1.3K 28
Bertemu kamu adalah takdir terindah dalam hidupku Visualisasi Park Gunwook as Gasha Pharita as Dista
118K 9.6K 86
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
1.6K 220 8
Makan hati banget gasi punya cowok cuek? Status pacar, tapi kelakuan serasa bukan pacar. Katanya sayang, tapi gak pernah peka sama sekali. Bahkan bua...
1.7K 96 9
cerita dengan visual character boys planet. (bxg)