Part 21 | Trisome

5.3K 1.2K 137
                                    

Karena aku happy habis ngelihat kim update foto cantik tanpa virus snow, jadi aku update ehehe🙊

ps. jgn ambigu sama sub-judul haha
____________________________________

Jisoo, Ari, Yuta.

... tiga serangkai yang kini saling berpelukan berbagi kesedihan bersama. Mereka belum tahu keputusan kantor, apakah Yuta akan dipecat atau dimutasi.

Seandainya dipecat, tidak masalah, toh, mereka sanggup menampung biaya hidup Yuta selama menganggur. Namun apabila Yuta dimutasi, mau tak mau, mereka terpaksa pisah. Jisoo maupun Ari tak sanggup membayangkan hidup berpisah bersama Yuta.

"Ntar siapa yang bangunin aku kerja?" Ari membungkus pinggang Yuta, menyandarkan kepala di pundaknya. Matanya sembab terlihat ingin menangis.

Jisoo di samping kanan juga memeluknya. "Kalau aku boring, siapa yang bakalan aku peluk? Ari? Yang ada aku dibanting ke lantai, Yut!" lirihnya sedih.

Yuta tersenyum tipis. Terbayangkan Jisoo dibanting Ari ke lantai tanpa ampun. Ari memang begitu, setiap kali Jisoo mencoba memeluknya, dia akan teriak marah dan memaki, lalu berakhir menyeretnya sampai jatuh ke lantai. Giliran dia yang boring, pasti akan menganggu Jisoo seenaknya.

"Kapan lagi hidup tanpa aku?"

"Yuta, ih ...!!!" Mereka kompak mencubit pinggangnya, membuatnya mengaduh sakit sebelum kemudian tertawa bersama.

"Habisnya kalian lebay."

"Kita lagi sedih malah dikatai lebay!" omel Jisoo dan Ari menambahi, "Tau nih, gak ada terima kasihnya."

"Terima kasih," balasnya cepat. "Udah tuh."

"Nyekik orang dosa nggak, sih?"

"Gak Ar, halal!" Jisoo sebal, sementara Yuta yang tertawa bebas, merasa puas dengan melihat ekspresi marah mereka. Kesedihannya cepat memudar begitu bersama kedua sahabat terbaiknya ini. Yuta langsung merangkul keduanya, berterima kasih karena telah peduli dan mau menjadi temannya.

"Tanpa aku kasih tahu, kalian pasti ngerti aku saya—"

"Gak, gak tahu!"

"Kasih tau kita, please," goda mereka mengembalikan suasana flatmate seperti biasanya.

"Oke," kata Yuta. "I hate you girls!"

"We hate you more!" balas mereka kompak sebelum berhambur kepelukannya.

"Udah dong, badan kalian berat, woi!"

"Bodo amat."

"We fuckin' hate you, Jerk!" Ari mencubit-cubit pipi Yuta dengan gemas begitu pula Jisoo mengikutinya.

"Udah, woi, badan kalian berat!"

Mereka berhenti lantas melepaskan pelukan.

"Nasib Minhyun gimana?" tanya Jisoo penasaran.

Ari menatap Yuta yang kini berdehem sambil mencari posisi nyaman duduk di sofa setelah bebas dari pelukan para lady. "I broke up with him."

"WHAAAAAAAT?!"

"KOK BISA?!" Jisoo kaget, "jangan-jangan kalian broke up Minhyun jadi—"

Yuta memotongnya cepat sebelum gadis Kim menuduh Minhyun. "Kita baru putus dua jam lalu."

"Bukannya kamu sayang dia?"

"Yes, but ... aku gak mau orang lain tau tentang dia."

Ari tak terima dengan keputusan Yuta yang memutuskan Minhyun hanya untuk melindungi pria itu. "Tahu satu ya, harus tau dua-duanya, biar fair!" menambahi, "sampai aku tahu dalang semua ini, bakalan mampus dia sama aku!" Dia tak main-main dengan perkataannya. Ari selalu serius jika itu menyangkut kedua temannya.

[2] Ugly Kim | taesoo [✔]Where stories live. Discover now