[2] Ugly Kim | taesoo [✔]

נכתב על ידי hippoyeaa

275K 53.2K 8.9K

[Proses Penerbitan] Jisoo, si cantik yang harus bertransformasi menjadi seorang Ugly Kim demi memenuhi persya... עוד

✍ revisi
Ugly Kim
Part 1 | Big mama
Part 2 | Onepunch girl!
Part 3 | Onepunch-girl (2)
Part 4 | She is
Part 5 | Bencana
Part 6 | Ex
Part 7 | Laugh of loud
Part 8 | Laugh of loud (2)
Part 9 | Deal
Part 10 | He is
Part 11 | Ex (2)
Part 12 | Ari is Ari
Part 13 | What's wrong boss?
Part 14 | A snake
Part 15 | Plan
Part 16 | What happen?
Part 17 | Clear
Part 18 | Peek A boo
Part 19 | What's wrong kim?
Part 20 | Gossip
Part 21 | Trisome
Part 23 | Family
Part 24 | Question
Part 25 | Trisome (2)
Part 26 | Sweet talk
Part 27 | Sweet Talk (2)
Part 28 | Hate You
Part 29 | Bad Bitch
Part 30 | Bad Bitch (2)
Part 31 | Avacadabra
Part 32 | Surprise
Part 33 | New York
Maafkan aku
Part 34 | New York (2)
Part 35 | Games
Part 36 | Tonight
Part 37 | Like&Love
Part 38 | Last
Hello, Lee!
Girlfriend for rent
‼ PENGUMUMAN PENTING ‼

Part 22 | What's wrong boss? (2)

5.7K 1.2K 315
נכתב על ידי hippoyeaa

Selamat berbuka puasa
___________________________________

Taeyong tiba-tiba menjadi baik dan patut dicurigai. Myungsoo sampai melabelinya aneh, sewaktu di rumah tiba-tiba menanyainya hal random yang menurutnya 'tumben'. Jarang sekali dia sebagai kakak melihat sikap adeknya seperti itu.

"Ajakin ke taman hiburan." Myungsoo asal menjawab. Belum sampai menjelaskan, Taeyong keburu pergi.

There he is ....

Berada di taman hiburan bersama sang sekretaris. Saat pertama kali ke taman hiburan waktu dia kecil, semenjak dewasa belum pernah menjajakan kaki ke taman hiburan—ah, pengecualian saat mengutit Myungsoo bersama Jisoo waktu itu. Dia kira malam rabu taman hiburan sepi, tahunya ramai. Banyak orang memenuhi jalanan, saling menyenggol, dan berdesakan. Taeyong yang baru tiba bersama Jisoo mendadak diam dan menatap hamparan manusia di taman hiburan dengan pikiran bingung.

"Mau ke mana?"

"Hm?" Jisoo sendiri lebih bingung, "kok nanyanya ke saya?"

"Saya bertanya, bukan minta ditanya," balasnya sempat meliriknya sebelum fokus melihat depan. "Mau ke mana?"

"Boss mau ke mana, saya ngikut."

"Kim, itu bukan jawaban."

Astaga, bossnya ada masalah apa sih malam ini? Mendadak membingungkan.

"Yang ngajakin kemari, kan, Boss. Jadi saya nurut—"

"Kamu mau ke mana, saya ikut kamu!" potongnya cepat. Berdiri sambil berdebat di tempat umum, tanpa sadar menjadikan mereka bahan tontonan orang-orang. Taeyong berdehem menahan egonya.

"Kok jadi saya?" Jisoo masih belum paham juga.

"Kim!"

"Iya, apa?" sahutnya cepat.

"Kamu mau ke mana, saya ikut kamu Kim, masih belum jelas?" Terselip nada kesabaran di suaranya.

"Boss, tumbenan bilang begitu ...."

"Terserah!"

"Kebiasaan," omelnya menyesal. Dasar laki-laki jiwa perempuan!

"Oke, terserah saya mau ke mana dan Boss dilarang mengomel!" Ancamnya duluan sebelum menyusuri taman hiburan bersama Taeyong mengikutinya bak anak itik.

'Terserah' memang pernyataan terkutuk. Terserah versi Taeyong dan Jisoo jelas berbeda. Untuk itu, dia berusaha mengesampingkan egonya, dan Jisoo tidak main-main dengan pernyataan 'terserah'-nya. Dia membanting Taeyong tanpa ampun, dari memasuki wahana anak-anak sengaja mempermalukan Boss Lee di depan empat anak laki-laki sekaligus. Dasarnya dia belum pernah menikmati wahana di taman hiburan, membuatnya seperti seorang pecundang payah, karena beberapa kali mengeluarkan ekspresi aneh. Jisoo selalu mengejeknya, bahkan tak sungkan-sungkan membandingkan dia dengan anak kecil umur sepuluh tahun.

Lalu saat mereka memasuki wahana rumah hantu, yang menurut Taeyong sangatlah kekanak-kanakan, tetapi berhasil membuat jantungnya meloncat karena kaget dan takut, sementara Jisoo sama sekali tidak terlihat ketakutan. Begitu keluar dari tempat terkutuk itu, Jisoo langsung mengejeknya, "Payah!"

Namun kali ini bukan wahana yang menyiksa dan mempermalukannya, melainkan kakinya yang tersiksa karena harus mengekori si gadis Kim yang terus saja berkeliling melihat satu tempat, ke tempat lainnya. Dia tanpa lelah mondar mandir seolah sengaja menyiksa Taeyong.

"Boss kalau capek istirahat aja, tuh di sana ada kursi," ujarnya sambil menunjuk belakang, "saya masih mau keliling."

"Yaudah, saya ikut"

"Gak, gak perlu!" Dia menolak lantas mendorong dan memaksa Taeyong supaya duduk berbagi tempat bersama pengunjung lain. Ada pasangan kakek-nenek di sampingnya, mereka duduk bersebelahan, sambil mengenggam tangan dan terlihat mesra di usia mereka yang sudah tua.

"Temanin mereka aja." Bibirnya melengkung ke atas membentuk senyuman cantik, sempat membuat Lee tertegun, namun dia langsung membuang muka dan mengusir Jisoo jauh-jauh.

Jisoo masih bingung mencari stand permen kapas. Sejak tadi dia mencari itu dan merasa tak nyaman telah membuat bossnya kelelahan. Karena itu, dia memaksa Taeyong istirahat, sementara dia berkeliling sendiri mencari stand permen kapas. Permen kapas jajanan favoritenya saat kemari. Dia bersama Ari dan Yuta pasti tak pernah melewatkan jajanan itu.

Karena taman hiburan luas, dia hampir mengelilingi semua tempat sekadar menemukan stand permen kapas. Biasanya Yuta sebagai petunjuk jalan, sisanya dia bersama Ari menunggu di tempat Taeyong istirahat barusan.

"Itu bukan sih?" gumamnya menengok ke depan, melihat stand permen kapas yang ramai dikelilingi oleh pembeli. Jisoo bertekad ke sana sebelum suara lantang berseru keras dari arah selatan. "KIM JISOO!!!" teriaknya.

Jisoo menoleh kaget, matanya membulat sempurna begitu melihat dan mengenali sosoknya. Dia tak menyangka akan bertemu dengannya di sini.

"JANGAN KABUR!" Dia berteriak memperingati, tapi Jisoo terlanjur kabur sebelum ditangkap dan dipaksa pulang. "Jangan kabur!!!" Pria itu mengejarnya bersama sedang teman-temannya yang ikut mengejar.

"Han! Mau mau ke mana?" tanya mereka mengejar perginya temannya itu.

Alhasil mereka saling kejar-kejaran. Jisoo susah payah mencari tempat sembunyi, pria itu masih tetap mengejarnya, sedang teman-temannya berteriak menyuruhnya berhenti. "Woi, Han, berhenti!" Mereka tidak tahu apa-apa, dan hanya berlari mengejar temannya.

"Sialan, dia ngapa di sini!" gerutunya.

Taman hiburan ini termasuk tempat terjauh dari radar pria itu, dan bertemu dengannya di sini membuatnya akan berpikir kembali jika teman-temannya mengajak kemari.

"BERHENTI!!!" Dia berteriak dan masih mengejarnya.

"Han, berhenti kenapa? Capek, woi!" Teman-temannya berteriak lebih jengkel.

"Jisoo!!!"

"Enggak mau!" balasnya. Jisoo sempat menoleh belakang dan kaget karena jarak mereka hampir berdekatan, lantas dia mempercepat larinya membelok ke kiri mengambil jalan termudah untuk kabur.

Mereka kejar-kejaran di tempat umum, otomatis menjadi bahan gunjingan pengunjung karena terganggu dan tak sengaja menyenggol tubuh. Taeyong yang tadinya duduk tenang menunggu, kini bangkit dengan mata menyipit ke depan begitu melihat Jisoo dikejar oleh tiga laki-laki muda.

Penglihatannya tidak salah, gadis itu benar-benar Jisoo sekretarisnya. Lantas dia bergegas menyusul berniat menolong dan kebetulan mereka berpapasan di belokan pertama. Jisoo hampir mengumpat karena dikejutkan oleh Taeyong yang menarik lengannya.

"Ada apa?"

"Ruwet!" jawabnya sambil melihat belakang penuh waspada. Khawatir jejaknya ditemukan olehnya. "Shit!" umpatnya begitu melihat sosoknya yang kini berlari mendekat.

Jisoo bertekad kabur tapi Taeyong menahannya. "Darurat Boss, darurat! Saya mesti ka ... bu ... r." Suaranya tenggelam tubuhnya tiba-tiba dipeluk olehnya. Karena tak ada pilihan lain, Jisoo langsung balas memeluk, bersembunyi, dan Taeyong membungkus tubuhnya dengan sempurna, menyembunyikan sosoknya.

Taeyong melihat pria muda itu lewat, disusul dua pria muda lainnya. Mereka tetap lari mencari, sementara yang dicari ada dipelukannya. Mendengar suara tak asing menyebut namanya, Jisoo semakin menenggelamkan kepalanya di dada Taeyong. Untung sekali si boss mau membantunya. Apabila dia tetap memaksa berlari, dapat dipastikan dia akan tertangkap, karena pria itu jago lari, sementara dia payah.

"Udah pergi?"

"Hm?" balik tanya Taeyong sempat menunduk ke bawah, melihat kepala Jisoo yang sembunyi di dadanya. "Oh, belum," jawabnya berbohong.

Jisoo yang ingin mengintip tertahan, karena Taeyong tidak mengizinkan.

"Mereka ke sini lagi.

"Benaran?" Jisoo buru-buru menyembunyikan dirinya. Tanpa sadar Taeyong menahan senyum di wajah dan berbohong lagi. "Iya, Kim, mereka di sini."

"Boss, serius, 'kan?"

"Iya, Kim. Untuk apa saya berbohong?" bibirnya menahan senyum, karena sadar telah berbohong.

Jangan tanya kenapa, dia sendiri tidak tahu kenapa harus berbohong.

...

"Kamu bilang ketemu, lalu mana?"

Dia meringis. "Kabur lagi, hehehehe." Membuat pria paruh itu tersebut, berdecak dan menatapnya galak.

"Kamu gimana, sih?!" tegurnya sambil mengambil dokumen di dalam laci dekat tempat beliau duduk.

"Papa mau ngapain?" tanyanya kaget begitu melihat isi dokumen yang diambil oleh papanya.

"Coret kakak kamu dari KK."

"Pa?"

"Akibat gak pulang lebih dari satu tahun!" katanya, "ini juga berlaku untuk kamu, Yohan."

Seorang bapak Kim Dong Wook tidak pernah main-main dengan ucapannya. Yohan sebagai anak terbungsu melongos prihatin saat nama kakaknya tercoret dari KK.

ea mantul 🙊

המשך קריאה

You'll Also Like

51.6K 6.4K 29
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
172K 8.4K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
1.4K 74 5
Hanya beberapa cerita dengan Jaewook dan Karina sebagai tokoh utama.
11.9K 1.3K 28
Bertemu kamu adalah takdir terindah dalam hidupku Visualisasi Park Gunwook as Gasha Pharita as Dista