[Kediaman Utama Jeon]
Di ruang tengah Jeon Kun-hee sedang duduk santai ditemani oleh anak, menantu dan juga cucu-cucunya.
"Kakek hanya mau menyampaikan pada kalian. Malam ini kita ada acara makan malam keluarga. Semua anggota keluarga akan berkumpul. Tak terkecuali Minki beserta keluarganya akan hadir!"
"Kenapa mereka harus datang, kek? Rumah ini sudah tenang kalau tidak ada mereka," ucap Woo-hyun yang tidak suka.
"Woo-hyun, jaga ucapanmu. Bagaimana pun dia adalah pamanmu sekaligus kakak kandung Bibi!" bentak So Yeon.
Ki Tae Young yang melihat putranya dimarahi, merasa tidak terima.
"So Yeon. Beraninya kau membentak putraku. Apa hakmu, hah?!" bentak Ki Tae Young.
"Kalau kau tidak mau aku membentak putramu. Kau bilang pada putramu itu kalau rumah ini bukan miliknya saja, tapi milik bersama. Jadi kakakku Jeon Minki dan keluarganya juga punya hak yang sama di rumah ini!" bentak So Yeon balik.
"Cukup! Aku masih hidup. Tapi kalian sudah beraninya bertengkar di depanku. Apa kalian sudah tidak memandangku lagi sebagai ayah kalian?!" bentak Kun-Hee.
"Dan kalian berdua Woohyun dan Hoya. Tolong jaga sikap kalian disaat mereka ada disini. Jangan kalian melakukan apa yang pernah kalian lakukan empat bulan yang lalu pada Jungkook?
Flashback On
Jungkook berada di dalam kamarnya. Ia sibuk dengan tugas-tugas sekolahnya, karena sebentar lagi dirinya akan menghadapi ujian kelulusan.
Disaat dirinya merasa haus. Jungkook memutuskan untuk keluar kamar, lalu menuju dapur untuk mengambil minuman.
Saat Jungkook sudah berada diluar kamar, ia berpapasan dengan Woohyun dan Hoya. Tapi Jungkook berusaha menghindar, karena dia tahu kalau kedua saudara sepupunya ini pasti akan mencari masalah dengannya.
Saat Jungkook ingin menghindar dengan gesitnya tangan Hoya sudah terlebih dahulu menahan bahu kiri Jungkook.
"Kau mau kemana, Jungkook? Mau menghindari kita ya?" tanya Hoya dengan senyuman liciknya.
"Kau takut, hah? Tenang! Kami tidak akan memakanmu kok. Kami hanya ingin bermain-main sebentar denganmu. Hehehe!!" tutur Woohyun dengan tawa khasnya.
"Lepaskan! Aku tidak pernah takut dengan siapa pun, apalagi dengan kalian? Aku hanya tidak mau bertengkar dengan kalian. Bagaimana pun kalian adalah saudaraku? Dan kalian lebih tua dariku."
"Ooohh! Sudah berani melawan rupanya, huh!" bentak Hoya.
PLAAKK..
Hoya memberikan tamparan keras di wajah Jungkook sampai menimbulkan luka di sudut bibirnya.
"Aakkhh!" Jungkook meringis kesakitan disertai air matanya yang sudah jatuh.
"Cih! Dasar cengeng. Baru ditampar sedikit saja sudah nangis. Dasar anak manja," ejek Woohyun.
"Sudah sana pergi! Kami jijik melihat wajahmu!" bentak Hoya.
"Awas saja kalau kau berani macam-macam. Kami akan menyakitimu lebih dari ini!!" ancam Hoya.
Saat Jungkook melangkahkan kakinya menuruni anak tangga. Woohyun dan Hoya saling memberikan tatapan dan setelah itu mereka melihat kearah Jungkook.
Dan mereka dengan tega mendorong Jungkook. Dan tubuh Jungkook berguling-guling di anak tangga dan berakhir naas di lantai keramik yang dingin dengan darah yang mengalir dari kepalanya.
Tanpa Woohyun dan Hoya sadari, perbuatan mereka disaksikan oleh semua hyung-hyungnya Jungkook. Karena pada saat itu mereka memang berencana ingin memberikan kejutan untuk sibungsu.
"Kookie!" teriak mereka semua dan berlari mengerubungi Jungkook.
Mereka menatap Hoya dan Woohyun dengan tatapan amarah mereka. Sedangkan Hoya dan Woohyun berlari masuk ke kamarnya Hoya.
Min Jun mengangkat tubuh Jungkook dan berlari menuju mobil dan disusul oleh Seokjin, Yoongi, Namjoon. Mereka membawa Jungkook ke rumah sakit.
Sedangkan Nichkhun dan Taecyeon dengan amarah yang sudah memuncak mengejar Hoya dan Woohyun. Nichkhun dan Taecyeon mengedor-ngedor pintu kamar Hoya dan Woohyun seperti orang kesetanan.
BRAKK
BRAKK
"Woohyun, Hoya buka pintunya!" teriak Taecyeon.
BRAKK
BRAKK
"Woohyun, Hoya. Kalau kalian tidak membuka pintunya sekarang, kami akan menghancurkan pintu ini!" ancam Nichkhun.
"Woohyun, Hoya! Jangan buat kesabaran kami habis. Buka pintunya sekarang juga!" teriak Nichkhun.
Nichkhun dan Taecyeon saling pandang, lalu mereka mengangguk. Dan mereka pun mendobrak pintu kamar Hoya dengan sekali tendangan. Dan pintu kamar itupun terbuka. Mereka dengan penuh amarah menarik kasar Hoya dan Woohyun keluar dari kamar.
Mereka terus menarik Hoya dan Woohyun sampai menuruni anak tangga. Saat tiba dibawah mereka berdua mendorong dengan kuat tubuh Hoya dan Woohyun sampai keduanya tersungkur ke lantai dan bertepatan dengan datangnya orang tua mereka masing-masing.
Hal itu membuat Ki Tae Young murka.
"Apa yang sudah kalian lakukan? Apa kalian ingin membunuh putra-putraku, hah?!" bentak Ki Tae Young.
"Tanyakan saja pada kedua putra kesayanganmu itu!" teriak Nichkhun.
Nichkhun tidak peduli dia sedang berbicara dengan siapa?
Lalu Ki Tae Young melihat kearah kedua putranya.
"Kami hanya bermain-main dengan Kookie," jawab Hoya enteng.
"Hah! Bermain-main katamu. Bermain-main dengan cara mendorongnya dari atas tangga dan sampai tidak sadarkan diri. Apa itu yang kalian bilang hanya bermain-main, hah?!" bentak Jun Ho.
"Apa? Kookie!" lirih Hyun Jin tatapannya beralih pada Hoya dan Woohyun. "Apa yang sudah kalian lakukan pada Kookie? Kenapa kalian selalu menjahatinya?" tanya Hyun Jin.
"Heii!" teriak Ki Tae Young sambil menunjuk ke wajah Hyun Jin. "Jangan beraninya kau memarahi kedua putraku. Hanya aku yang berhak memarahinya!" teriak Ki Tae Young.
"Kalau begitu. Lakukan tugasmu. Hukum mereka karena mereka sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal!" teriak Hyun Jin yang tak mau kalah.
"Untuk apa aku menghukum mereka. Aku tidak melihat langsung kejadiannya. Yang melihatnya hanya kalian," jawab Ki Tae Young dengan entengnya.
"Kau tidak bisa seperti itu, Ki Tae Young. Kau harus bersikap adil. Jangan hanya anak-anak kami saja yang selalu kau salahkan. Tapi disaat anak-anakmu melakukan kesalahan, kau malah membelanya," ujar So Yeon.
"Kau jangan ikut campur So Yeon. Ini masalahku dan Seo Hyun Jin!" bentak Ki Tae Young.
"Kau....!" ucap So Yeon terhenti saat melihat Hyun Jin menahannya.
"Sudah aku bilang. Aku tidak melihat langsung kejadiannya. Jadi aku tidak akan menghukum putra-putraku," ucap Ki Tae Young tersenyum puas.
"Kalau aku menunjukkan buktinya padamu, Nyonya Ki Tae Young yang terhormat. Apa yang akan kau berikan padaku sebagai imbalannya?" tutur Chan Sung yang tiba-tiba datang.
"Kenapa diam Nyonya? Ayoo, jawab pertanyaan adikku!" bentak Nichkhun.
"Atau begini saja. Aku akan perlihatkan rekaman ini ke polisi. Jadi biar polisi saja yang memberikan hukuman pada kedua bocah sialan ini! Adilkan!" ancam Chan Sung.
"Jangan!" teriak Hoya dan Woohyun bersamaan.
"Sudahlah, Chan Sung!! Ayoo, kita ke kantor polisi dan serahkan rekaman itu pada pihak kepolisian," ucap Nichkhun dan mereka pun segera pergi meninggalkan Ki Tae Young dan kedua putranya.
"Tunggu!" teriak Ki Tae Young.
Chan Sung membalikkan badannya dan menatap Ki Tae Young. "Ada apa?"
"Apa yang kau mau dariku? Aku akan menurutinya. Asal masalah ini jangan dibawa ke polisi," pinta Ki Tae Young.
"Aku mau kedua putramu ini jadi babu untuk Kookie. Mereka berdua harus melayani Kookie selama dua bulan penuh. Kalau mereka sampai melakukan kesalahan, hukuman akan ditambah!" seru Chan Sung.
"Apaa?" teriak Ki Tae Young.
"Tidak usah teriak-teriak, Bibi Ki Tae Young. Semua keputusan ada di tangan Bibi dan Bibi tinggal pilih polisi atau Kookie adik kami," ucap Chan Sung.
"Baiklah," jawab Ki Tae Young pasrah.
"Oke! Hukuman berlaku mulai besok," ucap Nichkhun.
Setelah itu, mereka semua pun pergi meninggalkan Ki Tae Young dan kedua putranya untuk menuju rumah sakit.
"Setelah hukuman itu berakhir. Kita akan pindah dan tinggal di rumah kita sendiri, ma. Kami tidak mau tinggal disini dan satu rumah dengan iblis!" tutur Woo Young sinis.
Flashback Off
"Baik, kek." Hoya dan Woohyun menjawab bersamaan.
"Kalau kalian tidak bisa menjaga sikap kalian, Kakek akan langsung mengambil tindakan tegas dan kalian semua tidak akan bisa melarang ataupun protes! Berlaku untuk kalian semua," ancam Kun-Hee.
***
[Kediaman Jeon Minki]
Min Jun dan saudara-saudaranya sedang berada di kamar sibungsu Jungkook.
"Kita akan pergi makan malam di rumah kakek. Hanya makan malam saja. Setelah itu kita akan pulang ke rumah kita lagi," ucap Min Jun.
"Kookie maukan ikut makan malam di rumah kakek??" tanya Min Jun.
"Aku.. aku terserah kalian saja, Hyungduel. Aku menurut saja bagaimana baiknya?" jawab Jungkook.
"Tapi Min Jun Hyung. Bagaimana kalau mereka menyakiti Kookie lagi?" tanya Jimin khawatir.
"Itu tidak akan terjadi lagi, Jimin. Selama kita mengawasi Kookie. Tidak akan terjadi apa-apa pada Kookie?" jawab Woo Young.
"Hanya makan malam saja kan Hyung?" tanya Namjoon.
"Iya! Hanya makan malam saja," jawab Min Jun tersenyum.
"Baiklah. Kami akan ikut!" seru Yoongi dan diangguki oleh yang lain.
Akhirnya mereka memutuskan untuk ikut makan malam dirumah kakek mereka Jeon Kun-Hee.
****
Berlanjut