πΏπ‘œπ“‹π‘’ πΌπ“ˆ √

Da cherrittae

105K 11.2K 694

jadi cinta itu ........? Altro

Perkenalan Tokoh
-01-
-02-
-03-
-04-
-06-
-07-
-08-
-09-
-10-
-11-
-12-
-13-
-14-
-15-
-16-
-17-
-18-
-19-
-20-
-21-
-22-
-23-
-24-
-25-
-26-
-27-
-epilog-
ending song

-05-

3.3K 409 13
Da cherrittae

"Lo yakin udah ngga apa-apa?" tanya Soobin yang tampak masih mengkhawatirkan keadaan Lia. Sekarang ini Lia sudah duduk di ruang tamu, bersama Soobin dan tentunya ada Hyunjin juga disana.

Lia mengangguk sambil tersenyum, "gue udah baikan kok. Lo tenang aja, Soobin."

Soobin menghela napasnya panjang. "Sekali lagi maafin gue, Lia."

Lia menggulirkan matanya malas.

"Ini udah kesekian kalinya lo minta maaf sama gue, lagian ini bukan salah lo kok. Lo kan emang belum tau sebelumnya."

Hyunjin yang sejak tadi hanya memperhatikan, berdehem pelan. Guna menarik perhatian kedua orang tersebut yang sepertinya tidak menganggap keberadaannya disini.

"Ekhem,"

Mendengar itu, Lia sontak menoleh. "Oh iya, dan lo Hyunjin, kayaknya udah ngga ada lagi yang perlu kita bicarain kan? Terus kenapa lo tiba-tiba kesini?"

Hyunjin terkekeh pelan saat Lia mengatakan itu padanya. Rupanya gadis itu masih marah terhadapnya, padahal kejadian itu sudah 5 bulan yang lalu.

"Hei, emangnya gue ngga boleh nemuin teman gue sendiri? Kita masih temenan kan?"

Lia memandang pemuda itu dingin. Teman katanya? Memang sih, sebelum mereka menjadi sepasang kekasih, mereka berdua memang sudah berteman baik. Tetapi setelah mereka mengakhiri hubungan mereka, rasanya tidak mungkin bisa di katakan sebagai teman lagi. Karena Lia masih tidak bisa melupakan perbuatan Hyunjin kepadanya dulu.

"Sorry ya, tapi gue ngga mau temenan sama pembohong kaya lo, Hyunjin. Silahkan pergi!"

Hyunjin terkekeh sesaat lalu beranjak mendekati Lia. "Jangan kaya gini dong, Lia. Gue tau gue salah. Dan gue bener-bener nyesel udah bikin lo terluka. Tapi bisa kan kita memulai semuanya dari nol lagi? Gue pengen balik jadi temen lo kaya dulu lagi."

Lia dengan tremor yang perlahan naik langsung beranjak dan menatap tajam Hyunjin. "Temen baik itu ngga bakal mainin perasaan temen baik mereka, camkan itu! Dan lo itu bukan temen baik yang kaya lo bilangin! Pergi atau gue usir lo secara paksa!!"

Melihat itu, Soobin pun ikut berdiri. Ia memang tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam masalah Lia. Tapi melihat Lia seperti ini, ia pun tidak bisa hanya diam saja.

"Hei hei, udah... lo ngga denger Lia nyuruh lo pergi? Gue emang ngga tau apa-apa tentang msalah kalian, tapi gue cuman--"

"Lo diem aja ya! Gue ngga ngomong sama lo!!" Hyunjin segera menyela ucapan Soobin dengan memasang tatapan nyalangnya.

Soobin yang menerima tatapan itu hanya terkekeh, "Heh--"

"Soobin udah, biar gue aja yang ngomong sama dia." ucap Lia.

Lalu Lia langsung memandang sinis Hyunjin. "Hyunjin denger, gue cuman pengen temenan sama orang-orang yang tulus mau temenan sama gue. Bukan sama orang fake dan yang ada maunya aja kaya lo, ngerti?!"

"Hei, maksud lo apa, Lia? Gue tulus mau temenan sama lo dan--"

"Dan lo rela ngehianatin temen lo karena taruhan sialan itu?! Maaf Hyunjin.... Gue ngga percaya lagi sama lo."

Mendengar itu, dada Hyunjin langsung naik-turun. Ia tidak bisa menerima perlakuan Lia padanya. Ia harus kembali mendapatkan hati Lia bagaimana pun caranya. Kini ia benar-benar mencintai gadis itu, meskipun dulu ia melakukan kesalahan yang sangat fatal dan membuat hubungan mereka berakhir.

"Lia.... Dengerin gue!" Hyunjin mencengkram tangan Lia kuat.

"Ngga Hyunjin, silahkan pergi dari sini." ucap Lia sambil berusaha melepaskan tangannya.

Hyunjin menggeleng, "gue ngga akan pergi sebelum lo dengerin gue!"

"Apa lagi yang harus gue denger sih?! Lo itu--"

Ucapan Lia terhenti begitu Soobin tiba-tiba melepaskan paksa cengkraman Hyunjin padanya. Pemuda itu pun langsung menarik Lia ke belakang tubuhnya.

"Udah cukup. Lo boleh pergi." tegas Soobin.

Hyunjin mendorong dada Soobin dengan telunjuknya, "heh, lo siapa berani nyuruh-nyuruh gue, hah?!"

"Dari tadi lo udah banyak omong, dan sekarang waktu lo udah habis. Silahkan pergi sebelum gue yang bakal nyeret lo sendiri keluar!" ucap Soobin dengan gaya tenangnya namun bisa meledak kapan saja.

"HEH LO--"

"Pergi Hyunjin atau gue panggilin penjaga keamanan buat ngusir lo!!" teriak Lia.

Mendapat perlakuan itu, Hyunjin yang merasa terhina langsung memandang Lia tajam. Membuat Lia sedikit merinding.

"Lia, gue bakal bikin lo balik sama gue. Pegang kata-kata gue ini." Lalu pemuda itu melirik Soobin remeh, "dan lo.... gue ngga bakal biarin lo gitu aja!"

Setelah mengatakan itu, Hyunjin pun melangkah keluar dari rumah Lia.

"Lia, lo ngga apa-apa?" tanya Soobin sambil memeriksa lengan Lia.

Lia menggeleng lemah, "ngga. Makasih, Soobin."

Soobin hanya tersenyum lalu menganggukan kepala.

Gue tebak, pasti cowok tadi adalah orang yang dulu pernah ada di hati lo Lia.

°

°

°

°

Yeonjun saat ini sedang berada di kediaman kakaknya, Seokjin. Ia dan keluarganya yang lain barusaja pulang dari rumah sakit setelah menjemput kakak iparnya yang melahirkan kemarin. Bukan hanya dia saja yang hadir disana, tapi kakak keduanya yang bernama Taehyung juga ada disini bersama istri dan anaknya.

"Kamu jangan ngelakuin hal bodoh sendirian lagi! Kalau kamu butuh temen buat minum, ajak salah satu dari mereka! Jangan sendirian apalagi sampai nyetir mobil... Kamu tau itu bahaya kan?" omel Taehyung pada Yeonjun.

Yeonjun menghela nalas panjang, "iya, aku tau!"

Tak

Taehyung tiba-tiba menjitak kepala adiknya itu dengan santai.

"HEI, KAK!"

"Kamu bilang udah tau, tapi kenapa kemarin kamu pulang ke rumah dalam keadaan mabuk, hah? Bodoh!" umpatan Taehyung meluncur indah di telinga Yeonjun.

"Hei kak... Kamu tau kan kemarin aku dan kak Seokjin dateng ke rumah keluarga Hwang? Mana sempet aku minta mereka buat nemenin aku minum, cih!!" protes Yeonjun sambil mengusap kepalanya.

"Alesan! Bahkan kamu sampai hampir bikin kak Jisoo ngelahirin di rumah itu, tau ngga??"

Tiba-tiba Rose datang entah dari mana.

"Hei kalian udah dong! Hari ini adalah hari bahagia buat kita semua, kalian jangan ngehancurinnya, bisa?" omel Rose pada Yeonjun dan Taehyung.

"Habisnya dia nyebelin banget sayang..." ucap Taehyung.

"Astaga, cuman dua kakak ipar aku aja deh kayanya yang sayang sama aku." gumam Yeonjun frustasi.

Yap, kedua kakak iparnya -Jisoo dan Rose- memang sangat menyayangi Yeonjun melebihi kakak kandungnya sendiri yang malah selalu beradu mulut dengannya jika bertemu. Menjadi anak bungsu tidak seindah di dalam drama, pikir Yeonjun.

"Dimana Taeyong?" tanya Taehyung pada istrinya.

"Main sama Soojin di kamar kak Jisoo."

Taehyung mengangguk paham. Fyi, Soojin adalah anak pertama dari Jisoo dan Seokjin.

"Soojin seneng banget punya adik baru." lanjut Rose.

Taehyung terkekeh, "Pasti. Dia udah lama nungguin kelahirannya."

"Oh iya kak Rose, kak Jisoo udah ngasih nama bayi laki-lakinya, siapa?" tanya Yeonjun antusias.

"Eung, udah. Namanya, Kim Ji Seok."

Yeonjun dan Taehyung langsung saling tatap. Nama yang sudah tidak aneh di telinga mereka. Karena lagi lagi nama itu adalah gabungan dari nama Seokjin dan Jisoo. Sama seperti anak pertama mereka yang di beri nama Kim Soo Jin.

"Emang ngga ada nama lain ya?" gumam Yeonjun heran.

Tiba-tiba...........

Ting Tong

Suara bel rumah berbunyi. Rose langsung pergi ke depan untuk membuka pintu. Sementara Taehyung dan Yeonjun kembali saling sindir satu sama lain. Taehyung terkadang tidak tau umur jika sudah bertengkar dengan adik bungsunya itu.

Tidak lama, Rose muncul dari arah ruang tamu bersama keluarga Hwang. Nyonya Hwang, tuan Hwang dan juga Yeji.

Melihat itu, Yeonjun langsung beranjak dari duduknya. Ia terkejut karena Yeji dan keluarganya datang berkunjung ke rumah ini.

"Anyeonghaseo....," sapa mereka.

"Oh tuan Hwang.... Kalian semua kesini?" ucap Taehyung.

Nyonya Hwang tersenyum ramah, "iya dong. Kami semua pengen ngeliat malaikat kecil baru di rumah ini."

"Oh, silahkan masuk ke dalem, kita antar kalian..." Rose dan Taehyung pergi ke kamar Jisoo untuk mengantar tamu terhormat mereka. Sementara Yeji memilih untuk menunggu di ruang keluarga.

Disana ada Yeonjun yang masih dalam mode terkejutnya dan terus memandangi Yeji.

"Ngga usah natap gue kaya gitu," ucap Yeji lalu mendudukan dirinya di sofa.

Yeonjun pun tersadar, lalu kembali duduk di tempatnya. "Lo ngga ikut masuk ke dalem?"

"Ntar aja. Nyusul." jawabnya singkat.

Yeonjun terkekeh, "bilang aja lo pengen sama gue dulu disini."

Yeji menoleh sinis, "bisa ngga lo hilangin sedikit aja rasa percaya diri lo itu? Gue nunggu disini karena gue ngga pengen bikin bayi keganggu sama suara keributan di kamar."

Yeonjun mengangguk seolah paham, "iya iya, gue terima alasan lo."

"Gue ngga lagi beralasan."

Yeonjun diam. Ia memilih untuk mengalah. Mengganti topik pembicaraan sepertinya ide yang bagus.

"Oh ya, Yeji."

"Hm?" Yeji berdehem tanpa menoleh.

"Lo tau, kemarin lo itu cantik banget, sampai gue hampir kehilangan akal sehat gara-gara ngeliat penampilan lo kaya kemaren."

Mendengar itu, Yeji yang semula fokus pada layar ponselnya mendadak terdiam. Lalu perlahan menolehkan kepalanya menghadap Yeonjun.

"Dan lo tau, gue berpenampilan kaya gitu cuman semata-mata pengen buat ibu gue seneng aja. Bukan buat lo!"

Perlahan senyum Yeonjun luntur.

Iya iya gue tau itu kok!


Continua a leggere

Ti piacerΓ  anche

463K 4.9K 85
β€’Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre β€’woozi Harem β€’mostly soonhoon β€’open request High Rank πŸ…: β€’1#hoshiseventeen_8/7/2...
153K 31.9K 37
[Completed] "Gue mau bantu lo streaming, tapi ada syaratnya" "Apa tuh?" "Jadi pacar gue" "Ogah"
1.4M 81.3K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi πŸ”žπŸ”ž Homophobic? Nagajusey...
1.9M 353K 124
"...." "Apa?" "....." "APA?!" [Cast: Asahi, Ryujin, Beomgyu, & Nako] [2019]