Academy Of Magic

By Kyumipurp

191K 9.9K 265

Alika, gadis manis yang hidup di Panti asuhan. Gadis yang bahkan dia tak tahu asal usulnya, bahkan sebuah kal... More

prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
(Skip)
Chapter 10
Chapter 11
SEKOLAH BARU (Alika Pov)
ASRAMA
🌸BERANGKAT🌸
Asrama (2)
Permulaan
Kekuatan
Pemilik Suara
❤Lebaran❤
Dimulainya Perjalanan
Perayaan kembalinya Camelia
Pertemuan
Halo~~~

Memulai yang baru

5.2K 323 12
By Kyumipurp

⭐️Vote and Coment💬

Happy reading....

Mereka sudah memasuki bangunan yang paling besar yaitu area sekolah.
Alika hanya mengikuti dari arah belakang, dan kak Yuyu memimpin barisan.

Mereka pun berhenti tepat di depan ruangan yang bertuliskan Master school atau biasa disebut Kepala Sekolah.

Kak Yuyu dan kak Sasha saja yang masuk sedangkan yang lainnya tetap diluar menunggu.

"Apa kita akan satu asrama nantinya?" tanya Alika yang belum tahu tentang pembagian kamar di asrama nanti.

"Oh, itu berbeda. Asrama putra dan asrama putri berbeda bangunan." Dion menjelaskan.

Alika pun terdiam dan coba memahami perkataan Dion, "Tapi, pada saat pembagian kamar di asrama putri. Apa kita akan sekamar?" kalimat yang baru saja alika lontarkan ditujukan untuk Zayna dan Yuna.

"Mungkin? Aku tak yakin kita akan sekamar. " Zayna menyatakan apa yang dipikirkannya barusan.

Alika tertunduk sedih, pasalnya bila ia tak sekamar dengan mereka. Dia akan kesepian lagi dan tak ada teman.

Ceklek

Suara pintu terbuka, perhatian Mereka pun teralihkan ke sumber suara tersebut. Dan mendapati kak Yuyu dan kak Sasha yang telah keluar dari ruangan tersebut.

"Bagaimana?" kini Jack yang mengeluarkan suara.

"Ya, Alika mendapatkan kamar nomor  
23, sedangkan Yuna dan Zayna mereka juga mendapatkan kamar nomor 23. Jadi, mereka sekamar!" kak  Sasha menjelaskan.

Alika pun terkejut dan tak lama kemudian dia tersenyum dan berkata, "Akhirnya sekamar!"

"Yeay!" Yuna berteriak senang.

"Baiklah kalau begitu, Kami pergi duluan ke asrama. Sampai jumpa. " Pamit Zee dan yang lain menuju ke asrama putra.

"Baiklah, lalu kami juga akan pulang. Alika, Yuna dan Zayna, kalian bisa kan mencari kamar kalian sendiri?" ucap kak Yuyu ingin pamit dan pulang bersama Kak sasha.

"Bisa!" Ucap mereka bertiga berbarengan.

"Kami pulang ya!"

"Iya. "

Alika Pov

Kukira, kita akan berpisah kamar ternyata tidak! Aku bahagia tentang hal tersebut. Aku hanya tak ingin bila sekamar dengan seseorang yang tak kenal, terlebih lagi apa bila dia tidak menyukai diriku dan melakukan hal yang tidak kuinginkan. Kau tahu bukan maksudku apa?

Setelah kak Sasha dan kak Yuyu pamit akan pulang ke rumah, aku dan yang lain segera keluar dari bangunan sekolah dan menuju bangunan asrama putri. Disana terdapat lima lantai.

Author POV

Lantai pertama adalah tempat yang biasa digunakan sebagai tempat duduk, bersantai, ngobrol.
Dan di lantai pertama ini juga ada mading sebagai penunjuk tempat-tempat dibangunan tersebut.
Dan ada peta yang menunjukkan kamar beserta nomor dan lantainya, sehingga tidak menyulitkan untuk mencari kamar.

Lantai kedua adalah kamar yang dimulai dari urutan nomor kamar Yaitu 1 sampai 20.

Lantai ketiga adalah kamar yang dimulai dari urutan nomor kamar
Yaitu 21 sampai 40.

Lantai keempat adalah kamar yang dimulai dari urutan nomor kamar
Yaitu 41 sampai 60.

Dan lantai terakhir atau lantai kelima adalah kamar yang dimulai dari urutan nomor kamar 45 sampai 60.

Disetiap kamar terdiri dari tiga orang, dikamar juga telah disediakan vasilitas lengkap. Kamar mandi juga ada disetiap kamar. Ada juga dapur, sebenarnya seluruh siswa di Academy  Of Magic harus makan di Aula makan dengan jadwal makan yang telah ditetapkan.

Dapur disetiap kamar digunakan saat ingin membuat cemilan atau saat lapar dan jadwal makan di Aula terlewat karena hal tertentu.

Dengan segera Alika dan yang lain menuju papan yang menunjukkan peta kamar. Mereka mendapatkan kamar mereka berada dilantai ketiga, lalu mereka menuju ke arah penjaga kamar untuk meminta kunci kamar mereka.

"Permisi, saya ingin meminta kunci untuk kamar nomor 23." Ucap Zayna pada seorang penjaga wanita.

"Oh, kalian yang bernama Zayna Girdania, Yuna Mirdania, dan Alika Helesia G?" Penjaga wanita tersebut menyebutkan nama mereka satu persatu dan saat nama Alika ia seperti menanyakan kepanjangan dari G.

"Ya, itu kami. Jadi, bisa kami meminta kuncinya?" dengan segera Yuna berkata sehingga Alika tak menjawab pertanyaan dari penjaga tersebut.

"Oh, Ya! Ini kuncinya. " Penjaga tersebut dengan segera memberikan kunci kamar mereka dan mereka pun segera menaiki tangga menuju lantai tiga, sebenarnya disini ada Lift hanya saja Yuna memilih untuk menaiki tangga dan yang laij setuju.

Masing-masing dari mereka membawa tas dan sebuah koper. Koper mereka telah di taruh di lift agar mereka tidak susah membawanya.

Di lift tersebut ada seorang penjaga yang kunci juga, tetapi terkadang ia menjaga lift agar terhindar dari sebuah kesalahan dari lift tersebut. Seperti lift yang tiba-tiba berhenti. Tapi, untungnya hal tersebut tidak pernah terjadi.

Mungkin kalian berpikir, kok di dunia fantasy ada lift? Karena lift itu berasal dari kota G-Robot.

Kota yang ada teknologi modern nya ituloh.
Asrama mereka bergaya klasik, ukiran bunga tergambar jelas di dinding kamar setiap lantai.

Lalu setelah sampai dikamar mereka nomor 23. Yuna dengan segera dia mengambil kunci dan membuka pintu kamar tersebut. Lalu terlihatlah betapa nyamannya kamar ini membuat Alika betah disini.

Sofa yang terletak ditengah ruangan dan sebuah meja bulat dengan warna coklat tua. Lalu rak buku yang masih kosong menunggu ada buku yang terletak dirak tersebut.

Lalu toiletnya, terdapat bath up yang lumayan besar. Wastafel putih bersih dengan kaca yang dihiasa ornamen bunya tulip disisi kaca tersebut.

Lalu kamar, kamar tersebut hanya terdapat satu saja. Tetapi, terdapat tiga kasur, tiga lemari, dan tiga meja belajar.

Dapur, dapur yang sangat simple dan tak menghabiskan banyak tempat.
Bahkan ada balkon yang menghadap ke arah hutan dengan warna hijau alami. Masih alami tanpa ada lahan yang gundul karena tidak ada pohon.
Biasanya di dunia manusia hal tersebut kadang dijumpai bukan?
Pohon yang banyak ditebang.

Tapi disini tidak. Oh ya, mengingat ini masih terbilang pagi. Udara disini menyegarkan penciuman Alika dan yang lainnya.

Tok... Tok...

Bunyi ketukan pintu membuat Alika sadar ada seseorang yang menunggu pintu tersebut terbuka, lalu Alika pun membuka pintu tersebut. Lalu ada tiga buah koper dengan warna yang berbeda, dipastikan itu adalah koper mereka.

"Yuna! Zayna! Ini koper kalian. " Seru Alika agar mereka mengambil koper mereka masing-masing.

Mereka pun segera datang dan mengambil koper mereka, "Ternyata kopernya sudah datang. "

Mereka segera ke kamar dan mulai menyusun pakaian mereka masing-masing.

"Oh iya, Alika apakah kau membawa buku yang diberikan Dion?" tanya Yuna.

"Yaps! Aku membawanya, lalu akan ditaruh dimana buku ini?"

"Taruh saja dirak luar!" Zayna menyuruh agar ditaruh dirak buku yang berada diruang tempat duduk.

"Ya!" seru Yuna setuju akan ucapan dari Zayna.

Setelah beres dengan menyusun pakaian, Yuna segera menuju ke balkon yang menghadap ke arah hutan.

"Apa yang kau lakukan?" Ucapan tersebut membuyarkan lamunan Yuna.

"Hanya menikmati pemandangan dan udara yang sejuk. " Jawabnya jujur sambil menghirup udara segar tersebut.

Dan tiba-tiba Zayna sudah datang, karena dibalkon tersebut ada kursi. Mereka pun memilih untuk duduk dan memulai obrolan.

"Aku tak menyangka akan terjadi hal seperti ini dalam hidupku. " Alika menyatakan hal tersebut dengan pandangannya yang masih memandang hutan.

"Ya, aku juga begitu! Kukira akan susah menemukan dirimu di banyaknya manusia. " Pernyataan Zayna membuat dia berpikir sejenak akan pencarian mereka terhadap Alika.

"Ini sudah ditakdirkan." Kali ini Yuna buka suara.

"Lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" pertanyaan Alika yang sedari tadi masih berada dipikirannya.

"Kita akan membantumu mempelajari beberapa legenda yang akan membantumu nantinya. " Alika yang mendengar hal tersebut dari Yuna hanya mengangguk setuju.

"Apa hal tersebut benar adanya?" Alika bertanya seolah-olah dia masih ragu tentang semua ini.

"Apa yang kau maksud?" Zayna bertanya kembali pada Alika.




Vote and coment!!!

Maaf ya karena telat update, aku memang ga nentuin waktu update itu kapan? Karena aku ngetik kalau lagi ada waktu aja :)

Sebenarnya waktu untuk ngetik itu banyak! Ada seminggu malah! Cuma, aku mikirin bagaimana alur cerita biar konfliknya itu berasa dan cerita ini ga kaku itu susah :(

Ngetik juga kalo salah kadang ku hapus :(
Sehingga aku ngetik ulang biar ga terlalu kaku gitu.

Maaf kalo cerita ku ini konfliknya belum terlalu kelihatan ya! Mungkin beberapa chapter lagi kok :)
Dan maaf juga kalo cerita ku ini ga ada seru-serunya! Ato kaku gimana gitu :(

Thank you karena mau baca curhatanku yang unfaedah ini😂

Minta 30-35 Vote boleh ga???

Sorry kalau ada typo yang bertebaran dalam chapter kali ini

Tanggal publish : Jum'at, 26 April 2019.

Continue Reading

You'll Also Like

7.1M 370K 46
Daisy Mahesa, seorang model terkenal. Ia juga merupakan putri tunggal dari keluarga Mahesa. Menjadi seorang model merupakan mimpinya, namun sayang ka...
1M 99.2K 31
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
755K 68.5K 32
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
218K 18.9K 19
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...