ISTRI PENGGANTI (Tamat)

By KakaPut2804

741K 30.9K 738

Cerita percintaan antara Sayla, Prima dan Bella. Hiks, segitu aja ya😄 More

curcol
TERBONGKAR(2613)
DILEMA(2276)
KEMBALI(1748)
PERJUANGAN 1
RUMIT
MANDIRI
KERAS KEPALA
BERHAK BAHAGIA
PERJUANGAN 2
BALIKAN
MASALAH BELUM SELESAI
UTAMA
FLASHBACK
ASLI RUJUK
16
17
18
19
20
21
TAMAT
BENERAN TAMAT

PISAH (1919)

45K 1.7K 28
By KakaPut2804

***pisah 1919

Tring!

Notifikasi chat masuk membuat Prima dan Sayla, pasangan suami istri itu menatap ponsel masing-masing.

[Ini udah sore, Mas udah janji mau ke sini, loh. Ngga lupa, kan? Aku tunggu. Udah kangen pakek banget.]

Mereka membaca pesan yang sama.

"Sayang, Mas mau keluar ketemu teman lama di caffe dekat kantor. Ngga papa, kan? Kita mau bahas masalah kerjaan. Tolong siapkan baju, Mas mau mandi dulu." Ucapan Prima dianggukan Sayla. Pria itupun beranjak dari ranjang empuknya, menghampiri sang istri yang sedang mengatur lipatan di lemari, memeluknya dari belakang, membaui aroma shampo dari rambut wanita itu. Namun, sontak dikejutkan dengan resopn menghindar.

Hatinya seperti dicincang. Perih dan sakit. Merasa sangat sedih karna sang istri melepaskan pelukan. Selalu begini, menghindar, menjaga jarak. Hal ini terjadi sudah sebulan, entah apa sebabnya. Jika ditanya, jawabannya selalu sama, 'tidak papa' dengan nada datar ditambah senyuman tipis. Tubuhnya kini terasa kaku melihat istrinya berjalan ke arah ranjang, terlihat sibuk merapikan sesuatu yang sebenarnya sudah rapi.

Tidak mau menghiraukan, Prima langsung melenggang ke kamar mandi yang menjadi fasilitas dalam kamarnya.

Tubuh Sayla lemas seketika, terduduk ditepi ranjang. "Sialan!" Mengumpat dirinya sendiri karena hatinya selalu sakit saat membaca chat manja untuk suaminya dari Bella, madunya.

Air mata wanita itu menetes. Namun, segera diseka. Dia tidak boleh terlihat lemah. Mengingat alasan suaminya, dia tersenyum miring. "Teman lama? Sepertinya orang itu bagusnya disebut cinta lama," ucapnya lirih.

Sayla mensabotase ponsel suaminya. Dengan cara licik itu, dia jadi tahu suami yang dia sanjung dan junjung tinggi-tinggi telah menduakannya sejak sebulan lalu. Menikahi cinta pertamanya yang datang kembali setelah meninggalkannya tepat di hari 'H' pernikahan.

Pernikahan Sayla dan Prima baru memasuki bulan keenam dan badai penghancur datang saat cinta sudah bersemi. Awalnya, berat rasanya menyandang status istri diusia muda bersama pria yang tidak dikenal dan tidak dicintai, tetapi dilaluinya dengan perlahan. Dua bulan menyesuaikan diri, bulan ketiga tumbuhlah rasa cinta yang terbalas dan bulan-bulan selanjutnya hubungan mereka lebih harmonis dan berwarna.

Prima Baskara, 26 tahun memberi perhatian lebih dan kasih sayang yang tulus pada Sayla Salsabila, 19 tahun, hingga gadis polos itu luluh dan mendapatkan cinta pertamanya.

Sebulan yang lalu, Sayla mulai mendapati perbedaan suaminya. Pulang kerja telat, menolak makan malam bersama dengan kalimat, 'Aku sudah kenyang. Tadi makan bareng teman kantor, Sayang. Kamu makan sendiri, ya.' Selain itu, pria tercinta pun mendadak pendiam, lebih sibuk dengan ponsel pintarnya yang mengundang kecurigaan dan itu berjalan selama seminggu. Ada apa dengan pujaan hatinya? Apa yang terjadi? Situasi seperti apa ini? Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi pikirannya.

Tidak ingin menuduh, wanita itu lebih memilih mencari jawaban atas pertanyaannya. Akhirnya memakai ide gila, mensabotase ponsel Prima dan boom! terbongkarlah semua.

Walaupun mengalami masa terpuruk karena menjadi detektif dadakan dan menjalani hari- hari suram setelahnya, tetapi dia lega mendapatkan kebenaran. Suaminya berselingkuh. Kemudian melakukan poligami tanpa sepengetahuannya dan yang paling menyedihkan adalah madunya itu sepupunya.

Diamnya Sayla selama ini bukan karena orang penyabar, tetapi mencoba bersabar karena ingin melihat sampai di mana keterbukaan suaminya. Dia menahan diri untuk tidak meledak-ledak saat emosinya muncul ketika sang suami di dekatnya, itu hanya ingin mendengar penjelasan dari mulut suaminya. Tetap tersenyum walaupun tiap malam dia menangis dalam diam setelah membaca chat mesra atau membayangkan perlakuan suami dan madunya, itu hanya demi mencari pembenaran tentang dia dianggap istri atau tidak oleh suaminya dan semua kesabarannya tidak membuahkan hasil.

Minggu kedua setelah perubahan suaminya, pria itu menulis caption di aplikasi biru. Kata maaf yang entah ditujukan pada siapa dan akun sepupunya pun membuat status, 'KEMBALI dan MENGAMBIL LAGI MILIKKU' sangat menyentil hatinya. Dua status yang menjadi awal kebersamaan keduanya dalam hubungan suami istri yang membuat Sayla kala itu ingin mati saja.

Apa yang suaminya lakukan sangat menghancurkan hati dan kepercayaannya.

Sayla anak yatim piatu. Kecelakaan mobil saat dia masih kecil merenggut nyawa kedua orang tuanya, membuatnya harus tinggal bersama keluarga Bella. Saat itu, tepat di hari 'H' pernikahan Bella dan Prima, sepupunya itu kabur dengan alasan belum siap dan alasan lainnya beberapa bulan lagi akan Wisuda.  Kintan, Mama Bella pingsan karena merasa malu. Akhirnya, Sayla mau tidak mau mengajukan diri demi nama baik Keluarga om dan tantenya. Balas budi. Akhirnya, menikahlah dia dengan Prima, yang harusnya menjadi kakak iparnya.

Ini hari minggu. Hari tenang untuk pekerja keras yang biasanya digunakan bersama keluarga tercinta, nyatanya tidak berlaku buat Prima. Pria itu beralasan bertemu teman lama, nyatanya menemui simpanan. Sayla tersenyum masam. Sakit, kecewa dan marah membuatnya harus menuntaskan masalah ini dengan segera atau dia akan mati secara perlahan karena penghianatan cinta.

Cemburu?

Sayla benar-benar merasakan itu. Dua minggu setelah pernikahan sembunyi-sembunyi itu dijalani dengan sangat berat. Menghindar dari tanggung jawab seorang istri untuk melayani urusan ranjang suaminya membuatnya merasa tidak enak, tetapi tidak juga bisa melakukan saat mengingat pria itu juga melakukan dengan istri keduanya. Dia tidak menyangka akan mengalami nasib seburuk ini, tetapi selalu menyadarkan diri bahwa dia hanya istri penganti. Ibaratnya barang, dari awal suaminya hanyalah titipan untuknya dari sepupunya, saat pemiliknya pulang, dia berhak diambil kembali.

Sayla berdiri, menyeka air matanya dan menyiapkan pakaian yang akan suaminya pakai. Kemudian menaruh di atas ranjang. Diapun berdiri di depan jendela kaca, menatap langit yang cerah walaupun haris sudah sore.

"Sayang," mendengar panggilan sayang suaminya, Sayla menoleh. Mendapati pria tercinta yang keluar kamar mandi, hanya berbalut haduk di pinganggnya. Nampak menggoda. Apalagi rambut berantakannya masih basah, terlihat sanggat mempesona. Andai tidak ada penghianatan, dia sudah akan menghambur memeluk bahkan hari ini akan berakhir dengan kebersamaan di ranjang.

"Sayang," panggil Prima lagi.

"Ya," jawab Sayla sembari kembali menatap ke luar, mengalihkan perhatian. Dia tidak boleh lengah. Luluh sama saja memperdalam luka hatinya.

Prima melangkah ke arah istrinya yang berdiri menghadap jendela. Memeluknya dari belakang dengan gerakan pelan. "I love you." Berbisik tepat di telinga Sayla. "Mas rindu kamu." lanjutnya, berharap kali ini tidak mendapat penolakan. Dia benar-benar merindukan sentuhan lembut istrinya yang sudah 3 mingguan tidak dia dapatkan.

Jantung Sayla berdetak menggila, menandakan masih ada rasa yang namanya cinta untuk suaminya. Jelas masih, karena rasanya itu baru terpupuk beberapa bulan dan masih sangat mengebu-gebu. Sayangnya, kini harus dipaksa layu karena kekecewaan. Wanita itu menutup mata. Ucapan suaminya dengan nada rendah sebenarnya mengugah gairah, pelukan ini juga masih terasa sangat nyaman. Haruskah dia luluh?

"Mas," teguran itu keluar bersamaan dengan mata Sayla yang terbuka. Hal itu menghentikan cumbuan menggila di area lehernya ulah sang suami. Wanita itu menoleh, beradu tatap dengan mata elang Prima. Penghianatan tidak bisa dia maafkan.

Sangat jelas raut wajah Prima sangat amat kecewa, membuat rasa bersalah hinggap di hati Sayla. Dia tahu, dosa besar menolak permintaan suami, tetapi ....

"Bu-bukannya Mas mau ketemu teman lama," ucapnya gugup. Sayla segera melepas pelukan, berjalan ke ranjang, mengambil pakaian dan menyerahkan pada suaminya. "

Prima menatap Sayla lama, dalam diam. Sorot matanya terlihat sedih, tetapi kembali tersenyum. Sebenarnya, andai istrinya menerimanya, sore ini dia akan di rumah saja dan melupakan janji dengan istri keduanya.

"Mas, pakai bajunya," ucap Sayla.

Prima mengangguk. Mengambil baju yang istrinya ulurkan. Dia menatap Sayla, walaupun tidak mengatakan isi hati, pria itu tahu wanita tercintanya dalam mood yang buruk. Namun, masih melakukan tugasnya selain urusan ranjang, membuatnya senang. Dia pun segera memakai pakaiannya.

"Tolong kancingkan kemeja mas, Sayang," pintanya.

Sayla mengangguk. Kedua tangannya pun melakukan tugas dengan baik. Satu persatu kancing kemeja suaminya terpasang. Selesai. Dia mendongak, mendapati si pemilik wajah tampan menatapnya dengan senyuman manis.

Tatapan sayang dan penuh cinta yang didapat dari pancaran mata Prima tidak membuat hati Sayla senang. Malah merasa muak. Kenapa harus mendua saat tatapan itu memenuhi pancaran matanya?  Pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh Prima.

Sayla menghela napas. Dia memutus kontak mata. Menunduk. Menghindari suaminya melihat matanya yang berkaca-kaca. Sungguh merasa miris dengan kisah cintanya.  Andai memang ingin kembali bersama mantannya, jujurlah, dirinya akan mundur walaupun berat.

Cup!

Sayla mundur selangakah setelah Prima mengecup keningnya. Suaminya itu menatap sedih pada Istrinya. Tingkahnya semakin hari semakin menyakitkan. Selalu menghindar. Sekarang, tidur pun ada pembatas bantal ditengah. Sering berbaring memunggungi dan yang sangat menyedihkan adalah wanita itu menolak sentuhannya.

"Kamu kenapa sih, Sayang? Makin hari makin aneh."

"Ngga papa." Sayla mengigit pipi bagian dalam. Kemudian mendongak, menatap mata suaminya. "Mas berangkat saja. Nanti teman lamanya nunggu lama," ucapnya dengan suara yang bergetar.

Prima terdiam. "Ya udah, mas berangkat." Ada rasa berat untuk meninggalkan Sayla. Wanita yang dicintainya itu, tetapi, istri keduanya membutuhkannya pula.

Saat pria itu melangkah, Sayla menghentikan dengan pertanyaannya. "Apa tidak ada yang mau Mas bicarakan serius denganku terlebih dulu?"

Pertanyaan itu entah mengapa membuat detak jantung Prima seakan berhenti. Dia menatap Sayla lama dan menggeleng. Menurutnya, belum saatnya memberitahu tentang madunya. Dia belum sanggup bertengkar dengan Sayla.

"Ya sudah. Silahkan berangkat," ucap Sayla tersenyum miris. Demi apapun, andai Prima jujur sekarang, Sayla akan membuang ego. Dia akan memaafkan suaminya dan membicarakan hubungan mereka selanjutnya secara baik-baik. Namun ....

Tanpa menoleh, Prima langsung pergi meninggalkan Sayla dan rumah megah yang hanya dihuni mereka berdua saja.

Air mata Sayla menetes tepat waktu, disaat suaminya telah pergi. Dia mengepalkan tangannya kuat, menghela napas berulang untuk melonggarkan sesak di dada, bahkan sesekali memukul-mukul area itu. Setelah merasa baikan, wanita itu menyeka air mata dan menyeringai. Sudah saatnya beraksi.

"Aku menyerah, Mas. Ya, baiklah, aku dengan senang hati membantu membuka kebusukan yang kamu tutupi." Walaupun sakit, dia akan membongkar dan membuat Prima dan Bella skakmat! Tidak peduli nasib selanjutnya, intinya dia ingin melegakan hati, membayar air mata yang selalu tumpah karena masalah poligami sembunyi-sembunyi.

***

"Kenapa sepagi ini? Sayla akan curiga." Prima menjatihkan diri di sofa setelah sampai di apartemen Bella yang menjadi mahar pernikahan.

"Aku kangen. Kamu itu ngga adil. Masa dalam seminggu, aku hanya di kasih waktu dua kali untuk bersamamu. Kadang malah hanya sehari. Mana cukup." Bella duduk dipangkuan Prima. Tangan liar wanita seksi itu mengusap wajah suaminya. "Aku istrimu juga. Butuh kamu juga, Mas. Aku mencintaimu. Kamu juga cinta aku, kan?"

Cinta?

"Ya, aku mencintaimu," jawab Prima tanpa pikir panjang.

Bella tersenyum puas. Dia pun masih sangat mencintai Prima. Mengetahui bahwa pernikahan dulu tidak gagal dan malah sepupunya yang menggantikannya, membuatnya naik pitam. Dengan segala cara, dia merebut Prima lagi dan rencananya berjalan mulus.

Dengan gerakan erotis, Bella membuka satu persatu kancing kemeja Prima. Tepat dikancing terakhir, bunyi bel pintu mengacaukan semuanya.

"Astaga!" umpat Bella. Sangat kesal. Siapa yang mengangguk aktivitas intimnya? Padahal andai penganggu itu tidak ada, mungkin mereka berdua bisa melakukan hal yang sudah amat lama dinantikan.

"Aku buka dulu," ucap Prima.

Dengan wajah menahan kecewa, Bella mengangguk dan beralih dari pangkuan Prima.

Prima berjalan menuju pintu dengan penampilan kemeja yang terbuka. Membuka pelan hingga melihat diapa tamunya dan seketika matanya membulat sempurna. Di hadapannya, nampak sosok yang sangat dikenalnya, sosok yang menemani hari-harinya. Mereka bertatapan dalam diam. Hingga ....

"Sa--yang," lirihnya tergagap.

"Mas melupakan ini," Sayla menyodorkan ponsel Prima yang selalu dibawanya. Menggigit pipi bagian dalam, Sayla Berusaha tenang. Dia tetap tersenyum walaupun melihat penampilan Prima yang membuat hatinya nyeri. Pertanyaan di kepalanya muncul. Apa suaminya sedang ... ah! Sakit sekali hatinya.

"Sayang," suara Prima parau. Dia ketahuan. Kebohongannya terbongkar. Matanya kini memerah. Badannya bergetar menahan ketakutan.

"Ini--" Sayla menarik tangan Prima dan memindahkan ponsel ke tangan kekar itu. "Mas seksi kalau pemampilannya seperti itu. Em ... yau udah, selamat bersenang-senang dengan teman lamanya. Aku pergi." Sayla tersenyum semanis mungkin, berbalik dan melangkah pergi, tapi tangan Prima mencekal tangannya membuat langkah terhenti.

"Sayang, masuk dulu. Kita bicara dulu," ucap Prima serak. Matanya berair.

Di sini Sayla yang merasa dikhianati, tetapi Prima lah yang menangis dan merasa hancur. Tepisan kasar Sayla membuat tautan tangan itu lepas, dunia Prima seakan runtuh total. Dia hancur sehancur-hancurnya, mati semati-matinya setelah Sayla meninggalkannya mematung sendirian.

***

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 101K 33
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
1.3M 6K 14
Area panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "...
12.7K 975 35
Menceritakan seorang jeon Jungkook yg kabur dari rumah saat berusia 16 tahun karena pertengkaran nya dengan sang ayah , saat menyusuri jalan dengan m...
Ternyata cinta By wi

General Fiction

19.7K 512 93
sudah dua tahun menikah karena perjodohan,sang suami tidak serta mencintainya. Mereka menikah karena perjodohan sehingga suaminya tidak menganggapnya...