THE NOBLES

By bird_white15

187K 13.9K 1.1K

Para bangsawan yg menginginkan kebebasan,cinta,dan kebahagiaan,serta kisah putri bangsawan akasuna yg menikah... More

(PROLOG)
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX
XXXI
XXXII
XXXIII { END }
( EPILOG )

XXIII

3.5K 317 26
By bird_white15

{} THE NOBLES {}

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'GOONGGGG'

"Dengan ini,aku memberkatimu dan melantik mu sebagai seorang Raja yang baru, kau akan memimpin dan mendapatkan cinta dari Rakyatmu."

Sebuah Mahkota seorang Raja diberikan kepada Itachi yang sedari tadi menampilkan wajah datar,seolah hal ini bukan hal besar,dan ia tak begitu bahagia.

"Inilah Raja kalian semua sekarang!"

Tepuk tangan dan sorakan terdengar diluar Istana.

"Hidup Raja Itachi-sama!"
"Hidup Raja Itachi-sama!"
"Hidup Raja Itachi-sama!"

Begitu mereka melihat Raja yang baru mereka,mereka sangat berharap agar Raja yang sekarang mampu untuk melebihi Raja terdahulu,mereka mengharapkan kebijaksanaan,namun hal itu membuat Itachi yang memikirkan nya merasa muak,Ia bahkan tak berniat menuruti keinginan ayahnya.

Seringai mengerikan yang mereka anggap senyuman terukir jelas diwajah tampan Itachi,

Senyuman yang mengawalkan penderitaan Rakyat Kerajaan Uchiha.

~<>~

Sementara Itu Sasuke Sakura,dan Naruto,Hinata,Hanabi telah sampai ke jembatan perbatasan,mereka menunggu Kakashi yang mereka yakini masih hidup.

"Apa kau yakin dia masih hidup?"ujar Naruto yang agak tak yakin dengan orang yang mereka ceritakan,

Bagaimana pun kemungkinan dia masih hidup itu sangat kecil,karena terjangan badai yg dasyat apalagi saat itu juga dikejar pasukan keraan Uchiha,

'Benarkah dia masih hidup?' Pikir Naruto.

"Dia berjanji untuk mengabdi padaku,pasti masih hidup,kami akan berpisah setelah ada kata perpisahan."

Balasan Sasuke yang yakin membuat Naruto terdiam,namun diam nya tak lama ketika mendengar suara langkah kuda,ia mengeluarkan katana nya untuk mewaspadai,namun Sasuke yang telah melihat orang itu langsung menahan Naruto dan mencengkram erat katana Naruto.

"Hey yo! Aku telah berhasil selamat!"teriak nya sembari melambai lambaikan tangan nya dan tersenyum cerah meskipun tertutupi masker,namun mereka bisa melihat nya saat matanya menyipit.

"Syukurlah...Kakashi-san."senyum Sakura yang membuat Kakashi tertawa,

"Memangnya kalian meremehkan aku akan mati?"

Naruto yang sedari tadi diam pun membungkuk.

"Gomen,karena yang meragukan mu adalah aku!"ujar nya cepat cepat,merasa bersalah.

Namun reaksi kakashi hanya melambaikan tangan nya dan tersenyum.

Menurut nya ini hanyalah persoalan biasa,semua orang juga akan berpikir ia akan mati,tapi tentu saja kakashi itu bukanlah orang biasa yang pasrah dengan badai,bertahun tahun ia bisa melewati bermacam macam bahaya dan dapat dia lewati pada akhirnya.

"Sudahlah ayo segera pergi dari sini sebelum prajurit menemukan kita."

Semua orang mengangguk, Sasuke membantu Sakura naik ke kuda kemudian menyusul,dalam waktu yang bersamaan mereka mulai memacu kudanya di bawah salju yang begitu indah.

~<>~

Neji terdiam, tak bisa berkata kata setelah mendengar cerita Tenten,ia tak percaya dengan ayahnya yang mengetahui tentang hubungan mereka dan akhinya mengancam Tenten baru saja setelah ayah nya wafat,sungguh tak memiliki hati sekali Raja kerajaan Hyuga itu.

Neji mengeratkan pelukan nya, tak peduli baju nya yang mewah dan mahal itu telah basah dengan air mata Tenten,ia tak akan peduli apapun lagi kecuali Tenten.

"Kalau begitu bukankah kita harus segera pergi ?"ucap Neji dengan nada tegas.

~<>~

Itachi Uchiha menatap ruangan Raja yang kosong,tak ada siapapun disana, kini saat nya dia bisa tenang dan damai tanpa mendengar cerita para petinggi negara atau pun pujian dari Rakyat nya yang terlalu berlebihan.

"Huft..."

Suara helaan nafas terdengar dari nya,ia menutup matanya kemudian membuka nya kembali dan menatap dingin kursi Raja yang kosong,sekarang kerajaan Uchiha adalah miliknya, ia dapat memerintahkan apapun pada kerajaan nya dan semua itu pasti akan Dituruti,ia menyeringai senang,sungguh senang rasanya bisa sesuka hati dengan kerajaan yang selama ini membuat nya cukup muak.

Sayang sekali jika saja ia naik tahta dengan seorang ratu disamping nya,mungkin saja ia akan memimpin kerajaan ini dengan penuh tanggung jawab dan menuruti kemauan ayahnya, namun Ratu nya sudah dibawa oleh adik nya sendiri jadi bagaimana pun ia akan tetap bersikap begitu kejam hingga sampai ke telinga kedua orang yang telah menghianati nya.

Ia berharap Sakura sadar dan mau kembali ke sisinya dengan sukarela,namun bila ia tak mau..

"Aku tinggal memaksa nya dengan cara apapun kan"ujar nya sembari duduk dikursi Raja dengan senyum dingin dan kejam.

Dia sudah tak peduli Sakura bahagia atau sedih berada di sisi nya nanti,ia tak akan pernah melepaskan Sakura.

~<>~

"Bagaimana?"

Sai menghela nafas kasar setelah mendengar pertanyaan Ino,hal yang tidak diinginkan nya malah terjadi dan ia harus ikut mau tak mau dengan perang yang terjadi bertahun tahun di gerbang perbatasan ini.

"Kami diperintahkan bergabung dengan perang entah jadi prajurit atau apapun asal harus terlibat."ucapan Sai membuat Ino terdiam dan mengusap Rambut sai lembut.

"Jangan khawatir, kau bisa melakukan nya tapi pasti bisa tak akan membunuh keluargamu,atau rakyatmu."

Sai menikmati sentuhan lembut Ino namun ia langsung membuka matanya ketika mendengar kalimat yang diucapkan Ino,ia akan membalas namun shikamaru dengan cepat mendahului nya,

"Tak semudah itu Nona shimura,meskipun kami bisa, namun kami harus menanggung kebencian dari banyak orang, apa kau pikir aku akan tertawa ketika mendapat tatapan kebencian dari keluarga dan rakyatku yang selama ini memuja mujaku?"ujar Shikamaru dengan wajah serius nya, ia juga sebenarnya agak gemas dan kesal dengan Sai dan Ino yang seenak nya bermesraan di depan nya,masa ia harus meminta kucing untuk mengusap kepalanya juga?

"Huft...baiklah,aku merasa bersalah tapi Sai-kun pasti langsung akan menyangkal nya dan memarahiku yang terus menyalahkan diri sendiri,ku pikir kalian pasti bisa menghadapi semua ini."

Senyum sai mengembang menyambut ucapan Ino yang begitu pengertian,sementara Shikamaru hanya mengangguk dan menghela nafas untuk menyambut ucapan Ino.

"Tapi sedari tadi aku merasa terganggu, perasaan ku mengatakan akan ada yang datang dari luar lagi dan bergabung dengan kita."

Ino tersenyum namun Sai tertawa kecil.

"Mungkin saja kau sangat iri dengan kami sehingga berharap calon Ratu Uchiha kabur dan pergi kesini."ujar Sai yang membuat shikamaru kesal.

"Sudahlah,ayo masuk kita akan makan."ajak Ino yang juga bermaksud untuk menghalangi pertengkaran Sai dan shikamaru.

~<>~

Mata onyx nya menatap sekumpulan orang orang di depan nya dengan pandangan tak berarti,sudah banyak waktu terlewati dan sekarang banyak sekali penari cantik yang menari di depan nya, berbeda dengan tatapan para pria - pria yang berada diruangan itu yang menatap nafsu pada para penari,pemilik mata Onyx berwajah dingin dan datar yang disebut sebagai Raja itu hanya menatap Para penari bosan dan datar.

Tak ada yang menarik,secantik apapun penari penari di depan nya tak akan ada yang bisa menandingi kecantikan permaisuri nya,itulah pikirnya.

Seorang Penari yang terlihat percaya diri dan terlihat paling cantik menurut mereka mulai mendekati Itachi sembari memamerkan bentuk tubuhnya yang indah,ia terus maju dan berjalan sembari sengaja membuat Itachi menatap nya sama dengan pria lain nya,namun Itachi hanya menatap nya tak suka dan mengangkat sebelah alisnya setelah melihat tingkah wanita yang menyebalkan itu.

Namun wanita itu terus mendekati Itachi dan mulai meraba tangan Itachi dengan sentuhan sentuhan tipis yang biasanya dapat membuat laki laki biasa langsung ingin menyetubuhi nya,namun sekali lagi Itachi benar benar tak merasakan apapun,nafsu pun tidak, yang ada hanyalah rasa terganggu dan tak suka.

Namun setelah seperkian detik Wanita itu tak mundur mundur juga membuat Itachi mulai menyeringai,ia mengambil tangan wanita itu yang tentu saja membuat wanita itu Senang,setelah itu ia berpikir pasti akan mendapatkan posisi Ratu atau selir Raja.

Tangan Itachi mulai merobek baju wanita itu membuat wanita itu terkejut.

"T-tidak Raja,jangan sekarang,disini terlalu banyak orang."

Itachi mendecih,tingkah wanita ini benar benar memuakan.

"Bukankah ini yang kau ingin kan?lagipula kau bisa menganggap mereka tak ada."tatapan dingin dan seringai diwajahnya mulai membuat Wanita itu tak bergerak,wanita itu sadar kesalahan nya,seharusnya ia tak melakukan hal ini.

Ruangan itu yang awalnya ramai mulai hening,mereka menatap Raja dan Wanita penari itu sebagai tontonan,tak ada yang menghentikan nya,mereka tak bisa.

Namun Wanita yang  tidak memiliki harga diri itu mulai menghilangkan rasa takut nya,apapun asal ia mendapatkan posisi  selir atau Ratu yang kosong, ia harus menghadapi semua ini,itulah yang dipikirkan nya.

Itachi menyeringai ketika wanita itu tersenyum dan meminta agar Itachi melanjutkan nya.

Dengan kasar Itachi melepaskan seluruh pakaian wanita itu hingga tak sehelai benang pun berada di tubuhnya,tatapan lapar mulai di tunjukan oleh laki laki yang berada di ruangan itu kecuali Itachi.

Tanpa rasa malu sedikitpun wanita itu mendekat pada itachi untuk membuka baju Itachi juga,namun Itachi menepis tangan wanita di depan nya dengan keras membuat wanita itu terkejut.

Dua tangan nya mencekik leher wanita itu hingga tubuhnya terangkat,wanita itu meronta ronta dan hampir mati sebelum itachi melemparnya ke depan.

"Uhuk uhuk."

'Sssnggg'

"Itachi!"panggilan ibunya pun ia abaikan.

Ia terus maju kedepan dan mengenggam erat katana nya.

"Sampai akhir pun..kau adalah wanita tak tahu malu."

'crashhh'

Satu tebasan tepat dileher wanita itu membuat Kepala nya bergiling giling dihadapan para pertinggi negara,pelayan,prajurit dan ibu nya.

Semua orang menahan nafas dan terdiam ketika Raja itachi kembali duduk ke singgahsana nya dengan senyuman kejam nya.

"Kenapa kalian terdiam? Lanjutkan tarian nya dan musik nya" perintah Itachi yang membuat para penari dan pemain musik dengan tergesa gesa dan bergetar melakukan perintah nya,

Bahkan seperti tak ada kejadian apapun,Itachi tersenyum senang menatap penari,tentu saja ia senang, senang melihat semua orang ketakutan dan berwajah pucat.

~<>~

Kakashi menatap terowongan yang begitu gelap itu dengan pandangan waspada,ia menuntun mereka agar menghindari perang yang terjadi dengan menggunakan jalan rahasia yang hanya beberapa orang yang tau,dengan begini mereka semua tak akan terluka.

"Rupanya kau tau jalan rahasia semacam ini yah kakashi"ujar Sasuke pada Kakashi yang berada di depan nya.

"Hahaha begitulah,aku juga memiliki teman disana,tapi kami mulai tak bertemu lagi semenjak perang semakin menjadi jadi."balas kakashi sembari mulai menatap cahaya yang mulai terlihat,

"Perang itu tiada habisnya sampai bertahun tahun, kapan mereka akan berakhir."ujar Naruto yang merasa Perang ini sudah terlalu lama terjadi namun memang pertahanan Kerajaan yang dipimpin pein Yahiko benar benar memiliki pertahanan luar biasa hingga tak bisa ditembus bertahun tahun.

"Perang ini seperti permainan catur,ketika para Raja dan kaisar mulai turun dalam perang maka perang berakhir, entahlah akan bagaimana hasilnya.".

Semua orang terdiam memikirkan bagaimana atau kapan para Raja akan turun tangan melawan kaisar langsung?

"Nah..baiklah...kita telah sampai..selamat datang dikerajaan Yahiko."

Mereka semua menatap kedepan menatap jalan yang ditumbuhi pepohonan,mereka belum masuk ke kerajaan Yahiko sepenuhnya.

"Berhenti disitu kalian semua."

Teriakan pengawal membuat mereka berhenti,

"Kalian bagai- Kakashi!?"sebuah nada dingin dan marah langsung terganti dengan cepat ketika pengawal itu mengenali Kakashi.

"Apa itu benar benar kau?"tanya seorang pengawal lagi yang terkejut.

"Yo! Yamato dan asuma!"sapa Kakashi sembari melambaikan tangan nya.

"Kakashiiiii!!!aku tak menyangka kau masih hidup setelah bertahun tahun kita tak bertemu!!"ujar Yamato tak percaya  sembari mengusap air mata yang berada diujung matanya.

Begitu khawatir nya dengan teman nya itu hingga takut menerima kenyataan jika Kakashi meninggal,namun ternyata kakashi berhasil hidup dan setelah bertahun tahun akhirnya mereka berkumpul kembali.

"Mengharukan."ujar Sasuke pelan sembari menatap Kakashi yang dipeluk oleh kedua teman lamanya itu.

"Bertahun tahun...mereka tak bertemu.."timpal sakura pada Sasuke,

"Kurasa jika aku dan dirimu yang tidak bertemu bertahun tahun, aku pasti tidak bisa."ujar Sasuke sembari mengenggam tangan Sakura yang sedari tadi melingkar diperutnya.

Sakura yang mendengarnya tersenyum malu kemudian menempelkan wajahnya di punggung sasuke.

"Aku juga....."

_TBC_

Tuh kan telat lagi:v,benar benar deh gomen yah~

_See you next chapter

Continue Reading

You'll Also Like

Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.2K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
82.5K 5.5K 21
All characters belong to Masashi Kishimoto. The stories belong to me. -Enjoy the stories♡♡♡
39.8K 3K 8
[COMPLETED] - (Hurt&Drama) "Jika bertahan lebih mudah daripada melepaskan, luka ini tidak akan seperih ini." - Hinata Sasuhina, Gaahina Start : 16 De...
60.1K 6.8K 74
Ini tentang mu.. Yang masih bisa tertawa bahagia walau selalu ingin menangis.. Yang selalu tegar dan sabar... . . . . Ps : ini hanya sekedar pengalih...