That Man and That Woman

Skylineblue7 द्वारा

119K 3.6K 252

Aleisha Yashira (Alea), 26 tahun. Wanita asal Indonesia dan bekerja di perusahaan terbesar di New York. Setel... अधिक

PROLOG
PART 1
PART 2 (FIXED PART)
PART 3 (FIXED PART)
PART 4 (FIXED PART)
PART 5 (FIXED PART)
PART 6
That Man and That Woman thougts
Jose and Fei
Their thoughts
PART 7
PART 8
All Doodle Characters ^^
Part 9
PART 10
PART 11: MEMORY OF THE PAST
PART 12: I WILL CHOOSE TO STAY AWAY FROM THAT WOMAN IF I BECOME YOU
PART 14: "DO YOU REMEMBER ME?"
PART 15: THE DRUG

Part 13: "UH... I ACCIDENTALLY KNOCKED HIM DOWN. WHAT SHOULD I DO?"

4.8K 205 43
Skylineblue7 द्वारा

            Tidak berselang lama setelah Alea pergi dari sisi Nina. Seorang perempuan dengan balutan gaun satin berwarna soft pink mendekat ke arahnya. Perempuan itu memiliki tinggi badan yang hampir sama dengan Nina dan topeng yang juga senada dengan warna gaunnya namun memiliki hiasan mawar merah muda besar disisi atas topengnya itu sangat menarik perhatian Nina, sehingga membuat dirinya menoleh kearah perempuan itu.

"Kenapa kamu tidak memakai bunga yang lebih besar untuk ditaruh di topengmu?"

Perempuan itu hanya menggelengkan kepalanya. "Kalau aku memakai lebih banyak bunga untuk menghias topengku ini, aku akan menjadi pusat perhatian disini."

Nina mendengus, "Sekarang saja kamu sudah menarik perhatian."

Perempuan itu hanya terkekeh dan membalas, "Ini sudah taktik kita untuk bisa menarik perhatian. Dimana Alea?"

Tidak menghiraukan jawaban perempuan itu, Nina kembali memfokuskan perhatiannya ke arah Andrew dan Riley. "Andrew Martin sama sekali tidak bisa lepas dari Riley, jadi dia sekarang sedang menjalankan rencana untuk bisa mengambil Andrew dari Riley."

Perempuan itu mengikuti arah pandangan Nina dan akhirnya menghembuskan napas secara kasar. "Bukan kita saja yang menginginkan pria tua itu malam ini. Aku sudah mengecek lantai atas dan menemukan beberapa penjaga yang bukan milik dari Riley Grayson."

Nina tidak menjawab dan perempuan itu melanjutkan, "Kalau kita tidak membuat pengalihan secara besar-besaran, aku takut kita akan kehilangan Andrew Martin lagi."

Nina yang sedari tadi hanya bersandar di pilar gedung itu mulai berdiri tegap dan menopangkan berat badannya ke kaki kanannya sambil bersedekap. "Itulah yang Alea lakukan sekarang." Ucapnya pelan. "Alea pergi untuk mematikan energi listrik gedung ini dan setelah itu aku akan bertindak untuk mengambil Andrew dari sisi Riley dan teman pria Asianya itu,"

Perempuan itu mendengarkan penjelasan Nina dan menunjukkan tanda setuju dengan menganggukan kepalanya secara samar. "Pekerjaanmu tidak mudah. Apa kamu memerlukan bantuanku?"

Nina memindahkan berat badannya ke kakinya yang satu lagi dan mengibaskan tangannya ke arah perempuan itu. "Kamu pikir aku sudah karatan? Lebih baik kamu bantu Alea. Anak itu sepertinya sudah mulai karatan."

Perempuan itu tertawa geli. "Alea karatan? Agen LICHT nomor satu seperti dia tidak akan semudah itu karatan."

Setelah perempuan itu mengucapkan kalimatnya, semua lampu digedung acara amal itu mati secara tiba-tiba dan membuat para tamu undangan kaget dan panik. Diantara kegelapan ruangan acara amal itu, tidak memerlukan waktu lama bagi mata Nina dan perempuan itu untuk bisa beradaptasi. Sebelum Nina pergi, ia berucap: "Aku serahkan Alea padamu Vall." dan Vall tidak lagi merasakan Nina berada disampingnya karena ia melihat perempuan itu dengan cekatan berjalan ke arah Andrew. Dengan keterampilan dan kelincahan yang sudah ditempa dari masa mereka masih bau kencur itu, tidaklah sulit bagi Nina untuk bisa mendekati targetnya tanpa ada yang mengetahui gerak-geriknya.

Vall hanya melirik sebentar melihat kegaduhan yang dibuat oleh Alea sebelum berbalik badan untuk menyusul Alea yang saat itu sedang berada di basemen.

Entah karena dirinya adalah agen terbaik di LICHT setelah Alea atau karena Alea adalah sahabat baiknya, Vall merasakan kejanggalan yang sarat saat tidak mendapati siluet Alea yang harusnya sudah keluar dari basemen ketika ia sudah mematikan sambungan listrik. Vall dengan mudah menghindari para penjaga tersembunyi yang berlarian ke tengah-tengah acara amal itu untuk melindungi penyewa mereka tentu saja. Vall hanya tersenyum miring saat melihat beberapa penjaga yang lewat di depannya masih berdaun hijau. Bahkan beberapa diantara mereka masih kentara kebingungan dengan apa yang harus mereka lakukana atau lebih singkatnya panik.

Kepanikan adalah musuh terbesar agen-agen LICHT. Ketika kepanikan menyerang, semua rencana juga akan gagal dan hanya menimbulkan efek yang negatif baik bagi individu agen LICHT tersebut atau para agen LICHT yang berkerja secara berkelompok. Karena itulah hal pertama yang diajarkan kepada para LICHT muda adalah menghapus rasa panik mereka dan membuat kepanikan itu sebagai ladang mereka untuk bisa mencari kesempatan dalam kesempitan.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Vall untuk bisa ke basemen dan perasaannya semakin kuat saat ia mendengar suara berat seorang pria sesaat setelah ia masuk. Ia mendapati Alea yang mengenakan gaun hitam malam tengah membelakangi seorang pria yang menodongkan senjata api ke kepalanya.

Dengan cekatan Vall mengeluarkan senjata api dari balik gaunnya yang memang sudah ia sembunyikan dengan rapi di paha kanannya menggunakan Garter Holster. Setiap Agen LICHT tidak pernah keluar tanpa menyimpan senjata api di badan mereka. Senjata adalah benda terpenting yang tidak bisa mereka tinggalkan seperti perihalnya kebutuhan lipstik untuk para perempuan. Jenis senjata yang selalu dibawa oleh para agen LICHT beragam. Mulai dari GLOCK 43, SIG Sauer P238, KAHR CW9 atau Beretta Nano yang dimana ke semua senjata itu khusus untuk disimpan di Garter Holster mereka karena ukurannya yang sesuai untuk dibawa kemana-mana saat mereka tidak bertugas, lagi pula menyimpan senjata api di badan sendiri tidak terlalu susah. Kutipan agen LICHT: Tidak membawa senjata sama saja berjalan telanjang di depan umum.

Senjata api yang selalu dipakai Vall adalah jenis Beretta Nano yang meskipun tampak kecil dan halus, namun sebenarnya bukanlah senjata api yang ringan. Pengguna senjata api jenis Beretta Nano ditantang untuk lebih memperhatikan target bidikkan mereka karena berat dari senjata ini hanya satu ons lebih berat dari senjata api Kimber Solo Carry dan juga harganya lebih murah dari senjata api Ruger LC9. Tentu saja untuk agen terbaik nomor dua di LICHT, Vall lebih suka menggunakan Beretta Nano yang memiliki kaliber 9mm ini. Lagi pula bayi kecilnya ini selalu tidak pernah meleset jika sudah menemukan sasarannya. Seperti saat ini.

*

*

*

*

Klik.

"Aku akan memilih menjauh dari perempuan itu jika menjadi kamu."

Alea merasakan beban berat yang ditanggungnya seketika menghilang sirna ketika ia mendengar suara merdu milik Vall, sahabatnya. Jika ia sekarang tidak berada di posisi dimana kepalanya bisa diledakkan kapan saja, ia pasti sudah memeluk Vall sembari mengucapkan kata-kata pujian yang membuat bulu kuduk Vall berdiri semua.

Raphael terkekeh kecil dengan kondisinya sekarang. Ia sudah menduga bahwa perempuan yang berada di hadapannya ini tidak bekerja sendiri, namun ia lebih kagum lagi terhadap perempuan yang menodongkan senjata api ke kepalanya. Ia sama sekali tidak menyadari kehadiran atau pun langkah kaki perempuan tersebut. Raphael seperti anak kecil kembali ketika merasakan ketertarikan yang luar bisa kepada dua perempuan ini. Harusnya ia merasakan takut, tapi siapa yang akan percaya ia akan takut, hidupnya sudah lama berada didalam lumpur dan menangani kedua perempuan ini harusnya hal yang mudah baginya. Tetapi, lagi-lagi instingnya mengatakan ia tidak bisa lengah sedikit pun dengan mereka berdua. Kedua perempuan ini bagaikan singa betina namun bertindak seperti anak kucing. Jika ia salah langkah, maka badannya bisa dicabik-cabik oleh mereka berdua.

Sembari memikirkan Shin yang dari perhitungannya akan muncul sebentar lagi, Raphael berusaha mengulur waktu. "Haha, permainan yang menarik, kittens. Ternyata aku tidak salah mendatangi acara amal malam ini."

Vall semakin mengencangkan pengangannya di gagang senjata api miliknya sembari memperhatikan bahasa tubuh Alea yang masih berdiri diam seperti patung di bawah tuntutan senjata api milik Raphael. "Aku sarankan kamu menjauh dari perempuan itu sekarang. Tembakanku tidak pernah meleset, darling."

Lagi-lagi Raphael terkekeh kecil ketika mendengarkan panggilan sayang yang keluar dari bibir Vall. Ia merasa tergelitik karena Vall sama sekali tidak mengendurkan senjata apinya dari kepalanya. "Buat aku menjauh jika kamu mampu, bella."

*Note : Bella artinya cantik dalam bahasa Italia dan ditujukan untuk kaum perempuan. Jika ditujukan untuk laki-laki maka sebutannya Bello.

Raphael yang sedikit kehilangan konsentrasi ketika merayu Vall tidak menyadari pergerakan Alea yang dengan cepat mencengkeram lengan kanannya dengan tangan kirinya dan tangan kanan Alea yang bebas mencengkeram dengan kuat bagian atas tubuhnya, sehingga badan besar Raphael yang memiliki tinggi 193 cm itu terbanting keras dengan kondisi punggungnya mencium lantai dingin basemen. Raphael memasang raut wajah terkejut saat itu juga.

Dirinya adalah seorang pria berbadan tinggi besar dan merupakan orang yang ditakuti di dunia bawah. Pengaruh kekuasaannya di dunia bawah sudah menyaingi kedua sahabatnya. Dimanapun namanya disebut, ia akan disegani oleh para pria dan dicintai oleh para perempuan. Sial! Bahkan para model Victoria Secret sekalipun berlomba-lomba untuk memanjat tempat tidurnya! Tetapi, malam ini Raphael tidak hanya dibuat merasakan rasa terkejut namun ia juga dipermalukan oleh dua perempuan bertopeng yang sialnya ia bahkan sempat merayu salah satunya!

Riley dan Shin sampai ke basemen pertepatan dengan Alea yang saat itu berhasil membanting Raphael di depan mata mereka. Tidak usah menyinggung bagaimana perasaan Raphael, bahkan kedua sahabatnya yang melihat secara langsung bagaimana tubuh mungil Alea dapat mengangkat dan membanting badan Raphael hingga terjatuh mencium lantai dingin basemen, menjadi terkejut dan raut wajah mereka menjadi tidak tertata saat melihat Raphael yang hanya diam terbaring menatap pelaku yang membanting badannya.

Dor!

Bunyi senjata api yang diaktifkan tidak membuat Riley dan Shin berlama-lama mempertahankan raut wajah mereka karena saat itu Vall sudah menembakkan peluru panas ke arah Raphael. Raphael yang terkena tembakan peluru dari Vall mulai memegangi perutnya yang terluka. Cairan merah pekat yang muncul dari perutnya membuat pergerakan Raphael sedikit terhambat sehingga ia sama sekali tidak diberi kesempatan untuk menghentikan kedua perempuan yang malam itu membuatnya menjadi santapan makan malam mereka.

Tanpa banyak bicara, Alea dan Vall bergerak cepat untuk melewati Riley dan Shin yang sudah mengeluarkan senjata api mereka. Suara tembakan yang beruntut tidak ada habisnya dikeluarkan oleh Riley dan Shin sembari mereka mendekat ke arah Raphael untuk melihat kondisinya. Para penjaga yang mengikuti mereka berdua sudah berjaga-jaga didepan pintu masuk basemen dan mulai menembakkan timah-timah panas ke arah Alea dan Vall yang berpencar untuk menghindari tembakan para penjaga tersebut. Namun para penjaga itu masih tidak bisa mengimbangi kelincahan kedua perempuan tempaan LICHT. Mereka bergerak sangat cepat di balik bayangan lampu seakan-akan badan mereka berdua seperti tertanam di setiap sudut untuk mengecoh penglihatan para penjaga yang dibawah oleh Riley dan Shin.

Beberapa dari penjaga itu bahkan mulai mendekati tempat Alea bersembunyi dan mulai menembaki Alea ketika mereka mendapati bayangan Alea, namun sayang sekali mereka sepertinya tidak paham dengan kemampuan lawan mereka karena ketika mereka menembakkan senjata api ke arah Alea, mereka hanya mendapati kotak-kotak yang sudah penuh dengan lubang tembakan. Mereka sama sekali tidak menyadari Alea sudah muncul dari belakang mereka dan melumpuhkan mereka dengan tangan kosong. Vall mendapati pemandangan itu hanya memasang senyum sumringah dibalik topengnya.

Gelar agen terbaik nomor satu di LICHT memang pantas disandang oleh Alea. Alea memiliki keunikan yang jarang digunakan oleh para agen LICHT lainnya. Jika para agen LICHT merasa telanjang jika tidak membawa senjata api, maka Alea lebih merasa ternodai jika membawa senjata api. Alea lebih memilih menaklukkan lawannya hanya dengan tangan kosong. Close combat adalah bidang keahlian Alea yang sangat dibanggakannya sendiri. Ia selalu merasa menggunakan senjata bisa membuat instingnya berkelahi menjadi tumpul dan tidak terasah dengan baik. Tidak ada larangan di LICHT untuk para agennya dalam pembawaan jenis senjata, tetapi kasus Alea yang unik sempat menjadi perbincangan dikala itu karena ia satu-satunya agen LICHT yang bahkan harus dipaksa membawa senjata dalam bentuk apa pun. Bahkan atasan mereka sampai mengatakan Alea membawa pisau dapur juga tidak apa karena yang terpenting ia membawa senjata di badannya! Tapi, Alea sama sekali tidak peduli dan tetap menggunakan tangannya untuk berkelahi. Jika situasi yang terburuk saja muncul, baru Alea menggunakan benda-benda disekitarnya untuk menghabisi lawannya. Ingat, benda-benda disekitarnya, bukan senjata api atau pisau belati. Alea bahkan pernah melukai musuhnya hanya dengan ujung kamus. Ujung buku kamus!

Dor! Dor!

Suara tembakan senjata api malam itu sama sekali tiada hentinya dan semakin lama semakin membuat Vall yang saat itu sedang mengenang masa mudanya di markas LICHT menjadi kesal dan mulai membalas tembakan para penjaga yang sedari tadi tampak asal-asalan menggunakan senjata mereka.

Dor! Pelurunya mengenai paha kiri seorang penjaga didepan pintu.

Dor! Kali ini pelurunya bersarang di bahu seorang penjaga yang hendak menyerang Alea.

Dor! Sekarang pelurunya tertanam dengan kuat di abdomen seorang penjaga yang mau melemparnya dengan belati.

"Jangan bunuh mereka!" Teriak Alea dari seberang sana sembari menangani beberapa penjaga yang masih berani mendekat ke arahnya. Vall sebenarnya tidak ingin membunuh para penjaga itu, namun terkadang tangannya suka berbuat seenaknya sendiri. Tidak mengacuhkan omongan Alea, Vall mulai membidikkan senjata apinya ke satu arah dan... DOR!

Pelurunya mengenai salah satu penjaga yang entah kapan sudah berada di dekat Riley dan Shin yang saat itu mengecek keadaan Raphael. Alea mengarahkan pandangannya ke  arah suara tembakan Vall dan melihat badan penjaga itu sudah tidak bergerak lagi, namun Alea tidak mengeluarkan komentar apa-apa kepada Vall karena mereka sudah mendekati pintu masuk basemen dan Alea sudah berhasil melumpuhkan para penjaga disitu tanpa membunuh mereka.

Riley mendapati para penjaga yang ia bawa sudah ditundukkan semua oleh kedua perempuan tersebut. Beberapa dari pengawal itu bahkan sudah tergeletak tidak bernyawa karena tembakkan dari senjata api milik perempuan bergaun soft pink itu. Sebelum kedua perempuan itu meninggalkan pintu basemen, Riley mendapati perempuan mungil yang membanting Raphael, berhenti di depan pintu dan menunjuk beberapa pengawal yang sudah tewas dengan tangannya sebelum perempuan itu membuat bahasa isyarat dan pergi meninggalkan tempat kejadian.

Riley tidak memiliki reaksi apa-apa ketika melihat perempuan itu berhenti sebelum keluar, namun ekspresinya langsung berubah drastis saat membaca bahasa isyarat yang dikeluarkan perempuan itu.

Shin yang berusaha merangkul Raphael mendapati Riley sudah berjalan mendekati para pengawal yang tewas dan mulai menggeledah pakaian mereka. Shin sama sekali tidak berusaha untuk menghentikan aksi Riley karena sedetik kemudian Riley sudah mengeluarkan senjata api miliknya dan menembaki penjaga yang sudah tidak bernyawa itu berkali-kali. Ekspresinya sangat jelas penuh dengan amarah yang membara ketika ia selesai menggeledah mayat para penjaga itu.

Shin yang masih menopang Raphael sama sekali tidak menyangka bahwa kedua perempuan itu memiliki penglihatan yang tajam. Bahasa isyarat yang dibuat salah satu dari perempuan itu memiliki arti: "Mereka adalah penyusup."

*

*

*

*

"Baik sekali dirimu memberi mereka petunjuk, Alea." Sindir Vall yang baru saja masuk ke dalam mobil dan melemparkan topeng pestanya ke jok belakang mobil second atau mobil bekas yang dijual secara murah. Mobil yang mereka gunakan akan selalu berbeda dalam menjalankan tugas untuk menghindari kecurigaan, bahkan mereka akan memalsukan nama dan wajah mereka saat membeli mobil yang mereka inginkan. Tidak ada cacat dalam kamus para agen LICHT. Jika bertugas semuanya harus terancang dengan rapi dan tanpa celah.

Alea tidak memperdulikan sindiran Vall dan mulai menyalakan mesin mobil. "Ingat, aku masih memiliki tanggung jawab melindung keluarga Grayson."

"Yang dimana kamu sudah dibebas tugaskan dari keluarga Grayson." Sanggah Vall cepat. "Gara-gara kasus ini kamu keluar dari LICHT."

Alea, "Kamu tidak perlu mengulangnya. Nina sudah ceramah tentang itu sebelumnya."

Vall, "Dan kamu masih keras kepala untuk tidak balik ke LICHT. Fei dan Talia saja masih bertahan di LICHT meskipun mereka memilih menjadi anggota pasif."

Alea tidak menoleh dan memusatkan konsentrasinya ke jalanan yang semula ramai dengan kebisingan kota New York, perlahan-lahan tergantikan dengan jalana yang sepi dan dipenuhi pepohonan. Ia akhirnya membalas, "Itu pilihan mereka. Mereka berdua cocok dengan bidang penelitian dan melacak. Terutama Fei, kamu tau otaknya lebih cerdas dari aku."

"Tapi selera kalian payah dalam memilih pasangan." Ejek Vall dingin.

Alea mendengarkan sembari mengetuk jari telunjuknya di setir mobil. "Menurutku itu tidak ada hubungannya dengan kinerja otak, hanya takdir kami saja yang harus bertemu dengan pria brengsek." Alea terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Ada kabar dari Fei?"

Vall yang sedari tadi hanya bersandar di jok mobil, mulai gusar dan menggaruk belakang telinganya. "Kamu tidak dihubungi oleh Fei?"

Alea menggelang pelan. "Tidak ada kabar sama sekali."

"Setelah ia menanyakan warna tatakan gelas kepadamu?" Tanya Vall memastikan. Alea hanya mengangguk.

Hembusan napas yang berat keluar dari mulut Vall dan ia memijit kedua pelipisnya perlahan. "Aku sama sekali tidak setuju dia menikah dengan Heri."

Alea, "Kamu pikir aku setuju? Kamu masih ingat aku sempat perang dingin sama dia? Bahkan aku hampir menghambur tempat kerja Heri bersama Nina?"

Vall, "Ya. Kamu dan Nina langsung terbang ke Indonesia ketika mengetahui hubungan tidak jelas Heri dengan koleganya."

Alea, "Aku tidak tau apa yang dipikirkan Fei sehingga masih mau menerima Heri. Aku memang tidak seharusnya berkomentar seperti ini, tapi perasaanku mengatakan pernikahan Fei dan Heri tidak akan terjadi.

Lagi-lagi Vall memijit kedua pelipisnya dan meraih tas besar dibelakang jok mobil. "Kamu mau kita perang dingin lagi? Fei tidak akan mendengarkan ocehan kita jika tema kita adalah mengenai Heri." Vall mengeluarkan baju kasual dari dalam tas besar itu dan mulai menanggalkan gaun yang ia kenakan.

Sembari memperhatikan jalanan yang semakin gelap dan hanya terdengar suara serangga-serangga saja, Alea berusaha mengenyahkan pikirannya mengenai pernikahan Fei dan Heri. Setidaknya setelah ia selesai dengan tugasnya malam ini, ia akan langsung menelepon Fei dan menanyakan keadaannya.

Sambil berusaha mengenyahkan pikiran mengenai Fei, suara telepon Vall membangunkan Alea dan membuatnya melirik Vall.

Vall tidak balas melirik ke arah Alea dan mulai menekan tombol jawab ketika melihat nama Nina terpampang jelas dilayar. "Kami sebentar lagi sampai disana. Jaga dia baik-baik."

Setelah mengatakan itu, Vall kemudian mengaktifkan loudspeaker karena Alea ingin mendengarkan percakapan mereka. Diseberang sana Nina sama sekali tidak membalas sebelum akhirnya Alea memanggil namanya, "Nina?"

"Uh...Aku tidak sengaja menjatuhkannya. Apa yang harus aku lakukan?"

Alea dan Vall: .....

*

*

*

Hi, Skylineblue7 is here!!! ^^

Kali ini author meminta maaf karena lagi-lagi telat update. Harusnya author update dua hari setelah part 12, tapi author kena bottleneck dan akhirnya part 13 ketunda sampai hari ini :')

*bows* Sekali lagi saya minta maaf kepada para readers sekalian.

Dikolom komentar yang saya baca dari @AndinaFajarini menanyakan umur saya hehe sebelumnya saya ucapkan terima kasih dengan komentarnya dan juga kepada para komentar readears yang membaca karya saya ^^ Umur saya 22 tahun dan tidak muda lagi haha pinggang sudah mulai sakit kalo lama duduk wkwk *bercanda*

Saya akan usahakan update lagi secepatnya kalo saya tidak kena bottleneck :")

Please, leave comments and likes kalian untuk cerita saya :))

Thanks ^^

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

5.6M 69.2K 40
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...
350K 24.9K 33
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
300K 19.2K 46
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
194K 29K 38
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...