Ten terpekur. Menatap nanar kursi kosong didepan kursi nya.
Bis berjalan dengan kecepatan normal dipagi cerah hari senin.
Artinya sudah seminggu sejak hari dimana Ten menunggu sia-sia kehadiran si gadis.
Artinya sudah seminggu Ten tetap kembali menunggu hingga Daniel menelpon nya dan berteriak kesal.
Dan selama satu minggu itu pula, sigadis tak kunjung memperlihatkan eksistensi nya.
Nampaknya niat pemuda tampan bernama Ten ini mendapat halangan dari semesta.
Jika sebelumnya Ten hanya akan menunggu kemudian pulang dengan sia-sia dari halte, kali ini tidak.
Atas masukan sang teman, Ten kali ini menaiki bis nya meski tanpa si gadis. Turun di halte biasa dimana gadis biasa turun.
Ten berhenti.
Duduk dihalte dengan sabar. Berharap hari ini penantian nya bukan sia-sia belaka.
Ten tidak memiliki ide lain selain halte pemberhentian sigadis.
Barangkali gadis itu akan lewat dan menyapanya.
Ya.. Barang kali.