Peinture De Pluie (End)

By MeonkDagong2

46.5K 3.6K 442

Forth yang tidak percaya dengan cinta dan Beam anak SMU yang ceria, bawel dan imut More

Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17

Bagian 8

2.3K 213 8
By MeonkDagong2

Forth dan Beam telah sampai di depan rumah, Beam dan Forth turun bersama. Forth menatap Beam dan berkata,
"Mau kemana Beam?"

"Mau kemana? Masuk rumah lah p, Beam pusing"

Kata Beam lagi. Forth pun berkata,
"Ganti baju dan balik ke rumah p, gak ada penolakan. Ok?"

Beam menganggukan kepalanya ia sedang malas berdebat jadi menuruti apa kata P'Forth nya jalan terbaik, Forth tersenyum lalu membelai lembut rambut Beam, tiba - tiba seseorang menegur Forth.
"P'Forth"

Forth dan Beam menatap orang yang memanggilnya dan ternyata orang itu Yo, Forth berubah ekspresinya menajadi sinis, sedangkan Beam menatap Yo lalu menatap Forth sebentar lalu ia pergi dari sana meninggalkan Yo dan Forth memang bukan urusan Beam, jadi dia menyingkir dari sana.

Setelah Beam pergi, Yo berdiri di depan Forth, Forth menatap sinis Yo dan berkata,
"Mau apa kau kemari?"

"Apa dia kekasih p'Forth?"

Tanya Yo, Forth menjawab,
"Bukan urusan mu"

"Aku tidak pernah melihat P'Forth begitu hangat kepada orang lain, bahkan dengan Yo p selalu bersikap dingin, apa bedanya Yo denganya P?"

Tanya Yo sambil menatap Forth dengan mata berkaca - kaca, Forth menghela nafas lelah dan berkata,
"Hentikan akting mu Yo, Apa rencanamu? Apa maumu kemari?"

"Yo iri denganya yang mendapat perhatian dan kehangatan dari P....."

"Sudah hentikan Yo, kau sudah tau jawabannya. Berhentilah dan kembalilah ke tempatmu, ketempat Phana yang peduli dan sayang padamu"

Kata Forth yang sinis sambil memotong kalimat Yo, Yo membuang wajahnya dan berkata.
"P'Pha memang perhatian dan sayang dengan Yo, tapi P'Pha tidak sekaya P"

"Yang kaya itu keluarga besar P, bukan P. Kau salah kalau berpikir mendekati P bisa membuatmu dapat koneksi sana - sini"

Jawab Forth datar, Yo menghela nafasnya dan berkata.
"P'Forth bisa kalau p mau, P'Forth bisa seperti Ming ataupun Tin, tapi...."

"Tapi aku bukan mereka, aku ya aku.... Sejak awal P ajah yang bodoh bisa jatuh cinta sama penipu kaya Yo. Apa Yo gak cape? Kalau mau sesuatu usaha bukan seperti ini. Kau seperti jalang murahan Yo"

Kata Forth lagi, Yo terdiam dia menundukan kepalanya, sejak awal dia datang kemari sudah membuang harga dirinya di tambah mendengar kata - kata Forth, Yo benar - benar sudah tidak ada harganya lagi.

Forth kembali berkata,
"Pulanglah Yo tempatmu bukan disini, P ingin istriahat dan kau datang untuk apa? Buang- buang waktu P saja"

Yo terdiam, Forth membalikan badan meninggalkan Yo tanpa peduli. Dan seorang Beam yang menatap itu semua dari balkon kamarnya, dengan pandangan yang tidak bisa di tebak.

¤¤¤¤

Beam masuk ke dalam kamar Forth, dimana Forth sedang duduk di depan Laptop nya. Beam mendekati Forth dan berkata,
"P sedang apa?'

Forth menengok ke arah Beam dan berkata,
"Kenapa lama sekali?"

"Kenapa? P kangen sama Beam?"

Tanya Beam jail dan di hadiahi jitakan oleh Forth,
Pletak

"Kamu itu lagi sakit Beam, sadar diri lah. Istirahat sana"

Kata Forth galak, Beam memanyunkan bibirnya sebal lalu berkata,
"Ish!!!! Jadi orang galak banget sih nanya baik- baik di jawabnya gitu, marah sama orang jangan Beam ikut kena juga dong P, hiiiii nyebelin"

Beam berjalan kesal ke arah ranjang Forth, naik ke ranjang narik selimut menutupi seluruh tubuh Beam. Forth melihat itu ia merasa bersalah, dia berjalan mendekati ranjang duduk di pinggir ranjang menarik turun selimut itu tapi di tahan oleh Beam, Forth berkata,
"Maaf na.... Beam jadi kena marah p, p lagi banyak pikiran maaf"

Beam membuka selimutnya menghadap ke arah Forth dan berkata dengan wajah serius,
"Bila p ada masalah atau banyak pikiran bicaralah dengan Beam, Beam siap mendengarkan siapa tau Beam bisa bantu P, Beam kan adik p'Forth, jangan- jangan selama ini hanya Beam yang menganggap P'Forth itu p nya Beam saja lagi?"

Forth terdiam kaku, Beam menghela nafas sedih dia membuang mukanya lalu turun dari ranjang berlalu meninggalkan kamar Forth. Forth berlari mengejar Beam ia menarik Beam dan memeluknya, Forth berkata,
"Maaf na kalo p bukan p yang baik buat Beam, tapi p janji akan lebih perhatian dan lebih mengandalkan Beam sebagai adik na, maaf.... P tidak terbiasa seperti ini tapi akan lebih berusaha keras"

Beam terdiam, dia terkejut dengan perlakuan Forth yang tiba- tiba itu. Jantungnya tidak baik- baik saja, Forth kembali berkata,
"Apa Beam masih marah pada P?"

Beam mengadahkan kepalanya menatap mata Forth dan berkata,
"Beam tidak marah pada P'Forth, Beam hanya sedih saja"

"Maaf membuat Beam sedih na, P  akan lebih berusaha lagi Beam jangan sedih na"

Kata Forth, Beam mengganggukan kepalanya, Forth berkata.
"Istirahat na? Beam butuh istirahat biar cepet sembuh"

Forth menggiring Beam ke arah ranjangnya, Beam naik ke atas ranjang dan merebahkan diri. Forth menarik selimut sampai dada Beam, Forth kemudian duduk di depan laptopnya dan kembali fokus dengan kerjaanya. Mae memperhatikan mereka sejak tadi dia tersenyum sambil geleng- geleng kepala lalu berlalu dari sana.

Beam menatap lembut ke arah Forth dan berkata,
"P'Forth kuliah apa sih?"

Forth menengokan kepalanya menghadap Beam dan berkata,
"DKV"

"DKV apa tuh P?"

Tanya Beam dengan ekspresi penasaran yang imut, Forth tersenyum dan berkata.
"Desain Komunikasi Visual"

"Apa yang dipelajari P?"

Tanya Beam, Forth berkata,
"Membuat Web, seni desain, ilustrasi, fotografi"

Beam manggut - manggut lalu dia kembali berkata,
"Lalu kalau lulus kerjaanya apaan p?"

"Jadi Ilustrator, bekerja di bagian periklanan, penerbitan gitu Beam. Kenapa kau tertarik kuliah DKV ?"

Tanya Forth balik, Beam menggeleng dan Beam berkata,
"Tidak, Beam pengen jadi dokter jadi Beam punya cita- cita kuliah di Jepang"

"Lah terus kenapa nanya sedetil itu?"

Tanya Forth sambil mengerutkan keningnya bingung, Beam tersenyum jail lalu berkata,
"Pengen tau ajah, emangnya gak boleh?"

"Boleh kok, Kenapa Beam pengen jadi dokter?"

Tanya Forth, Beam pun berkata.
"Pengen menyelamatkan nyawa banyak orang"

Forth tersenyum dia mengacak rambut Beam dan berkata,
"Beam pasti bisa jadi dokter yang hebat. Tapi kenapa Jepang?"

"Karena Beam dulu saat kecil Beam pernah tinggal di Jepang dan Jepang adalah negara yang sangat maju dalam hal kedokteran jadi Beam ingin kuliah di sana"

Kata Beam dengan mata berbinar - binar, Forth tersenyum dan berkata.
"Pasti bisa kok, Beam su su na"

"Makasih na P"

Kata Beam dan Forth tersenyum menanggapi kata - kata Beam. Forth kembali mengerjakan kerjaanya dan Beam kembali bertanya,
"Apa yang P'Forth kerjakan adalah tugas kuliah?"

Forth menggeleng dia berkata,
"Tugas kuliah p sudah selesai, ini kerjaan p"

"Kerja?"

Tanya Beam bingung, Forth kembali berkata,
"Ya, kan p gak mungkin minta uang jajan sama mae dan pho terus. Jadi p memanfaatkan apa yang p plajari di kuliah dan menjadikanya itu sebuah kerjaan"

"Gimana p maksudnya, Beam gak paham"

Tanya Beam sambil duduk melihat ke arah leptopnya Forth, Forth berkata.
"P kuliah DKV dan salah satu matkulnya adalah mempelajari membuat Web nah dari situ p menawarkan jasa pada teman - teman p untuk membuat web yang mereka inginkan.

Kebetulan teman p ini punya butik di Siam dan dia meminta p untuk mendesainkan web untuk butiknya dia agar orang- orang bisa melihat melalui website miliknya daripada harus datang langsung ke butiknya itu"

"Woahhhh.... Jadi p punya kerjaan sendiri dan mendapat penghasilan sendiri p hebat"

Kata Beam yang terlihat antusias, Forth hanya mengaruk tengkuknya malu dan berkata,
"Yah.... Masih belajar juga belum pro, gak hebat ah"

"Gak itu hebat, Beam ajah belum tentu bisa. P'Forth hebat, apa bayaranya banyak p dari kerja seperti ini?"

Tanya Beam dengan ekspresi kagum yang tidak ditutupi itu, Forth berkata.
"Tidak terlalu sih tapi yah lumayan"

"Jangan berhenti p, Beam suka liat orang yang mandiri gak ngandelin uang dari orang tua, kebanyakan anak- anak seumuran Beam manja mengandalkan orang tua, Beam juga sih heheheh. Su su na p"

Kata Beam, Forth tertawa melihat keluguan dan kejujuran Beam itu. Forth berkata,
"Makasih na nong, balik ke ranjang gih"

Beam mengangguk ia naik keranjang merebahkan diri dan tidak bertanya lagi pada Forth, dan Forth kembali mengerjaka kerjaanya.

Kau lucu, saat itu aku belum sadar dengan apa yang aku rasakan. Tapi aku mulai mengerti kalau aku tak suka melihatmu sedih.



Nulis chapter ini,
Bisa sepanjang ini yak
Wkwkwk.

Selamat membaca.

Continue Reading

You'll Also Like

299K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
6.8K 578 23
kisah dua remaja yang saling menyukai, namun sama sama tak berani mengungkapkan. Gemini as Gio Fourth as Farit "Jatuh hati tidak pernah ada dalam...
SERVANT By Jarenn

Teen Fiction

1.9K 183 10
Noble adalah seorang anak biasa yang sudah hidup di pinggiran hutan bersama ayahnya selama belasan tahun. Pada usianya yang mulai bertambah. Noble me...
441K 8.3K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.