New Father (End) {Book 1}

By Tys_131

892K 94.5K 21.2K

Dua anak yang mendambakan sosok pendamping untuk Mama mereka. Memilih dan memilah beberapa kandidat agar Sang... More

Prolog
Part 1
Kandidat
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Chatting
Part 6
Part 7
Update= Tercyduk
Part 8
Part 9
Instagram Update
Part 10
Part 11
Dating_Hot News
Part 13
Kangen Mark (IG Update)
Part 14
Part 15
IG -Chatting
Part 16
Part 17
Instagram Jung
Part 18
Part 19
Instagram Jung (II)
Part 20
Special Chap

Part 12

24.4K 2.9K 530
By Tys_131





"Tapi suaranya aneh dek"

"Aku tidak mendengar apapun Kak"

"Apa Cuma perasaanku saja ya" Mark sedikit memiringkan kepalanya. Mencoba untuk kembali mendengarkan suara yang dia dengar beberapa menit yang lalu.

"Sudahlah, kita kekelas saja. Sekarang jam pelajaran pasti sudah ganti. Aku tidak mau kena hukuman"

Jeno menarik lengan Mark menjauh dari sana. Menyeret kakaknya untuk ke kelas bersamanya. Karena memang kelas mereka berada di lantai yang sama dan searah jika berjalan dari ruangan Jaehyun.

Sepanjang perjalanan Mark masih memikirkan suara-suara yang dia dengar tadi. Dia yakin jika ada orang di ruangan itu, mungkinkah itu Jaehyun dan Mamanya. Atau itu Jaehyun yang sedang menelpon seseorang dan tidak ingin di ganggu, atau malah orang lain yang meminjam ruangan Jaehyun?

"Aku yakin ada orang disana" batin Mark







Sedangakan disisi lain, kembali keruangan tadi. Taeyong yang bersandar di pudak Jaehyun sedang mengatur napasnya. Rasanya begitu luar biasa mendapat pelepasan karena ulah Jaehyun. walaupun tidak secara langsung Jaehyun menyentuh miliknya, hanya meremas dari luar celananya. Tapi remasan dan ciuman Jaehyun benar-benar membuat Taeyong lemah. Dia bisa keluar begitu cepat dan banyak.

Jaehyun tersenyum saat ini, tangannya digunakan untuk memeluk Taeyong yang bersandar padanya. mengelus punggung Taeyong untuk membantu menenangkannya.

"Apa kamu suka?" tanya Jaehyun

Tanpa menjawab dengan suara, Taeyong hanya bisa menganggukkan kepalanya. Tangannya masih melingkar di leher Jaehyun.

Tak lama, Taeyong melepas pelukannya. menegakkan dirinya dan menghadap ke Jaehyun saat ini. Tubuh mereka masih menempel, Taeyong hanya memundurkan sedikit wajahnya agar ada jarak di antara mereka.

"Jaehyun, bagaimana aku pulang. Bajuku kotor karenamu" Taeyong mengerutkan bibirnya, membuat Jaehyun terkekeh pelan sebelum kembali memberikan kecupan di bibir Taeyong.

"Aku sudah menyiapkan baju ganti untukmu sayang" ucap Jaehyun sambil melirik ke arah bingkisan kecil di sudut ruangan itu

"Kamu memang sengaja ya melakukan ini?"

"Sengaja atau tidak yang penting kita sama-sama menikmatinya. Iya kan?"

"Tidak aku tidak menikmatinya"

Taeyong kembali memeluk Jaehyun, menyembunyikan rona wajahnya yang memerah. Malu dengan apa yang baru saja terjadi padanya.

"Ganti bajumu sayang. atau kamu menungguku untuk mengantikannya?" goda Jaehyun

"Tidak" sarkas Taeyong,

Turun dari meja, Taeyong berlari kecil mengambil bungkusan itu dan pergi ke kamar mandi di ruangan Jaehyun. Jaehyun tertawa geli melihat tingkah lucu Taeyong saat ini. Bagaimana bisa seorang yang memiliki anak dua bisa semanis dan semenggemaskan itu.

Saat Taeyong berada di kamar mandi, Jaehyun merapikan penampilannya yang tidak kalah kacaunya dengan Taeyong. bedanya dia tidak perlu menganti pakaiannya karena dia tidak keluar seperti Taeyong. Ya walaupun miliknya mengembung dengan keras. Tapi Jaehyun menahan agar tidak keluar saat itu.

Akan sangat bahaya jika dia keluar dan keterusan menyetubuhi Taeyong. Dia masih ingat jika ini di sekolah bukan di hotel ataupun dirumah. Jadi tingkat keamanannya masih di ragukan untuk melakukan hal itu pada Taeyong.

Beruntung saja tadi dia tidak ketahuan guru lain ataupun murid lain. Bisa langsung di keluarkan dia dari sekolah ini karena memberi contoh yang tidak baik.

Selesai merapikan diri, Jaehyun berjalan kearah lacinya. Mengambil kotak kecil dan memasukkannya kedalam kantong celananya. Saat berbalik dia sudah melihat Taeyong yang keluar dari kamar mandi.

"Cepat sekali ganti bajunya. Padahal aku ingin menyusul"

"Cih, dasar mesum" sindir Taeyong

"Tapi si mesum ini sangat kamu cintai kan"

"Percaya diri sekali"

Taeyong berjalan ke kursi, mendudukkan dirinya dan bersandar disana. Tubuhnya masih terasa lemas saat ini.

"Jadi apa tujuan utamamu menyuruhku kesini Jae?"

"Tujuanku sudah terlaksana, baru saja"

"Hah" Taeyong melongo, benarkan tujuan Jaehyun menyuruhnya kesini hanya untuk mendapat ciumannya. Oh sungguh membuang waktu Taeyong saja.

"Kamu bercanda?" tanya Taeyong sekali lagi

"Tidak sayang aku serius"

"Huft, jika hanya seperti itu kenapa harus di sekolahan Jaehyun. kan bisa di rumah atau dimanapun" kesal Taeyong.

Melihat itu Jaehyun mendekatinya, mata Taeyong menatap Jaehyun yang berdiri di depannya. Sedikit mendudukkan dirinya di meja depan Taeyong.

Mata Jaehyun terlihat serius kali ini, dan Taeyong sadar jika wajah Jaehyun berubah saat ini.

Saat Jaehyun mengambil tangannya, Taeyong hanya diam. Melihat apa yang akan Jaehyun lakukan padanya. Tapi Taeyong sedikit kecewa, Jaehyun hanya menggenggam tangannya dan mengelus punggung tangan itu. Mata mereka saling mengunci satu sama lain.

Hingga tanpa sadar Taeyong merasakan ada sesuatu di jemari tangannya. Memutus tatapan mereka, mata Taeyong melirik ke arah tangannya. Saat tau apa yang ada di jemarinya, mulut Taeyong sedikit terbuka dengan mata melebar

"J-jaehyun ini?"

"Taeyong, ayo menikah" tangan Taeyong di tarik Jaehyun, di dekatkannya tangan itu ke bibir Jaehyun sebelum memberikan ciuman di punggung tangan Taeyong " Mari bangun rumah tangga, Aku, kamu dan anak-anak"

Jaehyun memberikan senyuman begitu manis, hingga Taeyong bisa saja meleleh saat ini.

"Hanya kita berempat. Mari berbahagia bersama. Menjalani kehidupan layaknya suami istri. Biarkan aku menjagamu dan anak-anak. Biarkan aku membahagiakan kalian." Taeyong masih diam dan berkedip pelan " Will you be mine? Will you marry me?"

Tidak tau harus berkata apa saat ini, tapi mata Taeyong mulai basah. Dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja di katakan Jaehyun padanya. Apakah ini mimpi atau hanya ilusi Taeyong. semua terasa sama. Bahkan Taeyong tidak tau dia masih berada di dunia atau berada di alam mimpi.

Hingga tangan Jaehyun menyentuh pipinya. Membuyarkan semua lamunan Taeyong saat ini.

"Apa aku mimpi?"

"Tidak sayang ini nyata."

Jaehyun menunduk, mencium kening Taeyong lama dan dalam. Sungguh Jaehyun ingin sekali memiliki Taeyong. Dia sudah tidak bisa menunggu terlalu lama. Dia takut jika Taeyong akan dimiliki oleh orang lain lagi.

Saat Jaehyun kembali menegakkan tubuhnya, Taeyong berdiri dan menubrukkan tubuhnya pada Jaehyun. Memeluk pria tampan itu dengan begitu erat.

"Kamu tidak romantis Jaehyun, kamu melamarku di ruanganmu, hiks" ucap Taeyong sambil menahan sedikit tangisannya

"Terlalu biasa sayang jika melamarmu di tempat umum atau di restauran"

"Tapi kamu membuatku kacau tadi. Sungguh tidak romantis sama sekali"

Taeyong menangis, menangis haru kali ini. rasanya begitu bahagia hingga dia dengan mudahnya mengeluarkan airmata.

"Lalu kamu ingin aku melamarmu dimana? Paris? Hongkong? Jepang? Atau dimana?"

Taeyong merenggengkan pelukannya, menyatukan kening mereka hingga ujung hidung mereka saling bergesekan.

"Dimanapun, aku akan tetap menerimanya"

Rasanya Jaehyun ingin khilaf saja saat ini, mata hitam Taeyong begitu terlihat menggoda. Belum lagi bibir basahnya. Bahkan tanpa meminta, Taeyong sudah menyatukan bibirnya dan memulai ciuman dulu.

Dengan senang hati, Jaehyun membalas ciuman itu. Menyalurkan rasa bahagianya pada Taeyong yang menerima lamarannya saat ini.


~~






Hingga jam makan siang, Mark masih memikirkan apa yang dia dengar tadi. Dia sungguh sangat menyesal tadi harus segera pergi dari sana. coba saja tadi dia mengetuk pintu itu, ya walaupun tidak ada yang menyahut. Setidaknya Mark tidak merasa penasaran seperti saat ini.

Mengambil ponsel di saku celananya, Mark memilih memutar lagu dan menghilangkan pikiran-pikiran aneh pada dirinya. Hingga tanpa sengaja Mark mendapat notifikasi dari akun instagram Jaehyun.

Tanpa menunggu lama, Mark membuka notif itu. Awalnya Mark hanya biasa saja. Yah walaupun dia merasa sedikit kecewa dengan updatean Jaehyun yang memamerkan jika dia sudah memiliki orang itu sebagai miliknya.

Rasa kecewa Mark di tuangkan ke dalam kolom komentar Jaehyun. dibaca tau tidak oleh Jaehyun yang penting Mark sudah mengungkapkan rasa kecewanya.

Tapi detik kemudian dia membolakan matanya saat melihat updatean kedua dari Jaehyun. Ya walaupun dia tidak seharusnya melihat postingan itu kerena terlalu frontal. Tapi yang membuat Mark terkejut adalah siapa orang yang sedang di cium Jaehyun.

Dari rahang dan lehernya, Mark memikirkan seseorang. Tapi apakah pikiran Mark benar, jika menduga itu adalah Mamanya. Banyak orang yang memiliki rahang seperti itu.

Apalagi dengan melakukan operasi, dengan mudahnya orang memiliki rahang yang mirip dengan Mamanya.

"Tidak mungkin ini Mama kan?" lirih Mark

Iseng melihat beberapa komentar, Mark semakin terkejut dengan komentar Taemin yang membawa nama-nama Taeyong.

"Taeyong? Taeyong siapa? Apa hubungan Mama dan Om Jaehyun dulu?"

Rasa penasaran Mark semakin memuncak saat dia sadar bahwa caption Jaehyun di postingan pertama menyebutkan sebuah inisial nama

"Lee? TY? Taeyong, Lee"

Arrgg,,

Mark meletakkan kasar ponselnya kemeja, pikirannya semakin kacau saat ini. niat ingin menghibur diri dengan ponselnya. Nyatanya dia malah semakin gila dengan pikiran-pikiran anehnya,

"Kakak"

Mark mengalihkan pandangannya kearah pintu kelas, melihat Jeno dengan keringat di pelipisnya. Dia yakin Jeno kesini dengan berlari.

Jeno mendudukkan dirinya di depan Mark. Dadanya masih kembang kempis, mengatur napas sebelum berbicara panjang lebar dengan kakaknya itu

"Ada apa?"

"Lihat postingan Mama"

"Kenapa?"

"Lihatlah"

Mark mengambil ponsel Jeno, alisnya mengerut saat melihat Taeyong duduk dan merangkul seseorang di sampingnya. Kini Mark meletakkan ponsel Jeno di samping ponselnya.

"Kak, "

Mark menatap tajam kepada Jeno, foto di dalam postingan Taeyong mirip dengan Jaehyun, walaupun di tutup dengan stiker tapi dari bentuk wajahnya dia mirip dengan Jaehyun. Begitu juga dengan postingan Jaehyun yang mengupload foto mirip dengan Taeyong. dan jangan lupa Jaehyun yang memberi inisial nama pada foto itu.

"Jeno,"

"Iya,"

"Ayo bolos. Kita butuh kepastian soal ini"

~~






Kini Taeyong kembali ke butiknya, awalnya dia ingin ke restauran; tapi karena Taemin dan Seola ada di butik jadi dia pergi kesana.

Saat Taeyong masuk kedalam butik, Taemin yang duduk di sudut ruangan merasa heran dengan Taeyong yang senyum-senyum tidak jelas.

"Kamu kenapa, gila?" tanya Taemin

"Enak saja. Aku sedang bahagia kak"

"Harusnya kamu sedih Tae" balas Taemin

Taeyong yang duduk di sebelah Taemin hanya bisa mengerutkan keningnya. Untuk apa dia sedih.

"Kenapa?" tanya Taeyong

"Jaehyun baru saja mengumunkan pada semua orang jika dia sudah mengikat orang lain. Bahkan dia memperlihatkan pada semua ciumannya pada orang itu. Sungguh, aku sangat iri pada Jaehyun yang berani seperti itu. Minho saja tidak pernah seperti itu padaku. " cerocos Taemin

Taeyong hanya menahan tawa saat mendengar itu semua. Rasanya terlalu lucu jika Taemin tau orang yang di cium Jaehyun adalah dirinya. Biarlah nanti dia tau dengan sendirinya. Lagipula dia masih belum memberi tau anak-anaknya.

"Oh iya, bagaimana ciumannya?" tanya Taeyong iseng

"Ciuman bibir Tae, dan itu terlihat begitu panas. Dari sudut fotonya. Aku bisa menjamin jika orang itu menikmati ciuman Jaehyun"

Taeyong menahan tawanya, ekspresi Taemin begitu lucu saat ini. wajah serius dengan garis keingin tahuan jelas terlihat di wajahnya.

"Kenapa kak Taemin bisa menyimpulkan hal itu?"

"Kamu belum lihat ya, orang itu bahkan memejamkan matanya Tae. Dan juga sangat jelas terlihat jika Jaehyun menciumnya dengan liar. Soalnya aku juga pernah melakukan hal itu" ucap Taemin tanpa sadar telah membuka aibnya sendiri

"kakak pernah melakukannya"

"Ahh maksudku dulu, dulu sekali" balas Taemin clingak clinguk, merasa malu karena keceplosaan tadi

Rasanya Taeyong begitu puas dengan apa yang dikatakan Taemin padanya, "Jelas saja dia menikmatinya, kan orang yang Jaehyun cium itu aku. Dan jelas saja aku menikmatinya." Batin Taeyong

Suasana canggung Taeyong dan Taemin kini terganggu dengan kehadiran Seola dan Minho. Mereka bergabung dengan dua Tae itu dan ikut mengobrol

"Ada apa ini, kenapa Mama terlihat merah wajahnya?" tanya Seola

"Tidak ada apa-apa, hanya pembicaraan kecil" balas Taeyong, "Oh iya, kak Minho kenapa disini?" lanjut Taeyong

"Tadi Seola menyuruhku untuk memcoba beberapa baju disini."

"Baju yang mana?"

"Hanya beberapa jas yang tante Tae bikin waktu itu. Aku hanya ingin melihat jika Papa memakainya. Apakah pantas atau tidak" jawab Seola

"Dan ternyata pantas kan, ya iyalah. Jiwa modelku masih mendarah daging" bangga Minho

"Mulai deh membanggakan diri sendiri" cibir Taemin

Mereka mengobrol secara random. Mulai dari membicarakan bisnis mereka hingga bagaimana pertumbuhan anak-anak mereka. Semuanya terlihat menyenangkan untuk di obrolkan.

"Aku tidak yakin. Walaupun mereka sudah saling dekat" ucap Taeyong

"Jungwoo menyukai Mark, begitu juga dengan Mark. Dia terlihat nyaman dengan Jungwoo" tambah Taemin

"Tapi belum tentu mereka akan bahagia jika di satukan Ma," balas Seola, "Lagipula Mark menyukai Jungwoo seperti kakaknya sendiri, sama seperti Mark menyukaiku. Mereka sudah terlalu lama bersama, tumbuh bersama membuat tali ikatan lain diantara mereka" lanjut Seola

"Tapi tidak ada salahnya kan mereka bersama, Mark terlalu acuh dengan yang lain. Hanya dengan Jungwoo Mark bisa bersikap berbeda." Balas Taemin

"Ya karena mereka sudah seperti kakak adik Ma" Seola tetap pada pendiriannya. Tidak begitu setuju dengan rencana para orang tua ini.

Minho yang daritadi bersama mereka hanya bisa menyimak dengan baik. Takut jika dia menyuarakan pendapatnya akan menjadi masalah.

Pensel Minho bergetar, melihat siapa yang mengiriminya pesan. Minho melirik kearah Taeyong saat ini

"Ada apa kak Minho?"

"Tidak biasanya Jeno dan Mark ingin bertemu denganku. Dan ini masih jam sekolah. Apa mereka bolos?"

Mendengar itu, Taeyong menegakkan tubuhnya. Perasaannya mulai tidak enak saat ini.









Tbc



















Untuk pembahasan foto Jaeyong terciduk chapter depan ya. Angap aja itu spoiler buat next chapter.









Happy reading

Maaf jika ada typo

Continue Reading

You'll Also Like

528K 68.5K 28
End! But kalo baca tetep Vote sama Komen ya! Book one from Big baby! Ada sequel, jadi kalo abis baca ini baca juga book two-nya, oke?! Tidak banyak k...
125K 243 9
Gadis polos yang terjerumus suasana malam club, menceritakan cerita seorang influencer yang terkenal dikalangan remaja berusia 16 tahun. cerita lengk...