New Father (End) {Book 1}

By Tys_131

891K 94.5K 21.2K

Dua anak yang mendambakan sosok pendamping untuk Mama mereka. Memilih dan memilah beberapa kandidat agar Sang... More

Prolog
Part 1
Kandidat
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Chatting
Part 6
Part 7
Update= Tercyduk
Part 9
Instagram Update
Part 10
Part 11
Dating_Hot News
Part 12
Part 13
Kangen Mark (IG Update)
Part 14
Part 15
IG -Chatting
Part 16
Part 17
Instagram Jung
Part 18
Part 19
Instagram Jung (II)
Part 20
Special Chap

Part 8

25.4K 3.2K 863
By Tys_131


Taeyong tersenyum tidak jelas dengan ponsel di tangannya, bersandar pada kepala ranjang tangannya sibuk memainkan ponsel Jaehyun. Tidak peduli kemana pemiliknya, Taeyong hanya ingin bersenang-senang setelah dia mengupload sebuah foto di akun intsgram Jaehyun.

Bibirnya melengkung keatas saat membaca beberapa komentar pada postingan itu. Rasa puas Taeyong rasakan saat melihat beberapa orang secara tidak langsung mengatakan bahwa dia patah hati dengan sebuah foto, dimana Jaehyun sedang menggenggam tangan seseorang di mobilnya.

Mata Taeyong teralihkan saat pintu kamar itu terbuka, bibirnya masih melengkung ke atas saat pemilik ponsel itu mendekatinya. Ikut bersandar disampingnya, mata Jaehyun melirik apa yang Taeyong lakukan.

"Sudah puas bermainnya?" tanya Jaehyun

"Siapa yang bermain, aku hanya menunjukkan pada semua orang jika kamu tidak sendiri"

"Iya, aku memang tidak sendiri. Nyatanya kamu ada di sampingku. Kalau kamu pulang aku juga sendiri"

"Aistt, bukan itu maksudku"

Taeyong mencibirkan bibirnya. Sungguh, dimana kepekaan Jaehyun saat ini. Apa dia harus mengatakan jika Jaehyun itu miliknya. Oh sungguh tidak lucu bukan.

Taeyong menggembalikan ponsel Jaehyun, dia bergeser dan berbalik. Memunggungi Jaehyun yang masih menahan tawa karena tingkah Taeyong.

Jaehyun yang tau jika Taeyong sedang kesal, mendekatkan dirinya pada Taeyong. Memeluk Taeyong dari belakang dan menempelkan kepalanya pada kepala Taeyong.

"Jaehyun berat, awas"

"Cie, Ngambek"

"Tidak"

Jaehyun mengecupi sisi leher Taeyong, dan itu membuat Taeyong benar-benar kegelian. Rasa tidak nyaman Taeyong rasakan saat tangan Jaehyun mulai masuk kedalam bajunya. Tangan besarnya membelai dada serta perut Taeyong.

"Jaehyun, jangan"

"Kenapa?"

"Jangan sekarang, Ahh"

Kini Jaehyun sudah berada di atas Taeyong, tangannya mengunci pergerakan Taeyong. Bibirnya mengecupi setiap sisi wajah Taeyong, hingga dia memulai melumat dan menghisap bibir Taeyong.

Awalnya Taeyong menolak, tapi ciuman Jaehyun benar-benar tidak bisa dia tolak. Kini dia mulai membalas apa yang di lakukan Jaehyun padanya. bahkan dia mulai bergerak gelisah di bawah Jaehyun.

"Jaehyun,, nanti dulu"

Menulikan pendengarannya, Jaehyun menarik tubuh Taeyong. mendudukkan dirinya di pangkuannya. Tangannya mulai melepas apa yang menempel di tubuh Taeyong tanpa memutus ciuman mereka.

Jaehyun sudah sangat keras saat ini, dan Taeyong bisa merasakan itu semua. Milik Jaehyun yang bergesekan dengan paha dalamnya sangat membuat dia tidak nyaman.

Ciuman Jaehyun turun ke leher Taeyong, menyesap kulit putih Taeyong hingga meninggalkan ruam kemerahan disana.

"Jangan menyantuh itu"

Tubuh Taeyong bergetar saat jemari Jaehyun memilin putingnya. Itu adalah daerah paling sensitif untuk Taeyong. terbukti bahwa kini dia hampir saja keluar hanya karena Jaehyun memainkan puting susunya.

"Kamu paling sensitif disini kan?"

Taeyong mengangguk, mengiyakan apa yang dikatakan Jaehyun padanya. dia tidak bisa berkata apa-apa saat ini. Rasanya begitu nikmat saat Jaehyun menjilati setiap inci tubuhnya. Taeyong hanya bisa memejamkan matanya. Pasrah dengan apa yang dilakukan Jaehyun.

Ponsel Taeyong berbunyi, tapi Taeyong masih mengabaikannya. Dia tidak mau kehilangan kenikmatan ini. masalah ponsel bisa nanti.

Tapi sepertinya Taeyong memang harus membuka ponselnya, mungkin memang ada hal penting saat ini. karena ponselnya sedari tadi berbunyi.

Taeyong mencoba mengambil ponsel yang ada di meja samping ranjang. Dia masih membiarkan Jaehyun mencumbui tubuhnya.

"Tunggu, sebentar Jaehyun"

Membuka pola kunci pada ponselnya, Taeyong mengerutkan keningnya saat melihat Jeno mengirim pesan untuknya. Mata Taeyong membola saat Jeno mengirimi pesan aneh padanya.

"Siapa sayang?" tanya Jaehyun

"Si bungsu, aku tidak tau kenapa dia tiba-tiba tidak ingin seorang adik. Memangnya siapa juga yang akan menikah"

Setelah membalas pesan Jeno, Taeyong mengabaikan Jeno. Kembali fokus dengan apa yang dilakukan Jaehyun padanya.

Masalah Jeno biarlah, tidak terlalu penting. Yang terpenting bagaimana dia bisa mendapat kenikmatan lebih saat ini juga.

"Taeyong, aku ingin bercinta denganmu saat ini"

Taeyong terdiam, matanya menatap Jaehyun tanpa berkedip saat Jaehyun menyatukan kedua kening mereka.

Taeyong bingung harus menjawa iya atau tidak. karena jika boleh jujur dia juga sangat menginginkan Jaehyun. Tapi jika dia bercinta dengan Jaehyun saat ini, bagaimana cara dia pulang nanti. Karena demi apapun Jaehyun sangat liar saat bercinta. Akan sangat mustahil Jaehyun membiarkan dia tetap sadar saat bercinta. Oh membayangkannya saja Taeyong sudah tidak kuat.

"Aku sudah lama tidak melakukannya. Aku tidak mau kesakitan"

Taeyong memilih untuk menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jaehyun. Dirinya masih ragu untuk bercinta dengan Jaehyun lagi.

"Aku akan melakukannya dengan pelan sayang"

Jaehyun mengecupi bahu polos Taeyong. Karena kini mereka berdua sudah sama-sama tidak memakai atasan.

"Aku tidak bisa Jaehyun. jangan sekarang" lirih Taeyong

Jaehyun hanya menghela napas dalam, dan Taeyong tau jika Jaehyun saat ini kecewa padanya. tapi bukanlah memang harus seperti ini. Dia baru saja berbaikan dengan Jaehyun, masa iya langsung bercinta.

"Baiklah, kita lakukan lain kali saja"

Tangan Jaehyun membelai punggung Taeyong, kembali memeluk erat Taeyong tanpa tau apa yang dipikirkan Taeyong saat ini

"Yahh, kenapa lain kali sih. Aku kan hanya bercanda. Dasar tidak peka" batin Taeyong

Jaehyun dan Taeyong masih berpelukan, membagi kehangatan pada tubuh polos mereka. Tapi untuk Jaehyun, dia sedari tadi mencoba untuk kembali menidurkan miliknya yang sudah mengeras

Ponsel Taeyong kembali berbunyi, saat ini Taeyong memutar bola mata malas saat tau siapa yang mengiriminya pesan

Melepas pelukannya pada Jaehyun, Taeyong menidurkan dirinya. Di ikuti Jaehyun yang tidur menyamping disisinya.

"Siapa lagi?"

"Kak Minho. Dia bilang kamu punya kekasih baru. Karena kamu mengupload foto ini di instagram kamu"

"Kapan kamu memfotonya?"

"Tadi saat di mobil"

Jaehyun hanya mengangguk mengerti. Membiarkan Taeyong berkirim pesan dengan Minho. Tangannya di gunakan untuk membelai rambut Taeyong.

Taeyong yang tadinya asyik membalas pesan kini tiba-tiba mendudukkan dirinya di ranjang. Matanya menatap Jaehyun dengan tajam

"Ada apa sayang?"

"Kamu yang mengupload ini di instagramku ya?"

Taeyong menunjukkan sebuah foto kearah Jaehyun , dan Jaehyun hanya bisa tersenyum melihatnya.

"Iya, memangnya kenapa"

"Ahh, Jaehyun. bodoh. Pantas saja Jeno tadi mengirimi aku pesan seperti ini. dan sekarang Mark yang marah denganku. Dasar Jung bodoh. Dimana otakmu"

Taeyong memukul Jaehyun dengan batal, merengek seperti anak kecil pada Jaehyun. Dia begitu kesal dengan Jaehyun saat ini. apa yang harus dia katakan dengan kedua anaknya tentang foto dia. itu benar-benar terlihat murahan untuknya.

"Ya sudah sayang, bilang saja kamu pergi kerumah temanmu dan ketiduran disana. Bereskan"

"Mereka tidak akan percaya Jaehyun."

"Lalu kamu ingin apa, Hmm"

"Kamu harus tanggungjawab"

"Caranya?"

"Terserah"

Jaehyun mengumbar smirknya pada Taeyong. bahkan tanpa sadar Jaehyun kini mengambil sebotol Wine dari meja nangkasnya. Jaehyun membuka botol itu dengan begitu mudahnya. memasukkan Wine kedalam mulutnya.

Taeyong yang masih sibuk dengan ponselnya terkejut saat dengan tiba-tiba Jaehyun menciumnya, awalnya dia hanya biasa saja. Tapi mengetahui apa yang dimasukkan Jaehyun kedalam mulutnya Taeyong mendorong Jaehyun kasar.

"Apa itu?"

"Wine"

"Kamu ingi mambuatku mabuk?"

"Aku hanya ingin bertanggung jawab"

"Heh," Taeyong mulai merasa aneh. Dia benar-benar tidak bisa meminum alkohol. Bahkan setetespun dia tidak bisa

"Aku akan bertangung jawab dengan memberikan kenikmatan padamu sayang"

Taeyong tidak bisa menahan beban tubuhnya saat Jaehyun menerjangnya. Menciumnya dengan kasar dan liar. Dengan sengaja Jaehyun mengesekkan miliknya dengan milik Taeyong. membuat Taeyong yang tadinya ingin menolak nyatanya kini menerima dengan senang hati.

Suara becek kini memenuhi kamar Jaehyun, ciuman liar dan panas terjadi diantara Taeyong dan Jaehyun. saling bertukar saliva dan saling mengerayangi tubub masing-masing pasangan mereka lakukan demi mendapat rasa nikmat yang lebih

"Jaehh,, jangan disitu"

Taeyong mencoba menahan Jaehyun yang kini sedang mengulum putingnya. Rasa gatal menjalar di seluruh tubuh Taeyong saat ini.

Ciuman Jaehyun kini turun ke perut Taeyong, menjilat pusar Taeyong dengan begitu sensual.





Drtt, drttt



Jaehyun ingin membiarkan dan mengabaikan ponselnya, tapi ponselnya terus saja bergetar. Dan itu membuat Jaehyun sangat terganggu. Dia merangkak keatas, mencium bibir Taeyong sekilas sebelum mengambil ponselnya.

Tanpa melihat siapa yang menelpon,Jaehyun langsung menempelkan ponsel itu ketelinganya.

"Iya, ada apa?"

"Om, buka pintunya. Aku sedang di depan rumah Om"

Jaehyun mengerutkan keningnya, tapi sesaat kemudian dia tersadar

"Minhyungie?"

Taeyong yang mendengar nama itu, ikut mengerutkan keningnya.

"Iya om, aku di depan rumah ini. dari tadi aku pencet bel tapi tidak di buka-buka"

"Tunggu disitu"

Jaehyun mematikan ponselnya. Menatap Taeyong.

"Jangan keluar kamar ok, Mark ada disini"

"WHAT"

~~

Setelah mengantarkan Renjun, kini Jeno sedang bersama Jaemin di kedai eskrim. Jaemin yang tadi meminta Jeno untuk menemaninya.

Jeno hanya bisa tersenyum melihat bagaimana Jaemin memakan eskrimnya dengan lucu. Bahkan dia tidak sadar jika banyak eskrim di sekitar bibirnya.

"Seperti anak kecil, pelan-pelan"

"Ini terlalu enak Jen,"

Jeno hanya diam, sesaat dia membiarkan Jaemin memakan eskrimnya, dia tidak ingin menganggu. Hingga eskirm Jaemin tinggal sedikit. Jeno mulai berbicara padanya.

"Na,"

"Iya"

"Kenapa Kak Mark selalu marah denganmu?"

"Aku tidak tau, tapi awal mulanya pas aku tidak sengaja menumpahkan minuman ke baju Kak Mark waktu itu"

Jaemin berbicara begitu semangat, walaupun dia yang bersalah tapi dari rauh wajahnya sama sekali tidak ada tanda-tanda penyesalan. Yang ada hanya wajah ceria ketika dia mengatakan nama Mark

"Sudah berapa kali kamu bertemu dengan Kak Mark?"

Tangan Jeno mainkan sendok eskrimnya, tanpa ada niat untuk memakannya. Matanya kini tidak menatap Jaemin lagi. Dia memilih untuk menatap layar ponselnya. Wallpeper dengan foto dirinya dan juga Mark . foto yang diambil Taeyong beberapa waktu lalu

"Aku tidak tau, aku lupa"

Jeno menahan napasnya. Sebelum kembali berbicara "Kamu suka kan dengan Kak Mark?"

Jaemin terdiam, terlalu terkejut dengan pertanyaan Jeno padanya.

"Apa yang kamu maksud?" gagap Jaemin

"Aku tidak suka tatapanmu pada kak Mark. Aku hanya tidak ingin kamu terluka nantinya."

"Apa yang kamu bicarakan Jeno?"

"Tatapanmu, aku tau kamu suka dengan Kak Mark. Aku harap kamu tidak jatuh cinta padanya. karena hatinya sudah milik orang lain Na."

"Milik orang lain?"

"Kak Mark saat ini masih menunggu seseorang. Dan aku yakin, dia tidak akan mengalihkan perhatiannya untuk orang lain. Dia tipe orang yang tidak akan pernah mengingkari janjinya"

Jaemin tertawa kecil, sedikit menutupi rasa kecewanya.

"Aku tidak menyukainya Jen. Mana mungkin begitu"

"Ya, dan ku harap kamu tidak jatuh cinta dengan Kak Mark. Karena aku tidak suka. Aku merasa marah saat kamu melihatnya, Na."

Jaemin tidak tau harus berkata apa saat ini. bagaimana bisa Jeno berbicara seperti itu padanya. Jaemin ingin menangis saat melihat tatapan dingin Jeno padanya.

"Kamu melarangku jatuh cinta dengan Kak Mark, kamu marah saat aku melihat orang lain?"

Jeno menganggukkan kepalanya, karena memang dia merasa seperti itu

"Lalu apa kamu ingin aku memfokuskan seluruh perhatianku padamu yang nyatanya menyukai Renjun"



Deg..



Hati Jeno membeku mendengar ucapan Jaemin. Tubuhnya seakan tidak bisa bergerak, begitu juga dengan bibirnya yang membeku. Bahkan otaknya sama sekali tidak bisa berfikir saat ini.

Sampai Jaemin meninggalkannyapun Jeno masih diam tak bergerak.













Tbc

Happy reading

Maaf jika ada typo







selamat hari lahir,

bapaknya siapa ini

(Aku tidak kuat yorobun liat beginian)


Continue Reading

You'll Also Like

689K 60.5K 35
Gegara main TOD, Jaemin dapet dare buat ngajak ketua OSIS jadian. ⚠️Warn⚠️ -BxB -Boyslove -Dom Jeno! Sub Jaemin! Jangan salpak, gak suka? Minggir. St...
257K 3.9K 22
Up sesuai mood Kalau ada waktu juga Tolong jangan di bawa ke RL Futa Area
117K 9.4K 15
Yang Taeyong tahu kalau cintanya itu bertepuk sebelah tangan. Lantas kenapa Jaehyun malah menikahinya? "Jaehyun, aku ... Menyukaimu." "Terima kasih...
375K 45.8K 13
[END] 10 tahun telah berlalu sejak kepergian Taeyong secara tiba-tiba, meninggalkan kerinduan dan rasa sakit pada kedua putranya. [⚠] BxB, Baku, Mis...