Crazy Marriage

By Kurniasaricerpen

96K 5.3K 461

"Perjodohan... Masih jaman aja😑 Gue berasa di jaman Siti Nurbaya... Tuhan tolong gue dari perjodohan ini" More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 6
AChapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 11 dan 12
Chapter 13,14,15
Chapter 5
Chapter 16
Chapter 17
Hai😀
Chapter 18
Chapter 19
★Mau Tanya~Promosi★
Chapter 20
Chapter 21 (Spesial Panjang)
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24 (Spesial Part🥰)
Part 25😇
Chapter 26😉
Chapter 27 (Situasi Panas) 🔥
Chapter 28 (Masa Lalu👣)
Chapter 29
Chapter 30 (Terindah) 🤗
Chapter 31😱
Chapter 32 (Entah siapa yg salah)
Chapter 33 (Spesial Part Panjang🤩)
Chapter 34😱
Chapter 35
Chapter 36 (Menata Harapan?) 🙄
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40 (Seperti Mimpi)
Chapter 41 (Apa Benar?)
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44 (Akankah Berakhir?🙃)
Chapter 45 (Takdirkah pemenangnya?)
Chapter 46

Chapter 10

4.6K 228 2
By Kurniasaricerpen

Hai... Cerbung Crazy Marriage balik lagi, Maaf ya kalau lama...😊 Jangan lupa Vote ⭐👍 sama Comment 💬💬💬yang bawelll Ya Readersku Sayang 😘😘😘

Title : 🌷 Crazy Marriage 🌷
Chapter : 10 ( Ali ! 😇 )
By : Sari 😘

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Sinar matahari menyusup melalui celah-celah tirai jendela kamar Prilly, Prilly menggeliatkan tubuhnya sebelum pada akhirnya mata hazel itu terbuka lebar, dengan langkah agak malas Ia memasuki kamar mandi lalu melihat hasil test packnya semalam. Dengan ragu Prilly menatap benda kecil ditangannya tersebut, matanya berkeling setelah melihat satu garis merah pada test pack itu.

"Yes ! Berarti gue cuma masuk angin semalam....." Prilly bersorak gembira sambil membuang test pack itu di tong sampah

"Gue mandi... Habis itu gue ke rumah Alibaba, pasti dia seneng banget gue nggak hamil.... Dasar Tengil Jail 😆" Sambung Prilly kemudian mengambil handuknya dan mandi

*** Dilarang ngintip Ya😅😅😅***

Sementara itu Kevin dan Karel semalaman tidak bisa tidur, mereka terus memikirkan Ali yang tidak kunjung sadar.

"Vin..." Panggil Karel sambil melirik Kevin yang duduk di sofa sebelahnya

"Hmmm...." Dehem Kevin menjawab pertanyaan Karel.

"Kapan Ali sadar ?" Tanya Karel

"Gue juga nggak tau Rel..." Kevin mengusap wajahnya lalu melihat Ali yang masih setia dengan posisi berbaringnya

"Oh...Iya hp Ali loe bawa ?" Sambung Kevin bertanya dan dijawabi Karel dengan anggukan

"Loe coba telfon Prilly..." Titah Kevin

"Yakin ? Telfon Prilly ?" Karel dengan ragu menghidupkan handphone Ali

"Iya... Udah telfon aja, dia berhak tau karena dia calon istrinya..."

"Oke deh..." Karel mencari nomor telepon Prilly di kontak handphone Ali namun Ia tidak menemukan nomor telepon dengan nama Prilly di kontak handphone Ali

"Enggak ada nama Prilly Vin disini..." Ujar Karel

"Coba sini... Masa sih....." Kevinpun langsung mengambil handphone Ali dari tangan Karel dan membuka aplikasi wattsapp, ditelitinya satu persatu chatting yang masuk dan Yap! Kevin menemukan nama 'Kurcaci Biru' Kevin yakin itu adalah nomor WA Prilly karena di chattnya sudah jelas bahwa mereka membahas tentang pernikahan.

"Pantes aja loe nggak nemuin nama Prilly di kontak dia... Orang nomor hp Prilly dikasih nama Kurcaci Biru" Jelas Kevin yang membuat Karel menepuk jidatnya frustasi dengan kelakuan Ali sahabatnya

"Dasar tengil, masa calon istrinya dikasih nama Kurcaci Biru..." Lirih Karel

"Gue telfon ya...?" Tanya Kevin

"Iya" Jawab Karel setuju

Kevinpun menekan nomor telepon Prilly dan memanggilnya,

"Aktif..." Lirih Kevin

"Diangkat...." Sambung Kevin

Karelpun mengacungkan jempol kanannya.

📲📲📲📲📲📲

"Halo...."

"............."

"Pril... Gue bukan Ali"

".............."

"Gu...Gue sahabatnya Ali mau ngasih tau kalau Ali masuk rumah sakit"

"................"

"Iya... Loe tenang dulu, Loe kesini aja..."

"..............."

"Di rumah sakit Harapan Kasih"

"............."

"Oke, gue tunggu..."

📱📱📱📱📱📱📱📱📱

TUT.... TUT... TUT....

Sambungan telepon dimatikan sepihak oleh Prilly, Kevin meletakkan handphone Ali diatas meja

"Kenapa loe nggak ngasih tau nama loe ?" Tanya Karel

"Gue nggak pengen dia tau, biarin dia lihat gue dulu..." Jawab Kevin

"Oh... Yaudah deh,  kalau gitu loe jagain Ali disini biar gue beli  sarapan dulu diluar..." Karel menepuk pundak kanan Kevin sambil tersenyum

"Thanks ya....." Ucap Kevin pelan

"Sama - sama" Karel melangkahkan kakinya keluar dari ruang rawat Ali.

Kevin mendekati blankar Ali, Ia menatap Ali iba.

"Loe harus sembuh, nggak ada yang pengen kehilangan loe disini....." Bisik Kevin tepat ditelinga kanan Ali

"Loe kan bentar lagi nikah....." Sambung Kevin berusaha menguatkan hatinya, Ia benar - benar tidak tega melihat sahabatnya terbaring lemah seperti itu

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Prilly yang baru saja mendapat telfon dari Kevin terburu - buru menuruni tangga rumahnya.

"Mama...." Panggil Prilly

"Ada apa Sayang ?" Tanya Nyonya Juli dari arah dapur

"Ali... Ma..."

"Ali kenapa Sayang ?"

"Ali masuk rumah sakit Ma..."

"A... Apa Ali masuk rumah sakit ? Kenapa Sayang ?"

"Prilly juga nggak tau Ma... Prilly pamit dulu kesana ya Ma......"

"Iya Sayang hati - hati....."

Setelah berpamitan dengan Sang Mama, Prilly segera menuju rumah sakit tempat Ali dirawat. Entah kenapa Ia merasa sepanik itu setelah mendengar Ali masuk rumah sakit, Prilly tidak memperdulikan pertanyaan -pertanyaan yang berkecamuk didalam hatinya yang ingin Ia tahu adalah kondisi Ali calon suaminya.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Prilly menghentikan mobilnya di parkiran rumah sakit, Ia berlari memasuki rumah sakit dan mencari ruangan Ali dirawat.

"Pril...." Prilly mengentikan lamgkahnya ketika Ia mendengar seseorang memanggilnya, Prilly membalikkan badannya dan mendapati Kevin dibelakangnya

"Kak... Kevin..." Lirih Prilly sedikit terkejut

"Iya Pril, tadi gue yang nelfon loe..." Kevin mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Prilly

"Kok... Bisa Kak ?" Tanya Prilly masih bingung, Apakah Ali dan Kevin saling kenal ?

"Iya Pril, gue sama Ali udah sahabatan dari kecil... Ali udah kayak adik gue sendiri..." Jelas Kevin

Prilly tidak menyangka bahwa Kevin bukan hanya sahabat Maliq, mantan kekasihnya tapi juga sahabat Ali, calon suaminya. Prilly merasa dunia ini terlalu sempit hingga Ia dipertemukan lagi dengan laki-laki yang pernah mencintainya dalam diam itu.

"Terus Ali gimana sekarang keadaannya ?" Tanya Prilly sambil menatap Ali dari luar jendela

"Ali kritis, gue nggak tau kapan dia sadar..." Jawab Kevin

"Kok bisa Ali masuk rumah sakit ?"

"Ali habis minum banyak di bar dan juga ada benturan di kepala bagian belakangnya dan yang bikin gue ngerasa aneh adalah Ali nggak kebentur apa-apa waktu sama gue, dokter bilang luka itu sekitar 4 jam yang lalu sebelum Ia ke bar kemrin..." Jelas Kevin yang sontak saja membuat Prilly syokh, pikirannya melayang pada kejadian kemarin dimana Ia mendorong Ali sampai terbentur dan terluka. Prilly tanpa permisi langsung masuk dan memeluk Ali sambil menangis.

"Li... bangun ! Maafin gue, gue nggak ada niatan bikin loe sampai kayak gini... Li, bangun !!!" Isak Prilly

Kevin yang mendengar pernyataan Prilly bingung begitu juga dengan Karel yang baru saja datang setelah membeli sarapan.

"Maksud loe, Ali kebentur gara-gara loe ???" Tanya Kevin

"Iya kak.... Jadi kemarin ada insiden di kamar mandi pas Ali ke rumah..." Jawab Prilly

"Terus, setelah kebentur Ali nggak papa ???" Sambung Karel bertanya

"Ali berdarah tapi dia nggak ngeluh pusing atau gimana gitu, gue perban lukanya....." Jawab Prilly lagi

"Kenapa loe nggak maksa Ali ke rumah sakit, bahaya Pril itu... Itu kepala kalau sampai sarafnya ada yang putus bisa kelar masa depan dia !" Cerca Karel sedikit ngotot

"Gue nggak pernah mikir sepanjang itu... Karena gue sama dia nggak pernah akur....." Prilly memeluk Ali erat

"Tapi harusnya loe........."

"Rel ! Loe diem !...." Kevin sedikit membentak Karel agar Karel diam dan tidak menghakimi Prilly

"Oke, gue diem...!" Karel yang sedikit kesal dibentak Kevin akhirnya duduk di sofa lalu memakan sarapannya.

"Li... Bangun...!" Prilly mengguncangkan tubuh Ali

"Pril..." Panggil Kevin lirih, Prilly mendongak menatap Kevin seolah bertanya

"Loe cinta sama Ali ?" Tanya Kevin

"Nggak Kak..." Jawab Prilly pelan, Ia tidak tau apakah hati dan mulutnya itu senada.

"Gue mohon... Loe belajar cintai Ali ya...." Kevin tersenyum kecil

"Tapi dia selalu kasar sama gue Kak..."

"Sekasar - kasarnya Ali sama loe jangan pernah loe nyakitin dia..." Sahut Karel sinis

"Gue bukannya ngebela Ali, cuma semakin loe kasarin Ali sama aja loe buat dia makin benci sama loe... Kelemahan Ali sebenarnya cuma satu, yaitu kelembutan Wanita... Dia akan trenyuh dengan sendirinya kalau perempuan itu ngalah..." Sambung Karel sambil membuang kotak makanannya di tong sampah

"Iya... Kelemahan Ali adalah kelembutan Wanita, semakin loe bisa halusin dia maka dia nggak akan tega nyakitin loe... Ali dulu nggak sekasar itu... Dia nggak suka kebebasannya diatur-atur..." Pungkas Kevin

"Apa kata-kata kalian bisa dipegang...?" Tanya Prilly

"Loe coba dulu..." Jawab Kevin kemudian mengikuti Karel duduk di sofa dan memakan sarapannya

"Rasa sayang gue masih sama Pril, tapi gue sadar... Gue seperti bumi yang tidak bisa memeluk bulan..." Batin Kevin menatap Prilly sejenak

"Hilangin rasa loe ! Ingat loe punya Mila..." Bisik Karel sambil menepuk pundak kiri Kevin, Kevin hanya mengangguk. Tidak heran sahabatnya itu bisa membaca isi hatianya.

"Pril... Habis ini gue sama Kevin mau kuliah, kita ada presentasi hari ini... Jadi gue minta tolong loe jagain Ali dulu ya... Biaya administrasinya udah gue selesaiin semua sama Kevin..." Ujar Karel dan diangguki oleh Prilly

"Loe cepetan makannya, nanti telat... Mampus loe nggak bisa presentasi... Mana dosennya killer....!" Cerocos Karel

"Iya, sabar kenapa ??😠 Baru juga dua sendok makanan masuk mulut gue..." Jawab Kevin

"Loe sih lama...😑" Desis Karel

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Pukul 08.00 WIB

Kevin dan Karel sudah berangkat ke kampus, kini tinggal Prilly yang menemani Ali. Prilly memandangi Ali sambil duduk di sofa.

"Maafin gue Li..." Lirih Prilly

Prilly menunduk sambil memutar handphone yang ada ditangannya, entah mengapa seperti ada yang hilang saat melihat Ali terbaring seperti itu.

Perlahan mata elang itu terbuka, mengerjap sebentar untuk menyesuaikan cahaya yang masuk pada retina matanya.

"AWWW....." Teriaknya begitu sadar, Prilly langsung mendekati Ali yang sudah sakit namun kesakitan.

"Li... Loe udah sadar, Ada yang sakit ?" Tanya Prilly panik

"Ke...Pala gue sakit banget..." Ali memegang kepalanya menahan sakit

"DOKTER ! DOKTER !" Teriak Prilly memanggil sang dokter, Dokterpun datang bersama dua orang suster.

"Dok... Dia kenapa ? Sadar tiba-tiba kesakitan...." Tanya Prilly sedikit terisak

Dokter itu memeriksa Ali, Ia memberi suntikan obat penenang.

"Tidak papa... Pasien cuma merasa nyeri karena efek dari benturan di kepalanya, Selepas ini pasti kembali normal lagi...😊" Jelas Sang Dokter

"Kalau gitu saya permisi dulu..."

"Iya Dok... Terima kasih..."

Dokter dan kedua susternya meninggalkan ruangan Ali.

"Li..." Panggil Prilly lirih, Ali menatap Prilly

"Loe kenapa sih kayak gini...?" Prilly menggenggam tangan kanan Ali, Ali terdiam

"Kalau loe mau batalin pernikahan kita nggak papa, gue nggak hamil kok..." Sambung Prilly dan Ali masih tetap terdiam

"Gue ikhlasin apapun yang udah loe ambil dari gue....." Prilly menitihkan air matanya, rasanya sakit sekali jika mengingat malam kelam itu

"Gue nggak akan lari dari tanggung jawab gue, gue yang salah. Nggak harusnya gue kasar sama loe....." Ali mencium tangan Prilly yang menggenggam erat tangan kanannya.

"Gue sadar... Gue yang salah, kita lanjutin rencana pernikahan ini... Kita percepat..... Maafin gue ?" Pungkas Ali

"Iya gue maafin loe....." Jawab Prilly diiringi senyum manisnya.

Continue Reading

You'll Also Like

425K 30.2K 34
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
1.5M 72.8K 52
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
792K 122K 44
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
2.7M 22.4K 44
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...