Once Upon A Time - [Faj/Ri]

Autorstwa shvttlecock

59.7K 4.9K 1.5K

Suatu hari bersamamu. Więcej

1. Cukur
2. Cukur Part II
4. Kgn
5. Jersey (You've Done Your Best)
[Intermezzo]
6. Owned
7. Suit & Tie
8. Midnight Calls
[ANAK PINTAR]
9. Pulang
10. Pembalasan
11. On Rainy Day
12. Without Words
13. Get Away

3. Hoodie & Hat

4.2K 371 90
Autorstwa shvttlecock

Jakarta.




Hujan baru saja reda ketika mini bus berwarna hitam terparkir di pelataran Pelatnas Cipayung. Fajar yang sedang menurunkan kopernya setengah melirik Rian yang lebih dulu berjalan ke arah asrama putra.

"Duluan, Bang. Makasih."

Cowok itu nyengir seadanya ke arah supir mini bus lalu berpamitan untuk menyusul Rian. Berlari kecil untuk menyamai langkah cowok itu yang menyeret kopernya ogah-ogahan. Warna hoodie-nya yang hitam menyamarkan tubuhnya diantara gelap malam. Fajar memperlambat langkahnya, Rian ada beberapa jengkal di depannya, tapi dia masih memilih diam.

"Katanya mau langsung pulang?" Suara Rian tenang, tapi ada riak merajuk disana.

"Katanya nggak boleh?" Fajar balik bertanya.

Rian berbalik menghadapnya. Alisnya yang tebal menukik. "Kata siapa gak boleh? Sana pulang!"

Fajar ketawa. "Iya, abis ini. Nunggu Amang dulu bawa mobil."

Rian mendengus. Fajar tersenyum miring sebelum menadahkan sebelah tangannya. Rian menatapnya bingung.

"Apa?"

"Topiku,"

"..."

"Balikin dulu,"

Fajar yakin barusan dia lihat pipi Rian memerah karena malu. Malu karena kelupaan melepas topi Fajar yang dia pinjam sejak di pesawat sore tadi. Sebenarnya Fajar tidak sepelit itu, dia hanya mencari alasan untuk berlama-lama bersama cowok itu.

Rian melepas topi di kepalanya---rambutnya berubah berantakan sebelum tertutupi lagi oleh tudung yang sengaja Rian naikan, lalu menyerahkannya kepada Fajar.

"Nih."

Fajar menerima topinya dan memasang seadanya di kepalanya. Langkahnya mengikuti Rian yang kembali meninggalkannya.

"Jom,"

Hanya ada suara roda koper yang ditarik cepat. Siluet mereka berdua ada dan menghilang seiring pendar lampu jalan yang bersinar di atas mereka.

"Jom,"

Langkah Fajar semakin cepat.

"Jom--"

"Apa--" tepat saat tubuhnya luput dari sinar lampu jalan, Rian berbalik, lalu reflek memundurkan tubuhnya saat menemukan Fajar berdiri terlampau dekat di belakangnya. Matanya yang besar terbuka semakin lebar. "--sih..?"

"Stop ngambeknya," Fajar berucap pelan. Melihat ke sekitar sebentar lantas berbisik, "Sini," sebelum menarik hoodie hitam itu dan membawa empunya mendekat. Bibir Fajar yang hangat menyentuh milik Rian yang dingin. Menggulumnya beberapa lama, menunggu Rian merespon, tapi Fajar malah merasakan dorongan pelan di dadanya. Fajar pikir Rian benar-benar menolak ciumannya tapi jemari cowok itu meraih topinya dan memutarnya ke belakang.

Fajar menatap Rian bingung dan cowok itu berbisik, "Topinya ganggu," sebelum ganti meraih bibir Fajar dalam pagutannya. Tangannya meremas jaket Fajar, dan Fajar meraih tubuhnya mendekat. Sejenak lupa mereka masih di pelataran Asrama dan orang lain bisa saja memergoki mereka.

"Nghh,"

Rian kelepasan melenguh, remasannya pada jaket Fajar menguat. Fajar menarik pinggangnya lebih dekat. Dan ketika mereka tersadar, keduanya menarik diri. Dari tatapan mata, tanpa ada sepatah kata yang keluar, keduanya sepakat untuk menyudahi dan meneruskannya di tempat yang lebih layak.

.

.

.


Gumaman Rian tenggelam dalam ciuman Fajar. Telinganya hanya bisa mendengar "kamar", "Kevin", dan "pergi" sebelum mereka akhirnya berakhir di kamar Rian yang dia bagi bersama Kevin. Keduanya ambruk di single bed milik Rian sedang ranjang milik Kevin kosong, dibiarkan teronggok menyaksikan kegiatan mereka berdua. Tanpa menghidupkan lampu, Fajar mendorongnya ke ranjang. Tubuh Rian tenggelam dalam kukungan Fajar yang menindihnya dari atas.

Ciuman mereka berubah menuntut. Rian merasakan tangan Fajar bergerilya kemana mana. Hoodienya tersingkap ke atas, tapi ketika Rian mendorong Fajar menjauh untuk melepaskannya, Fajar mencegah dan mendorongnya kembali terlentang,

"Biarin kaya gitu,"

-dan Fajar meraih bibirnya lagi.


.



.


Rian merasa pusing. Gerakan Fajar tidak memelan dan dirinya semakin terdesak. Jemarinya mencari-cari pegangan sebelum berakhir pada lengan Fajar. Cowok itu mendorong pinggulnya lagi, Rian mendesah ribut.

"Angh, mmph--"

"Sshh," Fajar beringsut mendekat, sebelah tangannya terangkat untuk membekap mulut Rian. Bingung, Rian mencari-cari mata Fajar dan menemukan cowok itu menatapnya tepat ke mata. Ada kabut di sana.

"Jangan berisik," setengah mendesah, Fajar berbisik dan menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Rian. Bersamaan dengan dorongan pinggulnya yang semakin cepat dan membuat Rian melenguh. Kali ini Rian membiarkan lenguhannya tenggelam dalam dekapan Fajar.

.

.


.




Nyaris jam sebelas malam Rian terbangun, menemukan Fajar sudah menghilang.

Kamarnya masih temaram, cahaya lampu jalan merangsek masuk lewat sela-sela gorden. Sebelah matanya menangkap hoodie dan pakaiannya sudah memenuhi keranjang pakaian kotor. Rupanya sebelum pergi Fajar sempat merapikan kerusuhan yang mereka buat. Rian meraih handphone-nya di meja nakas dan menemukan WhatsApp dari Fajar.

Aku pergi dulu ya. Jgn ngambek lagi       21.07
Minggu balik         21.07
Jgn kangen😛         21.07

Baru bngun      22.48
G kngen      22.48
Salamin ibu bapak yaa      22.48
Aiq jgaa      22.49

Tak sampai semenit, ada balasan lagi.


Sipppp          22.49
Mlm ini ke bdg dulu bsk baru majalaya   22.49
Sana tidur lagi :)          22.49

Rian menatap layarnya dengan senyum tipis. Lalu mematikan handphone dan menaruhnya kembali ke nakas. Baru saja dia menarik selimut dan ingin tidur lagi, pintu kamarnya terbuka. Siluet Kevin menyembul dari sana. Rian mendadak tegang.

"Udah balik, Jom?" Kevin menyapa santai lalu menyalakan lampu. Cowok itu terdiam sebentar memperhatikan Rian yang setengah telanjang di balik selimut dengan rambut berantakan dan mata sayu. Lalu setelah kenyataan menyentil kepalanya, raut Kevin berubah kocak.




"JIANCOK KOE FAJARRRRR!"





.








.

Fajar Alfian's calling...


"Assalamualaikum, Mamang Ian!"

"Waalaikumsalam, Halooo Pariiiqqq!"










- Hoodie & Hat.











A/N :

HEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEH :)





Btw guys, referensi scene di atas ⬇️

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

53.3K 7.8K 18
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
58.5K 5.5K 69
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
77K 6.1K 46
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
135K 9K 40
KIM TAEHYUNG narenda, yaitu mafia yg terkenal dengn kekejamannya JEON KOOKIE liviendra, yaitu seorang namja cantik yg ditinggal mati kedua orang tua...