Hari minggu itu memang hari sejahtera bagi Taehyung. Bisa tidur sepanjang masa dan tidak pergi ke kantor-- ya walaupun sebenarnya Taehyung dapat pergi ke kantorr seenak jidat. Dan tentu nya dapat memerintah Ahra.
Taehyung bersedekap dada, memandang punggung Ahra dalam balutan piyama hijau bergambar keroppi.
"BANTU AKU MEMBERSIHKAN PIRING KOTOR!"
Taehyung menghela napas, malas sekali hingga ingin sekarat.
Mau tak mau siap tidak siap Taehyung menghampiri Ahra dan berdiri di sebelahnya, "Okay, aku harus apa princess?"
"Aku yang akan mencuci kau yang mengeringkan." Ujar Ahra.
Taehyung mengangguk malas, mau tak mau ia harus menuruti kalau tidak mau di depak dari apartemen.
"Taehyung, terimakasih untuk Yeontan. Aku senang sekali. Dia imut. Aku seperti ingin mati. Dia bisa melompat dan berlari. Gemas sekali."
Taehyung melirik Ahra sebentar, lalu tersenyum kecil.
"Kemarin saat kau pergi, aku dan Yeontan pergi berdua ke taman. Dia menggemaskan sekali. Aku bertemu Park Jimin disana. Ia bersama wanita entah siapa, Jimin bilang Yeontan menggemaskan dan akan sering main ke apartemen untuk bertemu Yeontan." kata Ahra, gadis itu terkikik geli mengingat kejadian kemarin.
Taehyung mendelik, "TIDAK. Park Jimin tidak boleh sering kesini." katanya.
Ahra memutar bola matanya malas dan mendengus.
"Apa lihat-lihat? Ingin kucolok matamu hah?"
"Tapi Ahra, aku senang sekali mendengar kau cerita. Aku senang mendengarnya, terimakasih sudah menjaga Yeontan dengan baik, Yeontan Eomma."
Ahra ingin mati ditempat.
Taehyung baru saja memanggilnya begitu dan tersenyum kotak dengan mata menyipit.
Gemas hingga sekarat.
"YA!"
Ahra merasakan wajahnya terciprat air. Benar. Air keran.
"MATI SAJA KAU KIM TAEHYUNG."
Taehyung tertawa dan terus-terusan mencipratkan air keran kewajah Ahra.
"Taehyung. Ini basah sekali, bodoh."
Taehyung berhenti lalu menempelkan tangan besarnya kewajah Ahra. Mengusapkan ibu jarinya kedaerah pipi sambil tersenyum kecil.
"Sayang Ahra. Sayangggg."