My Cold Husband [COMPLETE]

By _itsmetata

104K 3.8K 465

Aku yakin, cinta mampu mencairkan bekunya hatimu - Ayla Monica Rapunfaz. Published : 1 November 2018 Cover by... More

Read
1 : Photoshoot
2 : Meet?
3 : Menyebalkan
4 : Taman Bermain
5 : Ditinggalkan?
6 : Tinggal Bersama Ali?
7 : Sorry
8 : Broken Heart?
9 : Dilamar?
10 : Persiapan
11 : Married
12 : Semangat Ayla
14 : Salah Tingkah
15 : I break
16 : Who's Romeo?
17 : Imagine
18 : Night Club
19 : Rasa
20 : where are u go?
21 : Kembali
22 : Usaha dan Curiga
23 : Usaha dan Curiga 2
24 : Kecewa
25 : Tawaran Kebahagiaan
26 : Selesai
27 : Usaha Melupakan
28
29
30 : END
Mau Tau
Masalah Akun

13 : Ayla Pergi?

3.7K 152 11
By _itsmetata

Tinggalin jejak kalian🌷

--oOo--

Panggilan yang anda tuju sed-

Ali melempar ponselnya keatas ranjang, ia mengacak rambutnya frustrasi. Bagaimana tidak? Saat ia pulang dari kantor istrinya tidak ada dirumah. Lelaki itu bergegas keluar dari kamarnya dan segera mengumpulkan para pekerja di mansion itu.

"Kalian tahu Ayla pergi kemana?" tanya Ali datar.

Mereka semua diam dan menunduk.

"Ardi." panggil Ali.

Ardi mendongak menatap Ali dengan sopan "tadi siang nyonya Ayla pergi bersama temannya, tuan."

"Ratna." kali ini gadis itu ikut mendongak.

"Kemana gadis itu pergi? Saya yakin dia memberitahumu."

Ratna menggeleng "nyonya Ayla hanya berpamitan kepada saya, tuan. Dia tidak bilang akan pergi kemananya."

Ali menghela nafas. Ia beranjak dari ruang tamu keluar mansion. Lelaki itu menaiki mobilnya dan menancapkan gas.

Ratna sempat tertegun melihat raut wajah Ali yang benar-benar terlihat cemas karena Ayla tidak ada dirumah saat ini.

"Lista, cepat telfon Ayla." Lista mengangguk dan menjalankan perintah dari Ratna.

"Kamu tahu siapa yang bawa Ayla, Di??" tanya Ratna.

"Perempuan."

Lista kembali dengan raut wajah menyerah "gak aktif, Rat."

Ratna mengusap wajahnya "aduuhhh, kalau Ayla semalaman ini tidak pulang, kita harus berusaha mencarinya."

Ardi mengangguk setuju "benar!"

"Kita bisa habis sama tuan Ali kalau Ayla benar-benar pergi." ucap Lista.

Ratna menghela nafas "tidak apa-apa soal itu. Yang terpenting Ayla tetap baik-baik saja."

--oOo--

"Ay, pinjam ponsel lo."

"Ada ditas. Belum di charger." ucap Ayla yang sedang menatap langit-langit diatas ranjangnya.

Mereka kini sedang berada di New York. Gadis itulah yang memberikan ide kepada sahabatnya secara mendadak dan dengan terpaksa Nanda pun harus ikut menemani Ayla.

Ayla menatap cincin pernikahannya sesekali ia mengusap cincin berlian itu. Andai saja pernikahannya berjalan seperti biasa, itu akan terasa sangat indah. Terlebih lagi Ayla memang sudah mencintai Ali.

Nanda terduduk disofa sambil memegang ponsel milik Ayla. Saat sudah menyala, Nanda mengernyitkan dahi.

"Ali nelfon sampai 356 kali??" gumamnya.

"Ay-" pekiknya, namun suara ponsel membuat ia mengurungkan niat untuk memanggil Ayla.

Nanda melihat layar ponsel itu. Ada nama Ali yang tertera disana, dengan cepat Nanda menggeser ikon telfon berwarna hijau.

"Haloo."

"Dimana, Ayla??"

Nanda mengernyitkan dahi "panik banget." gumamnya.

"Ini gue, Li. Nanda, sahabatnya Ayla. Kenapa?" tanya Nanda.

Ali menghela nafas "syukurlah. Kalian ada dimana sekarang?"

"Lho, memangnya lo gak tahu kita kemana? Ayla gak bilang sama lo kalau kita pergi?"

"Cepat katakan dan jangan banyak tanya." ucap Ali tak sabaran.

Nanda memutarkan bola matanya "iya-iya. Ini gue sama Ayla lagi di New York."

Setelah itu sambungan telfon pun terputus. Nanda menatap ponsel itu kembali.

"Dasar aneh." gumamnya.

--oOo--

"Ayolah Ayla, masa lo ngajak gue kesini tapi lo gak mau nemenin gue jalan-jalan."

Ayla berdecak pelan "aku malas, Nan."

"Jangan galau mulu. Gak usah mikirin Ali, yang terpenting sekarang kita have fun." ucap Nanda sambil terus menarik lengan Ayla.

"Aaaaa malas, Nanda. Gue gak mauuuu." rengek Ayla.

Akhirnya Nanda pasrah dan melepaskan tangannya "kalau kayak gini mah di Indonesia juga banyak hotel!" cibirnya.

Ayla terkekeh pelan "eh, 'kan pingin ngerasain juga hotel di New York."

Nanda menghela nafas "ya udah deh gue pergi sendiri aja, siapa tahu 'kan gue dapat cogan." ucapnya sambil terkikik geli.

"Serahhhhh."

Nanda menyambar tas kecilnya "lo mau titip makanan gak?"

Ayla menggeleng "nggak. Hati-hati ya, Nan."

"Okey."

Nanda kini bergegas keluar dari hotel. Tinggal Ayla sendiri yang tengah menonton televisi. Rasanya bosan. Ia menatap ponselnya dengan malas lalu tatapannya kembali kearah televisi. Tak lama dari itu ada yang mengetuk pintu membuat ia mau tak mau harus bangkit dari posisi nyamanya.

Ayla memutar knop pintu "apa sih, Na-"

Ayla membulatkan matanya. Yang ada dihadapannya kini bukan Nanda, melainkan Ali. Bagaimana bisa lelaki ini tahu?? Pikir Ayla.

"A-ali."

"Boleh aku masuk?" tanya Ali dengan lembut.

Ayla hanya mengangguk kaku, lalu gadis itu mempersilahkan Ali masuk.

"K-kamu tahu Ayla d-disini dari mana..?" tanya Ayla sambil menatap Ali ragu.

Ali meraih pergelangan tangan Ayla lalu menggenggamnya membuat Ayla kaget setengah mati.

"Kau mau menjauhi ku?"

Ayla langsung menggeleng kuat.

Ali menghela nafas "maafkan aku."

Ayla mengernyitkan dahi tak mengerti.

"Maaf soal malam itu. Aku benar-benar minta maaf." ucap Ali sungguh-sungguh.

Ayla tersenyum "gak apa-apa, Li. Ayla terima soal itu, Ayla juga tahu diri." ucapnya dengan lembut.

Entah mengapa Ali merasakan kenyamanan saat menggenggam lengan Ayla. Apalagi dengan tatapan Ayla yang begitu hangat membuatnya tak ingin mengalihkannya.

"Bukan seperti itu."

"Aku hanya tidak terbiasa." lanjut Ali.

Ayla mengangguk paham.

"Ajari aku untuk mencintaimu."

Ayla merasa ribuan kupu-kupu berterbangan diperutnya. Belum juga Ayla melakukan aksi untuk membuat Ali mencintainya ternyata Ali sudah memintanya terlebih dahulu.

Ayla mengangguk kaku. Ia masih belum percaya.

Mereka pun saling tatap hingga akhirnya perlahan Ali mulai mendekatkan wajahnya. Nafasnya langsung terasa menerpa wajah Ayla yang membuatnya memejamkan mata merasa merinding. Gadis itu menggigit bibirnya gugup. Tepat 1 cm lagi bibir lembut Ali menyentuh bibir merah milik Ayla.

"Upsss.."

Ali langsung berdiri tegak. Ayla membuka matanya. Ada Nanda yang tengah menutup matanya.

"Aduhh, maaf ganggu. Gue keluar lagi deh ya." ucap Nanda sambil kembali keluar dan menutup pintunya.

Ayla mengerucutkan bibirnya "ganggu!"

Ali menatap Ayla dengan senyumnya.

"Ayo, Liiii." rengek Ayla.

"Kemana??"

"Lanjutin yang tadi." ucapnya polos.

Ali menggeleng "gak mood." ucapnya sambil berlalu ke dapur.

"Yahh.. Ayla kecewa. Tapi, pasti yang baca lebih kecewa."

Gadis itu menghentakan kakinya kesal. Kalau saja Nanda tidak datang mungkin saja mereka sudah..

Ah udah Ayla malu sama yang baca, batinnya.


--oOo--

A/N : Nanda nih ganggu😣

Hello guys!!
Dah lama gak update hihiii
Dan semoga part ini bisa menghibur kalian yaa
Semoga feelnya dapet dan jangan lupa buat vote and comment yaa🌷
Thankyou💘

Continue Reading

You'll Also Like

530K 26K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
723K 63.2K 70
"Aduh om, maaf banget ya." "Jangan panggil saya om, saya masih muda." ✿.。.:* ☆:**:. ℍ𝐨Ⓣ ČEØ .:**:.☆*.:。.✿ ‼️ Dilarang keras men cop...
1.1M 53.3K 48
FOLLOW DULU SEBELUM BACA, MAKASIH Jangan lupa mampir ke Ig @popisnti Perjodohan? Pernikahan? Semua itu tidak pernah terfikir oleh Tifa, selama ini ia...
2.4K 396 45
[15+] Pertikaian di antara Pandi dan Rey menyebabkan seorang gadis mengalami masa-masa sulit berada di SMA. Aura yang tidak tahu akar permasalahannya...