Innefable Pain [hiatus]

By aitsuraya

1.1K 581 476

-Cover by me- Yang satu terjatuh, yang satu lagi ada untuk menopang agar yang satu bangkit. Yang satu lelah... More

2.) Markas
3.) Satu Luka
4.) Gossip
5.) Arjuna
6.) Batas Waktu
7.) Gadis Aneh
8.) Cerita dalam senja

1.) Pertemuan Pertama

332 130 152
By aitsuraya


Masih ada waktu sekitar satu minggu sebelum liburan akhir semester benar-benar berakhir. Orang lain mungkin masih sedang berlibur bersama keluarganya di tempat yang jauh dan belum kembali, atau mungkin sedang berbelanja kebutuhan sekolah yang baru.

Tapi tidak dengan Dhira, kebutuhan sekolahnya semua telah diurus oleh bibi Ratna yang kebetulan tetap tinggal di rumah Dhira walaupun sedang masa liburan. Sementara liburan bersama keluarga? Dhira tidak pernah tahu seperti apa itu, orangtuanya terlalu sibuk bekerja dan dia sudah terbiasa akan hal itu, menghabiskan waktu liburannya seorang diri.

Seperti sekarang ini, meminjam novel sebanyak-banyaknya dari perpustakaan umum, menghabiskan semuanya di kamar, lalu mengembalikannya saat masa liburan habis, dan itu sudah menjadi kebiasaannya selama beberapa tahun terakhir.

Masih sangat pagi di hari libur, pukul 07.00 gadis berponi itu sudah berada di perpustakaan umum sambil memilah-milah buku mana yang akan dia pinjam kali ini.

"Dhira udah lama gak ke sini." Penjaga perpustakaan, Bibi Vina berseru riang saat Dhira hendak membayar buku pinjamannya.

"Iya Bibi, Dhira kan ke sini cuma kalau ada waktu luang atau kalau lagi liburan semester doang," balas Dhira sambil memberikan kartu perpustakaannya kepada Bibi Vina untuk mencatat semua judul novel pinjamannya. Mereka memang sudah bisa dibilang cukup akrab mengingat Dhira yang sudah sering berkunjung.

"Nah selesai. Kalau ada waktu ke sini lagi yah, hati-hati di jalan," seru Bibi Vina.

"Iya Bibi. Makasih," ucap Dhira sambil tersenyum singkat. Setelah pamit Dhira langsung pulang ke rumahnya.

"Tunggu, bukannya yang ini sudah pernah gue baca? Judulnya memang familiar tapi sampulnya baru pertama kali gue lihat, ngak papa deh mungkin emang belum pernah gue baca, lagian tadi juga gue minjem banyak novel," Dhira bergumam pelan sambil terus berjalan kembali menuju rumahnya. Jarak perpustakaan itu memang tidak jauh dari rumah Dhira jadi dia bisa pergi ke perpustakaan hanya dengan berjalan kaki saja.

"Eh, permisi boleh nanya?" Seorang anak laki-laki yang tingginya kira-kira lebih tinggi 5cm dari Dhira tiba-tiba sudah berada di depannya.

Dhira yang kaget dan juga pemalu jika bertemu orang baru langsung menunduk ke bawah. "nanya apa?" balas Dhira dengan suara pelan sambil tetap menunduk tanpa berani menatap langsung laki-laki itu.

"Maaf lo kaget ya? Sorry gue cuma mau nanya doang, ngak makan orang kok hehe gak usah nunduk gitu dong," ucap laki-laki itu sambil cengengesan. Dhira perlahan mulai mengangkat kepalanya.

"Lo tinggal di sekitar sini ya? Gue baru pindah kemarin, belum hafal jalannya tapi karena gue bosen di rumah gue keluar jalan-jalan bentar terus gak tau jalan pulang," laki-laki itu menjelaskan panjang lebar sambil menunjukkan cengirannya yang membuat Dhira malah agak takut.

"Rumah gue warna putih bertingkat, halaman depannya agak luas banyak tanamannya, ada pagar warna hitam, di sekitar lingkungan rumah gue ada taman, Cuma itu yang gue ingat," jelas laki-laki itu.

Oh jadi dia penghuni baru rumah itu batin Dhira dalam hati. Ciri-ciri yang disebutkan laki-laki itu adalah rumah yang beberapa minggu lalu ditinggalkan oleh pemiliknya dan hanya berjarak 3 rumah dari rumah Dhira.

"Ikut gue." Dhira langsung berjalan melewati laki-laki itu. Laki-laki itu menatapnya sebentar lalu langsung mengekorinya.

"Masih jauh ya?" tanya laki-laki itu yang sepertinya bosan karena gadis di depannya daritadi hanya diam saja.

"Ngak," jawab Dhira singkat.

"Oh iya. Gue Raya." Laki-laki yang namanya Raya itu mulai menyejajarkan langkahnya dengan Dhira sambil mengulurkan tangannya.

"Dhira," balas Dhira tanpa menyambut uluran tangan Raya dan hanya menunduk menatap jalanan. Raya hanya tersenyum lalu perlahan menurunkan tangannya.

"Lo suka baca novel ya. Baca yang ini aja dulu gue udah pernah baca, keren loh." Raya tiba-tiba mendekat sambil menunjuk sebuah novel dalam kantong yang saat itu sedang dipeluk Dhira. Dhira yang kaget berhenti berjalan dan matanya membulat, hampir saja dia berteriak tapi dia masih bisa menahannya.

"eh maaf maaf, gue nga-"

"udah sampai," Dhira memotong cepat dengan suara pelan.

"oh, makasih ya." Dhira tidak membalas, tetapi langsung pergi meninggalkan Raya dan kembali ke rumahnya sambil terus menunduk. Raya hanya menatap kepergiannya.

---

06.15

"Dhira, cepat turun sarapan!" seru Karin, Ibu Dhira dari lantai bawah.

"Iya ma." Dhira langsung turun dan duduk di meja makan bersama kedua orangtuanya.

"Setelah sarapan kamu langsung belajar aja. Tahun ajaran baru sudah dekat, jangan malas-malasan." Davin, ayah Dhira angkat suara tapi matanya tidak lepas dari layar laptopnya.

"Jangan mau terus-terusan di peringkat dua, kalau bisa kamu harus belajar dua kali lipat dari si juara umum, ingat itu." kini Ibunya yang berbicara.

"Iya ma, pa," jawab Dhira seadanya.

"Mama sama papa baru bisa pulang besok malam. Bibi Ratna datang sebentar lagi."

"Ingat, ini demi kebaikanmu sendiri Dhira." Kedua orangtua Dhira langsung pergi begitu saja, meninggalkan Dhira yang bahkan belum sempat menyentuh sarapannya.

Dhira menghabiskan sarapannya sendirian, lalu naik kembali ke kamarnya untuk membaca novel. Dhira membuka kantong plastik berisi novel-novel yang kemarin dipinjamnya, kemarin dia tidak sempat membaca karena orangtuanya pulang cepat dan menyuruhnya untuk belajar. Matanya menangkap sebuah novel bersampul biru, itu adalah novel yang kemarin ditunjuk oleh Raya. Dhira lalu mengambilnya dan mulai membacanya.

Ting tong

Bel di rumah Dhira tiba-tiba berbunyi, Dhira buru-buru turun untuk membuka pintu. Siapa yang datang sepagi ini? batin Dhira.

"Eh anu, halo Dhira! ibu gue nyuruh kasih ini ke tetangga. Sebagai tetangga baru, buat jalin silaturahmi katanya," sapa Raya sambil memperlihatkan rantang kue yang dibawanya.

"Lo baca novel yang gue bilang kemarin ya? Seru kan ceritanya?" Raya berseru heboh sambil menunjuk novel yang tanpa Dhira sadari masih berada di tangannya karena buru-buru turun tadi.

"Iya, gue baru baca dikit," jawab Dhira pelan.

"Gue ganggu ya? Maaf. Nih, tempatnya terserah mau dikembaliin kapan, kue bikinan ibu gue enak loh! makan ya. Ya udah lanjutin aja baca novelnya, gue balik," cerocos Raya panjang lebar lalu pergi begitu saja setelah memberikan rantang kue yang tadi dibawanya.

Cerewet Dhira tersenyum, senyum kecil yang mungkin tidak ada orang yang bisa melihatnya. Hatinya tersenyum, hangat.

---

Tok tok tok..

"Ra, Bibi masuk ya?" Tanya Bibi Ratna di depan kamar Dhira yang tanpa Dhira sadari, sudah datang sedari tadi.

"Bibi bawa coklat panas."

"..."

Cklek

Karena tidak ada jawaban, Bibi Rartna langsung masuk begitu saja ke dalam kamar Dhira.

"Dhira lagi baca apa sih? Kok dari tadi Bibi ngomong diluar tapi ngak dijawab? Bibi kira tadi Dhira masih tidur, ternyata keasikan baca novel di atas kasur. Jangan lupa belajar juga ya, nanti kalau baca novel terus lupa belajar, bibi deh yang di marahin sama mama kamu. Jad-"

"Bi." Ceramah panjang Bibi Ratna tiba-tiba di potong oleh Dhira.

"Dhira diminum ya coklat-"

"Bibi," lagi-lagi dhira memotong ucapan Bibi Ratna.

"Kenapa Ra?"

Dhira tidak menjawab tapi bangkit dari kasurnya dan berjalan keluar.

"Dhira mau ke mana?"

Tidak dihiraukannya suara Bibi Ratna yang terus memanggilnya, Dhira berjalan keluar kamar dengan tatapan kosong, perlahan menuruni tangga menuju ke pintu utama.

"Dhi..ra?" Bibi Ratna menahan tangan Dhira tapi Dhira malah mendorongnya sampai jatuh, Dhira kembali berjalan keluar rumah.

Sementara Bibi Ratna seolah mulai paham apa yang sedang terjadi sekarang ini hanya menatap kepergian Dhira dengan mulut menganga.

---

22.50

F4ntastic four (4)

AngksRaya
Oi

Dimas_
Oy

Ryann
Woy

Kevin97
Gila lu pada

Ryann
Si Dimas tuh

Dimas_
Kok gue?

AngksRaya
Gue udah balik nih. Kangen gue
kan?-3-

Kevin97
Jijik Ray

Ryann
Iya gue kangen
Sama

Dimas_
Sama gue

Kevin97
Jijik dim

AngksRaya
kalian sibuk ngak? Besok jalan yuk?

Kevin97
Di mana

Ryann
Tempat biasa Kan?

Dimas_
Oke besok jam 9 ya! Awas ada telat

Kevin97
Halah. Palingan besok lo yang telat

AngksRaya
Hahah. Oke besok ya.

Irana is calling...

Raya menimang-nimang apakah dia harus mengangkatnya atau tidak, dia akhirnya memutuskan untuk mengangkatnya saja. Selain karena penasaran, juga ada perasaan aneh yang seperti mencabik-cabik luka lamanya yang bahkan belum sempat sembuh atau yang mungkin tidak akan pernah bisa sembuh.

"Angk-"

"Kenapa?" Raya langsung memotong suara dari seberang telepon.

"Ini jam berapa?"

"22.50 Kenapa? Langsung aja"

"Kenapa? Lo ngak mau lama-lama ngomong sama gue? Gue kangen sama lo"

"Lo mabuk? Kenapa suara lo?"

"hahah, lo masih peduli ternyata. Iya, gue lagi di club dekat perempatan, ke sini-"

Tuutt..

Raya langsung memotong sambungan telepon begitu saja.

Sialan.

Dengan kecepatan diatas rata-rata, Raya mengendarai motornya seperti orang kesetanan, tidak peduli ada lampu merah atau apa, yang ada dipikirannya saat ini adalah apa yang sedang dilakukan oleh Ran di club? kenapa Ran masih berkeliaran diluar tengah malam seperti ini? Semua tentang Irana.

Piippp

Hampir saja Raya menabrak truk pasir karena melawan arah agar cepat sampai di tempat tujuan. Sesampainya di sana Raya langsung memarkirkan motornya dan masuk. Dentuman musik yang begitu memekakkan telinga tidak dihiraukannya, matanya berkeliaran mencari sosok perempuan yang selama hampir satu tahun terakhir tidak dilihatnya.

"Angkasa." Raya langsung menatap ke asal suara, Irana.

"Yang seharusnya 8 menit, lo bisa sampai di sini kurang dari 5 menit? Hebat!" Irana sedang duduk di salah satu kursi di bar itu, tersenyum miring ke arah Raya.

"lo ngak mabuk sama sekali." Dengan napas terengah-engah, Raya perlahan mendekat dan duduk di kursi depan irana.

Lo bohong,

Lagi.

-----
Thx💙
-fdhlh

Continue Reading

You'll Also Like

5.1M 378K 53
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
6.1M 262K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
5.6M 375K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
782K 28.6K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...