TEDUH (diary fauza)

Dedelandayani द्वारा

2.1K 129 35

MA'AF KALO BERANTAKAN, DALAM PROSES REVISI fauza adalah cewek biasa yang super cuek dan pendiam namun mampu m... अधिक

Hallo!
sahabat
kebiasaan
Bromance
sang bintang basket
taruhan
jonthan payah
banyak yg iri
jeksen
kemana jonthan?
4 bersahabat
jonthan emang nakal
tangguh
jonathan kecelakaan?
dilema, kecewa.
postingan
curhat sama jeksen
jaga perasaan
cemburu
ada apa dengan jeksen?
dingin
kecewa lagi. jeksen selalu ada
teduh 24
teduh 25
teduh 26
teduh 27
teduh 28
teduh 29
teduh 30
teduh 31
teduh 32

jadi kaku

46 3 0
Dedelandayani द्वारा

Dua hari berselang setelah fauza menemui citra di cinema kini dia terbaring lemas di tempat tidur akibat daya tahan tubuhnya yang berkurang

bundanya sudah berkali kali membujuknya untuk pergi kedokter namun dia terus menolak
dia hanya ingin lebih tenang dengan beristirahat dirumah

Di luar terdengar rame sekali,
lalu bunda fauza menemuinya dikamar

"nak, di luar ada teman teman kamu, temui mereka ya" ujar bundanya sambil merapikan rambut anak tertuanya itu

fauza mengangguk pelan sambil merapikan pakaian nya dan bergegas keruang tamu

disana ada citra, sarah dan teman teman klsnya yang lain, namun tidak disana tidak ada jonatan, ataupun elo memang beberapa hari terakhir
mereka jga tidak masuk sekolah karna harus persiapan bertanding di kejuaraan basket antar sekolah

"gima ke adaan mu za"? ujar meraka hampir serentak

fauza memasang senyumnya dan ikut duduk sambil berbincang bincang dengan mereka

hingga haripun sudah semakin petang dan merekapun pada pamit pulang hanya tersisa citra, dan sarah yang masih setia menemani fauza

"bukannya hari ini tim sekolah kita tanding ya?" ujar fauza

"emmm, iya" sahut citra

"kalian nga ikut mendukung elo? kasian dia klo nga ada diantara kita yang kasih dia semangat" ujar fauza

"iya tapi kan kamu lagi sakit za, kami disini aja temanin kamu " sahut citra

"aku nga apapa kok kalian pergi aja, emang tempat nya dimana?"

"sma sebelah" sahut sarah

mendengar itu fauza menghela nafas panjangnya menatap mata citra yang hampa fauza paham betul citra tidak akan ikut kesana karna itu adalah sekolahnya aji, dan aji juga akan ikut bertanding

bagaimana bisa dia datang kesana dengan sarah

"aku nga enak badan jadi aku disini saja ya za" ucap citra dengan nada melemas

"citra kamu nga apapa?" ujar sarah

"ngapapa kok, hanya kecepean aja butuh istirahat, boleh kan za gwe istirahat disini" lanjutnya

"ya, tentu saja, jadi sarah kamu mau kan ngasih dukungan buat elo?"

"hufff... ya sudah lah, harusnya kita sama sama kesana tapi apa boleh buat kalian nga enak badan juga"

"bilangin ke elo nanti ya sar, kami nga bisa datang"

"iya, gwe pamit ya" ujar sarah sambil bergegas meninggalkan rumah fauza
sedangkan teman teman yang lain juga ikut berpamitan pulang

sekarang hanya tersisa citra duduk di sofa sambil mengobrol dengan yana, adiknya fauza

beberapa saat kemudian bi siti masuk
"non fauza tadi didepan ada yang ngasih ini buat non fauza" ujar bi siti sambil menenteng sepaket buah buahan

"siapa bi?" tanya fauza penasaran

"laki laki katanya teman non fauza"

bergegas fauza keluar namun terlambat lelaki itu sudah terlanjur pergi, namun meskipun begitu fauza bisa mengenalinya dengan motor satria FU biru hitam yang beberapa waktu dulu sering datang kerumah itu

bergegas di periksanya paketan buah buahan itu, namun tidak ada apa apa disana

"siapa za?" tanya citra

"nga tau cit" ujar fauza berbohong

"oh, dari jonatan kali" timpal citra

"ya mungkin" gumam fauza

gadis itu tampak berfikir dalam darimana jeksen tau kalo dia sedang sakit, dan setelah sekian lama dia menjauh ternyata dia masih sama seperti jeksen yang baik dan perhatian

di raihnya hp yang terletak di atas meja, barangkali hanya untuk mengucapkan terimakasih

"hai jeks" ah nga.... tulisan itu kambali dia hapus

"jeksen terimakasih" tulisnya yg pada akhirnya kembali di hapusnya

dia meresa sangat binggung harus mulai dari mana

dan akhirnya dia memberanikan diri untuk menuliskan satu kata

"terimakasih"

dan tak lama jeksen membalasnya

"terimakasih untuk apa?"

"ya, terimasih untuk buahnya"

"hahaha salah orang za, itu bukan dari aku tapi dari jonatan aku hanya mengantarkan"

fauza terdiam sambil menggelang dia yakin jeksen berbohong, mana mungkin dari jonatan sedang lelaki itu tidak tahu kalo dirinya sedang sakit, setidaknya jika dia tahu dia pasti nelpon atau setidaknya kirim pesan

"oh iya, tau kok, makasi sudah mengatarkannya"

"iya, hari ini jonatan bertanding"

"juga tau, aku akan kesana untuk memberi dia semangat, kamu ngak ikut"

"maunya sih, tapi ngak bisa aku kerja, kamu lagi sakit za, mending istirahat aja di rumah"

"aku udah enakan kok, lagian aku udah janji sama dia, aku sayang sama dia jeks aku ngak mau buat dia kecewa"

terdiam sejenak....

fauza pun tak mengerti kenapa dia bisa mengatakan hal seperti itu, entah kenapa dia merasa demikian akan lebih baik antara dia dengan jeksen agar tidak ada genggaman yang akan terlepas

"aku tahu, tapi kamu juga harus jaga kesehatan sebentar lagi kan mau ujian"

"sebentar lagi ujian? apa hanya aku yang harus jaga kesehatan"

"maksudnya?"

"bukan aku yang jarang masuk sekolah dan lebih memilih untuk bekerja"

kembali terdiam

"yasudah hati hati di jalan"

fauza kehabisan kata kata karna jeksen sudah menutup pembicaraan mereka

entah mengapa dia merasa hampa saat dia menunjukankan bentuk cintanya terhadap jonatan kepada jeksen

menghela nafas dalam dalam dan menyenderkan kepalanya ke dinding

"kenapa za?" tanya citra heran

"ngapapa cit, aku akan pergi"

"apa? tapi za...." komentar citra kaget

"aku baik baik saja, aku mau memberi jonatan semangat citra, aku sudah janji padanaya" jelas fauza

"kalo begitu aku ikut, aku nga mungkin membiarkan kamu pergi sendirian, kalo nanti di jalan kamu pusing atau kenapa napa gimana" lanjut citra

"tapi itu hanya akan menyakiti persaan mu, aji ada di sana, sarah juga ada disana. apa kamu akan membuang buang perjuangan mu selama itu hanya demi aku?"

citra terdiam dia tidak bisa bebuat banyak,

fauza bersiap siap lalu menganbil jaket nya "kamu istirahat saja disini ya, aku hanya sebentar" ujar fauza meyakin kan

"tapi kalo nanti bunda pulang dan nanyain kamu, aku bilang apa?" ujar citra panik

"bilang aja yang sebenarnya bunda bakal ngerti kok, aku pamit ya" ujarnya sambil keluar meninggalkan rumah

baru beberapa saat fauza pergi, tiba tiba jeksen menghubungi citra

"citra apa fauza jadi pergi ke pertandingan?" ujar nya

"iya jeks, baru saja pergi aku sudah memcoba menahannya tapi dia tetap kekeh mau pergi"

hembusan nafas jeksen terdengar hampa

"aku memang tidak berhak melarangnya tapi dia harus memikirkan kesehatannya juga" ucap jeksen dalam hati

"hallo, hallo jeks..

"oh, iya yasudah cit makasi ya" lanjut jeksen menutup telfonnya
dan kembali melanjutkan pekerjaannya,

jam yg melingkari tanngannya sudah menunjukan pukul setengah lima sore pekerjaannya akan segera selelesai

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

685K 25.1K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
MARSELANA kiaa द्वारा

किशोर उपन्यास

654K 30.4K 50
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
little ace 🐮🐺 द्वारा

किशोर उपन्यास

646K 51.8K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
KANAYA (REVISI) liaa0415 द्वारा

किशोर उपन्यास

2.3M 137K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...