"Kaa-san,dimana tou-san?"
Daichi mencari ayahnya yang tidak berada disana.
"Tou-san sebentar lagi akan turun"
Sakura memberikan keberadaan sasuke yang sedang bersiap untuk bekerja.
"Sakura"
Sakura memutar mata bosan saat mendengar panggil sasuke.
"Tunggu sebentar daichi"
Sakura berjalan menuju lantai atas.
Sakura sudah tahu apa yang sasuke inginkan.
Tinggal hampir 2 minggu disana membuat sakura sudah beradaptasi dengan kelakuan sasuke.
Sampai sekarang ia belum ada cara untuk pergi darisana.
"Apa?"
Sakura dengan malas mendekati sasuke yang memberikan isyarat untuk memasang dasinya.
"Aku akan membawamu dan daichi pergi jalan-jalan besok"
Ujar sasuke menatap sakura yang fokus pada dasinya.
"Hm"
Sakura membalas singkat karena sampai sekarang dia belum ada niat untuk menerima sasuke.
"Kau menginginkan sesuatu yang lain"
Tanya sasuke melihat reaksi sakura yang tidak semangat.
"Tidak"
Sakura dengan cepat menjawab.
"Kau tidak menerimanya"
Melihat handphone sasuke dan ada panggilan dari mikoto.
"Tidak"
Sasuke tidak menghiraukannya karena dia sudah tahu apa yang akan ibunya katakan.
"Kau ingin dengan cara apa aku membalas mereka?"
Sasuke menatap sakura yang juga menatapnya.
"Apa maksudmu?"
Sakura tidak mengerti dengan ucapan sasuke.
"Aku sudah tahu mereka membunuh orang tuamu"
Sasuke sudah menyelidiki semuanya setelah mendengar perkataan sakura hari itu.
Sasuke baru mengetahui hal tersebut.
"Apa aku harus membunuh mereka juga?"
Sasuke meraih wajah sakura lalu mendekatkan wajahnya.
"Kau tidak sedang bercanda"
Sakura tentu saja panik mendengar ucapan sasuke karena dia bisa benar-benar melakukannya.
"Aku akan melakukannya kalau kau menginginkannya"
Sasuke menyakinkan sakura yang padahal sudah panik.
"Tidak perlu,aku akan membalas mereka sendiri"
Sakura langsung sigap menolak tawaran sasuke karena bagaimana perasaannya saat mereka membunuh orang tuanya sakura tidak akan bisa membunuh seseorang.
Sakura hanya akan memberikan hukuman bagi mereka.
"Kau hanya perlu mengatakannya dan aku akan mewujudkannya"
Sasuke masih memberikan penawarannya.
"Tidak perlu"
Sakura menjaga jarak dengan sasuke sebelum pergi untuk kembali kedapur.
"Jangan lakukan apapun"
Sebelum benar-benar pergi sakura kembali mengingatkannya.
Sasuke tersenyum sekaligus menghela nafas karena dia tahu sakura tidak akan melakukannya.
Sasuke benar-benar kesal karena dia tidak mengetahui apa yang sakura alami dan apa yang sudah orang tuanya lakukan pada sakura.
"Daichi bisa membeli yang daichi inginkan"
Sasuke menyuruh daichi untuk melihat semua barang yang ia inginkan.
Daichi mengangguk kepalanya tanda mengerti lalu mulai melihat-lihat.
"Kenapa banyak sekali?"
Tanya sakura karena penjaga yang bersama mereka tiga kali lipat dari biasanya.
"Agar kau tidak berencana kabur"
Sasuke tentu tahu pikiran sakura yang bisa memanfaatkan keadaan sehingga ia memperketat penjagaan.
"Bukankah benar?"
Sakura terlihat kesal karena sasuke mengetahui rencananya.
"Sakura"
Ditengah kesalnya sasuke memanggilnya dan dia segera menatapnya.
"Hm"
"Kau harus pergi denganku besok"
Sasuke menyodorkan sebuah gaun kepada sakura.
"Aku?"
Sakura menunjukkan dirinya.
"Daichi juga"
Mereka akan pergi ke pesta sebuah perusahaan.
"Sasuke-sama"
Kehadiran jugo membuat sasuke menyerahkan gaun tersebut pada sakura.
"Kami sudah membereskannya"
Jugo berkata dengan pelan lalu ia pergi setelah mendapatkan anggukan kepala dari sasuke.
"Sasuke kau tidak nekat melakukannya"
Setelah jugo benar-benar menjauh sakura tidak tahu apa yang dimaksud namun sepertinya ini berkaitan dengan ucapan sasuke atas tawaran untuk balas dendam.
"Tentu saja karena mereka menyakitimu"
Sasuke tidak menatap sakura karena dia kembali memilih beberapa gaun untuk sakura.
"Apa yang sudah kau lakukan?"
Sakura mencengkram tangan sasuke. agar dia menatapnya.
"Kau akan tahu dengan sendirinya"
Sasuke rupanya mengajak sakura main tebak-tebakan.
"Sasuke,aku sudah melarangmu"
Walaupun tidak tahu apa yang terjadi sakura terlihat kesal karena Sasuke tidak mendengarkannya.
"Hn"
"Jangan hanya bergumam"
Sakura tiba-tiba bisa berkata-kata lagi melihat sifat sasuke yang seenaknya.
"Aku aku ingin anak perempuan"
Bisik sasuke ditelinga sakura seperti ingin mengalihkan topik pembicaraan.
"Kau-"
Sakura tidak meladeni perkataan sasuke.
"Aku akan memberitahumu jika kau mau memberikan anak perempuan"
Sasuke memberikan penawaran pada sakura.
"Buat sendiri"
Sakura mendorong sasuke menjauh darinya.
"Aku akan melakukannya nanti malam"
"Aku tidak menyetujuinya"
Sakura berkata dengan kesal sebelum sakura pergi untuk menemui daichi.
"Kaa-san,oji-san"
Daichi menarik tangan sakura saat melihat sasori saat mereka baru saja keluar dari mall.
"Daichi"
Sasori tersenyum seperti tidak ada yang terjadi.
"Kau tidak merindukan oji-san?"
Sasori menatap keponakannya yang terlihat sangat bahagia.
"Oji-san jarang menemuiku"
Daichi mengeluh karena biasanya mereka akan menghabiskan waktu bersama setidaknya 1 minggu sekali karena sasori tidak ingin
"Coba tanya pada tou-san mu,apa tidak masalah oji-san sering menemuimu?"
Sasori sengaja menyindir sasuke tanpa mengatakan yang sebenarnya kepada daichi tentu karena dia ingin melindungi daichi.
Sasuke mendecih mendengarnya.
"Tou-san"
Daichi menatap sasuke sedangkan sakura menatap khawatir pada sasori.
"Tentu saja namun kami sekarang sedang menghabiskan waktu bersama jadi akasuna-san bisa mengerti,bukan?"
Sasori tentu saja tahu maksud jika sasuke tidak memberikan ia dekat dengan mereka mengingat sejak awal dia sudah mengibarkan bendera perang pada sasuke andai saja daichi belum mengetahui siapa sasuke maka sasori akan dengan mudah membawa mereka.
"Tentu aku sangat mengerti"
"Nanti oji-san akan berkunjung kerumah kalian,bolehkan uchiha-san? "
Sasori juga memanfaatkan keadaan ini agar ia punya kesempatan untuk mengetahui keberadaan rumah mereka.
"Hn"
Sasuke menatap tajam sasori yang sedang mengelus kepala daichi.
Sakura yang tidak bisa berbuat apa-apa dengan suasana ini memilih untuk diam.
Tbc
Gomen kalau jelek dan gaje🙏🙏🙏
Semoga suka ❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Kalau tidak suka tidak usah baca 😌
Arigatou buat yang baca dan komen😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘