Daily Love

By sugarkoovi

406K 39.1K 2.4K

√ drable series √ baku √ bxb/boyslove Yoongi yang over protektif, posesif, dan pencemburu punya pacar Jimin... More

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35.😂
35
36
37
38
40
41
42
43
44
hoseok's
45
Q&A
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55

39

5.5K 579 49
By sugarkoovi

Serendipity
=_=















"Sempurna! Aku yakin penampilanmu akan viral setelahnya."

"Kau sudah melakukan yang terbaik. Terimakasih."

Jimin mengangguk malu. "Seharusnya aku yang berterimakasih pada kalian, tanpa kalian aku yakin aku tidak bisa menguasai lagu ini."

"Nah, karena ini latihan terakhir apa kau mau merayakannya bersama kami?" Baekhyun bertanya.

"Apa tidak terburu-buru, Hyung? Kurasa kita belum pantas berpesta sebelum hari H-nya lewat. Aku masih gugup." Jimin meremas tangan-tangan mungilnya. Raut gusarnya sedetik kemudian berubah. Dia menatap Baekhyun. "Hyung, bisa kita bicara?"

Baekhyun menatap Chanyeol sekilas kemudian mengangguk. "Ada apa? Ah, masih soal si pucat itu?" dia buru-buru menambahkan yang kemudian dijawab anggukan lesu Jimin. Baekhyun sudah mendengar cerita dari Jimin kemarin lusa. "Itu terserah padamu, kalau memang kau masih menyayanginya kurasa tidak ada salahnya jika kalian kembali mencoba. Pesanku, jangan sekali pun mengeluh atau menyesal jika suatu saat kau kembali kecewa."

Jimin menghela napas dalam. Menganggukkan kepala sebagai jawaban. "Baiklah, aku akan pikirkan ini lebih baik lagi. Aku tidak mau kecewa atau mengecewakan."

"Mau pulang sekarang?" Chanyeol kembali menyahut.

"Iya, Hyung."

"Ya sudah, ayo kuantar."






=_=






Tiba pada hari festival. Semua orang sibuk dengan persiapan masing-masing. Taehyung dibelakang panggung tengah mondar-mandir kesana kemari untuk membantu para anggota yang akan tampil.

Festival sendiri sudah dimulai sejak dua jam lalu. Sekarang Taehyung sedang mengurus Jimin, sebab sahabatnya akan tampil sebagai penutup pada acara yang terbilang cukup besar ini.

Diluar sendiri ada Jungkook, Namjoon, Yoongi, juga Seokjin. Mereka semua duduk dibarisan tengah yang cukup nyaman dan strategis. Dari tempat mereka duduk, mereka bisa melihat dengan jelas ke arah panggung.

Pembukaan dimulai dengan Tarian tradisional, prakata dari para petinggi seperti rektor dan dekan serta beberapa perwakilan kampus lain, peragaan busana, paduan suara, tampilan solo atau duet dan sekarang menuju puncak ada penampilan solo dari KAI juga Taemin yang dilanjutkan oleh Jimin. Setelah itu semua anggota tari naik ke atas panggung untuk menari bersama.

Jimin tengah bersiap-siap. Dia gugup tentu saja, terlebih lagi dia memilih waktu ini untuk menjawab pertanyaan Yoongi.

"Hei, tenanglah. Semua akan baik-baik saja." Taehyung berujar sambil memasangkan sebuah kalung di leher Jimin. Beralih ke depan untuk membenahi pakaian juga riasan. "Sempurna!"

Jimin tersenyum gugup. "Terimakasih."

"Nah, sekarang ayo kesana, lima menit lagi kau akan tampil. Ingat, Jimin, kau harus tersenyum. Lagu itu adalah lagu yang indah dan penuh cinta. Maka bersikaplah seolah kau juga sedang jatuh cinta. Mengerti?"

Jimin menarik napas dan menghembuskannya perlahan. "Oke, dimengerti. Aku akan berusaha sebaik mungkin."

Dilain sisi, ada Yoongi yang gusar menunggu-nunggu kesayangannya tampil. Tepat seminggu mereka tidak bertemu. Yoongi dilarang menemui Jimin dimana pun sampai pada hari festival tiba. Tidak mau kehilangan kesempatan yang diiming-iming Jimin untuknya, maka Yoongi dengan setengah hati menurut meski rasa rindunya berkali lipat memenuhi relungnya.

"Astaga, Yoongi, kau benar-benar tidak bisa diam ya?" Seokjin menegur, melirik Yoongi yang sama sekali tidak bisa duduk tenang.

"Jimin yang akan tampil kenapa juga kau yang bertingkah seperti cacing kepanasan?" Namjoon ikut berkomentar, diiringi tawa geli yang lagi-lagi diabaikan Yoongi.

"Diam kalian." Yoongi tidak mengerti kenapa dia seperti ini. Perutnya mulas, tapi seperti ada kesenangan sendiri di hatinya. Jantungnya berdebar-debar tidak karuan. Bahkan kedua tangannya sudah berkeringat. Pikir Yoongi, ini mungkin karena dia kelewat bahagia karena pada akhirnya bisa melihat Jimin.

Saat MC menyebutkan nama lelaki manis itu, tubuh Yoongi sigap menegak. Matanya yang tajam fokus mengintai panggung yang mulai gelap. Musik intro Serendipity milik Baby J mengalun dibarengi dengan kemunculan Jimin di panggung. Dengan setelan serba hitam, atasan yang bermanik membuat lelaki itu berkilau diatas panggung, serta rambutnya yang kembali berwarna blond jatuh lurus menutupi kening.

Yoongi meremat kedua lututnya, meneguk ludah kasar setiap kali Jimin meliukkan tubuhnya. Belum lagi suaranya yang halus dan merdu, sukses membuat bulu kuduknya meremang.


Astaga..


Lelaki pucat itu membatin penuh iba, tidakkah Jimin kasihan padanya? Yang mendadak gagu dan melongo terpesona atas penampilannya yang sungguh luar biasa?

Tidak sampai disana.

"Brengsek! Apa-apaan itu?!" desisan itu terdengar jelas oleh Jungkook dan Seokjin yang kebetulan duduk dikanan-kirinya. Dua orang itu hanya diam, tidak tertarik untuk berkomentar.

Min Yoongi merasa dipermainkan. Apa Jimin memang sengaja? Apa Jimin sedang mengetes seberapa jauh dia akan bertindak dan bertahan? Karena demi Tuhan, gerakan memutar tubuh, menyentuh lantai, tangan yang masuk ke dalam baju, pamer ABS, dan sederet gerakan yang tidak termaafkan oleh Yoongi, dengan santainya Jimin lakukan di panggung sana. Ingin rasanya Yoongi berteriak, 'Keparat, itu propertiku!', saat penonton bersorak bahagia mendapat tontonan langka itu.

Oh, satu lagi yang tidak ditolerir Yoongi, senyum cantik Jimin dengan rona kemerahan dipipi ketika menggoda penonton saat lelaki manis itu bermain-main dengan gelembung sabun. Yoongi berjanji, setelah acara ini selesai dia akan membuat perhitungan pada Lia Kim karena telah mengajari Jimin-nya jadi genit begitu. Oh, Jimin-nya yang polos~

Seolah belum cukup kejutan yang dia terima, Yoongi memicingkan mata ketika Jimin selesai tampil. Lelaki manis itu tidak langsung pergi dari panggung. Dia menatap keseluruh penjuru dan berhenti saat menemukan sosok dirinya. Tersenyum lebih lebar sampai matanya melengkung cantik sambil mencium sebuah kalung dan menggumam, I miss You.

Ah, Yoongi tersipu. Menunduk dengan bibir terkulum menahan senyum. Kikuk mengusap tengkuknya sendiri kemudian kembali menatap panggung. Baiklah, Yoongi akan pertimbangkan soal hukuman untuk Jimin yang sempat melintas di kepalanya.






=_=






Semua bersorak gembira. Saling memberi pelukan satu sama lain dengan binar puas. Festival berjalan lancar dan mendapat sambutan baik dari pihak tamu luar.

Meski sebenarnya tidak nyaman bersentuhan dengan orang lain, Jimin berusaha menahannya. Toh disini ramai, jika ada yang macam-macam dia hanya perlu berteriak.

Kelewat fokus dengan keadaan yang begitu ramai dan membahagiakan serta berpuluh orang yang saling bergantian untuk memeluk, Jimin sampai tidak sadar sudah berpelukan dengan seseorang setelah menarik bahunya agar mereka berdiri berhadapan.

Jimin sempat terkejut sebab pelukan itu kelewat erat sampai tubuh bagian depan mereka tidak berjeda sama sekali, bahkan napas orang itu mengusik lehernya. Tapi, saat mengenali aroma seseorang itu, perlahan-lahan tubuhnya yang sempat menegang kembali tenang.

"Kau semakin pintar." katanya dengan suara rendah, nyaris menggeram.

Jimin terkekeh halus. Mengelus punggung lelaki yang memeluknya saat pelukan itu semakin erat. "Hei, aku tidak bisa bernapas!"

Min Yoongi, lelaki itu mengecup pucuk kepala Jimin lalu memeluknya lagi. "Ini hukuman karena kau benar-benar membuatku rindu."

"Bagaimana penampilanku? Apa sudah memenuhi standard seorang Min PD-nim?" Jimin memilih mengabaikan pengakuan Yoongi dan lebih tertarik untuk mendengar pendapat lelaki pucat ini.

"Terimakasih sudah bertanya, itu mengingatkanku tentang hukuman yang akan kuberikan padamu."

Jimin mendorong dada Yoongi sampai mereka bertatapan. "Apa maksudmu?"

Dengusan kasar serta raut tidak suka itu tidak bisa dielak Yoongi. Dia kembali emosi jika mengingat teriakan heboh penonton saat melihat aksi panggung Jimin yang terlalu sensual dimatanya. "Rasanya aku ingin mencongkel mata mereka semua. Lagi pula kenapa kau bisa-bisanya menampilkan tarian seperti itu?!"

"Dasar posesif!" ini bukan Jimin, ini Hoseok yang tiba-tiba muncul disebelah mereka. "Apa-apaan dengan tingkah kalian?" tanyanya melihat kedua tangan Yoongi melingkar posesif di pinggul Jimin, dan dua tangan Jimin yang bertengger manis di leher Yoongi.

"Jadi kalian memutuskan untuk kembali?" Seokjin menyusul, tertarik mengikuti perkembangan hubungan memusingkan antara Yoongi dan Jimin.

"Ya, begitulah." Yoongi berujar apa adanya. Lalu raut wajahnya kembali keruh, "Hei, pergi kalian semua! Jangan berpura-pura muncul untuk bertanya, aku tahu kalian hanya ingin menghalangiku untuk-"

"Menghukumnya?" Baekhyun muncul dibelakang Jimin dengan tangan bersedekap di dada. "Kami semua tidak akan membiarkanmu melukainya. Sekali saja kau buat Jimin menangis atau kecewa, aku tidak akan segan-segan menjauhkan kalian. Mengerti?!"

Tawa sinis Yoongi berikan sebagai balasan. "Siapa yang kau andalkan jika kakaknya sudah berada dipihakku?" Kemudian dia menunduk menatap tepat pada mata Jimin, bibirnya tersenyum miring. "Ingat, Baby, kau sudah menjadi tanggung jawabku."

Kedua bahu Jimin mengedik tidak peduli. "Tapi wali resmiku disini adalah Jin Hyung."

"Tapi Kakakmu sudah menyerahkanmu padaku."

"Jangan lupa kalau kakakku menyuruhmu untuk bekerja lebih keras untuk mendapatkanku."

Semua orang mengerutkan kening, menatap penuh minat pada dua orang yang saling menggoda tanpa tahu tempat itu.

Saling menatap dengan senyum saling meremehkan, tapi posisi intim masih bertahan.

"Kau sudah memakainya." dagu Yoongi mengedik, menunjuk kalung berinisial LYS yang melingkar apik dileher Jimin.

"Aku belum bilang setuju."

"Setidaknya aku tahu kau sudah yakin dengan perasaanmu."

"Jangan besar kepala, aku hanya memberi kesempatan yang kau minta seminggu lalu."

"Astaga!" Yoongi tidak kuat, jadi dia merengkuh kepala Jimin untuk di dekap. "Kau semakin pintar bicara. Aku jadi gemas!"

Semua orang yang melihat serta mendengar hanya memutar bola mata jengah atau memasang facepalm. Jimin sendiri justru terkikik manis, balas memeluk tubuh Yoongi dan menikmati kecupan yang menghujani kepalanya.

Lagi-lagi tanpa mereka sadari, ada hati yang masih dan selalu iri. Sebab mereka sudah bertemu pada titik temu yang pasti sedang dirinya masih menanti-nanti serta menata hati.





Fin!
=_=

Alur dipercepat karena pengen liat YoonMin bermanis-manis manjaaa 😄😄😄




GIGI
OCTOBER 6, 2018

Continue Reading

You'll Also Like

193K 9.5K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
70.4K 3.2K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
65.4K 6.7K 20
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
42.5K 3.1K 47
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...