[COMPLETE] Destiny of Three w...

By McySan

209K 19K 1.3K

[Bukan Novel Terjemahan] Kisah cinta tiga dunia, yang dibatasi oleh peraturan. Dapatkah mereka saling memili... More

Bab. 0 (Prolog)
Chenyi : Bab. 1
Chenyi : Bab. 2
Chenyi : Bab. 3
Chenyi : Bab. 4
Chenyi : Bab. 5
Chenyi : Bab. 6
Chenyi : Bab. 7
Chenyi : Bab. 8
Chenyi : Bab. 9
Chenyi : Bab. 10
Chenyi : Bab. 11
Chenyi : Bab. 12
Chenyi : Visualisasi + Bab. 13
Chenyi : Bab. 14
Chenzi & Chenli : Bab. 15
Chenzi & Chenli : Bab. 16
Chenzi & Chenli : Bab. 17
Chenzi & Chenli : Bab. 18
Chenzi & Chenli : Bab. 19
Chenzi & Chenli : Bab. 20
Chenzi & Chenli : Bab. 21
Chenzi & Chenli : Bab. 22
Chenzi & Chenli : Bab. 23
Chenzi & Chenli : Bab. 24
Chenzi & Chenli : Bab. 25
Chenzi & Chenli : Bab. 26
Chenzi & Chenli : Bab. 27
Chenzi & Chenli : Bab. 28
Chenzi & Chenli : Bab. 29
Chenzi & Chenli : Bab. 30
Chenyu : Bab. 31
Chenyu : Bab. 32
Chenyu : Bab. 33
Chenyu : Bab. 34
Chenyu : Bab. 35
Chenyu : Bab. 36
Chenyu : Bab. 37
Chenyu : Bab. 39
Chenyu : Bab. 40
Chenyu : Bab. 41

Chenyu : Bab. 38

2K 184 23
By McySan

Bukankah jatuh cinta pada pandangan pertama hanya berlaku sekali dalam seumur hidup?

Dan bagi Chenyu, hal itu telah di alaminya ratusan tahun yang lalu kepada perempuan yang tidak menghargai perjuangannya, tidak mencintainya, bahkan hingga mencintai pria lain.

Putri Shanyue, Chenyu sangat ingat, pertama kali dia melihat Putri Shanyue adalah ketika dia dan kakaknya pergi ke istana langit untuk menghadiri acara ulang tahun Permaisuri langit.

Disana, dia bertemu dengan gadis berekspresi sedingin es dan hati sekeras baja, siapapun yang berani menatapnya, akan dibuat mati kutu olehnya.

Anehnya, dia jatuh cinta.

"Kakak Yu---",

Perasaan ini, Chenyu sangat mengingatnya, ketika jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, sepasang matanya yang tidak bisa lepas dari sosok itu, tapi bagaimana bisa?

Jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis lainnya?

Apa itu mungkin?

"Kakak Yu!",

Deg!

"Eh, iya??", Chenyu menoleh dengan cepat, menatap Xiao Hui yang cemberut.

Anak laki-laki itu melipat kedua tangannya di dada, lalu kemudian berkata : "Berhenti menatap kakak Ziyue, kakak Yu. Aku sedang berbicara dengan kakak!",

Apa? Chenyu membatin, dia benar-benar menatap Ziyue tanpa disadari???

"Ti---tidak, Xiao Hui. Apa yang ingin kau katakan?", Chenyu mencoba mengalihkan perhatian Xiao Hui, lebih tepatnya, mengalihkan pandangannya dari Ziyue yang tengah sibuk menjemur pakaian disamping pohon besar.

Xiao Hui mengeleng, "Aku lupa", Ketusnya kemudian berjalan pergi meninggalkan Chenyu yang hanya bisa melonggo tidak percaya.

Dan sialnya, pandangannya kembali mengitari sosok Ziyue.

Apa gadis itu memang selalu semenarik ini?

Tubuh munggil, ah, dan kini dia harus mengingat kembali bibir manis dan memabukkan itu lagi!

Tidak bisa, dia harus mendinginkan kepalanya.

Untuk itu, Chenyu pergi, ke tempat dimana dia mungkin tidak akan melihat Ziyue.


Hari berlalu dengan cepat, malam akhirnya tiba, sang bulan telah memulai rutinitasnya yaitu menerangi jalanan di kala malam hari, ditemani bintang-bintang indah yang setia.

Chenyu memutuskan untuk kembali ke gubuk untuk tidur, namun perutnya sedikit merasa lapar, untuk itu dia memutuskan menuju ke dapur untuk mencari sisa makanan, dan menemukan bahwa ada aktivitas di dapur.

Curiga, Chenyu mengira ada pencuri yang masuk ke dalam dapur, dan berhati-hati, dia melangkah masuk, dia sudah mengambil posisi untuk menyerang kapan saja hingga akhirnya dia menerjang masuk dan menemukan Ziyue yang tengah berjongkok di depan tungku api dengan hanya berselimutkan kain yang biasa digunakannya untuk mandi.

"Ka---Kakak Yu????", Ziyue terkejut, memegangi kain mandinya dengan erat.

Chenyu salah tingkah, mencoba berbalik dan sisi lain dirinya memaksanya untuk berbalik, menarik tangan Ziyue dan menghimpit tubuh munggil itu ke dinding.

"Ka---Kakak Yu, Jangan---", Ziyue merontah, dengan satu tangan memegangi kain mandinya dan tangan lainnya mencoba mendorong dada Chenyu.

Pria itu, dengan napas terengah-engah, menatap manik mata Ziyue yang hampir meneteskan air mata, oksigen di sekitar terasa terserap habis oleh bumi menyebabkan suhu meningkat, keringat mulai terbentuk membasahi wajah cantik dan juga anak rambut Ziyue yang berada disekitaran wajahnya, di terangi dengan cahaya lilin dan juga bulan, Ziyue terlihat sangat mengoda batin Chenyu.

"Ziyue---", Lirih Chenyu dengan suara serak dan napas tersendat.

Mata tajamnya tidak dapat lepas dari tangan Ziyue yang memegangi kain mandinya dengan erat, hingga akhirnya dia menariknya dengan kuat, menyebabkan kain mandi itu terlepas dan jatuh ke lantai dapur yang kotor, memperlihatkan tubuh polos milik Ziyue yang sepertinya baru saja selesai mandi. Menelan ludah, Chenyu sudah tidak dapat menahan hasratnya, tanpa basa-basi meraih bibir munggil Ziyue dan melumatnya kasar.

"Jang---an, hah...hah---Kakak Yu---hmp!", Lirih Ziyue terengah, ditambah dengan tangan Chenyu yang menyelip ke belakang lehernya, menekan tengkuknya, menyebabkan semakin dalamnya ciuman panas mereka.

Chenyu baru melepaskan ciumannya ketika dia merasa hampir kehabisan napas, menatap sayu Ziyue yang terlihat tersedak dan batuk-batuk akibat ciumannya, dia kemudian berbisik dengan suara serak dan parau, berkata : "Aku---Aku menginginkanmu, Ziyue, aku sudah tidak tahan. Aku tidak bisa berhenti memperhatikanmu, tidak bisa berhenti menatapmu, tidak bisa---tidak bisa berhenti memikirkanmu sepanjang hari ini. Ziyue---katakan, katakan padaku, apa yang terjadi pada diriku...",

Selesai, Chenyu tidak memberi peluang Ziyue untuk membalas kata-katanya, tangan besarnya meraih dan mencengkram salah datu buah dada Ziyue yang terlihat begitu mengodanya. Memainkannya, Ziyue sampai mengeliat karna sensasi aneh dan geli yang tiba-tiba menerjang tubuhnya. Sementara Chenyu semakin gencar, merundukan wajahnya, dia menyusu pada Ziyue bagai bayi kelaparan, ditambah permukaan topeng-nya yang dingin, ketika menyentuh permukaan kulit tubuh Ziyue, memberikan sengatan lain bagi perempuan itu.

"Kakak---Yu, Hentikan---", Desah Ziyue mencoba mendorong kepala Chenyu.

Namun sia-sia, Chenyu terlalu kuat untuknya.

Hingga tanpa sadar, Chenyu telah mengangkat salah satu kaki Ziyue, menempatkan miliknya di antara paha Ziyue.

Merasa dalam bahaya, Ziyue mengeleng, menangis, dan memohon pada Chenyu. Tapi pria itu seperti kerasukan, menolak untuk berhenti dan justru langsung memasukki tubuh Ziyue sepenuhnya, yang entah harus Ziyue syukuri atau tidak, meski dia mengeluarkan suara yang keras dan berisik, paling tidak adik-adiknya tidak akan mendengar suara memalukannya.

***

"Maaf...",

Ziyue membenamkan wajahnya di dada bidang Chenyu, keduanya tengah berbaring bersama di pojok dapur, dimana disana terdapat tumpukan jerami, yang dijadikan kedua-nya sebagai ranjang sederhana mereka.

"Jangan meminta maaf, melakukannya, hanya akan membuat harga diriku terjatuh, memangnya aku apa, kak. Aku bukan wanita penghibur, aku hanya perempuan yang ingin merasakan kebahagiaan bersama orang yang kucintai, tapi orang itu meminta maaf setelah melakukan sesuatu yang seharusnya berdasarkan cinta, seakan, apa yang terjadi adalah kesalahan. Aku tidak merasa kotor, aku justru senang dan bahagia, paling tidak, aku berguna untuk kakak...",

Chenyu memejamkan matanya, tatkala Ziyue mengusap rahangnya, menyentuh topengnya penutup wajahnya yang dingin.

"Bolehkah?", Tanya Ziyue menahan tangannya di topeng Chenyu.

Pria itu terdiam, memandangi Ziyue yang terlihat pucat namun tetap cantik.

"En",

Ziyue begitu mendapat persetujuan Chenyu, perlahan membuka topeng penutup wajah Chenyu, entah mengapa, jantungnya berdetak lebih cepat bahkan jika dibandingkan dengan ketika Chenyu menginginkan tubuhnya, dia selalu penasaran, seperti apa rupa dibalik topeng itu, Chenyu pernah mengatakan kepadanya, sebelah wajahnya terluka parah dan menimbulkan bekas, semua itu adalah pemberian ayah kandungnya.

"Menyeramkan?", Chenyu hanya bisa tersenyum sinis melihat ekspresi terkejut Ziyue.

Namun detik berikutnya, perempuan itu justru mengeleng.

"Tidak, terlihat unik...",

Sudut bibir Chenyu berkedut, tidak mengerti dengan jalan pikiran dari seorang Ziyue.

Cup!

Chenyu membelakakkan matanya tatkala Ziyue tiba-tiba saja mencium bekas luka di wajahnya, seraya tersenyum lalu berkata : "Paling tidak, aku harus berterima kasih kepada ayah kakak, karna tidak membunuh kakak...",

Chenyu tertawa geli, "Benar, kenapa tidak terpikirkan?",

Ziyue kembali menenggelamkan wajahnya di dada Chenyu, sebelum akhirnya dia berusaha untuk kembali bangun, dan berdiri.

"Mau kemana?", Tanya Chenyu dengan suara serak.

Ziyue menoleh, "Mau ambil pakaian-ku, kakak Yu, tidak mungkin aku tidur tanpa pakaian semalaman disini, aku bisa masuk angin, kakak juga, pakai kembali baju kakak, tidak malu?",

Chenyu tertawa.

"Untuk apa? Kau sudah melihat semuanya, begitupun sebaliknya, aku sudah melihat semuanya. Tapi baiklah, aku menunggumu kembali...",

Ziyue tersipu, lalu mengangguk.

Berjalan menuju pintu dapur, langkah Ziyue terhenti ketika Chenyu kembali memanggilnya.

"Ya?", Tanyanya heran.

Chenyu memegangi dadanya, tersenyum.

"Mungkin ini aneh, tapi disini, tiba-tiba saja berdetak dengan sangat cepat ketika melihatmu, Ziyue, sepertinya aku---aku jatuh cinta pada dirimu...",

Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

130K 18.2K 199
NOVEL TERJEMAHAN BAB 601-END Judul : Rebirth Of The Heavenly Empress Author : Road Of Flowers Dia adalah ratu tentara bayaran legendaris yan...
170K 20K 179
🍁Novel Terjemah🍁 Judul Lain : Marry Devil Prince Mistakenly Chapter : 895 Chapter Pengarang : Xiao XueLi Dalam kehidupan sebelumnya, dia adalah s...
177K 21.9K 81
Su Mo Li terlahir kembali dan tujuh tahun kemudian dibawa kembali ke kediaman Perdana Menteri dan dijodohkan dengan pangeran kedua sebagai pendamping...
41.1K 5.1K 161
SUDAH DI EDIT Judul : Raja Dingin dan Istrinya yang Dimanja: Permainsuri Jenius itu Menakjubkan Xia Muqing awalnya adalah seorang arkeolog ketika dia...