[Hiatus] Random [Author's Boo...

By Healerellik

1.6K 198 900

Isinya hanyalah fanfict acak yang kemungkinan besar merupakan request/dare. Dan hak cipta kembali ke masing-m... More

The Fate
That's
A Rain
Ganbatte!
Reply
The Magazine
Jealous
Dark Side
Truth Or Dare?
Our Stories
Truth Or Dare? (2)
Truth Or Dare? (2): Omake
Misunderstanding
Partner War
The Fate: A Rainbow After Rain
Your (Un)Secret Admirer
A Rain: Recycle
From One Mistake
The Camping Insident
My Song For You [Aisozou Version]
About Author [So OOT. Don't Read if You Won't]
My Song For You [Shuuna Version]
The New Things About You
Because You Are A Part Of Me
Let Me Take Care of You
[OOT] Maybe Interesting for You
[OOT] Ask Your Opinion
It's Not Only About Her
Say It!
Never End
Catoptric Tristesse
[OOT] Novelet Fanfiction
I'm Here For You
The New Things About You (2)

Siblings?

26 4 43
By Healerellik

Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki and Arisacrlight

Plot is mine.

And happy reading!

.

.

.

"Kau yakin di sini tempatnya?"

"Iya! Aku yakin sekali, Tetsuya-nii!"

Tetsuya menghela napas lalu memberikan senyum tipis pada sang adik. Di matanya, gadis yang tingginya nyaris menyamainya itu tersenyum lebar melihat toko di depan mereka. Toko kelontong kecil bernuansa buah kesukaan sang adik; stroberi.

"Baiklah. Namun hanya satu gelas ya? Ingat, Arisa-chan. Radangmu belum sembuh lho." Tetsuya mengulurkan jari kelingking, meminta milik Arisa segera menautkan diri di sana.

"Of course!" Jemari Arisa pun dengan riangnya menyatukan diri dengan milik sang kakak. Lalu menyeret pemain keenam SMP Teiko ke toko itu.

"Selamat datang di toko kami. Apakah ada yang bisa saya bantu?" Suara ramah pemilik toko terdengar begitu lonceng di atas pintu bergerak. Arisa dan Tetsuya memberikan senyum mereka kepada ibu paruh baya itu.

"Aku ... Mencari susu stroberi khas toko ini. Itu ada di sebelah mana ya?" tanya Arisa dengan sopan.

"Astaga. Maafkan aku, Gadis kecil. Tapi kebetulan sekali susu yang kau cari itu sudah terjual habis pagi tadi. Stoknya pun sudah kosong di gudang," sesal si Pedagang.

Tetsuya menoleh begitu mendapati aura suram yang melingkupi Arisa. Sebagai kakak, tentu ia tahu bahwa gadis yang berniat menjadi psikolog itu cinta mati terhadap susu stroberi.

"Sudahlah. Kau jangan bersedih seperti itu." Tetsuya menepuk pelan kepala Arisa. Memberikan semangat yang menjelma menjadi anggukan singkat.

"Sekali lagi maafkan aku, Anak Muda. Sebagai gantinya, kalian boleh mengambil manisan ini secara percuma."

Ibu Tua itu menyodorkan toples kecil seukuran telapak tangannya. Terlihat beberapa gumpalan berwarna merah dari akibat kacanya transparan.

"Kalian tahu? Manisan ini dibuat dari campuran beri-berian. Kalau di kampung Ibu, ini dipercaya sebagai lambang manisnya suatu hubungan dari sepasang kekasih."

Senyum Ibu itu membuat pipi Arisa menghangat. Jadi, mereka disalahartikan sebagai sepasang kekasih? Diliriknya sang Kakak. Tetap berwajah datar seolah tidak menyalahkan pernyataan itu.

"Maaf, Bu. Sebenarnya kami—"

"Terima kasih atas manisannya, Bu. Semoga kebaikan Ibu segera dibalas."

"Sama-sama, Anak Muda. Semoga kalian juga langgeng selamanya."

Senyum Ibu pemilik toko kelontong begitu lebar begitu melihat pemuda di depannya segera menggamit lawan jenisnya untuk keluar dari tempat itu. Tak tahu kalau perhatiannya sudah membuat sepasang insan berganti warna.

***

Tetsuya melihat taman kecil tak jauh dari toko itu. Ia pun menarik Arisa mengikutinya, termasuk ketika mendudukkan diri mereka di atas bangku yang agak usang.

"Tetsuya-nii."

"Ada apa, Arisa-chan?"

Berkata seperti itu, Arisa justru bingung hendak bagaimana mengungkapkan pikirannya. Apa sebaiknya jangan kutanyakan saja?

Namun, untuk seorang Kuroko Arisa, lebih baik ia menanggung malu daripada penasaran seperti ini. Lagipula, apa yang akan ia tanyakan bukan sesuatu yang berbahaya.

"Uhm ... Mengapa Tetsuya-nii diam ketika Ibu itu mengira kita .... Sepasang kekasih?"

Angin senja menggelitik pendengaran seorang Kuroko Tetsuya guna menyampaikan pertanyaan itu. Manik dengan mata bak langit siang itu terlihat teduh. Membuat Arisa sempat berpikir ia telah salah bicara. Padahal kenyataannya bukan.

***

4 missed calls from Akashi Seijuurou.

Wed, Sept 26. 18:56.

6 missed calls from Akabane Karma.

Wed, Sept 26. 18:05

Tetsuya mengeryit heran melihat begitu banyaknya panggilan tak terjawab yang masuk ke dalam ponsel Arisa. Gadis itu tengah keluar dan lupa membawa benda itu. Membuat Tetsuya yang harus mengeceknya karena mendengar nada panggilan yang terus sahut menyahut.

Mendapati dua nama itu membuat hatinya sedikit mencelos. Ia tahu siapa kedua orang dengan marga yang sama-sama berawalan "Aka" itu. Satu merupakan kapten basketnya sendiri. Satunya lagi merupakan keponakan si Kapten yang ia tahu ketika berdarmawisata sekolah ke Kunugigaoka.

Pun ia tahu bahwa keduanya memiliki kedekatan khusus dengan sang adik. Lagi, entah mengapa ia merasa bahwa kehadiran mereka itu sedikit mengganggu.

Mengganggu hubungan antara dirinya dan Arisa.

***

"... Ya-nii."

Masih membeku.

"... Tsuya-nii."

Lamat terdengar.

"Tetsuya-nii!"

Akhirnya sebuah tepukan yang mengiringi panggilan beroktaf sedang itu berhasil menarik Tetsuya dari jerat memori beberapa hari lalu. Dilihatnya Arisa yang menatapnya dengan sedikit aneh. Mungkin kesal diabaikan beberapa saat.

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

Lagi, pernyataan itu datang. Tetsuya mengembuskan napas. Sebelum akhirnya membuka toples manisan di tangan. Menyodorkannya kepada Arisa, tanpa berniat menjawab pertanyaan gadis itu.

Arisa heran sendiri. Namun mau bagaimana lagi. Dirinya sudah dididik semenjak kecil untuk tidak terlalu merepotkan sang kakak; termasuk melemparkan pertanyaan absurd seperti tadi.

"Ne, Arisa-chan."

Arisa yang akan mengemut gumpalan sewarna saga itu menoleh. Menelengkan kepala, semakin merasa heran dengan Tetsuya yang tiba-tiba menarik dirinya mendekat.

Lelaki itu menempelkan kedua dahi mereka. Mengunci tatap Arisa yang merasa sedikit aneh dengan keintiman yang mendadak seperti itu.

"Walau kau menyukai merah, kau tetap hitam. Selamanya hitam."

"Apa maksud—"

Bisikan itu belum sempat diartikan oleh otak Arisa. Karena tiba-tiba saja iris hitam kecokelatan itu melebar kala merasakan sensasi manis nan asam memasuki mulutnya secara halus. Pun lumatan lambat di bibir bawahnya membuatnya blank beberapa saat.

Lalu, gerakan membelit yang mengait lidahnya membuatnya sadar. Sayangnya, lengan lelaki itu sudah melingkar di tubuhnya tanpa disadari. Mengantisipasi pemberontakan yang akan terjadi.

Hingga akhirnya, Tetsuya memeluk erat tubuh Arisa yang melemas karena perbuatan laknatnya itu. Namun, siapa yang akan peduli jika itu mengatasnamakan cinta?

Just be mine. You always be mine.

.

.

.

Halo semuanya. Kembali lagi dengan Author absurd ini. ^^

Ngomong-ngomong, maafkan Author yang membuat cerita dengan genre terlarang ini. Namun, semuanya dikarenakan "perang" yang sudah dimulai beberapa waktu lalu.

Nee, Arisa-san. Bagaimana menurutmu?

Hope you like it!

Dibuat: 29-09-18 17:30-19:20 WITA.

Dipublikasikan: 29-09-18 19:24 WITA.

Heaira Tetsuya.

Continue Reading

You'll Also Like

274K 25.3K 76
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
836K 58.5K 48
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...
1M 2.5K 17
🔞 Bluesy area, mengandung 21+ 🔞 - oneshoot ! ranked; #1 Karina 24/6/2023 #1 Bluesy 25/6/2023 #1 Karinajeno 7/9/2023
186K 21.2K 77
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...