They Don't Know About Us《Jaey...

By acel_kins-

511K 70.6K 12.7K

[Mature] [Gore] [Psychopath] Lee Taeyong tidak tahu jika ternyata pekerjaan sebagai Psikiater ternyata memba... More

Cast +Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Extra Part

Part 5

40K 5.3K 1.8K
By acel_kins-

KELOPAK mata itu terbuka. Memperlihatkan netra berwarna hitam legam yang terlihat kelam. Perlahan lelaki itu bangkit dari tidurnya; menatap ke sekitar. Ia berada di dalam kamar mewah yang memiliki desain cukup menyeramkan. Maksudnya, warna kamar tersebut hitamㅡ hampir mirip dengan warna matanya.

"Shhh.." ia meringis; memegangi kepalanya yang terasa berdenyut, sangat sakit. Namun terasa begitu aneh, pikirannya seolah dipenuhi oleh warna-warna yang berbeda.

Ia terdiam. Menatap kearah cermin besar yang di letakan tepat di samping tempat tidur. Menyadari bahwa tubuhnya hanya di balut oleh kemeja kebesaran berwarna hitam. "Cantik sekali.." ia bergumam; tersenyum lebar melihat penampilannya di cermin.

Cklek

"Kau sudah bangun?" suara husky yang dalam terdengar begitu jelas. Membuat seluruh bulu di tubuh Taeyong meremang. Apalagi saat netra legamnya bersitatap dengan netra cokelat madu ituㅡ menimbulkan gelenyar aneh di tubuhnya.

Sejak kapan Taeyong memiliki pemikiran seperti ini?

"Hm.." Taeyong bergumam lembut. Ia berjalan mendekati sosok ituㅡ Jaehyun yang menyeringai. Tanpa basa-basi Taeyong melingkarkan kedua tangannya pada leher Jaehyun; lalu merapatkan tubuhnya hingga tidak ada jarak diantara mereka, "hm tampan.." ia terkikik geliㅡ lidahnya terjulur dan bergerak untuk menjilat pipi Jaehyun.

Ah.

Melihat hal itu Jaehyun tertawa puas. Ia menaruh kedua tangan di belakang tubuh Taeyong; area pantat. Lalu meremasnya dengan gemas.

"Aaahh nakal.." bisik Taeyong gemas. Ia menjilati dagu Jaehyun dan menghisapnya dengan lembut. Wangi tubuh Jaehyun terasa memabukan, membuat Taeyong tidak bisa mengendalikan diri.

Rencana Jaehyun berhasil. Taeyong terlihat tidak memiliki otak sekarang, lelaki cantik itu berubah hingga 180°, cukup extreme dan Jaehyun menyukainya.

Taeyong membusungkan dada. Menggesekkan area itu pada dada bidang Jaehyun. "Uhmm.. Tampan sekali, sangat tampan.." ia masih terus mengumamkan kata-kata itu. Seolah ketampanan Jaehyun berhasil menghipnotis dirinya hingga titik terendah.

"Oh sayang.." Jaehyun mendesis. Ia langsung membungkam bibir Taeyong dengan ciuman kasar tak berujung. Menyesap rasa manis bibir Taeyong yang berhasil menjadi candunya saat ini.

Bukannya merasa risih. Taeyong malah tersenyum lebar, ia bergerak dengan aktif. Bibirnya menjilat dan menghisap kedua belah bibir Jaehyun dengan kasar. Tubuhnya meliuk dengan erotis; menggoda Jaehyun.

"Ahhhh sayang.." Taeyong membuka bibirnya lebar. Membiarkan lidah Jaehyun masuk ke dalam mulutnya dan melilit lidahnya dengan lihai, "hmmmh ahh.." benda tak bertulang itu terus saling melilit. Bahkan dagu serta leher Taeyong sudah di penuhi oleh air liur saat ini.

Menyudahi sesi perang lidah. Taeyong membuka satu persatu kancing baju Jaehyun; mengusap dada bidang itu sebelum mendaratkan kecupan lembut disana. "Berotot.. Uh! Yongie suka.." ia menjilati otot dada Jaehyun dengan rakus. Sedangkan Jaehyun hanya bisa tertawa; terlalu senang karena Taeyong sudah menjadi sepertinyaㅡ

ㅡkehilangan kewarasan.

Tidak sampai disitu. Taeyong mengusap selangkangan Jaehyun dengan lembut. Mulutnya menghisap puting lelaki tampan itu; memainkan lidanya disana. Lalu berakhir mengecupi perut Jaehyun yang di hiasi oleh eightpack.

"Oh sayang.. Kau ingin menghisap penisku hm?" Jaehyun mengusap lembut surai cokelat Taeyong. Dan pertanyaan itu dihadiahi dengan anggukan oleh Taeyong.

"Uhhh Yongie sangat ingin penis besar ini! berikan Yongie susu.. Mmmhh susu.." ia membuka celana denim Jaehyun dengan tergesa. Lalu menenggelamkan wajahnya pada selangkangan Jaehyun yang terbalut celana dalam calvin klein; menghirup wangi memabukkan yang menguar dari sana.

Ah Taeyong menyukai baunya. Sangat maskulin.

"Hisap sayang.." Jaehyun menggeram; mencengkram rambut Taeyong dengan kuat. Menekan kepala itu agar semakin tenggelam di dalam selangkangannya; lalu Jaehyun menggesekan selangkangannya pada wajah Taeyong dengan brutal, "shhh.."

"Hmmmh mmmmh..." Taeyong bergumam; ia menikmati perlakuan Jaehyun padanya. Saat ini wajahnya di penuhi oleh bau penis Jaehyun.

Tidak ingin menunggu lama. Taeyong menurunkan celana dalam Jaehyun; membuat penis yang sudah berada dalam keadaan setengah tegang itu menampar wajahnya. "Awhhhh besar sekali hhmmmh.." ia menggesekkan bibirnya di sepanjang batang penis Jaehyun. Sebelum mengecup kepala penis itu dan memasukan benda tumpul tersebut kedalam mulutnya.

"That's right baby.. More.." Jaehyun terbahak. Ia mencengkram rambut Taeyong semakin kuat; menggerakan kepala Taeyong dalam gerakan maju-mundur sehingga penisnya mendapat oral yang begitu menakjubkan.

"Mmmh u-uhuk... Mmhhh.." Taeyong tersedak hingga wajahnya memerah. Tapi ia menyukai sensasinya, dimana penis Jaehyun terus menubruk pangkal tenggorokannya.

Kedua tangan Taeyong tidak tinggal diam. Tangan kanannya mengocok bagian penis Jaehyun yang tidak muat untuk masuk ke dalam mulut dan tangan kirinya sibuk meremasi bola kembar Jaehyun.

"Ohh My Queen.." Jaehyun merasa terbang. Servis yang Taeyong berikan cukup memberi kepuasan untuknya. Ia terus menggerakan kepala Taeyong dengan brutal; hingga beberapa helai rambut Taeyong terlepas dari kulit kepalanya karena cengkraman Jaehyun yang begitu kuat.

"Hhhhkk mmmmhh.." Taeyong menangis saat Jaehyun menekan kepalanya hingga hidungnya menempel dengan rambut halus di sekitar penis Jaehyun. Benda tumpul itu masuk hingga ke dalam kerongkongan. Membuat Taeyong harus rela tersedak dan tidak bisa bernafas.

Tapi justru Jaehyun sengaja melakukan hal itu ㅡ menekan kepala Taeyong hingga seluruh penisnya bersarang pada mulut kecil Taeyong. "Shhhh ini nikmat sayang.." ia menggeram buas.

Tubuh Taeyong sudah memberontak. Kakinya bergerak kesembarang arah karena tidak bisa bergerak; tenggorokannya terasa sakit dan ia tidak bisa bernafas. Dan Jaehyun masih belum melepaskan kepalanya. Lelaki tampan itu masih menikmati bagaimana kerongkongan Taeyong menjepit penisnya dengan begitu kuat.

"Ahhh!" Jaehyun menyemburkan cairannya tanpa permisi. Membuat lelehan hangat itu memenuhi tenggorokan Taeyong; lalu setelahnyaㅡ Jaehyun baru melepaskan Taeyong yang langsung terkulai lemas di lantai. Lelaki cantik itu berusaha menelan seluruh cairan Jaehyun; ia menghirup udara dengan rakus.

Terkekeh kecil. Jaehyun kembali menarik rambut Taeyong untuk membuat lelaki kecil itu mendongkak. "Bagaimana hm? Kau menyukainya?"

Otomatis Taeyong mengangguk. Wajahnya sayu dan tubuhnya terasa lemas. "Yongie sangat menyukainya!" setelah itu Taeyong menarik tengkuk Jaehyun dan kembali menyatukan bibir mereka dalam ciuman liar.

╰●╮╰●╮

Saat ini Jaehyun sedang berada di ruang kerja nya. Oh tunggu, bukan seperti ruang kerja kebanyakan yang diisi oleh meja dan juga berkas-berkas. Tetapi ruang kerja ini diisi dengan satu kursi besarㅡ singgasana Jaehyun. Dan juga beberapa meja yang terbuat dari besi terlihat memenuhi ruangan.

Diatas meja itu terdapat benda-benda tajam. Seperti pisauㅡ mulai dari yang berukuran kecil; sampai berukuran besar seperti pisau daging. Belum lagi ada linggis, kapak, parang, bor, dan gergaji mesin.

Tetapi kali ini Jaehyun tidak sendiri. Ada Taeyong yang sedaritadi menempel padanya; lelaki cantik itu mendudukan diri diatas pangkuan Jaehyun. Sedangkan Jaehyun memeluknya dari belakang; menggerayangi tubuh Taeyong.

"Aaahh.." dada Taeyong membusung saat Jaehyun meremas dan memelintir putingnya. Ia sudah menggesekan pantatnya dengan selangkangan Jaehyun yang kini sudah mengeras.

Ah betapa Taeyong sangat menyukai penis besar itu.

Padahal beberapa saat yang lalu mereka baru saja melakukan sesi blow job. Tapi itu masih belum cukup, Taeyong ingin Jaehyun mengisi tubuhnya dan menggempur lubang nya dengan keras dan cepat.

Pintu ruangan itu terbuka. Menampilkan beberapa anak buah Jaehyun yang terbalut dengan pakaian badut. Mereka menyeret seorang lelaki yang tampilan nya cukup berantakanㅡ tubuhnya di penuhi oleh luka ringan.

"Bos, kami membawa anjing liar." ujar salah satu anak buat Jaehyun. Lalu melemparkan lelaki itu hingga berlutut di hadapan Jaehyun.

Sudut bibir Jaehyun terangkat; membentuk seringai. "Oh sayang, kau ingin mencoba hal baru?" ia berbisik tepat di belakang telinga Taeyongㅡ sesekali mengulumnya.

"Hmmmh apa itu?"

Mengarahkan tangan ke belakang. Jaehyun mengambil tongkat baseball dan memberikan benda itu pada Taeyong. "Kau akan melakukan apapun untukku kan sayang?"

Mengambil tongkat baseball itu. Taeyong mengangguk dengan antusias. "Aku akan melakukan apapun untukmu tampan~"

Senyum Jaehyun berkembang; semakin lebar. "Bunuh lelaki itu ya? Dia sudah menyakiti hatiku.." ujarnya dengan dramatis.

Rahang Taeyong mengeras. Ia menatap lelaki yang tersungkur dihadapannya dengan tatapan nyalang. "Tidak ada yang boleh menyakiti Jaehyunku!" ia mendesis. Lalu bangkit dari atas pangkuan Jaehyun dan menghampiri sosok yang hampir pingsan itu.

"T-tolong.." lelaki itu mengerang; menatap Taeyong dengan tatapan memohon.

Mata Taeyong membelak. Ia menatap sosok tersebut dengan matanya yang meredup. "Oh.. Kau tidak apa?" tanya nya lembut.

"T-tolong.."

"Aku akan menolongmu." Taeyong tersenyum. Mengusap rambut lelaki di hadapannya yang sudah ternodai oleh darah, "menolongmu agar kau lebih cepat menemui ajalmu! Hahahahahahahahahaha!" tawanya menggema. Kegilaan terlihat begitu jelas pada bola mata Taeyong.

Buk

ㅡtrakk

Taeyong mengayunkan tongkat baseball itu pada tempurung kepala lelaki tersebut hingga pecah. Darah mengalir dari luka yang menganga; sebagian wajah Taeyong di penuhi oleh bercak darah yang muncrat saat ia memukul tempurung kepala itu.

Seolah tidak cukup. Taeyong mengayunkan tongkat baseball nya dengan membabi buta. "Hhhh mati! Mati! Mati! Tidak ada yang boleh menyakiti Jaehyun-ku! Mati kau sialan!" ia memekik dengan semangat; sesekali terkekeh saat otak lelaki di hadapannya pecah dan tercecer pada lantai.

Jaehyun yang melihat hal itu tersenyum senang. Well, tanpa diajarkan pun. Taeyong sudah bisa membunuh orang dengan baik, bukan begitu?

Setelah dirasa bagian kepala lelaki itu sudah hancur. Taeyong kembali pada Jaehyun; seluruh tubuhnya di penuhi oleh darah. "Lihat! Aku sudah membunuh orang yang menyakitimu.." ia tertawa senang; lalu melompat keatas pangkuan Jaehyun, "beri aku ciumannn~" ia merengek.

"Oh sayang.." Jaehyun membelai wajah Taeyong yang di penuhi oleh darah. Lalu kembali menyatukan bibirnya dengan bibir Taeyong; membawa Taeyong dalam ciuman lembut.

Yah, walaupun ada noda darah di sekitar bibir Taeyong. Itu tidak masalah.

Tbc

"Kok kaya harley queen, joker, suicide squad?"

Kan acel udah bilang dari awal kalo ini tuh cerita harley queen vs joker dalam vers jaeyong:") hadu cium nih:D

Ya baru di mulai kegilaannya, next chap bakal lebih bar barㅡ uhuq

Suka gak? 🌚

Continue Reading

You'll Also Like

410K 64.4K 38
"Only water is destined to extinguish the flames" Main pair : » Jaehyun x Taeyong » Johnny x Ten » Yuta x Winwin » and other #1 in Jaeyong 21/01/202...
317K 25.3K 35
Harap follow sebelum membaca part private acak. Plagiat menjauh! Genre: romansa, misteri, kriminal, komedi dan teen fiction Tentang Athalia, yang har...
404K 50K 33
Kelanjutan kisah cinta President Jung dan Taeyong yang tidak sederhana ❤
284K 51.7K 32
❝Is there something heavier than love different world?❞ M/M | GHOSTFIC | DEATHFIC | ANGST | NC-17 Lee Taeyong, seorang penulis drama yang namanya mel...