Dáisy

By nouvelelune

106K 11.2K 1.6K

(Completed) Hatiku adalah milikmu. More

Dàisy
《01》
《02》
《03》
CAST
《04》
《05》
《06》
《07》
《08》
《09》
《10》
《11》
《12》
《13》
《14》
《15》
《16》
《17》
《18》
《19》
《20》
《21》
《22》
《24》
《25》
《26》
《27》
《28》
《29》
《30》
《31》
《32》
《33》
《34》
《35 A》
《35 B》
《36》
《37》
《38》
《39》
《40》
《41》
a rollercoaster
《42》
《43》
boncapt - honeymoon

《23》

1.5K 243 45
By nouvelelune

Hari ini di Divisi Keuangan sedang ramai membicarakan sesuatu yang tak lain dan tak bukan tentang perihal pertengkaran Krystal dengan Irene kemarin, yah beritanya memang cepat menyebar apalagi sekarang beredar desas-desus antar karyawan pada Krystal. Mereka menuduh jika Krystal adalah simpanan bos nya dan menganggapnya dengan mudah menaikan jabatannya seperti sekarang dan memicu pertengkarannya dengan Irene.

"Emang dasar wanita uler, gue yakin banget kalo yang ngajakin dia duluan sih. Krystal ngapain sih kalo ga direcokin maen serang duluan? Ga mungkin lah. Pada ga make otak ketipu gosip ga jelas" Marah Egi setelah mendengar beberapa karyawati dikafetaria membicarakan sahabatnya.

"Perlu aing klarifikasiin di akun gosip aing ga?"

"Gausah be, percuma juga orang-orang kayak begitu udah kemakan berita yang ga bener susah buat dibilangin"

Chanyeol kemudian datang dengan setenteng plastik besar berisi oleh-oleh. Melihat ekspresi Seulgi dan Baekhyun yang tegang dan emosi membuat Chanyeol bertanya-tanya. Sambil meletakkan oleh-oleh dimejanya Chanyeol mendekat kearah Seulgi.

"Beb, kenapa sih kok pagi-pagi udah marah?"

"Itu tadi si ratu gosip Selena pengen gue tampol rasanya tuh mulut" ucap Egi berapi-api hingga Chanyeol dapat melihat kilatan api di mata kekasihnya itu.

Inisiatif Chanyeol lalu membukakan plastik oleh-olehnya kemudian menyumpal mulut Egi dengan pia coklat kesukaannya.

"Biar adem kepalanya, biar ga marah-marah lagi" Dan benar saja setelah memakannya Egi terlihat lebih kalem dari sebelumnya.

"Apaan sih beb main sumpel-sumpel mulut, kan lagi jengkel ini" ucap Egi sambil mengunyah dan tangannya kembali mengambil lagi.

"Dasar Bagong mau marah sampai matahari ganti warna jadi ijo kalo ada makanan langsung dah" Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya. Tumben waras.

"Bay de wai, ini oleh-oleh darimana Chan?" Tanya Baekhyun.

"Dari om gue kemaren kesini dari Solo kan bawain ini nih, Pia sama Serabi. Masih banyak dirumah dari pada ga ke makan mending disumbangin kepada yang membutuhkan. Iya ga Be?"

"Iya-iya maneh teh ga ikhlas ngasih ke aing?"

"Ikhlas kok Be"

"Ini dari om mu yang mana?"

"Adeknya Papi yang nomer 2, yang pernah ku tunjukin fotonya itu lho"

"Oh iya iya inget inget, om Yudisthira kan?" Chanyeol mengangguk menanggapi pertanyaan Seulgi.

"Selamat Pagi semua" Sapa El yang baru datang.

"Nih El dimakan enak pisan, cobain deh. Ini oleh-oleh dari Chanyeol" Baekhyun menyodorkan satu bakul kecil yang berisi Serabi. El mengambil sepotong Serabi dan kemudian langsung dimakannya.

"Makan aja masih kelihatan ganteng euy"

"Be, gausah nyepik deh"

***

Dibalik selimut seorang wanita dengan mata sembab masih tertidur akibat kejadian kemarin. Ia memutuskan untuk bolos hari ini sampai hatinya kembali tenang. Krystal terbangun ketika getaran ponsel di atas nakasnya menggema dan dengan malas Krystal mengambilnya kemudian mengangkatnya tanpa melihat si penelfon.

"Halo" ucap Krystal dengan suara serak. Tapi dari seberang telfon tidak meresponnya kembali dan hening. Di fikir Krystal itu adalah telefon iseng dan akan dimatikannya dan melanjutkan tidurnya. Tapi sebelum sempat menutupnya terlebih dahulu ia dikejutkan dengan suara yang berasal dari si penelfon.

"Aku rindu" ucapnya kemudian telefon sudah diputus saat Krystal akan menanyakan siapa sang penelfon tersebut.

Kemudian tak lama setelahnya satu pesan pun masuk ke ponselnya. Dari Sehun Martadinata.

Sehun Martadinata : Bisa kita bertemu?

Sehun Martadinata : Aku ingin menjelaskan sesuatu

Setelah mendapatkan pesan tersebut Krystal bangkit dari tempat tidurnya sambil mengetikkan balasan di ponselnya.

To :
Sehun Martadinata : Baiklah

Pria yang kini sedang mengaduk-aduk minumannya tampak gelisah menanti seseorang. Sedari tadi ia terus menatap kearah layar ponselnya, mengecek setiap notifikasi yang masuk ke ponselnya. Selang beberapa menit akhirnya seorang gadis yang ditunggunya menampakan diri di depan pintu masuk yang terbuat dari kaca itu. Sehun pun melambaikan tangannya guna memberitahu keberadaannya pada Krystal.

Dua orang duduk saling berhadapan dengan dua cup moccalatte tersaji didepannya.

"Jadi apa yang ingin dibicarakan?" Ucap Krystal pertama memecah keheningan antara keduanya.

"Im so sorry Krys"

"Untuk?"

"Segalanya"

"Ada apa denganmu? Kau mengira aku marah atas kejadian malam itu?"

Seketika Sehun menatap manik Krystal dengan seksama. Apakah dia tidak marah?

"Aku tidak marah kau dengan siapapun, justru aku yang merasa tidak enak dengan pacarmu itu"

"Dan jika kau masih merasa bersalah aku memaafkan mu"

Sehun kemudian mengerti arah pembicaraan Krystal yang ternyata membahas tentang malam di karnaval itu. Ia kemudian menghela nafas lega karna Krystal tidak ingat dengan kejadian di club beberapa waktu lalu.

Senyum cerah seketika ditampilkan seorang Sehun Martadinata. Krystal yang melihat perubahan ekspresi Sehun yang drastis itu langsung mengeryit.

"Sebegitu bahagianya kah kata maaf ku?"

"Sangat. Sangat membahagiakan" ucapnya tak sekalipun melunturkan senyumnya.

Sepulang dari cafe Sehun pun mengajak Krystal untuk sekadar berjalan-jalan.

"Kamu ga bekerja?"

"Ada sedikit masalah dan bolos untuk sementara adalah pilihan terbaik untuk menenangkan diri" tidak ingin mencampuri masalah Krystal, Sehun memilih untuk bungkam.

"Hari aku akan menraktirmu es krim sepuasnya, hitung-hitung atas permintaan maafku sekaligus untuk membuat moodmu kembali lagi. Setuju?" Mendengar kata 'es krim' Krystal tanpa basa-basi langsung mengiyakan dan menarik lengan Sehun menuju kedai es krim favoritnya.

***

Sebuah mobil hitam terparkir dipinggir jalan tak jauh dari sebuah kedai es krim. Mata elangnya masih fokus melihat objek yang sedang didalam kedai es krim bersama dengan orang lain. Terlihat kilatan kemarahan yang terpancar jelas dimatanya ketika melihat objeknya sedang asik bercanda dengan lelaki didepannya. Tangannya mengeras dan amarahnya sampai diubun-ubun. Tak lama kedua orang itu keluar dari kedai dan berjalan menuju keparkiran kearah mobil berwarna silver milik Sehun. Kai kemudian mengemudikan mobilnya menuju kearah Sehun dan Krystal berada.

Mobil Kai menghadang tepat didepan mobil Sehun sebelum mobil Sehun melaju meninggalkan tempat tersebut. Sehun yang heran dengan mobil tersebut kemudian keluar untuk menemui pengemudinya.

Kai terlebih dulu keluar dari mobilnya dengan angkuh dan penuh amarah ia pun mendekat kearah Sehun yang sekarang terkejut dengan kehadirannya.

"Oh jadi ga masuk kerja karna mau pacaran ya? Hmm bagus"

"Pacar lebih penting dari kerja" Kai mendengus sambil melihat kearah Krystal didalam mobil.

"Krystal keluar!"

"Hak lo apasih nyuruh-nyuruh gitu?" Ucap Sehun emosi

"Hak gue? DIA SEKRETARIS GUE SEKARANG"

Krystal akhirnya keluar dari mobil untuk menengahi perdebatan antar Sehun dan Kai. Kondisi justru semakin memburuk ketika tangan Kai dengan sigap meraih lengan tangan Krystal dan membawanya kesampingnya.

"Lepasin Krystal sekarang!" Sehun lalu melayangkan sebuah tonjokan tapi hal itu bisa ditepis Kai dengan mudahnya. Dan dengan satu pukulan Kai berhasil meninju perut Sehun. Dan membuat Sehun lengah dan Kai berhasil membawa Krystal bersamanya.

"Lo bukan temen gue lagi Kai" teriak Sehun

"Oke memang gue udah ga nganggep lo temen, semenjak kejadian di club waktu itu"

"Asal lo tau, sebenernya lo yang ga ada hak buat dia" lanjut Kai. Krystal memberontak disaat ia akan dibawa Kai menuju mobilnya. Dengan mengerahkan semua tenaganya ia berusaha melepaskan cekalan ditangannya. Dan itu membuat Kai berhenti sejenak dan menatap Krystal yang sekarang diliputi amarah.

"LEPASIN GUE!"

"LO GA ADA HAK ATAS GUE LAGI. GUE BERHENTI JADI SEKRETARIS LO!" 


TBC

Konflik mulai bermunculan guys. See you on next chap :)

Continue Reading

You'll Also Like

5.9K 541 8
Kim Soo Hyun ❤️ Kim Ji Won
158K 15.5K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
845 162 8
Ketika dua orang yang sama-sama diasingkan kemudian dipertemukan. Al-khalid Sultan Sahennam seorang pendosa hebat yang kemudian diasingkan kerajaan...
4K 754 27
Sejak kecil kami tumbuh bersama. Ulang tahun di hari yang sama. Mengenal kesukaan dan hal yang dibenci satu sama lain. Hubungan tidak sedarah yang se...